Anda di halaman 1dari 27

IMPLEMENTASI SELF-REGULATION OF EMOTION

(SRE)
Disampaikan oleh:
Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons
Jaman Now
Vs
Jaman Old
Generasi Micin Zaman Now

Kakak Jones Tukar Baju, WANI !! Cium Ketekku


_______________ _______________ _______________
#PacaranTanpaNafsuItu #StayWithMePapa #CiumKetekIbaratCium
Munafik #TukarBajuJamanNow HajarAswat
#SayaWANI!!! #KidsJamanNow
Generasi (Bukan) Micin Zaman Old

Bagaimana dengan
Pernahkah? Saya Indonesia
ini?
_______________ _______________ _______________
#GenerasiSmartPerson #DolananJamanOld #DolananJawaTimuran
#SmartphoneKaleng #SmartPerson #GenerasiJamanOld
Kerangka Kenakalan Remaja
Hasil interaksi
Kenakalan Remaja

Variabel 1 Variabel 2
Gangguan Mental Gangguan
pada diri remaja Emosional pada
diri Remaja
Contoh Kasus BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota, Selasa (22/10/2013),
menangkap dan menahan dua siswa SMK YKTB dan satu siswa SMK Yatek.
Mereka terlibat dalam penganiayaan yang hampir menewaskan Hendro
Kenakalan remaja masa kini Pratama Putra (15), siswa SMK PGRI 2.
Tiga tersangka yang ditahan itu adalah AS (18) dan ASR (17), siswa SMK
YKTB Bogor, dan RSM (16), siswa SMK Yatek Bogor. Mereka dituduh mengani
aya Hendro yang tidak bisa melarikan diri saat rombongan siswa YKTB dan
Yatek tawuran dengan rombongan siswa PGRI 2 di Jalan Empang, Bogor
Tengah, Kota Bogor.
Contoh Kasus
D

Perilaku Klitih Remaja Yogyakarta


D
Contoh Kasus (lagi)
D

Begal Payudara
D
Hasil
Penelitian
Kekerasan Remaja
Menyimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan
kekerasan remaja putri
dan laki-laki di
Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan di SMP Yogyakarta
menunjukkan 1% agresivitas sangat tinggi,
13% agresivitas tinggi, 37% agresivitas
sedang, 43% agresivitas rendah, dan 6% Penelitian yang lain
D

agresivitas sangat rendah (Alhadi, Purwadi,


D

Muyana, Saputra, & Supriyanto, 2018).

Data tingkat perilaku agresif siswa SMK di


Yogyakarta adalah 5% berada pada kategori
sangat tinggi, 26% berada pada kategori
tinggi, 40% berada pada kategori sedang,
21% berada pada kategori rendah, dan 8%
berada pada kategori sangat rendah
(Saputra & Handaka, 2018).
Berbagai Penelitian
Kusuma (2017)
Seorang pelajar Yogyakarta yang baru duduk di SMP meninggal
dunia setelah ditusuk oleh sekelompok orang

Pramundito (2013)
Fenomena Klitih, 37,96 % siswa memiliki perilaku agresi di
atas rata-rata, sisanya 62,04% memiliki agresi di bawah rata-rata.

Wijayanto (2014)
Ketidaksantunan bahasa yang digunakan pelajar Surabaya
disebabkan oleh hasil menonton sinetron

Unayah & Subarisman (2015)


Tindak kriminalitas, seperti mencuri, tawuran, membegal,
memperkosa bahkan sampai membunuh muncul pada remaja
di wilayah DKI Jakarta
Fenomena Online Aggression
Contoh Lain
Berbagai Permasalahan orang
tua (keluarga): kondisi
ekonomi, perceraian,
Penyebab relasi dengan orang tua/
keluarga

Relasi/pergaulan
dengan teman

Permasalahan gangguan mental


dan emosional yang berpotensi
pada kenakalan remaja muncul
tidak dengan sendirinya, tetapi
disebabkan oleh factor tertentu Permasalahan dengan
manajemen di sekolah
Dampak Situasi Sulit

Fisik Pikiran Emosi Tingkah Laku


Lutut lemas, Berpikir negatif ter Merasa tak berdaya, Agresif, duduk
jantung berdebar hadap dirinya tidak tahu apa yang terdiam, menarik
sendiri harus dilakukan diri

• Penting untuk dipahami bahwa reaksi-reaksi tersebut adalah reaksi wajar ketika seseorang
dihadapkan dengan situasi sulit.
• Setiap orang dapat mengalami reaksi yang berbeda walaupun terpapar oleh peristiwa yang sama
Respon terhadap Perubahan
Apa yang Dilakukan?

Self-Regulation of Emotion (SRE)


Setiap manusia memiliki kemampuan untuk
mengatur emosi diri mereka sendiri
Tujuh Komponen SRE

Receiving Evaluating Triggering

Searching Formulating Implementing

Assessing
Komponen 1: Receiving
Remaja
menerima
informasi yang
relevan

Informasi yang Informasi yang


positif negatif

Tidak muncul Muncul perilaku


perilaku agresi agresi
Komponen 2: Evaluating

Evaluasi
diri +
D
D

Evaluasi
diri -
Siswa didorong
untuk
menganalisis
kondisi yang
mengarah pada
perilaku agresui
Komponen 3: Triggering

Mendorong siswa untuk membuat


sebuah perubahan dari yang biasa
dilakukan menjadi yang seharusnya
dilakukan

Suatu niat ingin berubah pada diri remaja


akan menjadi sia-sia apabila tidak
muncul komitmen pada diri remaja.
Komponen 4: Searching

Siswa yang memiliki perilaku agresi didorong untuk dapat mencari bentuk
emosi yang tepat untuk ditunjukkan dalam situasi yang
berpotensi muncul perilaku agresi
Komponen 5:
Formulating
Perencanaan aspek-aspek pokok untuk meneruskan
target atau tujuan seperti soal waktu, aktivitas untuk
pengembangan, tempat-tempat dan aspek lainnya
yang mampu mendukung secara efisien dan efektif
Komponen 6: Implementing

Mengarah pada aksi atau tindakan yang tepat yang


mengarah ke tujuan dan memodifikasi sikap sesuai dengan yang
diinginkan
Komponen 7: Assessing

Mengukur efektivitas dari rencana


yang telah dibuat oleh siswa itu
sendiri.
D
D
Terimakasih...
Thank you
This text can be replaced with your own text
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai