Anda di halaman 1dari 17

Mencegah Kejadian Stunting

pada 1000 Hari Pertama


Kehidupan (HPK)
UPTD PUSKESMAS KEDONDONG
Apa sih 1000 Hari
Pertama Kehidupan..?
1000 HPK atau Seribu Hari
Pertama Kehidupan adalah
masa awal kehidupan yang
dimulai saat di dalam
kandungan sampai 2 tahun
pertama setelah kelahiran
Seribu hari pertama kehidupan merupakan Mengapa 1000 hari pertama kehidupan
PERIODE EMAS
penting ?
seorang anak untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal. Gangguan
yang terjadi pada periode ini, khususnya
kurangnya asupan gizi, akan berdampak
pada kelangsungan hidup dan tumbuh
kembang anak yang bersifat permanen
dan berjangka panjang serta lebih sulit
untuk diperbaiki setelah anak berusia 2
tahun.
Hubungan status gizi dengan periode
1000 HPK
Status gizi dan kesehatan ibu dan anak sebagai
penentu kualitas sumber daya manusia, semakin jelas
dengan adanya bukti bahwa status gizi dan kesehatan ibu
pada masa prahamil, saat kehamilannya dan saat
menyusui merupakan periode yang sangat kritis.
Didalam kandungan, janin akan tumbuh dan berkembang
melalui pertambahan berat dan panjang badan,
perkembangan otak serta organ-organ lainnya seperti
jantung, hati, dan ginjal. Janin mempunyai plastisitas
yang tinggi, artinya janin akan dengan mudah
menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungannya
baik yang menguntungkan maupun yang merugikan pada
saat itu. Sekali perubahan tersebut terjadi, maka tidak
dapat kembali ke keadaan semula
Titik kritis 1000 hari pertama kehidupan

Pemenuhan asupan gizi pada 1000 HPK anak sangat penting. Jika pada
rentang usia tersebut anak mendapatkan asupan gizi yang optimal maka
penurunan status gizi anak bisa dicegah sejak awal. Ada beberapa titik kritis
selama 1000 HPK :
1. Periode dalam kandungan ( 270 hari) : kebutuhan zat gizi akan
meningkat selama kehamilan, yaitu tambahan energi sekitar 300 kkal
per hari, pertambahan energi terutama di trimester II, Kebutuhan protein
juga mengalami peningkatan selama kehamilan yaitu hingga 68%,
Kebutuhan zat gizi mikro seperti zat besi, asam folat, dan kalsium,
yodium juga meningkat.
2. Periode 0-6 bulan (180 hari) : Ada dua hal penting dalam periode ini
yaitu melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian Air Susu
Ibu (ASI) secara eksklusif
Lanjutan....

3. Periode 6 – 24 bulan (550 hari) : Mulai usia 6 bulan ke atas, anak mulai
diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) karena sejak usia ini, ASI
saja tidak mencukupi kebutuhan anak. Pengetahuan dalam pemberian MP
ASI menjadi sangat penting mengingat banyak terjadi kesalahan dalam
praktek pemberiannya, seperti pemberian MP ASI yang terlalu dini pada
bayi yang usianya kurang dari 6 bulan
DAMPAK GANGGUAN
PEMENUHAN GIZI
PADA 1000 HARI
PERTAMA KEHIDUPAN
PREVALENSI
GANGGUAN GIZI
BAYI DAN BALITA
DI INDONESIA

Dari beberapa masalah


yang sudah di observasi
oleh pemerintah gangguan
yang sangat banyak
dialami oleh balita
indonesia adalah
PENDEK (STUNTING)
Apa itu Stunting...?

