Anda di halaman 1dari 26

• ANITA INDAH SARI

• AYU ANGGIE MAULIDIA


• DESI NURUL HIKMAH
• M TSALIS RAMDANI
• NAFILAH RIZKYAH
• YENI SAFITRI
Identitas pasien
 Nama anak : an. A. A.
 Nama panggilan : Azzam
 Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 21-07-2018
 Usia : 17 bulan
 Jenis kelamin : laki-laki
 Anak ke :2
 Pendidikan : belum sekolah
 Keluhan Utama
 Klien datang dengan muntah 2-3 kali sehari, BAB mencret 4x/hari , di IGD
kejang 1 kali dengan durasi kurang lebih 1 menit, riwayat kejang (+) bulan
lalu (desember) tanpa disertai demam.

 Keadaan Sakit saat ini


Awitan : tidak ada
Karakteristik
 Lokasi : tidak ada
 Faktor yang memperberat : tidak ada
 Faktor yang mengurangi : tidak ada
Riwayat Kesehatan masa lalu
Riwayat kehamilan dan persalinan ibu:
Kehamilan
• Gestasi : Aterm
• Usia ibu saat kehamilan anak yang sakit : 33 tahun
• Kesehatan ibu selama kehamilan : tidak ada masalah
• Obat-obatan yang digunakan : tidak mengkonsumsi obat-obatan
Persalinan
• Tipe persalinan : Pervaginam
• Tempat melahirkan : Rumah Sakit daerah Koja
Riwayat Penyakit Sebelumnya
• Penyakit yang pernah diderita : Kejang
• Pernah dirawat dirumah sakit : Iya
• Tindakan operasi : Tidak
• Obat-obatan yang digunakan : tidak ada
• Alergi : Tidak
Imunisasi :
 Hepatitis I,II,III

 BCG

 Campak

 Polio I,II,III,IV

 DPT I,II,III
 Riwayat sosial
 Yang mengasuh : Ibu kandung dan Ayah kandung
 Hubungan dengan anggota keluarga : Humoris
 Hubungan dengan teman sebaya : tidak ada masalah
 Pembawaan secara umum : normal
 Lingkungan rumah : normal
Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan
Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan
• Berat Badan : 10 Kg
• Tinggi / Panjang Badan : 72 cm
• Lingkar Kepala : 43 cm
• Lingkar dada : 42 cm
• Lingkar lengan atas : 12 cm
Pengkajian Kardiovaskuler
• Nadi : 111x/mnt , RR : 30x/mnt
• Pemeriksaan thoraks dan hasil auskultasi
Lingkar dada :
Adanya deformitas :
Bunyi jantung : S1, S2 reguller , gallop (-) , mur-mur (-)
• Tampilan umum : aktif
• Kulit
Warna : tidak pucat , sawo matang
Elastisitas : elastis
Suhu : 37,4
• Edema : (-)
Pengkajian Respiratori
• Bernafas : Normal
• Hasil auskultasi thoraks : Vesikuler
• Hasil pemeriksaan thoraks : tidak dilakukan pemeriksaan
Pengkajian neurologik
• Tingkat kesadaran : hasil GCS (E4V5M6)
• Pemeriksaan kepala : tidak ada kelainan
• Reaksi pupil : ukuran 2mm/2mm
• Aktivitas kejang : kejang di IGD kurang lebih 1 menit
• Fungsi sensoris : normal
• Refleks : tidak dilakukan pemeriksaan
• Kemampuan intelektual : belum mampu menulis , menggambar dan membaca
Pengkajian Gastrointestinal
• Hidrasi
Turgor kulit : elastis
Membran mukosa : kering
Asupan dan haluaran : normal
• Abdomen
Nyeri : tidak ada nyeri pada abdomen
Kekakuan : (-)
Bising usus : 22x/mnt
Muntah : 2 kali/hari
Feses : 2x/hari dan cair/encer
Kram : tidak ada
Pengkajian Renal
• Fungsi ginjal : tidak ada kelainan
• Karakteristik urin dan urinasi
Urine tampak bening atau keruh : urin tampak kuning dan keruh
Warna : kuning keruh
Bau : amonia
Berat jenis : tidak dilakukan pemeriksaan
Menangis setelah berkemih : tidak ada masalah
• Genitalia : tidak ada masalah
Pengkajian Muskuloskeletal : Normal
Pengkajian Hematologik : Normal
Pengkajian Endokrin : Normal
Nama obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping

Sibital 2×25 mg Epilepsi, Penderita alergi Kelesuan, vertigo, mengantuk,


(IV) hipnotik, sedatif barbiturat, penyait kegelisahan, rasa nyeri tulang,
hati dan ginjal, hang-over, alergi, gangguan
penderita mental, pusing, gerak tak
psikoneuritik teratur, gangguang jiwa,
tertentu, hipoksia perangsag emosi
seperti asma,
emfisema, anemia
berat, parkinson
Dexameta 2×1,5 mg inflamasi akut, pasien yang Sakit perut, pusing, sulit tidur,
son (IV) rematik sendi, a memiliki riwayat nyeri tulang sendi, tampilan
sma bronchial, hipersensitif pada menyerupai Cushing, nafsu
penyakit obat golongan makan meningkat, detak
sistemik lupus er kortikosteroid jantung cepat, penggunaan
itematosus, inhalasi: Suara serak,
penyakit kandidiasis oral dan
keganasan tenggorokan, penggunaan
sistem limfatik topikal: Penipisan kulit,
memperlambat penyembuhan
luka, iritasi lokal
Ondancent 2×1 mg mual dan hipersensitivitas, sakit kepala, konstipasi, reaksi
ron (IV) muntah akibat sindroma lokasi injeksi, tidak
kemoterapi dan perpanjangan umum: kejang, gangguan
radioterapi, interval QT gerakan (termasuk reaksi
pencegahan bawaan ekstrap iramidal seperti reaksi
mual dan distoni, oculogyric crisis,
muntah pasca diskinesia).
operasi.
Nama dosis indikasi Kontra indikasi Efek samping
obat
Fuzide 3×1/2 Diare karena kuman E coli Hipersensitivitas Neurotoksisitas, nyeri abdomen,
dan Staph, kolopati terhadap turunan pigmen hijau pada lidah, urin dan
spesifik dan non spesifik nitrofuran feses. Penurunan jumlah mikroflora
pada dewasa dan anak. dalam saluran pencernaan
Zink 1×1 Sebagai pelengkap cairan hipersensitifitas Nyeri perut, dyspepsia, mual
rehidrasi oral (CRO) utk dan muntah, diare, iritasi lambung,
mengganti cairan tubuh gastritis, penggunaan
dan mencegah dehidrasi jangka panjang dapat menyebabkan
pd anak, & digunakan defisiensi tembaga.
bersama dg cairan
rehidrasi oral.
Cynstin 3×1/2 Kandidiasis rongga mulut hipersensitivitas Mual, muntah, diare, nyeri lambung,
terhadap nistatin takikardia (irama jantung lebih
cepat dari normal), urtikaria
(biduran/gatal-gatal), munculnya
ruam pada kulit, wajah
membengkak
Bicnat Puyer : Mengatasi Memiliki Alkalosis metabolik, perubahan
40 mEq asidosis metabolik yang riwayat alergi terha mood, kelelahan, napas pendek,
biasanya muncul pada dap kandungan ob otot lemah, detak jantung tidak
penyakit ginjal yang at ini, alkalosis teratur, hipertonisitas otot, kedutan,
parah (renal tubular metabolik maupun hiperferittinemia, hipermagnosis,
asidosis), diabetes yang respiratorik, hypokalemia, hipokalsemia, kram
tidak terkontrol hipernatremia atau perut, muncul jaringan tisu nekrosis
(ketoasidosis), pembasa kelebihan natrium pada area yang di injeksi
urin, mengatasi overdosis dalam darah,
obat antidepresan trisiklik edema pulmonari
, resusitasi hyperkalemia, yang parah,
pelarut dan pembersih hipokalsemia,
topikal hipokloridia
Jenis Nilai normal Nilai saat ini Interpretasi
pemeriksaan
Hemoglobin 10,5-14 gr/dl 8,8 gr/dl Rendah
Leukosit 6-14 x 10^3/μl 7,43 103/uL Normal
Hematokrit 32-42% 25,5% Rendah
Trombosit 163-337 x 10^3 μl 473 103/uL Tinggi
PH 7,35-7,45 7.420 Normal
PCO2 32-45 mmHg 23,0 mmHg Rendah
PO2 95-100 mmHg 67,2 mmHg Rendah
HCO3 21-28,8 mEq/L 15,0 mEq/L Rendah
Base Excess -2,5 s.d. 2,5 mmol -9,6 mmol/L Rendah
O2 saturasi 94-100% 92,6% Rendah
Natrium 135-145 mEq/l 149 mEq/L Tinggi
Kalium 3,5-5 mEq/l 3,76 mEq/L Normal
Klorida 96-108 mEq/l 98mEq/L Normal
An. A 17 bulan datang ke IGD RSUD Koja pada tanggal 05-01-2020
pukul 12:51 bersama kedua orang tuanya dengan keluhan BAB
mencret ±4 kali/hari, ampas (+), lendir (-), darah (-), muntah-
muntah 2-3x/hari, klien sempat mengalami kejang di IGD selama ±
1 menit. Klien sebelumnya memiliki riwayat kejang tanpa demam
sekitar sebulan yang lalu. Orang tua klien mengatakan bahwa
sebelumnya klien sempat dibelikan es krim tong-tong dipinggir
jalan. Dari IGD, klien sempat masuk ke ruang PICU dan dirawat
selama 1 hari kemudian dipindahkan ke ruang perawatan anak lt 16
D RSUD koja. Klien masuk ke ruang perawatan anak pada tanggal
06-01-20 sekitar pukul 13.00 WIB. Pengkajian dilakuka pada
tanggal 06-01-20 pukul 16.00 WIB didapatkan keluahan klien
masih muntah sebanyak 2x/hari, nafsu makan menurun, BAB
mencret sudah 2x sejak tadi pagi, ampas (-), lendir (-), darah (-).
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan hasil : kesadaran
komposmentis, GCS E4M6V5, ttv suhu 36,9 C, Hr : 111x/mnt, RR
30x/mnt, klien tampak lemas, tampak diam dan takut ketika
perawat mengunjungi bednya, turgor kulit kurang elastis, mukosa
bibir kering, tampak stomatitis, warna kulit tidak pucat, CRT <3dtk,
konjungtiva anemis, sklera an ikterik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb
8,8 gr/dl, hematokrit 25.5%, trombosit 473 x 10^3/μl, PH 7,42,
PCO2 23 mmHg, PO2 67,2 mmHg, HCO3 15 mEq/l, BE -9,6
mmol, natrium 149 mEq/l, kalium 3,76 mEq/l, klorida 98 mEq/l.
terapi yang sudah didapatkan di IGD diantaranya terpasang IVFD
KN3B di tangan kanan, Bicnat 40 meq, ceftadizime 2x50 (iv),
sibital 2x25 (iv), ranitidine 2x10 (iv), fuzide 3 x ½ sth, enistyin 3
x ½ cc, zinc 1x1.
Faktor infeksi : amoeba, Masuk melalui makanan yang Berkembang dalam Melepaskan
bakteri, virus, parasit tercemar/ terkontaminasi usus enterotoksin

NaCl yang berlebihan


Mengaktifkan pompa Merangsang pembentukan siklik Mengiritasi otot dan
menyebabkan osmosis air
Na ke dalam kripta adenosin monofosfat berlebih lapisan mukosa
yang ekstrim dari darah
intestinum

Hipersekresi air, Menstimulasi fleksus submukosa Hiperperistaltik di usus inflamasi


elektrolit dan lendir

Akumulasi monosit, makrofag,


DIARE
sel T helper dan fibroblas

Pelepasan pirogen
Frekuensi BAB meningkat Pergerakkan
endogen (sitokin)
usus berlebihan

Peningkatan kehilangan Mual, Merangsang saraf vagus


keseimbangan ion Distensi abdomen
cairan dan elektrolit muntah
dalam otak terganggu
Sinyal mencapai
Pengeluaran NaHCO2 Nafsu makan Menurunnya
sistem saraf pusat
berlebihan menurun kesempatan
Terganggunya
usus menyerap
aktivitas listrik otak Merangsang hipotalamus
Kehilangan Buffer HCO3 makanan
kejang
meningkatkan titik patokan
berlebihan
Nutrisi tidak terserap suhu (set point)
dengan baik
Asidosis metabolik
Meningkatkan suhu basal
Defisit Nutrisi Resiko cedera
Sesak
Hipertermi

Gangguan Pertukaran Gas


Kejang

Resiko Cedera Penurunan


kesadaran
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
KEPERAWATAN

1. Ds: Keluarga klien mengatakan klien tampak rewel Gangguan pertukaran Ketidakseimbangan
Do : gas ventilasi perfusi
• Klien tampak sesak
• Rr : 30x/mnt
• Ph : 7,42
• PCO2 : 23 mmHg
• PO2 : 67,2 mmHg
• HCO3: 15 mEq/l
• BE : -9,5
• Sao2 : 92,6%

2. Ds : Keluarga klien mengatakan klien sudah BAB mencret Diare Inflamasi


cair sejak pagi sampai sore 2x gastrointestinal
Do :
• Membran mukosa kering
• Bising usus 22x/mnt
• Turgor kulit kurang elastis
• Kebutuhan cairan dalam 24 jam = 1000 cc + 50 cc/kgBB
((BB-10) x 50)
=1000 cc + ((10-10)x50)
= 1000 cc/24 jam
• IWL = hasil kebutuhan cairan x 0,25
= 1000 cc x 0,25 = 250 cc/24 jam
3. Ds : Defisit nutrisi Ketidakmampuan
• Keluarga klien mengatakanklien mengabsorsi nutrisi
mengalami penurunan nafsu
makan
• Ibu klien mengatakan klien
sudah muntah 2 x sejak pagi
Do :
• Bising usus : 22x/mnt
(mengalami peningkatan)
• Klien tampak stomatitis
• Hb : 8,8 gr/dl
• diare
4. Ds : Keluarga klien mengatakan Resiko cedera Aktivitas kejang
klien sempat kejang di IGD
Do :
Kondisi klinik terkait kejang
No Diagnosa, tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. Dx : gangguan pertukaran gas 1. Monitor tanda tanda vital, SpO2 dengan pulse oksimetri
2. Monitor hasil AGD
Tujuan : setelah dilakukan tindakan 3. Monitor adanya sianosis terutama pada membran
keperawatan 2x24 jam diharapkan mukosa mulut
gangguan pertukaran gas dapat teratasi 4. Pantau pemberian oksigen 2 liter/menit
5. Berikan posisi semifowler
Kriteria hasil : 6. Berikan Bicnat 40 mEq
- RR Dalam batas normal (20-30x/mnt) 7. Jelaskan kepada keluarga klien penggunaan alat bantu
- Sianosis tidak ada napas oksigen yang dibutuhkan klien
- AGD dalam batas normal 8. Kolaborasikan dengan laboratorium pemeriksaan darah
AGD

2. Dx : diare 1. Monitor input dan output cairan klien


2. Monitor status hidrasi klien (membran mukosa, turgor
Tujuan : setelah dilakukan tindakan kulit)
keperawatan 2x24 jam diharapkan diare 3. Monitor tetesan infus
dapat teratasi 4. Monitor kadar elektrolit
5. Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada
Kriteria hasil : klien
- BAB <4 kali dalam sehari 6. Berikan fuzide 3 x ½ sth, zink 1x1 ml , dexamethasone
- Konsistensi BAB lunak 2x1,5 mg
- Elektrolit dalam batas normal 7. Jelaskan kepada keluarga alasan klien harus minum
- Membran mukosa lembab, turgor kulit banyak
elastis 8. Kolaborasikan dengan lab pemeriksaan kadar elektrolit
No Diagnosa , tujuan dan kriteria hasil Intervensi
3. Dx : defisit nutrisi 1. Monitor intake output makan klien
2. Monitor BB setiap 3 hari
Tujuan : setelah dilakukan tindakan 3. Monitor pemeriksaan darah H2TL (hemoglobin)
keperawatan 3x24 diharapkan defisit nutrisi 4. Anjurkan keluarga untuk makan sesuai diit RS
dapat teratasi LLM 8 x 40 cc
5. Berikan ondansentron 2x1 mg, ensytin 3 x ½ cc
Kriteria hasil : 6. Jelaskan pentingnya patuh pada diit kepada
- Muntah berkurang atau tidak ada keluarga
- Stomatitis (-)
- Hasil Hb dalam batas normal (10,5-14
gr/dl)
- Rumus IMT = 2n + 8
= 2 (1,5) + 8 = 11
IMT laki-laki normalnya <13
11<13 --> batas bawah (underweight)
4. Dx : resiko cedera 1. Identifikasi faktor kognitif atau psikis dari klien
yang dapatmenjadikan potensial jatuh dalamsetiap
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keadaan
keperawatan 2x24 diharapkan resiko cedera 2. Observasi tanda-tanda kejang
dapat dihindari 3. Monitor tingkat kelelahan dan ambulasi
4. Anjurkan keluarga untuk selalu memasang pagar
Kriteria hasil : bed untuk mencegah klien terjatuh
- Kejang tidak ada 5. Berikan sibital 2x25mg
- Klien tidak cedera ataupun terjatuh dari
bed
No. Dx Catatan Perkembangan
Keperawata Tanggal & Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
n Jam
1. Dx : 07-01-20 1. Memonitoring TTV S : - ibu klien mengatakan kllien
Gangguan jam 16.00 (suhu dan RR) rewel
Pertukaran Gas RS : ibu klien mengatakan - ibu klien mengatakan klien tidak
kllien rewel betah menggunakan selang oksigen
RO : RR = 29 x/mnt, suhu O : - RR = 22 x/mnt, suhu 36,8 -
36,8 C sianosis tidak ada
2. Memonitoring sianosis - klien tampak terpasang Oksigen 2
RS : - liter/menit
RO : sianosis tidak ada - klien tampak masih sesak
3. Memantau pemberian A : masalah belum teratasi
oksigen 2 liter/menit P : lanjutkan intervensi
RS : ibu klien mengatakan - monitor ttv (suhu dan rr) dan
klien tidak betah saturasi oksigen
menggunakan selang - Monitor hasil AGD
oksigen - Monitor adanya sianosis
RO : klien tampak terpasang - Berikan bicnat 40 mEq
Oksigen 2 liter/menit - Berikan posisi semi fowler
Jam 17.00 4. Memberikan bicnat 40 - Jelaskan kepeda keluarga
mEq tentang penggunaan alat bantu
RS : - oksigen yang dibutuhkan klien
RO : klien tampak masih - Kolaborasikan dengan
sesak laboratorium pemeriksaan AGD
No. Dx Catatan Perkembangan
Keperawata Tanggal & Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
n Jam
2. Dx : Diare 07-01-20 jam 1. Memonitoring intake & output S : - ibu klien mengatakan BAB 2
16.30 cairan klien kali sejak jam 2 siang encer, BAK 2
RS : ibu klien mengatakan BAB 2 kali sejak siang
kali sejak jam 2 siang encer, BAK 2 - ibu klien mengatakan klien
kali sejak siang banyak minum
RO : klien terpasang infus KN3B di - ibu klien mengatakan agar cairan
tangan kanan 12 tpm, klien minum yang keluar lewat BAB dan muntah
air putih 100 cc sejak siang, 2. 2. 2. dapat digantikan dengan minum
2. Memonitoring status hidrasi klien yang banyak
RS : ibu klien mengatakan klien - klien menangis
banyak minum O : - klien terpasang infus KN3B di
RO : turgor kulit elastis, mukosa tangan kanan 12 tpm, klien minum
bibir lembab air putih 100 cc sejak siang
3. Menjelaskan kepada keluarga - turgor kulit elastis, mukosa bibir
alasan cairan yang adekuat lembab
RS : ibu klien mengatakan agar - ibu klien tampak paham
cairan yang keluar lewat BAB dan - Klien tampak menangis ketika
muntah dapat digantikan dengan diberikan obat
minum yang banyak A : masalah belum teratasi
RO : ibu klien tampak paham P : lanjutkan intervensi
4. Memberikan Fuzide 3 x ½ sth, - monitor intake & ouput cairan
Zinc 1 x 1, dexametasone 2 x - Monitor status hidrasi
Jam 17.00
1,5 mg - Kolaborasikan dengan lab
RS : klien menangis pemeriksaan kadar elektrolit
RO : Klien tampak menangis ketika
diberikan obat
No. Dx Catatan Perkembangan
Keperawata Tanggal & Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
n Jam
3. Dx : Defisit 07-01-20 jam 1. Memonitoring intake & S : - ibu klien mengatakan klien
Nutrisi 18.00 output makan klien minum susu habis
RS : ibu klien mengatakan klien - ibu klien mengatakan klien
minum susu habis
RO : input makan diit LLM 40
minum susu habis dan makan
cc sesuai yang diberikan RS
2. Memonitoring pemeriksaan - ibu klien mengatakan klien sudah
darah H2TL tidak ada muntah
RS : - O : - input makan diit LLM 40 cc
RO : Hb 12,4 gr/dl (N), leukosit - Hb 12,4 gr/dl (N), leukosit
10,04x10^3/μl (N), hematokrit 10,04x10^3/μl (N), hematokrit
36,4% (N)
3. Menganjurkan keluarga
36,4% (N)
klien untuk makan sesuai - klien tampak rewel ketika
diit diberikan obat, stomatitis
RS : ibu klien mengatakan klien berkurang
minum susu habis dan makan A : masalah belum teratasi
sesuai yang diberikan RS P : lanjutkan intervensi
RO : - - Monitor intake output makan
Jam 17.00 4. Memberikan odansentron
2x1 mg, enystin 3x1/2
- Monitor BB setiap 3 hari
RS : ibu klien mengatakan klien - Monitor pemeriksaan H2TL
sudah tidak ada muntah - Jelaskan kepada keluarga
RO : klien tampak rewel ketika pentingnya patuh terhadap diit
diberikan obat, stomatitis
berkurang
No. Dx Catatan Perkembangan
Keperawata Tanggal & Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
n Jam
4. Dx : resiko 07-01-20 jam 1. Mengidentifikasi faktor S : - ibu klien mengatakan klien
cedera 19.00 kognitif atau psikis dari terkadang rewel tidak bisa diam
klien yang dapat dan rewel
menjadikan klien beresiko
jatuh
- ibu klien mengatakan pagar bed
RS : ibu klien mengatakan klien selalu terpasang ketika klien tidur
terkadang rewel tidak bisa diam O : - : klien tampak rewel ketika
RO : klien tampak rewel ketika didekati perawat
didekati perawat - kejang (-)
2. Mengobservasi tanda-tanda A : masalah teratasi
kejang P : lanjutkan intervensi
RS : ibu klien mengatakan klien
rewel
- Monitor tingkat kelelahan dan
RO : kejang (-) ambulasi
3. Menganjurkan keluarga - Observasi tanda-tanda kejang
untuk selalu memasang - Berikan sibital 2x25 mg
pagar bed pengaman
RS : ibu klien mengatakan pagar
bed selalu terpasang ketika klien
tidur
RO : -
Jam 17.00 4. Memberikan sibital 2x25
mg (iv)
RS : klien tampak rewel
RO : kejang (-)
No. Dx Catatan Perkembangan
Keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi (SOAP) Para
& Jam f
1. Dx : 08-01-20 1. Memonitoring TTV (suhu S : - ibu klien mengatakan kllien
Gangguan jam 16.30 dan RR) rewel
Pertukaran Gas RS : ibu klien mengatakan kllien - ibu klien mengatakan klien tidak
rewel betah menggunakan selang oksigen
RO : RR = 24 x/mnt, suhu 37,1 C O : - RR = 24 x/mnt, suhu 37,1
2. Memonitoring sianosis - sianosis tidak ada
RS : - - klien tampak tak menggunakan
RO : sianosis tidak ada oksigen
3. Memantau pemberian - klien tampak sudah tidak sesak
oksigen 2 liter/menit - Klien tampak tenang
RS : ibu klien mengatakan klien A : masalah teratasi sebagian
tidak betah menggunakan selang P : lanjutkan intervensi
oksigen - monitor ttv (suhu dan rr) dan
RO : klien tampak tak saturasi oksigen
menggunakan oksigen - Monitor hasil AGD
Jam 17.00 4. Memberikan bicnat 40 mEq - Monitor adanya sianosis
RS : - - Berikan bicnat 40 mEq
RO : klien tampak sudah tidak - Berikan posisi semi fowler
sesak, RR 24 x/mnt - Jelaskan kepeda keluarga
5. Memberikan posisi semi tentang penggunaan alat bantu
fowler oksigen yang dibutuhkan klien
RS : - - Kolaborasikan dengan
RO : klien tampak tenang laboratorium pemeriksaan AGD
No. Dx Catatan Perkembangan
Keperawata Tanggal & Implementasi Evaluasi (SOAP) Para
n Jam f
2. Dx : Diare 07-01-20 jam 1. Memonitoring intake & output S : - ibu klien mengatakan klien
16.30 cairan klien minum air putih 60 cc sejak siang,
RS : ibu klien mengatakan klien BAB 1 x sejak pagi konsistensi lunak,
minum air putih 60 cc sejak siang, BAK 2 x sejak siang.
BAB 1 x sejak tadi pagi, konsistensi - klien menangis
lunak, BAK 2 kali sejak siang O : - klien terpasang infus KN3B di
RO : klien terpasang infus KN3B di tangan kanan 12 tpm,
tangan kanan 12 tpm, - turgor kulit elastis, mukosa bibir
2. Memonitoring status hidrasi klien lembab
RS : - - Klien tampak menangis ketika
RO : turgor kulit elastis, mukosa bibir diberikan obat
lembab A : teratasi sebagian
Jam 17.00 4. Memberikan Fuzide 3 x ½ sth, P : lanjutkan intervensi
Zinc 1 x 1, dexametasone 2 x 1,5 - monitor intake & ouput cairan
mg - Monitor status hidrasi
RS : klien menangis - Kolaborasikan dengan lab
RO : Klien tampak menangis ketika pemeriksaan kadar elektrolit
diberikan obat
No. Dx Catatan Perkembangan
Keperawata Tanggal & Implementasi Evaluasi (SOAP) Para
n Jam f
3. Dx : Defisit 07-01-20 jam 1. Memonitoring intake & S : - ibu klien mengatakan klien minum susu
Nutrisi 18.00 output makan klien habis
RS : ibu klien mengatakan klien - ibu klien mengatakan klien minum susu
minum susu habis habis dan makan sesuai yang diberikan
RO : input makan diit LLM 40 RS
cc - ibu klien mengatakan klien sudah tidak
2. Memonitoring pemeriksaan ada muntah
darah H2TL - ibu klien mengatakan klien belum boleh
RS : - makan sembarangan karena diare, tidak
RO : Hb 12,8 gr/dl (N), leukosit boleh makan yang menganduk laktosa
10,01x10^3/μl (N), hematokrit tinggi
37% (N) O : - input makan diit LLM 40 cc
4. Memberikan odansentron - Hb 12,8 gr/dl (N), leukosit
2x1 mg. enystin 3x1/2 10,01x10^3/μl (N), hematokrit 37% (N)
RS : ibu klien mengatakan klien - klien tampak rewel ketika diberikan obat,
sudah tidak ada muntah stomatitis berkurang
RO : klien tampak rewel ketika - ibu klien tampak paham
diberikan obat, stomatitis A : masalah teratasi sebagian
berkurang P : lanjutkan intervensi
Jam 17.00 5. Menjelaskan kepada keluarga - Monitor intake output makan
pentingnya patuh terhadap diit - Monitor BB setiap 3 hari
RS : ibu klien mengatakan klien - Monitor pemeriksaan H2TL
belum boleh makan
sembarangan karena diare, tidak
boleh makan yang menganduk
laktosa tinggi
RO : ibu klien tampak paham
No. Dx Catatan Perkembangan
Keperawata Tanggal & Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
n Jam
4. Dx : resiko 07-01-20 jam 1. Mengobservasi tanda-tanda S : - ibu klien mengatakan klien
cedera 15.00 kejang rewel
RS : ibu klien mengatakan klien O : - : klien tampak rewel ketika
rewel
RO : kejang (-)
didekati perawat
2. Memberikan sibital 2x25 - kejang (-)
Jam 17.00 A : masalah teratasi
mg (iv)
RS : klien tampak rewel P : lanjutkan intervensi
RO : kejang (-) - Monitor tingkat kelelahan dan
ambulasi
- Observasi tanda-tanda kejang
- Berikan sibital 2x25 mg

Anda mungkin juga menyukai