PERANAN DATA LOGGING DAN UJI SUMUR UNTUK

PENGUSULAN KERJA ULANG PINDAH LAPISAN

KOMPREHENSIF

HAYKAL KURNIAWAN
113160086
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ‘VETERAN’ YOGYAKARTA
2020
OUTLINE PRESENTASI
LATAR BELAKANG

MAKSUD & TUJUAN

FLOWCHART

PEMBAHASAN

STUDI KASUS

KESIMPULAN

OUTLINE | 2
LATAR BELAKANG

Kerja ulang
pindah lapisan.
Analisa Well
Logging dan DST
Mencapai q
limit

Masih terdapat
lapisan
Sumur tidak produktif lain
ekonomis
Sumur mengalami
penurunan laju
produksi

LATAR BELAKANG | 3
MAKSUD & TUJUAN

Maksud Tujuan
Melakukan perencanaan kerja ulang
pindah lapisan dengan analisa
sebagai berikut:
• Identifikasi potensi lapisan baru Identifikasi lapisan produktif
yang lebih produktif suatu sumur menggunakan data
• Squeeze cementing pada lapisan logging dan well test untuk
lama meningkatkan produksi suatu
• Reperforasi dan rekomplesi pada sumur minyak atau gas.
lapisan baru
• Analisa produktivitas lapisan baru

MAKSUD & TUJUAN | 4

FLOWCHART

FLOWCHART | 5
APA ITU KERJA ULANG PINDAH LAPISAN?
Kerja Ulang Pindah Lapisan adalah salah satu kegiatan workover yang
bertujuan untuk memindahkan lapisan yang tidak produktif lagi ke lapisan
yang lebih produktif pada suatu formasi.

Ketidak produktifan suatu lapisan tersebut ditandai dari hal-hal sebagai

berikut:
• Produksi air dan/atau gas yang tinggi
• Lapisan sudah tidak ekonomis
• Sudah mencapai q limit

PEMBAHASAN | 6
IDENTIFIKASI LAPISAN PRODUKTIF
DECLINE CURVE ANALYSIS

Lapangan Mature Lapangan Virgin

(Gambar: “Decline Curve and Material Balance”, Dadang Rukmana)

PEMBAHASAN | 7
IDENTIFIKASI LAPISAN PRODUKTIF

1. Penentuan Lapisan yang akan

Diidentifikasi

2. Korelasi Antar Lapisan 3. Perhitungan Cadangan

Menggunakan data Well Logging (Recovery Factor)
dan DST saat pemboran

4. Analisa Production Performance

PEMBAHASAN | 8
IDENTIFIKASI LAPISAN PRODUKTIF
WELL LOGGING

Log SP (Spontaneous Potential)

0 Lithology Log Gamma Ray
Tools Log Caliper
1
Log Density
0 Porosity Log Neutron
Log Sonic
2 Tools
WELL Log Normal
LOGGING Lateral Log
0 Resistivity Induction Log
3 Tools Microresistivity Log

Temperatur Log
00 Log
Sample text Dipmeter Log
48 Tambahan

PEMBAHASAN | 9
 Analisa Kualitatif Well Logging

Lithology Tool

Porosity Tool

Resistivity Tool

PEMBAHASAN | 10
IDENTIFIKASI LAPISAN PRODUKTIF
METODE CUT OFF

Cut Off Porositas vs Vshale

Porositas (Ф) : 10% - 16%

Vshale : 20% - 50%
Saturasi Air (Sw) : 55% - 70%

PEMBAHASAN | 11
IDENTIFIKASI LAPISAN PRODUKTIF
DRILL STEM TEST
Drill Stem Test (DST) digunakan untuk memastikan apakah formasi tersebut produktif
atau tidak.
DST Chart 2 Cycle
Kegunaan DST:
• Menentukan produktivitas reservoir
• Well Completion yang cocok
• Stimulasi atau tidak
• Kedalaman packer dan interval
perforasi yang cocok
• Meramalkan perilaku reservoir
• Perencanaan pemboran sumur baru
untuk dilakukan pengembangan

(Gambar: “Advance in Well Test Analisis”, Earlougher) PEMBAHASAN | 12

 KERJA ULANG PINDAH LAPISAN
Persiapan Rig Workover
& Persiapan Sumur Squeeze Cementing Reperforasi Rekomplesi Swabbing
(Killing Well)

(Gambar: www.slideshare.net)
PEMBAHASAN | 13
KERJA ULANG PINDAH LAPISAN
SQUEEZE CEMENTING
01
Perhitungan Operasional
• Bubur Semen
• Volume Aditif yang Dibutuhkan
• Tinggi Kolom Semen
• Tekanan
02 03
Teknik Squeeze Pengujian Hasil Squeeze
• High Pressure Technique • Positive Pressure Test
• Low Pressure Technique • Negative Pressure Test
• Bradenhead Technique
• Squeeze Tool Technique
• Running Squeeze Technique
• Hesitation Squeeze Technique
PEMBAHASAN | 14
KERJA ULANG PINDAH LAPISAN
REPERFORATION
Wireline Conveyed
Perforation / High Shoot
Density.

METODE Wireline Conveyed

Tubing Gun / Enerjet

Tubing Conveyed
Perforation

Bullet / Gun

PERFORATOR

Jet / Shape

Overbalanced
(Gambar: “Well Completion Practice”, L.E.Bugarde)
KONDISI
KERJA

Underbalanced
PEMBAHASAN | 15
KERJA ULANG PINDAH LAPISAN
REKOMPLESI

FORMATION COMPLETION
• Open Hole
• Perforated Casing
• Liner

WELLHEAD COMPLETION
• Tubing Head
• Well Head

TUBING COMPLETION
• Single
• Multiple
• Commingle
• Tubingless

PEMBAHASAN | 16
EVALUASIPRODUKTIVITAS LAPISANBARU

1. Well Test
Pressure Build Up Test dan Pressure Drawdown Test

3. Kurva IPR dan Nodal

Perbandingan Kurva IPR dan Nodal Analysis
pada lapisan baru dengan lapisan lama

2. Parameter Faktor Skin

S > 0 : adanya kerusakan formasi
S = 0 : tidak adanya kerusakan atau perbaikan
S < 0 : adanya perbaikan formasi

(Gambar: “Production Optimization using Nodal”, H.Dale Beggs)

PEMBAHASAN | 17
STUDI KASUS

STUDI KASUS | 18
KESIMPULAN

1. Kerja Ulang Pindah Lapisan adalah salah satu kegiatan workover yang
bertujuan untuk memindahkan lapisan yang tidak produktif lagi ke lapisan
yang lebih produktif pada suatu formasi.
2. Tanda-tanda ketidakproduktifan suatu lapisan itu adalah nilai PI
(Productivity Index) lapisan yang kecil, produksi air dan/atau gas yang
tinggi dan lapisan yang sudah tidak ekonomis
3. Identifikasi lapisan baru untuk menentukan lapisan prospek yang akan
dipindah lapisan yaitu dengan melakukan korelasi lapisan dari data well
logging, dan analisa Pressure Transient Test menggunakan DST, lalu
penentuan jumlah cadangannya apakah ekonomis dan produktif atau tidak.

KESIMPULAN | 19
KESIMPULAN

4. Peramalan produksi pada lapisan baru menggunakan metode decline curve

analysis untuk melihat perkiraan kemampuan produksi pada beberapa tahun
kedepan.
5. Evaluasi produktivitas lapisan baru melakukan uji sumur dengan uji
Pressure Buildup Test dan Pressure Drawdown Test untuk menganalisa
harga faktor skin, melihat nilai productivity index pada lapisan lama dan
lapisan baru, menentukan tekanan reservoir, serta batas reservoir.

KESIMPULAN | 19
Thank You
Back Up
Slide
Karakteristik
Reservoir
KARAKTERISTIK RESERVOIR

• Sandstone :
Orthoquartze,
Graywacke, Arkose Tekanan &
• Shale Temperatur.
Komposisi Kondisi
• Karbonat: Limestone,
Mineral Reservoir
Dolomite

• Minyak Berat
Sifat Fisik Fasa • Minyak Ringan
k, Ф, Cf, Pc,
Batuan Fluida • Kondensat
Wetabilitas,
• Gas Basah
• Gas Kering

Karakteristik Mekanisme • Water Drive

Fluida Pendorong • Gas Cap Drive
Densitas, Viskositas,
Rs, Bo, Co
Reservoir RESERVOIR • Solution Gas
Drive
• Segregation Drive
• Combination
Drives.
Identifikasi Lapisan
Produktif
CEMENTBONDLOG & VARIABLEDENSITYLOG
Chart CBL:
CEMENTBONDLOG & ULTRASONICIMAGERTOOL
CARBON - OXYGEN (C/O)LOG
1. Determine the layer thickness (h) from the SP 7. Determine Sxo:
log, by measuring the distance between the
initial deflection turning point and the final
deflection turning point of the SP curve.
2. Determine the value of formation water
resistivity (Rw) from the SP log.
3. Determine the rock porosity (Ø)
4. Determine the resistivity rock (Rt) 8. Determine Shm
5. Determine value of F:
- For soft formation

- Hard formation 9. Calculate N.

6. Determine Sw: 10. Calculate G

CEMENTBODLOG & VARIABLEDENSITYLOG
Chart CBL:
LIVE FLUIDANALYZER
COMPOSITIONAL FLUIDANALYZER
• LFA menggunakan optical spectrometer untuk menganalisa spektrum cahaya yang
dilalui fluida, satuan yang digunakan Optical Density (OD).
• CFA digunakan untuk menganalisa fraksi komposisi C1, C2-C5 dan C6+. Bekerja dengan
mendeteksi vibrasi dari molekuk hidrokarbon
DECLINECURVEANALYSIS

1. Eksponential Decline Curve

Bentuk exponential decline dicirikan
oleh penurunan rate produksi per unit
waktu merupakan suatu fraksi yang
konstan dari rate produksi
2. Hyperbolic Decline Curve
Bentuk hyperbolic decline curve
dicirikan oleh penurunan rate produksi
per unit waktu yang merupakan suatu
fraksi dari rate produksi, sebanding
dengan rate produksi pangkat suatu
bilangan pecahan. Bilangan ini
berharga dari 0 – 1
3. Harmonic Decline Curve
Bentuk harmonic decline curve
merupakan bentuk khusus dari bentuk
hyperbolic, yaitu untuk harga b = 1
DECLINE CURVE ANALYSIS
CHANDIAGNOSTIC PLOT

WOR WOR’
CHANDIAGNOSTIC PLOT
CHANDIAGNOSTIC PLOT
CHANDIAGNOSTIC PLOT
PREDICTION
Mature Field
q
PI  J 
(Ps - Pwf)
RECOVERYFACTOR

RF =

RF = Current RF =

RF> CRF
KUPL
RIG WORKOVER

Power System merupakan komponen yang memberikan sumber daya untuk mendukung
terlaksananya semua proses pada kegiatan WOWS.

• Primary Power Source

• Power Transmission
RIG WORKOVER
Hoisting System adalah perlengkapan utama dalam sistem dan perlengkapan pada
kegiatan WOWS. Fungsi utamanya adalah mengangkat, menahan dan menurunkan
peralatan serta mendukung peralatan rotary pada rig.

• Drilling Tower (Derick atau Mast)

• Drawworks
• Drilling Line
• Crown Blocks
• Traveling Blocks
• Hook
• Link
• Elevator
• Dies Slip
RIG WORKOVER

Rotating System berfungsi untuk memutar tubing selama kegiatan WOWS, sehingga daya
yang dihasilkan oleh prime mover dapat ditransmisikan sampai ke bawah permukaan.
Rotating sistem ini terdiri dari :

• Power Swivel
• Make Up dan Break Out Tongs
• Tubing
• Drill Collar
• Bit
RIG WORKOVER
Sirkulasi Sistem Merupakan komponen utama lainya dari peralatan rig service. Peralatan ini
berfungsi untuk memberikan service berupa penyediaan semen atau lumpur serta
pengontrolan sifat-sifat fisiknya selama kegiatan WOWS, termasuk dengan peralatan
conditioning equipment.

Preparation Area Conditioning Area.

• Steel Mud Pits/Tanks • Mud Gas
• Water Tank Separator
• Reserve Pit

Circulating equipment
• Triplex Pump
• Surface Connection
• Stand Pipe
RIG WORKOVER

BOP Sistem adalah Peralatan pendukung untuk mengontrol dan safety tekanan selama
kegiatan WOWS berlangsung. Peralatan ini berfungsi untuk menutup sumur bila terjadi kick
atau sembur liar yang mungkin terjadi akibat masuknya gas/fluida formasi dan mengalir
secara liar ke permukaan.
BOP ini terbagi menjadi :

BOP Stack dan Accumulator

• Annular preventer
• Pipe ram
• Blind ram

Supporting Choke dan Kill System

• Choke manifold
• Kill line
PERHITUNGAN OPERASIONAL SQUEEZE
Perhitungan Bubur Semen
Perhitungan Aditif yang DIbutuhkan

Perhitungan Tinggi Kolom Semen

KERJA ULANG PINDAH LAPISAN
SQUEEZE CEMENTING
Memakai peralatan yang
Fluid loss tinggi, bisa digunakan kembali
(retrievable packer) atau
formasi direkahkan
non retrievable (drillable
terlebih dahulu untuk cement retainer), yang
menempatkan bubur Squeeze
High dipasang pada tubing
semen Tool dekat bagian puncak zona
Pressure Technique yang akan disqueeze.

Fluid loss rendah,

penempatan semen diatas cement slurry
interval perforasi dan Running dipompakan secara
Low
memberikan tekanan yang kontinu hingga
Pressure Squeeze
cukup untuk membentuk tekanan akhir squeeze
Pumping yang diinginkan telah
filter cake yang didehidrasi
di dalam perforasi. tercapai.

Bubur semen Hesitation

Bradenhead Squeeze
dipompakan melalui Technique Pemompaan bubur
tubing kemudian SQUEEZE Pumping semen secara bertahap
keluar ke annulus. untuk membentuk filter
CEMENTING cake.
PENGUJIAN SQUEEZE CEMENTING

• POSITIVE TEST
Memompakan fluida ke dalam sumur, kemudian diberi tekanan
• NEGATIVE TEST
Melakukan swabbing pressure
 ANALISA
PRODUKTIVITAS
Pressure Build-Up (PBU)
 PBU is a transient testing technique that is done by The method for determining the average P
producing wells over a certain time interval with a fixed is:
flow rate, then closes the well so that the pressure rises
• Matthews-Brons- Hazebroek Method
(build-up) and recorded as a function of time.
(Metoda MBH)
 parameters obtained
• Miller-Dyes-Hutchinson
• 1. Permeability (k) : Method(Metoda MDH)
• k = 162.6 qµB/mh • Dietz Method
 1 jam  wf  k 
s2. 1.151   log 
• Skin:
 m  ct rw 
2
3.23

• Ramey dan Cobb Method

4. Observation Radii (ri)

5. 5. Reservoir Geometry (finite / infinite)

• 3. Reservoir Pressure (Pr)

• To determine the Reservoir Pressure, you
need to look at the reservoir model.
• For Infinite Acting Reservoir, the
average pressure is P * = Pi = Average.
• For the Finite Acting Reservoir, the
above assumption cannot be used because
of the effect of the reservoir boundary.
Image of an Ideal Flow Rate and Pressure Response for a Pressure
Build Up Test
 Pressure Drawdown (PDD)
 PDD is a transient test by means of a well flowing at a
constant flow rate, but previously the well was closed
to get uniform pressure in the reservoir. Then the
pressure response to time is recorded.
 The parameters obtained are :
• 1. k = 161.2µqB/mh
• 2. Faktor Skin (s) dengan rumus:

 i  1 jam  k  
s  1.151  log  
2 
 3. 23
 m  c r
 fluida.
t w  
• Volume Pori yang berisi

Image of an Ideal Flow Rate and Pressure Response for a Pressure

PDD can be done on:: Drawdown Test

1. New well.
2. The old well that has been closed for a long time until reservoir pressure uniformity
is achieved.
3. Productive wells which if carried out the Build-up test will suffer losses.
The ideal time to do this test is when the well is first produced.
PBU dan PDD
Pressure Drawdown Test Pressure BuildUp Test

Obtain oil production during the test, but Loss of Production Time due to well
it is very difficult to maintain a steady closure.
flow rate during the test.
Can estimate reservoir pore volume. Can estimate reservoir pressure.
The first time the well produced; than When information is needed on average
after that have long been closed. reservoir pressure.
Two Rate Drawdown Test

Two Rate Drawdown Test dan Diagram Tekanannya

(_.ERCB:”Theory and Practice Of The Testing Of Gas Wells3rd. Ed”1975)
 Multirate Drawdown Test
• Multirate tests are similar to conventional deliverability
tests except that each flow period is not continued until the
reservoir pressure is stable.
• In this multi-rate test, the opening of the well starts from
when the reservoir is stable. The constant flow rate qsc1 is
maintained for time t1, then the flow rate is changed to
qsc2 to t2, after that it is changed to qsc3 to t3 and so on.

2/28/20 Jurusan Teknik Perminyakan 55