1602011159
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Pada Profil Kesehatan Sumatera Utara tahun 2013 balita
dengan status gizi buruk di Sumatera Utara pada tahun
2013 sebesar 22.4% yang terdiri dari 8.3% gizi buruk dan
14.1% gizi kurang. Angka ini lebih tinggi 2.8% dengan
angka prevalensi gizi berat nasional yaitu 19.6%. Jika di
bandingkan angka provinsi tahun 2010 (21.3%) tidak ada
penurunan yang signifikan. Dengan angka sebesar 22.4%
prevalensi gizi kurang dan gizi buruk di Sumatera Utara
termasuk tinggi dari kategori WHO : 5-95 rendah, 10-19 %
medium dan tinggi > 40%.(5)
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada hubungan antara pola asuh makan
dengan status gizi balita
2. Apakah ada hubungan antara pola asuh kesehatan
dengan status gizi balita
3. Apakah ada hubungan antar pola asuh diri dengan
status gizi balita
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN Umum
Mengetahui hubungan pola asuh dengan status gizi pada
anak balita di wilayah kerja Puskesmas Batu Anam
Kabupaten Simalungun
Tujuan Khusus
- Menganalisa hubungan pola asuh makan dengan status
gizi balita
- Menganalisa hubungan pola asuh kesehatan dengan
status gizi balita
- Menganalisa hubungan pola asuh diri dengan status gizi
balita
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis
- Memperkaya ilmu pengetahuan mengenai faktor yang
mempengaruhi pola asuh makan pada balita
- Bahn pertimbangan tenaga kesehatan sebagai acuan
utama pola asuh pada anak balita
Manfaat Praktis
- Untuk menambah pengetahuan ibu tentang
pentingnya pola asuh makan, pola asuh kesehatan dan
pola asuh diri bagi anak
- Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
PENELITI LANDASAN
TERDAHULU TEORI
KERANGKA KERANGKA
TEORI KONSEP
METODE PENELITIAN
• Penelitian Survei analitik dengan pendekatan cross sectional
JENIS
PENELITIAN
Status Gizi
POLA
Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk P Val
ASUH DIRI
f % f % f % f %
Baik 18 22,2 19 23,5 40 49,4 4 4,9 0,724
Tidak Baik 2 14,3 4 28,6 8 57,1 0 0
Total 20 23 50,5 4 100%
Pembahasan
Hasil analisis hubungan antara pola asuh diri dengan status
gizi diperoleh bahwa ada sebanyak 18 orang (22,2%) balita
sangat kurus dengan pola asuh diri baik, ada sebanyak 11
orang (23,5%) balita kurus dengan pola asuh diri baik, ada
sebanyak 40 orang (49,4%) balita normal dengan pola
asuh makan baik dan ada sebanyak 4 orang(4,9%) balita
gemuk dengan pola asuh diri baik. Hasil uji statistik
diperoleh nilai P (sig) = 0,724 lebih besar dari 0,05: maka
hipotesis ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara pola asuh diri dengan status gizi balita.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan Pembahasan yang telah
dijelaskan pada bab – bab sebelumnya, kesimpulan yang
dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ada hubungan pola asuh makan dengan status gizi balita
di Puskesmas Batu Anam Kabupaten Simalungun.
Tidak ada hubungan pola asuh kesehatan dengan status
gizi balita di Puskesmas Batu Anam Kabupaten
Simalungun.
Tidak ada hubungan pola asuh diri dengan status gizi
balita di Puskesmas Batu Anam Kabupaten Simalungun
SARAN
Ibu –ibu yang memiliki anak dengan status gizi kurang
agar selalu membawa anak nya rutin ke posyandu
Bagi ibu-ibu yang masih memiliki anak balita agar rutin
membawa anak ke posyandu walau imunisasi anak sudah
selesai
Bagi tenaga kesehatan lebih sering memberikan informasi
kesehatan kepada ibu – ibu yang masih memiliki balita
Bagi pihak puskesmas agar lebih gencar tentang promosi
kesehatan bagi masyarakat terutama ibu – ibu yang
memiliki anak balita. Perlu memantau status gizi anak
secara berkala sehingga mudah mengetahui balita yang
terkena status gizi buruk.
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI