KELOMPOK 1 :
RANDY PRIMAHADI (1310531081)
• Lembaga audit sektor publik, baik internal maupun eksternal, umumnya memiliki tugas
yang lebih luas daripada akuntan publik. Misalnya, Bawasda mempunyai tugas-tugas
tertentu yang tertera dalam peraturan perundang-undangan mulai dari pemeriksaan
keuangan sampai dengan pemeriksaan investigasi adanya kecurangan (KKN)
• Dengan melakukan perencanaan strategis, pekerjaan-pekerjaan prioritas dapat ditetapkan.
Sumber daya yang ada dan kebutuhan pelatihan sumber daya kemudian dapat
dikombinasikan untuk menghasilkan input yang memadai untuk menghasilkan output audit
yang diinginkan
CONT…
• Ketika suatu lembaga audit memiliki lebih dari satu lembaga auditan, sumber daya yang
dimiliki harus didistribusikan kepada setiap lembaga auditan ini. Inspektorat Jendral suatu
departemen dapat menghabiskan hampir sebagian besar waktunya untuk melayani
departemen bersangkutan dan sebagian kecil waktunya untuk melayani lembaga-lembaga
di pemerintah daerah dalam bentuk penyediaan jasa keahlian tertentu
PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SETIAP
AUDITAN
Lembaga audit biasanya akan mengarahkan usahanya pada penugasan- peugasan yang akan
mencakup semua bidang yang secara finansial signifikan dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan
oleh auditannya. Lembaga audit hanya akan berkonsentrasi pada bidang-bidang yang dianggap
material. Selain itu, lembaga audit juga harus mempertimbangkan untuk memeriksa bidang-
bidang yang memiliki risiko signifikan terjadinya salah saji keuangan, pengendalian intern yang
buruk atau aktivitas yang tidak efisien dan efektif. Beberapa penugasan audit mungkin akan
mencakup bidang-bidang yang memiliki risiko audit yang substansial dan juga material
CONT…
• Akuntabilitas
Semua tugas auditor pasti dikaitkan dengan peranan utamanya yaitu meningkatkan
akuntabilitas. Berdasarkan pandangan ini, semua jenis audit, apakah itu audit keuangan, audit
kinerja ataupun audit dengan tujuan tertentu, merupakan komponen-komponen yang
penting dalam suatu peranan audit yaitu meningkatkan akuntabilitas
CONT…
• 1. Penetapan bidang-bidang yang secara potensial merupakan bidang audit yang akan dipilih secara
strategis. Pemilihan bidang audit melibatkan berbagai pilihan strategis berkaitan dengan konsekuensi
keuangan dan sumber daya bagi lembaga audit. Jumlah bidang-bidang potensial sangat banyak sedangkan
sumber daya lembaga audit terbatas. Oleh karena itu, pemilihan ini harus dilakukan dengan hati- hati.
• 2. Penetapan kriteria yang akan digunakan untuk memilih bidang-bidang yang akan diaudit. Kriteria
seleksi utama umumnya adalah kontribusi potensial dari audit terhadap penilaian dan peningkatan
berfungsinya lembaga pemerintah.
• 3. Identifikasi sumber-sumber informasi utama untuk audit terhadap lembaga/bidang yang terpilih.
Informasi yang mudah didapat dan paling dipercaya adalah informasi yang didapat dari survei dan studi
yang telah dilakukan oleh lembaga audit itu sendiri
PERENCANAAN OPERASIONAL SUATU LEMBAGA
AUDIT
• Suatu perencanaan operasional suatu lembaga audit terdiri dari dua komponen utama, yaitu layanan audit yang diberikan dan sumber
daya yang tersedia. Layanan audit yang diberikan adalah layanan yang akan disediakan pada setiap tahun anggaran, yang meliputi aspek-
aspek apa yang akan diaudit dan jenis-jenis audit yang akan dilaksanakan. Sumber daya yang tersedia berkaitan dengan jumlah staf dan
kemampuan mereka. Sumber daya staf biasanya adalah faktor yang terbatas dalam suatu audit. Tidak ada sumber daya kunci lain yang
membatasi layanan diberikan kepada auditan
• Pekerjaan pertama adalah menganalisis waktu staf yang tersedia untuk tahun depan secara rinci, dan juga untuk dua tahun berikutnya
atau lebih bila memungkinkan. Analisis waktu staf juga harus memperhitungkan cuti, diklat dan waktu yang dihabiskan untuk administrasi.
Juga perlu dipertimbangkan kehilangan waktu yang terjadi karena pengurangan staf, terutama bila mengikuti diklat jangka Panjang
• Sebelum awal tahun anggaran, lembaga audit perlu membuat suatu kalender untuk setiap staf yang ada dan staf yang mungkin ada yang
menunjukkan waktu diklat, libur nasional (cuti bersama) dan cuti. Bila perhitungan memerlukan estimasi, terutama untuk kehilangan
waktu karena cuti sakit atau hal-hal lain, estimasi yang paling realistis harus dibuat berdasarkan pengalaman di masa lalu. Kalender ini
memiliki dua tujuan utama:
1. Menghasilkan estimasi yang seakurat mungkin jumlah jam-staf yang dapat digunakan.
2. Hilangnya waktu dapat dilihat dengan segera
CONT…
• Perencanaan operasional biasanya didokumentasikan dalam suatu dokumen perencanaan yang bertujuan
memberikan arahan prioritas audit dan cakupan audit
• Perencanaan operasional lembaga audit pada umumnya terdiri dari rencana kerja tahunan dan rencana
kerja audit. Rencana kerja tahunan biasanya berisi kebijakan-kebijakan audit yang dipilih untuk satu tahun
anggaran. Rencana ini menjelaskan tujuan, aktivitas, dan sumber daya yang diperlukan sesuai dengan
kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan. Rencana kerja audit berisi informasi mengenai entitas-entitas
yang akan diaudit, auditor-auditor yang ditugaskan, orang hari atau durasi audit dan biaya yang diperlukan
sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang tertera dalam rencana kerja tahunan.
• Segera setelah auditan ditetapkan, rencana kerja audit harus mendokumantasikan faktor-faktor tertentu
yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan penugasan audit. BPK, misalnya, dalam rencana kerja
pemeriksaannya mendokumentasikan faktor-faktor berikut:
CONT…
• Signifikansi permasalahan.
• Jenis dan kerumitan aktivitas auditan, semakin rumit aktivitas auditan semakin besar risiko auditnya bila
dibandingkan dengan auditan yang memiliki aktivitas yang sederhana.
• Kriteria untuk mengevaluasi aktivitas, apakah peraturan perundang- undangan, target, anggaran, pendapat
ahli, kinerja tahun sebelumnya, dan sebagainya.
• Temuan-temuan audit dan pendapat yang signifikan dari audit sebelumnya yang mempengaruhi audit tahun
ini.
• Sumber data potensial sebagai bukti audit, dengan mempertimbangkan validitas dan keandalan.
• Pekerjaan dari auditor atau ahli lain yang dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan audit yang
telah ditetapkan.
PERENCANAAN PENUGASAN AUDIT DAN
MANFAATNYA
PERENCANAAN PENUGASAN AUDIT DAN MANFAATNYA
Definisi dari materialitas dalam kaitannya dengan akuntansi dan pelaporan audit adalah suatu salah saji
dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi
keputusan pemakai laporan keuangan yang rasional. . Materialitas bergantung pada ukuran pos atau kesalahan dan
bergantung pada situasi-situasi tertentu yang melingkup kesalahsajian atau peniadaan informasi. Oleh karena itu,
materialitas lebih merupakan pemberian suatu batasan daripada suatu karakteristik kualitatif primer yang harus
dimiliki oleh informasi yang berguna.
Tujuan penetapan materialitas adalah untuk membantu auditor merencanakan pengumpulan bahan bukti
yang cukup. Jika auditor menetapkan jumlah yang rendah berarti lebih banyak bahan bukti yang harus dikumpulkan.
Tanggung jawab auditor adalah menetapkan apakah suatu laporan keuangan salah saji dalam jumlah yang material.
Materialitas menunjukkan dua aspek dari auditing. Aspek pertama yang lebih umum adalah penggunaan
materialitas pada ukuran dan sensitivitas kesalahan yang dapat mempengaruhi laporan audit. Aspek lainnya seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya berkenaan dengan kedalaman pemeriksaan dalam suatu audit.
RISIKO AUDIT
Risiko audit dapat didefinisikan sebagai risiko yang dihadapi auditor dengan menderita kerugian karena
menghasilkan laporan atau memberikan opini audit yang tidak layak.
Prosedur
Analitis
Perencanaan
Audit
Pengujian Pengujian
Rinci Atas Rinci Atas
Saldo Transaksi
PENJADWALAN,
SAS NO. 45 TENTANG SUBSTANTIVE TEST PRIOR TO BALANCE SHEET DATE
MENYEBUTKAN BAHWA KONDISI YANG MEMBERIKAN KONTRIBUSI PADA
PENGENDALIAN RISIKO ADALAH
Harus berisi rincian penting dari setiap aspek pekerjaan yang penting.
Harus memiliki judul-judul dan subjudul-subjudul yang jelas.
Disusun sependek mungkin.
JUDUL/SUBJUDUL YANG ADA DALAM SUATU PROGRAM
AUDIT :