Anda di halaman 1dari 28

MALARIA SEREBRAL

-Vivi Rizki-
Pembimbing :dr. Yuli Amuntiarini sp. A, M.Kes-
Bab 1 : Pendahuluan
Malaria adalah penyakit infeksi utama di
dunia yang disebabkan oleh protozoa genus
plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk
anopheles betina
Terdapat 4 jenis plasmodium yang menyebabkan
penyakit malaria pada manusia, yaitu: p. Falciparum,
P.Vivax, P.Malariae, P.Ovale. Infeksi Plasmodium
Falciparum dapat menimbulkan gejala yang berat
sampai kematian.
Malaria cerebral adalah malaria dengan
penurunan kesadaran yang dinilai dengan
skala dari Glasgow Coma Scale (GCS).

Malaria serebral sering dijumpai pada daerah


endemik seperti Jawa Tengah (Jepara), Sulawesi
Utara, Maluku dan Irian Jaya
• Angka kejadian malaria cerebral pada kasus malaria dewasa yang di
rawat di rumah sakit di beberapa daerah di Indonesia 3,18% - 14,8%
dengan rata – rata 11% - 12%.

Menurut kelompok
usia, malaria cerebral
menonjol pada
kelompok usia
produktif 14 – 45
tahun. Menurut jenis
kelamin perbandingan
laki – laki dan
perempuan (1,2 – 20 :
1). Menurut pekerjaan
66,7% merupakan
petani.3
Bab II : TINJAUAN PUSTAKA
MALARIA
Malaria adalah penyakit infeksi parasit
yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual didalam
darah.

Infeksi malaria memberikan gejala berupa


demam, menggigil, anemia dan
splenomegali. Dapat berlangsung akut
maupun kronik
Secara parasitologi dikenal 4 genus
Plasmodium dengan karakteristik
klinis yang berbeda bentuk
demamnya, yaitu:
1. Plasmodium vivax
2. Plasmodium malaria
3. Plasmodium ovale
4. Plasmodium falciparum
MALARIA serebral
Malaria cerebral adalah
malaria dengan penurunan
kesadaran yang dinilai dengan
skala dari Glasgow Coma Scale
(GCS).

Hampir semua malaria serebral


disebabkan Plasmodium
falsiparum
Etiologi Malaria

Penyebab malaria serebral


adalah akibat sumbatan
pembuluh darah kapiler di otak
karena menurunnya aliran
darah efektif dan adanya
hemolisa sel darah. Hal
tersebut dikarenakan oleh
infeksi Plasmodium falciparum
yang ditularkan oleh nyamuk
anopheles betina
Morfologi Plasmodium
Falciparum
Siklus Hidup Plasmodium
Epidemiologi
• Secara epidemiologi, spesies yang
terbanyak dijumpai di Indonesia adalah
plasmodium falciparum dan vivax.
Plasmodium malaria dapat ditemukan di
beberapa provinsi antara lain: Lampung,
Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Plasmodium ovale pernah ditemukan di
Nusa Tenggara Timur dan Papua.

• Menurut kelompok usia, malaria cerebral


menonjol pada kelompok usia produktif
14 – 45 tahun. Menurut jenis kelamin
perbandingan laki – laki dan perempuan
(1,2 – 20) : 1. Menurut pekerjaan 66,7%
merupakan petani.
Faktor Risiko
• Faktor Nutrisi
• Faktor lingkungan
Patogenesis dan Patofisiologi
• Teori Mekanis
Sitoadherens
Deformabilitas eritrosit
Rosetting
• Teori Toksik
• Terori Permeabilitas
Manifestasi Klinis Malaria Serebral

Fase Prodromal Fase Akut


• Sakit pinggang • Sakit kepala sangat hebat
• mialgia • Mual dan muntah
• Demam hilang timbul • Diare
• Batuk berdarah
• Kadang menggigil
• Gangguan kesadaran
• Sakit kepala • Penurunan kesadaran
• Kejang
• Hemiplegia
Penegakan Diagnosis
Gejala Klinik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
• Trias malaria (demam, • Splenomegali • Apusan darah tebal dan
menggigil, tipis dijumpai bentuk
berkeringat) • Hepatomegali aseksual P.Falciparum
• Sakit kepala • Gangguan kesadaran • Tidak ditemukan infeksi lain
• Gangguan mental • Hipoglikemi, hiponatremi,
• Nyeri tengkuk hipofosfatemi, pleositosis
• Kaku otot • Analisa css: ↑ lifosit
• Kejang umum • CT scan dan MRI: edema
serebral
Diagnosis Banding Demam Tifoid

1. Meningitis
2. Tifoid ensefalopati
3. Tetanus
4. Penyakit pembuluh darah otak (stroke)
5. Penyakit endokrin metabolic (diabetes dan tiroid)
Tatalaksana (ACT Lini 1)
Jenis obat Jumlah tablet menurut kelompok umur

10 –
Hari 0- 1 2 – 11 1–4 5–9 > 15
Dosis tunggal 14
bulan bulan tahun tahun tahun
tahun

Artesunate ¼ ½ 1 2 3 4

1 Amodiakuin ¼ ½ 1 2 3 4

Primakuin -- -- ¾ 1½ 2 2-3

Artesunate ¼ ½ 1 2 3 4
2
Amodiakuin ¼ ½ 1 2 3 4

Artesunate ¼ ½ 1 2 3 4
3
Tatalaksana (ACT Lini 2)
Jenis obat Jumlah tablet menurut kelompok umur
Hari 0 – 11 1–4 5–9 10 – 14 > 15
Dosis tunggal
Bulan tahun tahun tahun tahun
3 x 10
Kina 3x½ 3x1 3 x 1½ 3 x (2-3)
mg/kg BB
1 2x
Doksisiklin -- -- -- 2 x 50mg
100mg
Primakuin -- ¾ 1½ 2 2-3
3 x 10
Kina 3x½ 3x1 3 x 1½ 3x2
mg/kg BB
2-3
2x
Doksisiklin -- -- -- 2 x 50mg
100mg
4 x 250
Dosis Tetrasiklin -- -- -- 4 x 4 mg/kg BB
mg

2 x 10 mg/kg 2 x 10
Dosis Clindamycin -- -- --
BB mg/kg BB
Pencegahan
• Pemberian obat anti malaria secara teratur pada anak tiap jadwal vaksinasi rutin untuk
mencegah komplikasi malaria dan anemia.
• Vaksinasi malaria, saat ini sedang dalam proses pengembangan namun beberapa penelitian
telah menunjukkan hasil yang menjanjikan Penanganan segera dan kombinasi pengobatan
antimalaria yang adekuat
• Penegakan diagnosis secara dini
Komplikasi
• Kecacatan
• Defisit neurologis
• kematian
Prognosis
Tergantung pada:
• Kecepatan/ketepatan diagnosis dan pengobatan
• Kegagalan fungsi organ
• Kepadatan parasite
• Kadar laktat pada css
Bab III : KESIMPULAN
• Kasus malaria serebral yang merupakan infeksi Plasmodium falciparum masih sangat
jarang ditemukan. Hal ini disebabkan karena keterlambatan penanganan malaria
berat.
• Malaria serebral merupakan malaria kasus berat yang ditandai dengan penurunan
kesadaran, dimana tingkat mortalitasnya tinggi pada anak – anak.
• Perkembangan terapi malaria serebral sampai sekarang mengalami perbaikan,
dimana terapi ACT (Artemisin Combination Therapy) yang diberikan pada penderita
malaria serebral terbukti efektif terhadap Plasmodium falciparum.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai