Anda di halaman 1dari 19

Syok Hipovolemik pada Anak Diare

Cairan Akut

Jhordy Christanto Seleng


102106178
B5
SKENARIO 9
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun di bawa ke UGD RS karena lemas,
pucat dan seluruh badannya berkeringat dingin sejak 30 menit yang lalu.
Menurut ibu, anaknya mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, dengan frekuensi
8-10x/hari, sebanyak 1 aqua gelas, berisi cairan dan ampas, tidak ada darah
maupun lender, tidak berbau.
Rumusan masalah
Anak perempuan usia 6 thn merasa lemas, pucat dan seluruh badannya
berkeringkat dingin sejak 30 menit yang lalu.
Anamnesis

• Identitas: Anak perempuan, 6 tahun.


• Kel. Utama: Lemas, pucat dan seluruh badannya berkeringat dingin sejak 30 menit yang lalu.
• Kel. Tambahan: -
• RPD: -
• RPK: tidak diketahui.
• Lain-lain: Diare sejak 2 hari yang lalu, dengan frekuensi 8-10x/hari, sebanyak 1 aqua gelas,
berisi cairan dan ampas, tidak ada darah maupun lender, tidak berbau.
Pemeriksaan Fisik

• KU sakit berat.
• Kesadaran somnolen.
• Suhu 38,5°C. Frek nadi1 10x/menit (sangat lemah). Pernapasan 40x/menit. TD 100/80 mmHg.
• Mata sangat cekung.
• Mukosa bibir dan mulut kering.
• Turgor kulit kembali sangat lambat.
• Akral dingin
• CRT 3 detik
• Nadi a.dorsalis pedis teraba sangat lemah.
Pemeriksaan Penunjang
Lab awal:
• Darah lengkap
• AGD
• Elektrolit
• GDS

• Pemeriksaan diagnostik
• Sesuai anamnesis & gambaran klinis pasien
• Kultur tinja pada pasien ini.
Penangganan awal pada syok anak

Pengenalan, Cek ABC dan Akses vascular Pantau


penilaian, terapi berikan oksigen Bolus cepat 10 (monitor karvas
agresif. mL/kg cairan & pulse
isotonik oksimetri)

• Respon(-)
• bolus cairan, obat vaso aktif, atau keduanya u/ menunjang perfusi organ vital.
• Lab & diagnostik
• Mencari penyebab yang mendasari.
Syok Hipovolemik Syok Distibutif Syok Kardiogenik

Kehilangan cairan dari


Distributif alairan darah
ruang intra vascular Syok yang disebabkan
abnormal yang dapat
karena asupan yang tidak karena depresi fungsi
pengertian mengakibatkan gangguan
memadai atau kehilangan jantung.
perfusij aringan.
cairan yang banyak.

Suhu > 38oC atau <


Hipotensi, takikardia,
36oC; denyut jantung
tanda-tanda hipoperfusi Depresi kontraktilitas
lebih dari 90x/menit;
organ (berkurangnya miokardium dan curah
takipnea; hitung leukosit
Tanda dan Gejala pengeluaran urine, jantung dengan perfusi
>12.000 sel/mm3, atau
gangguan kesadaran). jaringan buruk.
<4.000 sel/mm3, atau
selimatur > 10%.

Muntah, diare,
kehilangan darah, diuresis
osmotik, keadaan Infeksi, anafilaksis, Gangguan fungsi
penyebab nefrotik, peningkatan toksisitas obat. miokardium.
kehilangan yang tidak
disadari.
Diagnosis: Syok Hipovolemik ec Diare Cair
Akut
Diare Cair Akut
• Diare lebih dari 3 kali sehari berlangsung kurang dari 14 hari. Tidak mengandung
darah.
Jika terdapat dua atau lebih tanda berikut, berarti anak menderita dehidrasi berat:
• Letargis atau tidak sadar.
• Mata cekung.
• Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (≥ 2 detik).
• Tidak bisa minum atau malas minum.
Patofisiologis Syok Hipovolemik

• Stadium Kompensasi
• Stadium Progresif
• Stadium Ireversibel (refraktori)
Stadium Kompensasi

Tekanan arteri & Baroreseptor Hormon epinefrin Aliran darah ke


perfusi jaringan ↓ mendeteksi & norepinefrin ginjal turun
>>

Sistem renin- Vasokostriksi & ↑ volume darah & Curah jantung dan
angiotensin- retensi natrium, air aliran balik vena perfusi jaringan
aldosteron aktif dipertahankan.
Stadium Progresif

Kompensasi Jaringan Metabolik Asidosis


gagal hipoksia anarob as. laktat metabolik

Pelepasan mediator Akumulasi vena (venous Aliran darah


Fungsi miokard
endotel Vasodilatasi & pooling) & ↑ lambat resiko
tertekan
kelainan endotel permeabilitas kapiler. DIC
Stadium Ireversibel (Refraktori)

Sindrom syok Enzim2 lisosom


berlanjut Perfusi↓ dilepaskan simpanan Kematian sel
kerusakan membranselrusak energi↓
Enzim2

Metabolisme Cairan keluar Perfusi arteri Kegagalan


anaerob intravaskuler koronaria<< sirkulasi &
as. laktat>> hipotensi depresi fungsi respirasi
↑ perm kapiler miokard kematian
Komplikasi

• Sindrom distress pernapasanakut


• Nekrosis tubuler akut
• Koagulasi intravaskuler diseminata (DIC)
• Hipoksia serebral
• Kematian
Penatalaksanaan

• Anak letargis atau tidak sadar, jaga agar tetap hangat dan berikan cairan infus dan glukosa
10% 5mL/kgBBiv.
• Anak dengan dehidrasi memberikan reaksi yang baik pada pemberian cairan infus.
Napas & denyut nadi lebih lambat.
Capillary refill lebih cepat.
• Jumlah cairan yang diberi, liha treaksi anak. Hindari over-hidrasi.
• Pantau denyut nadi & pernapasan saat infus dimulai dan tiap 5-10 menit u/ lihat kondisi
anak mengalami perbaikan atau tidak.
• Ingat bahwa jumlah dan kecepatan aliran cairan infus berbeda.
Tatalaksana Pemberian Cairan Infus pada Anak
Syok dengan diare cair akut
Pastikan anak menderita diare cair akut & benar2 menunjukkan tanda syok
Timbang anak

Timbang anak untuk menghitung volume cairan yang harus diberikan

Pasang infus (dan ambil darah untuk pemeriksaan lab gawat darurat)

Masukkan larutan Ringer Laktat dengan dekstrosa 5% (RLD 5%)

Alirkan cairan infus 10 mL/kg selama 30 menit


Lanjutan
Perbaikan tetapi Berikan lagi cairan di Nilai kembali
Hitung denyut belum adekuat atas 10 mL/kgBB setelah volume
nadi dan frekuensi selama 30 menit cairan infus yang
napas anak mulai sesuai telah
dari pertama kali diberikan
pemberian cairan Alihkan keterapi oral atau
Ada perbaikan menggunakan NGT dgn
dan setiap 5-10 dan adekuat Mulai berikan anak
menit ReSoMal, 10mL/kg/jam makan dengan F-75.
hingga 10 jam

Pertimbangkan
Lanjutkan dengan
Tidak ada penyebab selain
pemberian cairan
perbaikan hipovolemik
rumatan 4mL/kg/jam
kesimpulan

• Pasien anak tersebut di diagnosis syok hipovolemik et causa diare cair akut,
karena telah mengalami pengurangan cairan tubuh selama 2 hari.
• Pasien diberi tatalaksana gawat darurat untuk syok, kemudian tambahan
cairan koloid atau kristaloid, dan nutrisi tambahan untuk memenuhi
kebutuhan gizinya yang hilang karena diare.
• Penyebab diare perlu diketahui untuk tatalaksana lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai