Anda di halaman 1dari 7

KASUS

PELANGGARAN HAM
“SALIM KANCIL”
Disusun Oleh :

• BAROROH DHIYA’ USHOFA (10)


• FIRDA SONIA DAMAYANTI (16)
• INDANA LAYULFA (23)
• M. AQMAL FIRZATULLAH (36)
• YULANDA TANJUNG B D (45)

Kelas XI - 5
KRONOLOGIS KASUS SALIM KANCIL
Aktivis anti tambang, Samsul alias Salim Kancil dibunuh secara
sadis oleh puluhan orang karena menyuarakan penolakan tambang
pasir ilegal di kampungnya, desa Selok Awar-Awar, Pasirian, Lumajang,
Jawa Timur, pada 26 September 2015.
Awal terjadinya penolakan aktivitas penambangan pasir oleh
masyarakat Desa Selok Awar-Awar dimulai sejak Januari 2015.
penolakan tersebut dibendung dalam Forum Komunikasi Masyarakat
Peduli Desa Selok Awar-Awar (FKMPDSA), yang diinisiasi oleh 12 orang
termasuk Salim Kancil dan kawan-kawannya. Forum ini melakukan
beberapa gerakan advokasi protes tentang penambangan pasir yang
menyebabkan rusaknya lingkungan di desa mereka, berikut beberapa
gerakan advokasi mereka :
Juni 2015 Forum tersebut menyurati Bupati Lumajang untuk
meminta audiensi tentang penolakan tambang pasir, namun surat
tersebut tidak direspon.
KRONOLOGIS KASUS SALIM KANCIL
9 September 2015 Forum tersebut melakukan aksi damai
pemberhentian aktivitas penambangan pasir.
10 September 2015 Muncul ancaman pembunuhan yang dilakukan
oleh sekelompok preman yang dibentuk Haryono (Kepala Desa) kepada
Tosan.
11 September 2015 Forum tersebut melaporkan tindak pidana
pengancaman ke Polres Lumajang.
19 September 2015 Forum menerima surat pemberitahuan dari
Polres Lumajang terkaita nama penyidik Polres yang menangani kasus
pengancaman tersebut.
21 September 2015 Forum mengirim surat pengaduan terkait
penambangan ilegal yang dilakukan oleh oknum aparat Desa Selok Awar-
Awar di pesisir pantai Watu Pencak.
25 September 2015 Forum mengadakan koordinasi dengan
masyarakat luas tentang rencana aksi penolakan tambang pasir karena
aktivitas penambangan masih tetap berlangsung.
KRONOLOGIS KASUS SALIM KANCIL
26 September 2015 Sekitar pukul 07.00 WIB, pada saat Tosan
menyebarkan selebaran pada warga, sekelompok preman mendatanginya
dan menganiayanya dengan menggunakan cangkul, celurit dan pemukul
besi. Tak lama, Ridwan, rekan satu forum Tosan datang melerai dan
kemudian membawa Tosan ke RSUD Lumajang. Lalu gerombolan
tersebut menuju ke rumah Salim Kancil dan mengeroyoknya hingga Salim
Kancil menghembuskan nafas terakhirnya.
PERATURAN YANG DILANGGAR
• Ada dua jenis pelanggaran HAM yang termasuk dalam kategori berat.
Disebutkan dalam Undang-Undang nomor 26 tahun 2000, yakni kejahatan
kemanusiaan dan genosida (perbuatan yang dilakukan dengan maksud
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok, ras,
agama).
Jadi pada kasus tersebut, pelaku telah melakukan pelanggaran HAM karena
telah menghilangkan hak hidup seseorang, sehingga kasus ini termasuk
dalam HAM berat dalam kategori kejahatan kemanusiaan.
• Selain pelanggaran hak untuk hidup, pelaku juga melakukan pelanggaran
dalam hak untuk tidak mendapat perlakuan kejam, hak tidak ditangkap
sewenang-wenang dan hak rasa aman.
 Hak untuk tidak mendapat perlakuan kejam, tidak didapatkan Salim dan
Tosan karena mereka telah mendapatkan kekerasan fisik
 Hak tidak ditangkap sewenang-wenang, hak ini juga dilanggar lantaran
mereka ditangkap oleh kelompok masyarakat atas suruhan pimpinan
desa bukan ditangkap oleh aparat penegak hukum.
 Hak rasa aman, tidak didapatkan Salim dan Tosan beserta petani lainnya
karena sering mendapatkan intimidasi baik fisik maupun non-fisik.

Anda mungkin juga menyukai