Anda di halaman 1dari 25

PENTINGNYA PELAKSANAAN

STUDI EHRA DALAM


PELAKSANAAN PPSP

DISAMPAIKAN PADA

PELATIHAN EHRA KABUPATEN NGADA


Bajawa, 27 Maret 2017

1
EHRA Menyediakan data
kondisi eksisting sehingga
mempermudah pemilihan
Data prioritas SANITASI yang
Data Primer
Sekunder harus diselesaikan

•EHRA
Persepsi •Kajian Komunikasi
SKPD •Kajian PMJK
•SSA

Area Berisiko Sanitasi


Studi EHRA
Langkah awal
membuat isu
sanitasi menjadi
Visible
Apa itu EHRA?
EHRA (Environmental Health
Risk Assessment) adalah sebuah
survey partisipatif di tingkat
kabupaten/ kota untuk
memahami kondisi fasilitas
sanitasi dan perilaku higinitas
pada skala rumah tangga.
Tujuan Studi/Survey EHRA
1. Mendapatkan gambaran kondisi fasilitas
sanitasi dan perilaku yang beresiko
terhadap kesehatan lingkungan
2. Memberikan advokasi kepada
masyarakat akan pentingnya layanan
sanitasi
3. Menyediakan informasi dasar yang valid
dalam penilaian Risiko Kesehatan
Lingkungan
Mengapa Harus Melakukan EHRA?
Tidak melakukan Melakukan studi
studi EHRA EHRA
Mengapa EHRA itu Penting?
1. Pembangunan sanitasi membutuhkan
pemahaman kondisi wilayah yang akurat
2. Data terkait dengan sanitasi:
– pada umumnya terbatas dan tidak
bisa dipecah sampai tingkat
kelurahan/desa
– tidak terpusat - berada di berbagai
kantor/ SKPD yang berbeda
3. Hasil studi EHRA: data yang
representatif untuk penentuan area
berisiko di tingkat kelurahan/desa
Mengapa EHRA itu Penting?

4. EHRA menjadi rujukan bersama


mengenai indikator sanitasi bagi
sektor-sektor pemerintahan
5. EHRA mendukung kegiatan advokasi
kepada warga di tingkat desa/
kelurahan dan kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders) di tingkat
yang lebih tinggi
Fokus Studi EHRA
a. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup:
• Sumber air minum,
• Layanan pembuangan sampah,
• Jamban,
• Saluran pembuangan air limbah.
b. Perilaku yang dipelajari terkait dengan
higinitas dan sanitasi dengan mengacu
kepada STBM :
• Buang air besar
• Cuci tangan pakai sabun,
• Pengelolaan air minum rumah
tangga,
• Pengelolaan sampah dengan 3R
• Pengelolaan air limbah rumah tangga
Data Masukkan untuk SSK
 Data Sekunder:
 Kelembangaan,
 Keuangan
 Demografi
 Sosial-ekonomi
 Kesehatan masyarakat,
 Teknik: Cakupan layanan sanitasi, Sarana dan pra
sarana sanitasi, Rencana Pembangunan
Kabupaten/Kota
 Data Primer:
 EHRA
 Pemetaan Media,
 Survey Penyedia Layanan Sanitasi (SSA)
 Pemberdayaan Masyarakat, Jender dan
Kemiskinan/PMJK & Promosi Higiene
Hasil Analisa data EHRA :

INDEKS RISIKO SANITASI (IRS)


 RISIKO SANITASI  Terjadinya penurunan
kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau
lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan
sektor sanitasi dan perilaku higiene dan sanitasi

 INDEKS RISIKO SANITASI (IRS)  ukuran


atau tingkatan risiko sanitasi berdasarkan
komponen sanitasi

 IRS  Sebagai salah satu faktor untuk menentukan


area beresiko sanitasi
Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Nagekeo 2014
300

250

40
45
200
44 48 52
24 56
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
9 4. GENANGAN AIR.
150 33 17
3. PERSAMPAHAN.

49 2. AIR LIMBAH DOMESTIK.


83 48
47 1. SUMBER AIR
42
100
27
33 65

52 68
50
72
58
41
32 27
- -
CLUSTER 0 CLUSTER 1 CLUSTER 2 CLUSTER 3 CLUSTER 4 CLUSTER
IRS SEBAGAI INPUT DALAM INSTRUMEN PROFIL SANITASI

Indeks Risiko Instrumen Profil


Sanitasi 2015
Sanitasi

Nilai IRS-Input Instrument Profil


sanitasi
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi EHRA

3.1.1 : Perilaku Higiene dan Sanitasi 3.1.1 : Perilaku Higiene dan Sanitasi
Tatanan Rumah Tangga Tatanan Rumah Tangga

Gambar 3.4 : Gambar 3.5 :


Grafik CTPS di lima waktu penting Grafik Persentase Penduduk yang
melakukan BABS

Perilaku CTPS di Lima Waktu Perilaku BABS


Penting

16

49.54
Ya CTPS 50.46
Tidak CTPS
Tidak BABS
84
Ya BABS
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi EHRA

3.1.1 : Perilaku Higiene dan Sanitasi 3.1.1 : Perilaku Higiene dan Sanitasi
Tatanan Rumah Tangga Tatanan Rumah Tangga

Gambar 3.6 : Gambar 3.7 :


Grafik Pengelolaan Air Minum Grafik Pengelolaan Sampah
(pencemaran pada wadah Setempat
penyimpanan dan penanganan air)
Pengelolaan Sampah Setempat
Pencemaran pada wadah
penyimpanan dan penanganan air 4.2

Tidak diolah
15.5
Ya, diolah
95.8

Ya, tercemar
Tidak tercemar
84.5
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi EHRA
3.1.1 : Perilaku Higiene dan 3.2.1 : Sistem dan Cakupan
Sanitasi Tatanan Rumah Tangga Pelayanan Air Limbah Domestik

Gambar 3.9 :
Gambar 3.8 : Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja
Grafik Pencemaran karena SPAL
Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja?
Pencemaran karena SPAL
Kebun/tanah
lapang
Kolam/sawah 0% Lainnya
6% Tangki septik
9%
Sungai/danau 48%
8%
24.3 Langsung ke
drainase
2%
75.7

Cubluk/lobang
Tidak aman tanah
Ya, aman 27%
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi EHRA
3.2.1 : Sistem dan Cakupan 3.3.1 : Sistem dan Cakupan Pelayanan
Pelayanan Air Limbah Domestik Persampahan

Gambar 3.10 Grafik Persentase Gambar 3.11 Grafik Pengelolaan


Tangki Septik Suspek Aman dan Sampah
Tidak Aman

Tangki Septik Suspect Aman

35.5

64.5

Tidak aman
Suspect aman
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi EHRA
3.3.1 : Sistem dan Cakupan 3.4.1 : Sistem dan Cakupan
Pelayanan Persampahan Pelayanan Drainase Lingkungan
Gambar 3.12 Grafik Praktik Gambar 3.13 Grafik persentase
Pemilahan Sampah oleh Rumah rumah tangga yang mengalami banjir
Tangga rutin
Apakah banjir biasa terjadi secara
Praktik Pemilahan Sampah rutin ?

2 Ya, Memilah
Sampah 27.4

Tidak
72.6
melakukan
98 Ya
pemilahan
sampah Tidak
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi EHRA
3.5.1 : Pengelolaan Air Bersih
Gambar 3.14 Grafik Sumber Air Minum dan Memasak

Sumber Air Minum

Sumur gali terlindungi


Air isi ulang
Sumur pompa tangan
PDAM
Air botol kemasan
Mata air terlindungi
Sumur gali tdk terlindungi
Mata air tdk terlindungi
Hidran umum/ kran umum - PDAM
Lainnya (Minum)
0% 10% 20% 30% 40%
EHRA Bagian dari Substansi SSK

 Aspek akses terhadap PHBS


(Bab 2 SSK)

Profil akses masyarakat terhadap


fasilitas sanitasi, dan higiene serta
hubungannya dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat masyarakat
(data primer)
Bab 2
Bab 2 Profil Wilayah dan Sanitasi Saat Ini ..................................................................... 6 Hasil Studi Primer dan
2.1. Gambaran wilayah ........................................................................................................ 6 Kajian lainnya dalam
Pemutahiran SSK
2.2. Kemajuan pelaksanaan SSK ........................................................................................... 8
2.3. Profil Sanitasi Saat Ini .................................................................................................... 9
2.4. Area berisiko dan Permasalahan Mendesak Sanitasi .................................................... 16

Cek Template Bab 2 Pemutahiran SSK


Cek Template lampiran Pemutahiran
Lampiran SSK

Lampiran 1: Hasil Kajian Aspek Non Teknis dan Lembar Kerja Area Berisiko ................... 28
1.3.1 Ringkasan Eksekutif Studi EHRA................................................................................... 33
1.3.2 Ringkasan Eksekutif Kajian Peran Swasta dalam Penyediaan Layanan Sanitasi ............ 34
1.3.3 Ringkasan Eksekutif Kajian Kelembagaan dan Kebijakan ............................................. 34
1.3.4 Ringkasan Eksekutif Kajian Komunikasi dan Media ...................................................... 34
1.3.5 Ringkasan Eksekutif Kajian Peranserta Masyarakat ..................................................... 34
1.3.6 Ringkasan Eksekutif Kajian Sanitasi Sekolah ................................................................... 0
21
Contoh Hasil (5-14):
Area Beresiko – Air Limbah Domestik
Tingkat Resiko

4. Sangat Tinggi

3. Tinggi
2. Rendah

1. Sangat Rendah
Contoh Hasil (8-14):
Area Beresiko Persampahan
Tingkat Resiko

4. Sangat Tinggi

3. Tinggi
2. Rendah

1. Sangat
Rendah
Contoh Hasil (11-14): Area Beresiko
Drainase
Tingkat Risiko

4. Sangat Tinggi

3. Tinggi
2. Rendah

1. Sangat
Rendah
PERBAIKI SANITASI, AMANKAN AIR MINUM
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN
DAN KUALITAS HIDUP
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai