ASISTEN PATOLOGI ANATOMI 2015

ASISTENSI PATOLOGI ANATOMI

BLOK REPRODUKSI
Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

PATOLOGI UTERUS
Astrida Fesky Febrianty
 Uterus Normal

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University
Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University
 Cervicitis Kronis

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 KLINIS

1. Karena iritasi kronis dengan gejala

leukore / fluor albus / keputihan
2. Berupa radang ringan menahun
3. Beberapa berupa radang akut akibat
infeksi gonokokus, organisme
pyogenik terutama pada saat
melahirkan

Pathology Anatomy
1 Laboratory – Sebelas Maret University
 MAKROSKOPIS

1. Portio nampak kemerahan, 2. Erosi dan ulcerasi 3. Radang pada muara

kelenjar endocervix
sembab, granuler dengan jika disertai infeksi. dapat menyumbat
bercak-bercak putih, muara kelenjar dan
permukaan licin. membentuk kista.

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 MIKROSKOPIS

1
1.Tampak jaringan ektocervix
2 dilapisi epitel skuamus
kompleks.
2.Stroma jaringan ikat
subepitelial mengalami
sebukan sel-sel radang kronis
3.Erosi atau ulserasi sel-sel
epitel cervix(tidak terlihat)

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 Cervical Displasia

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 Ca Epidermoid Cervix

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University
 KLINIS

1. Tumbuh cepat, stadium

preinvasif dapat
berlangsung beberapa
tahun sebelum stadium
invasi. Sering terdiagnose
pada dekade 4
2. Keluhan fluor albus,
discharge serosanguinis,
kadang-kadang berbau
dan contact bleeding.

Pathology Anatomy
1 Laboratory – Sebelas Maret University
 MAKROSKOPIS

1. Tumbuh pada 2. Pertumbuhan cepat, Terdapat 3 bentuk:

squamocolumnair junction fungating(exophytic), ulcerating dan
infiltratif.

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 MIKROSKOPIS

1.Struktur normal jaringan cervix

sudah tidak tampak sel
karsinoma bentuk seperti epitel
berlapis-lapis, pleimorf, inti sel
tercat hiperkromasi dan banyak
mitosis patologis.

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 2. Stroma tipis dengan
sebukan ringan limfosit

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 STAGING

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 Adenocarcinoma Cervix

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 KLINIS

• Abnormal vaginal bleeding

• Contact Bleeding
• Menstrual cycle disturbances
• Abnormal vaginal discharge
• Anemia (due to bleeding)
• Loss of weight, loss of appetite

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 FAKTOR RISIKO

• Infeksi HPV (terutama HPV 18)

• Riwayat konsumsi diesthylstilbestrol
• Kurangnya tes pap smear
• Immunocompromised
• Merokok
• Riwayat Kanker serviks pada keluarga

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 MAKROSKOPIS

1. Sel tumor dengan hipersekresi

musin dan disebut karsinoma
gelatinosa.

Pathology Anatomy
1 Laboratory – Sebelas Maret University
 MIKROSKOPIS

1.Kelenjar endocervix yang

mengalami keganasan,
1 proliferasi kelenjar dengan
bentuk dan ukuran berbeda-
beda, pleomorf, hiperkromasi
2 inti dan banyak mitosis
2 patologis.
2.Stroma tipis dengan sebukan
ringan limfosit.

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University
Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University
 Endometrioid Carcinoma

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 KLINIS

1. Tanpa gejala dalam waktu yang

lama
2. Leukore, perdarahan vaginal
ireguler, perdarahan post-
menopausal disertai rasa nyeri
dan fluor albus.

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 MAKROSKOPIS

1. Tumbuh menonjol ke dalam cavum

uteri
2. Bentuk difus, penuh dengan bentukan
polipoid
3. Rapuh sering nekrotik diikuti ulcerasi
pada permukaannya
4. Dapat tumbuh pada setiap tempat dari
endometrium terutama dinding
posterior

Pathology Anatomy
1 Laboratory – Sebelas Maret University
 MIKROSKOPIS

1. Tampak jaringan endometrium

dengan kelenjar-kelenjar yang
proliferative
3
2
2. Sel-sel tumor asal epitel kelenjar,
1 berlapis disertai tanda-tanda
keganasan, berbentuk polygonal.
Nampak sel perpendikuler
2
3. Invasi sel-sel tumor ke stroma
endometrium
4. Jaringan nekrotik

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University
 Adenomyosis/Endometriosis

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 KLINIS

1. Adanya benjolan
pada perut
bagian bawah
tanpa disertai
keluhan yang
berarti.
2. Peningkatan
PGE2,
peningkatan
estrogen

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 MAKROSKOPIS

1. Uterus membesar lokal atau

difus
2. Dinding uterus menebal,
padat dengan bagian
berstruktur seperti spons
3. Menoraghia, dismenorea,
nyeri pelvis

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

 MIKROSKOPIS

1.Gambaran pulau-pulau
endometrium terdiri
atas stroma dan kelenjar
endometrium non
fungsional diantara sel-sel
otot polos myometrium
yang hiperplasi.

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University

Pathology Anatomy Laboratory – Sebelas Maret University