Anda di halaman 1dari 21

PETAP

KI/KD MATERI EVALUASI


KONSEP
KI dan KD

Kompetensi Dasar:
Memahami Hukum Islam Tentang Waris

Indikator:
 Menjelaskan ketentuan tentang hukum-
hukum waris
 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris
 Menjelaskan UU waris di Indonesia
back
MAWARIS

Wasiat Penetapan
PENGERTIAN Harta sbl dibagi
syaratnya Ahli waris

back
PENGERTIAN

Mawaris ialah ilmu yang mempelajari tentang


tatacara pembagian harta waris.

Mawaris disebut juga dengan faroid yaitu


ilmu yang mempelajari kadar pembagian
masing-masing ahli waris.
Rukun Mawaris

 Adanya orang yang mewariskan


harta
 Adanya harta yang diwariskan
 Adanya ahli waris yang menerima
harta warisan
Hal-hal Yang perlu dilakukan
sebelum harta dibagi

 Bayar hutang kalau masih ada


 Keluarkan zakat bila sampai batas
nisab
 Keluarkan biaya perawatan dan
pemakaman jenazah
 Melaksanakan wasiat jenazah
ASBABUL IRTSI

• Ialah hal-hal yang menyebabkan


mendapatkan harta warisan
• Karena adanya hubungan darah
• Karena hubungan nikah yang syah
• Karena memerdekakan budak
• Karena seagama dengan si mayat
Pengertian dan syarat wasiat
 Wasiat: Ialah pesan-pesan kebaikan yang
harus dilaksanakan sepeninggal si mayat.
 Syarat-syarat wasiat
 Dilaksanakan dalam keadaan sadar
 Berisikan ttg kebaikan
 Tidak lebih dari 1/3 jumlah seluruh harta
 Tidak diwasiatkan kepada ahli waris yang berhak
mewarisi hartanya
Mawani’ul Irtsi

>ialah hal-hal yang menyebabkan


hilangnya hak waris
1. Budak yang belum dimerdekakan
2. Pembunuh keluarganya sendiri
3. Berbeda agama
4. Murtad atau keluar dari Islam
Penetapan ahli waris (25 orang)

Laki-laki (15) Perempuan (10)

•Anak laki-laki •Anak perempuan


•Cucu laki-laki dan terus ke bawah •Cucu perempuan dari anak laki-
•Bapak laki
•Kakek dari bapak ke atas
•Ibu
•Saudara laki-laki sekandung
•Nenek dari ibu
•Saudara laki-laki sebapak
•Saudara laki-laki seibu
•Nenek dari bapak
•Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung •Saudara perempuan sekandung
•Anak laki laki saudara laki-laki sebapak •Saudara perempuan sebapak
•Paman yang sekandung dengan bapak •Saudara perempuan seibu
•Paman yang sebapak dengan bapak •Istri
•Anak laki-laki paman sekandung dg bapak •Wanita yang memerdekakan
•Anak laki-laki paman sebapak dg bapak budak
•Suami
•Laki-laki yang memerdekakan budak
Dhawil Furudh
Dhawil Furudh: Ahli waris yang berhak
menerima harta warisan
1.Mustakhiq : Golongan yang pasti
mendapatkan warisan dan kedudukanya
tidak pernah bergeser dari ahli waris lain
2.Mahjubun : Seharusnya mendapat bagian
tetapi tergeser dengan adanya ahli waris
lain yang lebih dekat kedudukannya
3.Dhawil Arkham: Ahli waris yang
mendapatkan bagian warisan karena
adanya hubungan sanak(kerabat)
4.Dhawil Ashobah: Ahli waris yang
mendapatkan bagian warisan karena
adanya sisa hasil pembagian warisan
• Besar kecilnya bagian Ashobah sebab:

• Banyak sedikitnya ahli waris

• Banyak sedikitnya harta yang


dibagikan
Furudhl Muqoddaroh
Yaitu Ketentuan kadar pembagian
masing-masing ahli waris
a.Yang mendapatkan Nishfu ( ½)
 Anak perempuan jika sendiri
 Anak perempuan dari anak laki-laki jika
tidak ada anak perempuan lain
 Saudara perempuan yang seibu atau
sebapak saja
 Suami jika istri yang meninggal tidak
mempunyai anak
Yang mendapat bagian
Rubu’(1/4)
 Suami jika istri yang meninggal
mempunyai anak baik laki-laki atau
perempuan atau meninggalkan
cucu baik laki-laki /perempuan
 Istri jika suami tidak meninggalkan
anak baik laki-laki atau perempuan
atau cucu laki-laki atau perempuan
Yang mendapat Tsulusain (2/3)

 Dua (2) anak perempuan atau lebih


jika tidak ada anak laki-laki
 Dua (2) orang anak perempuan atau
lebih dari anak laki-laki (cucu)
 Saudara perempuan yang seibu
sebapak jika berbilang
 Saudara perempuan yang sebapak
Yang mendapat Tsulus 1/3

• Ibu jika yang meninggal tidak


mempunyai anak atau cucu dari anak
laki-laki dan tidak meninggalkan
saudara baik laki-laki maupun
perempuan yang seibu sebapak
• Dua orang saudara atau lebih dari
saudara yang seibu, laki-laki maupun
perempuan
Yang mendapat bagian
Tsumun ( 1/8 )

Istri apabila meninggalkan anak laki-


laki atau perempuan atau cucu
perempuan atau cucu laki-laki maupun
perempuan
ASOBAH
Yaitu sisa setelah harta waris dibagi

ALGARAWAIN
Yaitu dua masalah aneh karena cara lahia pembagian
waris untuk ibu bapak menyalahi ketentuan umum

Al-Aul
Yaitu apabila jumlah bagian zawil furud melebihi jumlah
pokok masalahnya
PERUNDANG-UNDANGAN
WARIS DI INDONESIA
KEPUTUSAN MENTRI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 154 TAHUN 1991
TENTANG PELAKSANAAN INSTRUKSI PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1991
TANGGAL 10 JUNI T1HUN 1991 MENGENAI
KOMPILASI HUKUM ISLAM DI BIDANG HUKUM
PERKAWINAN, KEWARISAN, DAN PERWAKAFAN
BUKU II HUKUM KEWARISAN TERDIRI DARI 5 BAB 43
PASAL AITU DARI PASAL 171 SAMPAI PASAL 214

back
EVALUASI
1. Kemukakan 4 macam sebab memperoleh
waris
2. Apakah yang dimaksud hijab hirman dan
hijab nuqsan
3. Apa yang dimaksud furudul muqaddarah
4. Apa yang dimaksud asobah
5. Harta waris Rp 48.000.000, ahli waris
istri, ibu, 2 anak laki-laki . Hitunglah
back

Anda mungkin juga menyukai