Anda di halaman 1dari 22

DEPARTMENT OF BIOCHEMISTRY

BLOK 16
Metode Titrimetric untuk
Penentuan Kadar Iodium Garam
Mekanisme Reaksi
1. Pembebasan Iodium Bebas dari Garam
H2SO4  untuk membebaskan iodium bebas dari
iodat garam.
KI  membantu melarutkan iodium bebas.
1. Titrasi Iodium Bebas dengan Thiosulfat
pati/amilum  sebagai indikator eksternal yang
bereaksi dengan iodium bebas membentuk warna
biru/ungu gelap.
Reaksi
Persiapan Reagen

• Indikator amilum : NaCl + 100 ml air (aduk  panaskan 


dinginkan), kristal NaCl berada di sisi beaker  ambil supernatan,
stabil 6-12 bulan.
1 g amilum + 10 ml air (didihkan) + NaCl (mungkin itu tadi
supernatannya) sampai 100 ml. 20-45 sampel. Tdk bisa disimpan.
Prosedur
• Garam jago, garam kapal, garam karapan sapi (3
tabung)
• 10 g garam di erlenmeyer yang ditutup  + air
sampai 30 ml  lanjut sampai 50 ml  + 1 ml 2 N
H2SO4  + 5 ml 10% KI  larutan berwarna kuning
• Tutup erlenmeyer dan simpan di t4 gelap 10 menit.
• Titrasi dengan Na2S2O3  sampai kuning pucat 
catat volume titrasi 1
• + 2 ml amilum  larutan warna ungu  titrasi
sampai bening  catat volume titrasi 2
Hasil
• Amilum ditambahkan ketika warna larutan kuning
pucat.
• Kondisi reaksi harus < 30 derajat Celcius karena
iodium adalah substansi yang mudah menguap.
• Iodium = mikromineral, esensial (artinya tdk bisa
dibuat oleh tubuh, antonim dari non-esensial yang
artinya bisa dibuat sendiri oleh tubuh dan kadarnya
mencukupi meskipun tidak diperoleh dari
makanan), komponen hormon tiroksin. Di usus,
iodium diubah jadi iodida.
• Iodat = oksidator iodida menjadi iodium dalam
suasana asam.
Indeks Diastase dalam Urin
Prinsip
Beberapa larutan 0.1% amilum yang sama
banyaknya (2 ml dlm praktikum), masing-masing
ditambahkan dengan amilase yang tidak sama
banyaknya (antara 0,1-0,9), dibiarkan 30 menit pada
suhu 370 C. amilase akan mengubah amilum
menjadi eritrodekstrin. Jumlah amilase yang paling
sedikit yang diperlukan untuk merubah 2 ml larutan
amilum menjadi eritrodekstrin adalah indeks
diastase. Pada praktikum urin sebagai sumber
amilase (diastase).
Reagen
• Larutan amilum : 0,1 % amilum yang
mengandung 0,5 % NaCl
• Larutan iod  sebagai indikator warna,
menunjukkan adanya amilum

• Air = membantu amilase dalam menghidrolisis


amilum
Prosedur
• Pengenceran urin (1:10) : 0,5 ml urin + air sampai 5
ml

• Mix, inkubasi 37 derajat celcius, 30 menit


• Dinginkan, 5 menit untuk menghentikan reaksi
• + 1 tetes larutan iodin, campur
• +1-2 tetes lagi, sampai tampak warna pink. Ini menandakan
amilase mengubah 2 ml amilum 0,1% menjadi eritrodekstrin
• Indeks diastase = volume terkecil amilase untuk
mengubah 2 ml 0,1% larutan amilum menjadi
eritrodekstrin dalam 37 derajat celcius selama 30
menit.
• Indeks diastase urin normal = 5-20.
• Penyakit pankreas = nilai meningkat > 200.
• Rumus molekul amilum = (C6H10O5)n
• Amilum (tergolong polisakarida) dikelompokkan
menjadi amilosa (alfa 1,4 glukosida) dan
amilopektin (alfa 1,6 glukosida)
• Peningkatan = kanker pankreas, ovarium, atau paru
kehamilan tuba ; serangan gallbladder ; gondok ;
obstruksi usus ; perforasi ulkus
• Penurunan = kerusakan pankreas, kanker pankreas,
penyakit ginjal, kehamilan toksemia.
• Amilase dihasilkan di mulut oleh glandula saliva,
dan di pankreas (selain amilase, lipase juga
meningkat pada pankreatitis akut)
• Amilase = mengubah polisakarida/amilum menjadi
disakarida/maltosa
• Pankreatitis kronik berhubungan dengan
alkoholisme. Amilase bisa meningkat atau menurun
Pemisahan protein plasma
• Protein plasma utama = albumin, fibrinogen,
globulin-α dan globulin-β
• Globulin-α dan globulin-β mengandung lipoprotein-
lipoprotein, sedangkan aktivitas immunoiogis
dipusatkan pada globulin-y.
• Ammonium sulfat merupakan garam terbaik untuk
pemisahan protein karena kelarutannya yang tinggi.
Tapi tidak digunakan pada metode Kjehldahl atau
Biuret dan Folin-Lowri.
• Prinsip elektroforesis : memisahkan protein
berdasarkan muatan dan berat molekul.
Penambahan methanol untuk mengendapkan
globulin.
• Yang mempengaruhi pengendapan :
1. keadaan lingkungan pengerjaan
2. pH
3. Suhu
4. Pengocokan
5. umur larutan garam
6. kecepatan penambahan garam
7. waktu kontaknya protein dan larutan garam
Bahan
1. Larutan Natrium Sulfit 12,6 g/l00 ml.
2. Larutan Natrium Sulfit 15,8 g/100 ml.
3. Larutan Natrium Sulfit 21 g/100 ml.
4. Plasma darah manusia.
5. 1 N NaOH.
6. Larutan albumin 0,5 %. (untuk larutan tabung standar)
7. Reagen Biuret :
a. 3 g CuSO4.7H2O
b. 9 g Na-K-Tartrat
c. 500 ml 0,2 N NaOH
d. 5 g KI
e. 0,2 N NaOH ad 1 liter
Prosedur

Tabung standar : 2 ml larutan albumin 0,5 % + 3 ml biuret


Tabung blanko : 2 ml aquades + 3 ml biuret
Inkubasi 10 menit suhu 37 derajat celcius, kemudian spektrofotometer
540 nm
Rumus

Contoh :

interpretasi : meningkat (karena normalnya 0,6-1,2)


Kadar normal
SELAMAT BELAJAR TEMAN-TEMAN

Anda mungkin juga menyukai