Anda di halaman 1dari 13

MULTIPLEXER

(M.Hamdan.R)
kelompok 3
Hasil jurnal
oleh adewi aquratu

Pengertian Multiplexing
Suatu teknik pengiriman sinyal data dengan mengkombinasikan
beberapa sinyal kedalam satu kanal transmisi/pengiriman. Digunakan
terutama untuk memaksimalkan pengiriman satu sinyal dari beberapa
informasi yang berbeda-beda.

Dalam multiplexing akan mengalami proses :


1. Proses penggabungan beberapa kanal
2. Pembagian bandwith dari sebuah jalur data diantara berbagai macam
jenis komunikasi
3. Pembagian sebuah jalur kanal komunikasi menjadi beberapa sub-kanal
komunikasi
Multiplexer, atau MUX, dapat berupa rangkaian digital yang dibuat
dari gerbang logika kecepatan tinggi yang digunakan untuk beralih
data digital atau biner atau dapat berupa tipe analog menggunakan
transistor, MOSFET atau relay untuk mengalihkan salah satu input
tegangan atau arus melalui satu output.
Jenis perangkat multiplexer yang paling dasar adalah dari saklar
putar satu arah seperti yang ditunjukkan.
Jenis-jenis Multiplexing
1. Frequency Division Multiplexing (FDM)
Multiplexing dengan cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa
sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency
Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan
telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital. Pada tahun
2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan
modem ADSL (asymetric digital subscriber loop).
Proses Multiplexing Frequency Division Multiplexing
Pada sistem FDM, umumnya terdiri dari 2 peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi
(repeater transmission line):
a. Peralatan Terminal (Terminal Equipment) Peralatan terminal terdiri dari bagian yang
mengirimkan sinyal frekuensi ke repeater dan bagian penerima yang menerima sinyal tersebut dan
mengubahnya kembali menjadi frekuensi semula.
b. Peralatan Penguat Ulang (Repeater Equipment) Repeater equipment terdiri dari penguat
(amplifier) dan equalizer yang fungsinya masing-masing untuk mengkompensir redaman dan
kecacatan redaman (attenuation distortion), sewaktu transmisi melewati saluran melewati saluran
antara kedua repeater masing-masing.
Kelebihan & Kekurangan
Frequency Division Multiplexing
a. Kelebihan:
· FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan.
Teknik persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM
tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.
· Kuat menghadapi frequency selective fading, dimana bandwidth dari channel
lebih sempit daripada bandwidth dari transmisi sehingga mengakibatkan pelemahan
daya terima secara tidak seragam pada beberapa frekuensi tertentu
· Efisien dalam pemakaian frekuensi
b. Kekurangan:
· Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass, yang harganya relatif mahal dan rumit
untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver)
· Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik
nonlinear (penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah
kepada pembuatan komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang
lain.
· Frequency Offset, yang disebabkan oleh jitter pada gelombang pembawa (carrier wave)
· Penentuan start point untuk memulai operasi Fast Fourier Transform (FFT) ketika sinyal
OFDM tiba di stasiun penerima adalah hal yang relatif sulit.
2. Time Division Multiplexing (TDM)
Multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan saluran secara bergantian.
Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan diberi jatah
waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan
bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan
bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan saluran. Kenapa si pelanggan
tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya terjadi setiap 125
microsecond. berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang ingin di-multiplex,
setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125 microsecond, hanya jatah
waktunya semakin cepat.
Proses Transmisi Time Division Multiplexing
Ø Akan ada beberapa sinyal informasi yang akan masuk ke dalam Multiplexer dari
TDM, sinyal-sinyal tersebut memiliki bit rate yang rendah dengan sumber sinyal yang
berbeda-beda. Ketika sinyal tersebut memasuki Multiplexer, maka sinyal akan
melalui sebuah switch rotary yang menyebabkan sinyal informasi yang sebelumnya
telah disampling itu akan dibuat berubah-ubah tiap detiknya. Hasil Output dari
switch ini adalah merupakan gelombang PAM (Pulse Amplitude Modulation) yang
mengandung sample-sample dari sinyal informasi yang periodic terhadap waktu.
Ø Setelah melalui multiplex, sinyal kemudian ditransmisi dengan membagi-bagi
sample inomasi berdasar (Hold Time/Jumlah Kanal). Kanal transmisi ini merupakan
sebuah kanal dengan rangkaian yang disinkronisasikan. Kanal sinkron ini dibutuhkan
untuk membangun tiap kelompok dari sample dan membagi sample-samle tepat ke
dalam frame nya.
Keuntungan TDM
· TDM digunakan karena alasan biaya; semakin sedikit kabel yang digunakan dan semakin simple
receiver yang dipakai untuk mentransmit data dari banyak sumber untuk banyak tujuan membuat
TDM lebih murah dibanding yang lain.
· TDM juga menggunakan bandwith yang lebih sedikit daripada Frequency Division Multiplexing
(FDM). Dengan lebar bandwith yang kecil, membuat bitrate semakin cepat, namun daya yang
digunakan semakin besar.

Kekurangan TDM
· Penggunaan dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan
panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan terputus ketika
panggilan tersebut bergerak diantara kolom-kolom.
· TDM merupakan pokok dari penggabungan bagian-bagian distorsi, yang berdampak ketika
potongan dari perbincangan melompat mengelilingi bangunan dan kesulitan lainnya seperti sikap
pada saat perbincangan sampai pada telepon dari urutan.
· Pemborosan bandwidth.
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Protoboard
2. IC7421, IC7404, dan IC7432
3. Kabel Penghubung
4. Multimeter
5. Resistor 100Ω
6. LED
7. PowerSupply
LANGKAH KERJA
1. Lihat data sheet untuk masing-masing IC yang dipergunakan, kemudia catat
kaki-kaki input, output serta pin Vcc dan Ground.
2. Atur tegangan power supply sebesar 5volt dengan cara menghubungkan
terminal-terminal pada power supply dengan terminal yang ada pada multimeter.
3. Buat rangkaian multiplexer seperti gambar dibawah ini.

4. Berikan logik 0 dan/atau logik 1 pada masing-masing


input D0, D1, D2, D3 serta S0 dan S1 sesuai tabel dan
amati LED pada output X. Catat hasilnya pada tabel
pengamatan.
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
1. Tabel Pengamatan
Pembahasan
Multiplexer merupakan komponen elektronika yang bisa memilih input (masukan)
yang akan diteruskan ke bagian output. Pemilihan input mana yang akan dipilih
ditentukan oleh logika pada saklar. Pada percoban ini menggunakan IC7421, IC7404,
dan IC7432.
Rangkaian diatas dapat dianalisis dengan melihat tabel kebenaran dan pembuktian
dicatat pada tabel pengamatan, sehingga didapatkan hasil data yaitu ketika
logika switch masukan select A=0 dan select B = 0 selector akan memilih jalur input
pertama sebagai keluaran ,maka keluaran dari gerbang D0 menghasilkan led pada D0
dan keluarannya menyala. Ketika logika switch masukan select A = 0 dan select B = 1
selector akan memilih jalur input kedua sebagai keluaran ,maka keluaran dari
gerbang D1 menghasilkan led pada D1 dan keluarannya menyala. Ketika
logika switch masukan select A = 1 dan select B = 0 selector akan memilih jalur input
ketiga sebagai keluaran ,maka keluaran dari gerbang D2 menghasilkan led pada D2
dan keluarannya menyala. Ketika logika switch masukan select A = 1 dan select B = 1
selector akan memilih jalur input keempat sebagai keluaran ,maka keluaran dari
gerbang D3 menghasilkan led pada D3 dan keluarannya menyala .
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Multiplexer merupakan komponen elektronika yang bisa memilih
input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output
2. Pemilihan input yang akan dipilih ditentukan oleh logika pada saklar.
3. Ketika logika switch masukan select A = 0 dan select B = 0 selector
akan memilih jalur input pertama sebagai keluaran.
4. Ketika logika switch masukan select A = 0 dan select B = 1 selector
akan memilih jalur input kedua sebagai keluaran
5. Ketika logika switch masukan select A = 1 dan select B = 0 selector
akan memilih jalur input ketiga sebagai keluaran
6. Ketika logika switch masukan select A = 1 dan select B = 1 selector
akan memilih jalur input keempat sebagai keluaran

Anda mungkin juga menyukai