Sediaan Padat
Table
Nur Illiyyin Akib, S.Si., M.Si., Apt.
Berdasarkan Penggunaannya:
(A) Oral tablet for ingestion
1. Compressed tablets: dibuat atau dikempa
dengan siklus kompresi tunggal
2. Multiple compressed tablets: dikompresi
lebih dari satu siklus kompresi tunggal
menjadi 2 atau lebih lapisan tablet
berlapis yg dapat memisahkan zat aktif yang
inkompatibel (tidak tersatukan)
Jenis Tabet
Berdasarkan Penggunaannya:
(A) Oral tablet for ingestion
3. Delayed release tablet:
a. Sustained release tablet: dimodifikasi sehingga
melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek
terapi, disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga
jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam
darah cukup untuk beberapa waktu tertentu.
b. Prolonged action tablet: mirip susteined release
namun tdk ada dosis muat. Pelepasan obat
berlangsung lambat dan terus menerus
Jenis Tabet
Berdasarkan Penggunaannya:
(A) Oral tablet for ingestion
3. Delayed release
tablet:
c. Repeat action tablet:
terdiri dari 2 bagian
atau lebih. Pertama,
dosis yg dilepaskan
cepat. Kedua, dosis
dilepaskan setelah
beberapa waktu
Jenis Tabet
Berdasarkan Penggunaannya:
(A) Oral tablet for ingestion
4. Sugar coated tablets: tablet kempa yang disalut
dengan lapisan gula melindungi zat aktif terhadap
lingkungan udara (O2, lembab), menutup rasa dan
bau tidak enak, menaikkan penampilan tablet
5. Film coated tablets: Tablet kempa disalut dengan
lapisan tipis bahan polimer yang larut dalam air
hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan
tidak perlu berkali-kali.
Jenis Tabet
Berdasarkan Penggunaannya:
(A) Oral tablet for ingestion
6. Enteric coated tabets: Tablet kempa disalut untuk
tujuan hancur di usus
7. Chewable tablets: Tablet kempa harus
dikunyah sebelum ditelan.
Jenis Tabet
Berdasarkan Penggunaannya:
(B) Tablet used in oral cavity
1. Buccal tablets: tablet kempa bentuk oval di
antara gusi dan pipi. Bekerja sistemik, terdisolusi
yang lama (secara perlahan).
2. Sublingual tablets: Tablet kempa bentuk pipih
di bawah lidah, harus cepat terlarut agar dapat
segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh
selaput lendir di bawah lidah.
Jenis Tabet
Berdasarkan Penggunaannya:
(B) Tablet used in oral cavity
3. Troches and Lozenges: mengandung zat aktif
dan zatpenawar rasa dan bau disolusi lambat
dalam mulut lokal pada selaput lendir mulut
4. Dental cone: tablet kecil di dalam akar gigi
yang kosong setelah pencabutan gigi
dilepaskan perlahan-lahan
Jenis Tabet
Berdasarkan Penggunaannya:
(C) Oral tablet for ingestion
1. Implantation tablets
2. Vaginal tablets
(D) Tablets used to prepare solution
1. Effervescent tablets
2. Dispensing tablets
3. Hypodermic tablets
4. Tablets triturates
Keuntungan Tabet
1. Dosis yang akurat tiap 1 tablet mewakili 1 dosis
2. Dapat dibuat menjadi ½ atau ¼ dosis
3. Konsentrasi yang bervariasi
4. Tidak mengandung alkohol
5. Disukai oleh pasien dan mudah digunakan
6. Dapat dihaluskan dan dibasahi air sebelum ditelan
7. Pengepakan dan penyaluran mudah
8. Bentuk sediaan yang mewah
9. Rasa tertutupi tablet yang disalut
10. Penyalutan, pewarnaan, desain, menarik
11. Mudah diidentifikasi (logo)
Kerugian Tabet
1. Bahan aktif
2. Bahan tambahan
• Pengisi
• Pengikat
• Disintegran
• Lubrikan
• Glidan
• Anti adheren
• Pewarna
• Perasa
Bahan Aktif
dalam Formulasi Tablet
1. Absorbsi Bahan Aktif
a. Jika diabsorbsi sangat baik di lambung atau usus
per oral hancur di lambung atau usus
b. Jika disolusi menjadi faktor penentu perhatikan
ukuran partikel
c. Jika tidak stabil dalam saluran cerna tablet hisap
2. Stabilitas Bahan Aktif
a. Jika tidak tahan panas dan lembab hindari panas
dan lembab dalam formulasi
b. Jika rusak oleh asam lambung tablet salut enterik
Bahan Aktif
dalam Formulasi Tablet
3. Sifat fisika kimia bahan aktif yang berkaitan
dengan metode pembuatan: sifat alir,
kompaktibilitas, dan stabilitas terhadap panas,
kelembaban, dan tekanan
4. Dosis Bahan Aktif
a. Bahan aktif dengan dosis kecil homogenitas
akan terpengaruh
b. Bahan aktif dengan dosis besar sifat massa
kempa (serbuk/granul) sangat dipengaruhi oleh sifat
bahan aktif
Pengisi (Filler)
Tujuan
• Mencapai bobot tablet sesuai dengan yang diharapkan
• Memperbaiki daya kohesi dikempa langsung
• Memperbaiki aliran
• Jumlah yang ditambahkan 5-80% tergantung jumlah
zat aktif dan bobot tablet yang diinginkan
• Pada pembuatan tablet metode kempa langsung
pengisi juga sebagai pengikat dan pelicin
Pengisi (Filler)
Syarat
• Non toksik
• Tersedia dalam jumlah yang
• Harganya harus cukup murah.
• Kompatibel dengan bahan aktif dan bahan tambahan lain
• Secara fisiologis harus inert/netral.
• Stabil secara fisik dan kimia
• Bebas dari segala jenis mikroba (patogen atau yang
ditentukan).
• Harus color compatible (tidak boleh mengganggu
warna).
Pengisi (Filler)
1. Berdasarkan kelarutan:
a. Pengisi larut air:
Laktosa, sukrosa, dekstrosa, manitol, dan sorbitol.
b. Pengisi anorganik:
Kalsium fosfat dan kalsium karbonat
Pengisi (Filler)
Laktosa (Lactose)
1. Laktosa monohidrat: serbuk kristal dan granul,
digunakan pada metode WG dan DC
2. Laktosa semprot kering (SDL): diperoleh dgn cara
semprot kering, digunakan pada metode DC krn
sifat alir dan kompresibilitasnya baik
3. Laktosa anhidrat: serbuk sangat halus, diperoleh
dgn cara roller drying, digerus, diayak. Partikel
amorf, luas permukaan besar, sangat mudah kempa,
tinggi laktosa.
Pengisi (Filler)
Laktosa (Lactose)
• Sifatnya mudah larut dalam air, rasa dapat diterima,
tidak higroskopis, mudah dikeringkan,
kompresibilitas baik, tidak rektif, titik leleh tinggi
(202 oC) sehingga tidak berubah oleh kompresi, sifat
alir baik, harga relatif murah, ukuran partikel
beragam
• SDL sifat alirannya terbaik untuk DC, densitas
ruahan besar mengisi die dgn baik, stabil scr fisik,
harga relatif murah
• SDL laju alir dan kompresibilitas berkurang jika
dihaluskan
Pengisi (Filler)
Tujuan
• membentuk ikatan antar partikel agar menjadi granul
• mengikat granul-granul menjadi tablet saat dikempa
• menaikkan kompaktibilitas dan kohesi tablet yang
dicetak langsung
• menentukan keseragaman ukuran dan kekerasan
tablet
Pengikat (Binder)
Mekanisme granulasi:
1. Pendular sebagian ruang antarpartikel diisi oleh cairan
pengikat dan membentuk jembatan cair antara partikel
2. Funikular tegangan permukaan meningkat 3x
3. Kapiler semua ruang antarpartikel diisi oleh cairan
pengikat + gaya kapiler TERBENTUK GRANUL
4. Droplet penutupan partikel oleh tetesan cairan
Penghancur (Disintegrant)
Fungsi:
1. Menghancurkan tablet bila berkontak dengan cairan
maka memperluas permukaan sehingga
mempercepat pelepasan zat aktif
2. Menghancurkan granul menjadi partikel padat
Mekanisme Disintegrasi:
1. Pengembangan (swelling): tablet basah, cairan
berpenetrasi ke dalam tablet, penghancur
mengembang, volume tablet meningkat, tablet
pecah. Contoh MCC.
2. Porositas dan gaya kapiler: cairan berpenetrasi
melalui porositas tablet, menghilangkan ikatan antar
partikel, tabet hancur. Contoh MCC.
Penghancur (Disintegrant)
Mekanisme Disintegrasi:
3. Deformasi: penghancur yang bersifat elastik akan
mengecil jika dikompresi dan kembali ke bentuk
semula jika berkontak dengan air. Contoh amilum.
4. Gaya tolak-menolak antarpartikel: untuk
penghancur yg tdk mengembang
Perhatikan:
• Ukuran partikel 80-100 mesh
• Lama pencampurannya dengan massa tablet
• Konsentrasi