Anda di halaman 1dari 14

DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

EVALUASI PENGEMBANGAN
KLASTER IKM

MANAGEMENT – ECONOMIC - CONSULTANTS


L ATA R B E L A K A N G

Pendekatan klaster menjadi strategis mengingat klaster


bermanfaat baik bagi klaster itu sendiri maupun bagi ekonomi
wilayah. Pengembangan klaster juga menjadi salah satu alternatif
untuk percepatan pengembangan IKM karena klaster merupakan
aglomerasi ekonomi yang melibatkan pelaku dari hulu ke hilir,
sehingga memungkinkan penggabungan skala usaha antar pelaku
IKM, dan karenanya dapat mengeliminasi beberapa kelemahan
IKM, terutama di bidang produksi dan pemasaran.
Didefinisikan sebagai kelompok usaha atau perusahaan
yang saling terhubung dan berdekatan secara geografis
dengan entitas-entitas yang terkait dalam suatu bidang
khusus yang menjadi tujuan klasterisasi

Michael Porter, 1998,


PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK IKM

Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan Industri Kecil dan Menengah


berdasarkan kriteria jumlah tenaga kerja yang diserap dan dengan kriteria ini,
maka IKM diklasifikasikan menjadi sebagai berikut :

Industri Rumah Tangga/Mikro adalah yang memiliki tenaga kerja 1-4


orang.

Industri Kecil adalah yang memiliki tenaga kerja 5-19 orang.

Industri Menengah adalah yang memiliki tenaga kerja 20-99 orang.

Sumber : BPS dalam Eddy Yunus,2011


PENTINGNYA PEMBINAAN TERHADAP IKM :

• Terbukti IKM Resistant


• Produknya unik, bervariatif
dan inovatif
• Penyerapan tenaga kerja
yang banyak
Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah
(Ditjen IKM).

Sejak tahun 2005 hingga 2010, Ditjen IKM telah


melakukan kegiatan tahapan pengembangan klaster IKM
mulai dari kegiatan:
(1). Diagnosis,
(2). Sosialisasi,
(3). Kolaborasi,
(4). Implementasi
(5). Monitoring dan Evaluasi.
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud kegiatan ini adalah untuk


mengetahui gambaran mengenai
perkembangan komoditi IKM
sebelum dan sesudah penanganan
pengembangan melalui pendekatan
klaster
Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan
masukan dalam rangka penyusunan usulan
rekomendasi kebijakan yang diperlukan
dalam pengembangan klaster IKM
Melaksanakan evaluasi terhadap klaster IKM di
wilayah II yang meliputi:

• Banten,
• DKI Jakarta,
• Jawa Barat,
• Jawa Tengah,
• DIY,
• Jawa Timur dan MADURA
• Bali
KELUARAN

Tersusunnya evaluasi klaster IKM di wilayah II yang meliputi :


• Klaster makanan ringan
• Klaster garam rakyat
• Klaster minyak atsiri
• Klaster batu mulia dan perhiasan
• Klaster gerabah dan keramik hias,
• Klaster industri kreatif (kerajinan dan barang seni)
• Klaster kerajinan kayu
• Klaster bordir
• Klaster fesyen
Yang Mempengaruhi DAYA SAING,
Meliputi :
• 1. Perekonomian Daerah
• 2. Keterbukaan
• 3. Sistem keuangan
• 4. Infrastruktur dan SDA
• 5. Ilmu Pengetahuan dan teknologi
• 6. Sumber Daya Manusia
• 7. Kelembagaan
• 8. Governace dan Kebijakan Pemerintah
• 9. Manajemen dan Ekonomi Mikro
MULAI

Review Kegiatan
Penanganan
Pengembangan
IKM
2005 - 2010

Penyusunan
Kuesioner
Penelitian

Penyebaran
Kuesioner
Penelitian

Pengolahan
Kuesioner
Penelitian dan
Analisis

Penarikan
Kesimpulan

Rekomendasi

SELESAI
Methodologi:
• Teknik Pengambilan Sampel: Cluster
Sampling
• Alat Analisis :
1. Data Envelopment Analysis : Efisiensi IKM
2. Supply Chains : Keterkaitan antar IKM
3. Methoda Succesive Interval
4. Schologram
5. SWOT Analysis
BULAN KE-
No TAHAPAN DAN RINCIAN KEGIATAN
1 2 3 4
I Review Penanganan Pengembangan IKM X

Persiapan Dasar

Desk Study

Mempersiapkan Pelaksanaan Survey Lapangan ke lokasi studi

Pembahasan Laporan Pendahuluan

II Penyusunan Kuesioner Penelitian X

Pemilihan indikator

Penyusunan Kuesioner

III Penyebaran Kuesioner Penelitian X

Observasi Lapangan

Konsultasi dengan Dinas terkait

Penyebaran Kuesioner

IV Pengolahan Kuesioner dan Analisis X

Pengolahan Data

Analisis

Pembahasan Laporan Antara

V Penarikan Kesimpulan X

Kesimpulan

VI Rekomendasi X X

Analisis SWOT

Rekomendasi

Pembahasan Laporan Akhir


terimakasih

Anda mungkin juga menyukai