Contoh PPT BPHTB
Contoh PPT BPHTB
ATAS
TANAH DAN BANGUNAN
( BPHTB )
• Ciri pertama, dalam BPHTB, saat pembayaran pajak terjadi lebih dahulu
daripada saat terutang. Contohnya, pembeli tanah bersertifikat sudah
diharuskan membayar BPHTB terutang sebelum terjadi saat terutang (sebelum
akta dibuat dan ditandatangani). Hal ini terjadi juga dalam Bea Meterai.
Siapapun pihak yang membeli meterai tempel berarti ia sudah membayar Bea
Meterai, walaupun belum terjadi saat terutang pajak.
UU BPHTB
Prinsip-prinsip dasar yang dianut
UU BPHTB :
PEROLEHAN HAK
ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
G Pemindahan Hak
A Pemberian Hak Baru
Jenis Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
Pasal 85 ayat (2)
• Peleburan usaha → Penggabungan dari dua atau lebih badan usaha dengan
cara mendirikan badan usaha baru dan melikuidasi badan-badan usaha yang
bergabung tersebut
hak milik
hak guna usaha Diatur dlm UUPA
hak guna bangunan (UU No. 5 / 1960)
hak pakai
Diatur dalam
hak milik atas satuan UU Rumah Susun
(UU No. 16 / 1985)
rumah susun
hak pengelolaan Diatur dlm PP No.
8 Tahun 1953
• Hak milik → hak turun temurun, terkuat, dan
terpenuh yang dapat dipunyai OP atau badan-badan
hukum tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah.
• Hak guna usaha → hak untuk mengusahakan tanah
yang dikuasai langsung oleh Negara dalam jangka
waktu sebagaimana yang ditentukan oleh
perundang-undangan yang berlaku.
• Hak guna bangunan → Hak untuk mendirikan dan
mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang
bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
• Hak pakai → Hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil
dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik
orang lain yang memberi wewenang dan kewajiban ditentukan
dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang
memberikannya atau dalam perjajian dengan pemilik tanahnya,
• Hak milik atas satuan rumah susun → hak milik atas satuan
yang bersifat perseorangan dan terpisah.Hak milik atas satuan
rumah susun meliputi juga hak atas bagian bersama,benda
bersama, dan tanah bersama yang semuanya merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan satuan yang
bersangkutan.
• Hak pengelolaan → Hak menguasai dari negara yang
kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada
pemegang haknya, antara lain, berupa perencnaan peruntukan
dan penggunaan tanah, penggunaan tanah untuk keperluan
pelaksanaan tugasnya, penyerahan bagian-bagian dari tanah
tersebut kepada pihak ketiga dan atau bekerja sama dengan
pihak ketiga
Objek Pajak
yang Tidak Dikenakan BPHTB
Pasal 85 ayat (4)
Wajib Pajak
TARIF PAJAK
Pasal 88
Paling Tinggi
5%
Dasar pengenaan BPHTB adalah:
Nilai Perolehan Objek Pajak
DASAR PENGENAAN
Pasal 87 ayat (2) dan (3)
NPOP = Rp 70.000.000,00
NJOP = Rp 75.000.000,00
Mana yang dipakai
Sebagai dasar
pengenaan ?
taofik-inc.2006
Contoh :
Wajib Pajak A membeli tanah dan bangunan dengan
harga transaksi sejumlah Rp 70.000.000,00. NJOP
PBB berdasarkan Perwali/Perbup yang tertera dalam
SPPT sebesar Rp 75.000.000,00 maka yang dipakai
sebagai dasar pengenaan BPHTB adalah:
- Rp 75.000.000,00 dan
- bukan Rp 70.000.000,00.
Apabila NJOP PBB belum ditetapkan, besarnya
NJOP PBB ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(NPOPTKP)
Pasal dengan
Ditetapkan 87 ayat (4) dan (5) Daerah
Peraturan
Min Rp300.000.000,00
dalam hal perolehan hak karena waris, atau hibah wasiat yang
diterima orang pribadi yang masih dalam hubungan keluarga
sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat ke atas atau
satu derajat ke bawah (ortu ke anak & anak ke ortu (ayah/ibu))
dengan pemberi hibah wasiat, termasuk suami ke istri atau
sebaliknya
Besarnya ditetapkan
(UU No. 28 Tahun 2009):
Min Rp60.000.000,00
Dalam hal lainnya. 29
Pasal 87 ayat (4) dan (5):
NPOPTKP ditetapkan paling rendah sebesar Rp 60.000.000,00 ,
kecuali dalam hal perolehan hak karena
waris, atau hibah wasiat yang diterima orang pribadi
yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke
bawah dengan pemberi hibah wasiat, termasuk suami/isteri,
NPOPTKP ditetapkan paling rendah sebesar
Rp 300.000.000,00.
NPOPTKP
min. Rp 60 juta
min. Rp 300 juta ,-
karena waris
Pasal 85 ayat (6):
NPOPTKP
Contoh 1.
Pada tgl 28 Februari 2015, WP A membeli tanah yang terletak di
Kabupaten B dengan NPOP Rp 50.000.000,00. NPOPTKP untuk
perolehan hak selain karena waris, hibah wasiat yang diterima orang
pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan
pemberi hibah wasiat, termasuk suami/isteri, untuk kabupaten B
ditetapkan sebesar Rp 60.000.000,00 Mengingat NPOP lebih kecil
dibandingkan dengan NPOPTKP maka perolehan hak tersebut tidak
terutang BPHTB.
Contoh 2.
atau
bila NJOP digunakan sebagai dasar pengenaan :
BPHTB = ( NJOP - NPOPTKP ) x Tarif
SPPT
PBB
Pasal 89 ayat (2) :
Kota/Kabupaten
tempat tanah dan/atau bangunan berada
Pembayaran……Pasal 90 ayat (2) :
SSPD
TATA CARA PEMBAYARAN
bayar
ssb = 4 lbr
ssb: 1,3,4
Bank/K.Pos Bank/K.Pos
WP,ssb:1
Persepsi Oper. III
(ssb:4)
ssb:2 ssb:3
Pejabat
Dispenda Tk. II
PENGURANGAN
Pasal 20 UU;PerMenKeu: 91/PMK.03/06; 13-10-06
20% 100%
80%
untuk Pemerintah Pusat untuk Pemerintah Daerah
16% 64%
100%
untuk Provinsi untuk
untuk Kab/Kota
Kab/Kota