LANNY WINARTA
112018053
Identitas Pasien
Nama : Tn. AZ
No RM :934985
TTL/Umur :24-05-1988 /30 tahun
Jenis Kelamin :Laki – laki
Alamat :DK notowarih bawah RT 005RW003, Notogiwang Paninggaran
Agama :Islam
Suku :Jawa
Pendidikan terakhir:SMA
Tanggal Masuk : 10 - 05- 2019
Anamnesis
Keluhan Utama :
Nyeri perut kanan bawah sejak 3 jam SMRS
Keluhan tambahan
◦ 1 Hari SMRS, pasien mengeluh adanya nyeri ulu hati yang bersifat hilang timbul. Pasien menyangkal
adanya nyeri dada, mual , muntah, demam.dan memakai NSAID jangka panjang Pasien diberikan
ranitidine dan lansoprazole dari puskesmas, adanya perbaikan pada pasien .
◦ 6jam SMRS, pasien mengalami nyeri perut bagian bawah, pasien merasakan adanya mual namun tidak
disertai muntah, nyeri kepala. Pasien memakan obat dari puskesmas namun adanya perbaikan yang
bersifat sementara.
◦ 3 jam SMRS, pasien mengalami nyeri hebat pada bagian kanan bawah sehingga sulit untuk berjalan.
Nyeri bersifat terus menerus, muntah setelah makan malam, muntah makanan, tidak ada darah, lender,
cairan hitam, cairan hijau, adanya mual. Pasien menyangkal adanya demam, perut kembung. Pasien
belum BAB 1 hari dan BAK tidak ada keluhan sulit berkemih maupun nyeri saat berkemih.
Riwayat Keluarga
Pasien dengan riwayat merokok lebih dari 15 tahun, sebelumnya ada riwayat asma sudah
sembuh. Ayah pasien menderita hipertensi dan ibunya memiliki riwayat maag . pasien
menyangkal adanya keluarga mempunyai riwayat kanker, diabetes, jantung, ginjal. Pasien jarang
mengkonsumsi makanan buah dan sayur
Riwayat Pengobatan
Ranitidin, Lansoprazole. Tidak ada riwayat alergi obat
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap
Hemoglobin 15.1 13.0-18.0 g/dL
Hematokrit 43 40-52%
Eritrosit 5.1 4.3-6.0 juta/uL
Leukosit 20490* 4800-10800/ uL
Trombosit 253000 150000- 400000/uL
Hitung jenis :
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 1 1-3%
Neutrofil 82* 50-70%
Limfosit 13* 20-40%
Monosit 4 2-8%
MCV 84 80 - 96 fl
MCH 30 27-32 pg
MCHC 35 32-36 g/dL
Urinalisis
Sedimen Urin
Leukosit 18 <=10/uL
Eritrosit 4 <3/uL
Silinder 0 <=1/uL
Epitel 0 <15 sel/uL
Kristal 0 -<=10/uL
Lain –lain -/Negatif -/negatif
Kimia klinik
Rencana pengobatan
Rencana operasi laparoskopi
Antibiotik : Metronidazole 3x 500mg IV; ceftriakson 1x 2g IV
Ketorolac 3x 30mg IV
Ranitidin 2 x 50mg IV
Laporan operasi
• Pasien dibius dengan GA ( General anastesia )
•Asepsis daerah operasi, tutup dengan duk bolong
•Insisi infraumbilikal + 11mm , masuk trocar melalui pneumoperitoneum, masuk ke cavum 10/0
•Masuk trocar II dan III, tampa omentum menutupi daerah caecum, tampak us
•Evaluasi adanya tampak appendix nekrotik retrocaecal dengan adanya pus
•Potong mecoapendix, clip pangkal appendix dan ikat dengan mecoplus
•Setelah appendix di potong masukkan ke endobag
•Cuci cavum abdomen dengan menggunakan NaCl 0,9%
•Keluarkan appendix dan endobag, kemudian pasang drain
•Jahit dan operasi selesai
Tinjauan pustaka
Appendix
• Appendisitis akut :Inflamasi akut dan infeksi pada appendix
•Dewasa : 6- 9 cm ;D 3-8mm
•Pendarahan : A. Ileocecal A. Appendikularis
•Persarafan : Superior Mesenterika Plexus dan saraf simpatik nervus vagus
Lokasi appendix :
oRetrosekal
oPre ileal
oPelvik
oPost ileal
oSub caecal
Histologi
oMukosa :goblet sel mucin dan lamina propia limfosit
oSub mukosa : jaringan limfoid : Limfoblast proliferasi ke pembuluh darah
oMuskular
oSubserosa : luar dari peritoneum
Fisiologi
mucus 1- 2 ml / hari
Fungsi : ekskresikan Ig A oleh GALT ( gut associated lymphoid
tissue) dan reservoir kolonisasi flora normal
Epidemiologi
Insiden 1,1 / 1000 orang
Tingkat insidensi pria : wanita : 3:2
Etiologi
Obstruksi appendix
Hiperplasia limfoid yang menyebabkan obstruksi
lumen
Pola makan
Infeksi ( anak – anak dan dewasa muda ): E.histolytica dan
ascariasis
Patogenesis
Dinding appendiks 24 -48 jam menurutp dengan omentum -> massa periapendikular
perforasi / mengurai diri secara lambat nyeri berulang
Patofisiologi
Sekret cairan di appendix -> distensi appendix perforasi
Stadium appendicitis
Non complicated appendicitis
0: terlihat normal
1 : inflamasi
Complicated appendicitis
2 : nekrosis
3 Inflamasi
4: perforasi
Pemeriksaan fisik
Demam : 37,5 – 38,5
Abdomen :
Palpasi : psoas sign (+), Obturator Sign (+), Rovsing sign (+)
Auskultasi
Perkusi
Rectum
Alvarado
0 -3 : rendah
4-8 Sedang
9-10 Tinggi
AIR
1-4 : rendah
5-8 sedang
>9 Tinggi
Pemeriksaan penunjang
DL : Leukositosis + neutrofilia
CRP : meningkat 12 jam pertama (>1mg/dL)
Urinalisis
USG
CT scan
MRI
Tatalaksana
Non medikamentosa
Appendektomi
Insisi pada mcBurney point
Curiga perforasi : bawah 2 cm McBurney
Laparoskopi
Prosedur sama hanya menggunakan GA