Balita pendek atau stunting adalah balita dengan status


gizi yang berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut
umurnya (TB/U) bila dibandingkan dengan standar nilai
z-scorenya
kurang dari -2SD dan dikategorikan sangat pendek jika
nilai z-scorenya kurang dari -3SD. Masalah balita pendek
menggambarkan adanya masalah gizi kronis, dipengaruhi
dari
kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita,
termasuk penyakit yang diderita
selama masa balita
Persentase balita stunting di indonesia
Persentase tertinggi pada tahun 2013 adalah di
Provinsi Nusa Tenggara Timur (51,7%),
Sulawesi Barat (48,0%) dan Nusa Tenggara
Barat (45,3%)
sedangkan persentase terendah adalah Provinsi
Kepulauan Riau (26,3%), DI Yogyakarta
(27,2%) dan DKI
Jakarta (27,5%).

PENYEBAB UTAMA STUNTING DISEBABKAN ADANYA


GANGGUAN PEMENUHAN GIZI SELAMA 1000 HARI
PERTAMA KEHIDUPAN
Penyebab stunting....

▪ faktor keluarga dan rumah tangga, berupa


▪ faktor maternal
Nutrisi yang kurang pada saat prekonsepsi, kehamilan, dan laktasi akibat pengaruh mitos
mitos masyarakat, tinggi badan ibu yang rendah, infeksi, kehamilan pada usia remaja,
kesehatan mental, Intrauterine growth restriction (IUGR) dan kelahiran preterm, Jarak
kehamilan yang pendek, dan hipertensi
. faktor lingkungan
Stimulasi dan aktivitas anak kurang, perawatan yang kurang, sanitasi dan pasokan air yang
buruk, akses dan ketersediaan pangan sulit, alokasi makanan dalam rumah tangga yang tidak
sesuai, edukasi pengasuh yang rendah
Lanjutan.....
▪ kualitas makanan yang rendah (kualitas mikronutrien yang rendah, keragaman jenis
makanan yang dikonsumsi dan sumber makanan hewani yang rendah, makanan yang tidak
mengandung nutrisi, dan makanan hanya mengandung energi rendah) , cara pemberian
yang tidak adekuat (berupa frekuensi pemberian makanan yang rendah , konsistensi
makanan yang terlalu halus, pemberian makan yang rendah dalam kuantitas ) dan
keamanan makanan dan minuman (makanan dan minuman yang terkontaminasi,
kebersihan yang rendah, penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak aman )
▪ pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang salah bisa karena inisiasi yang terlambat, tidak ASI
eksklusif, penghentian menyusui yang terlalu cepat dan diberikan MP-ASI terlalu dini
▪ infeksi klinis dan subklinis seperti infeksi pada usus : diare, environmental enteropathy,
infeksi cacing, infeksi pernafasan, malaria, nafsu makan yang kurang akibat infeksi,
inflamasi
Dampak stunting....

▪ Jangka pendek : peningkatan mortalitas dan


morbiditas, di bidang perkembangan berupa
penurunan perkembangan kognitif, motorik, dan
bahasa dan peningkatan pengeluaran untuk biaya
kesehatan
▪ Jangka panjang : perawakan yang pendek,
peningkatan risiko untuk obesitas dan
komorbidnya, dan penurunan kesehatan
reproduksi selain itu terjadi penurunan prestasi
dan kapasitas belajar, dan di bidang ekonomi
berupa penurunan kemampuan dan kapasitas
kerja

Pencegahan STUNTING....
▪ Untuk ibu hamil : Ibu hamil perlu mendapat makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil
dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu
diberikan makanan tambahan dan Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal
90 tablet selama kehamilan dan Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
▪ Pada saat bayi lahir harus ditangani oleh tenaga kesehatan yang dapat membantu kelancaran
persalinan dan membantu melakukan inisiasi menyusui dini (IMD)
▪ Untuk ibu menyusui : berilah ASI eksklusif kepada bayi hingga berumur 6 bulan dan baru diberi
MP-ASI saat sudah berumur 6-24 bulan
▪ Memantau pertumbuhan Balita di posyandu merupakan upaya yang sangat strategis untuk
mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan
▪ Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga termasuk
▪ meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai