Anda di halaman 1dari 46

DENTAL SEMEN

 Bahan tambal non logamyg digunakan


untuk restorasi gigidalam jangka panjang
maupun pendek serta melekatkan gigi
tiruan.
 Bahan yang digunakan sebagai base,luting
dan lining pada penyemenan gigi
2. Viskositas
Konsistensi semen dapat ditentukan dengan
mengukur viskositasnya. Temperatur dan waktu
yang meningkat akan meningkatkan viskositas
beberapa semen.
4. Strength
Minimal compressive strength setelah 24 jam
sebesar 70 MPa. Hal ini ditetapkan oleh spesifikasi
ANSI/ADA No.96 (ISO 9917).

5. Solubilitas
Semen water-based lebih solubel dibandingkan
dengan semen resin-based atau oil-based.
1. Merekatkan gigi tiruan & peralatan orthodontic,
serta pasak untuk retensi restorasi.
2. Sebagai kavitas lining.
3. Untuk pengisi saluran akar dan restorasi gigi
susu
4. Restorasi estetik pada gigi depan
5. Penutup fissure
6. Pelapik kavitas
7. Untuk melindungi pulpa terhadap trauma
1. Semen dengan reaksi asam
a. Zinc-oxide eugenol
b. Zinc phosphate
c. Zinc polycarboxilate
d. Semen silikat
e. Semen glass-ionomer
2. Bahan yang berpolimerisasi
a. Cyanoacrilates
b. Polymer dimethacrylate
c. Composite polymer-ceramic
3. Bahan lain
a. Calcium hydroxide
b. Gutta Percha
c. Varnish
Zinc oxyde eugenol

Zinc phosphat Zinc polycarboxylate


eugenol

Zinc oxyde

Polyacrylic acid Phosphoric acid


Glass alumino silikat
yg mengandung fluor

Glass ionomer
silikat
Fungsi : Bahn perekat sementara dan permanen
restorasi, digunakan sebagai tambalan
sementara, sebagai bahan pelapik, bahan
pengisi saluran akar, pembalut periodontal dan
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA
SEMEN DGN REAKSI ASAM

pada perawatan pulpotomi.


Klasifikasi :
Tipe 1 semen luting sementara.
Tipe 2 semen luting jangka panjang.
Tipe 3 digunakan untuk restorasi sementara dan basis.
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA
Seng Oksida Eugenol (ZOE)

• Seng oksida 69,0%


SEMEN DGN REAKSI ASAM

• Resin putih 29,3% (mengurangi kerapuhan semen


yang telah set)
• Seng asetat 1.0% (memperbaiki kekuatan)
• Seng stearat 0.7% (berfungsi sebagai akselerator)
• Eugenol 85% dan minyak zaitun 15% (berfungsi
sebagai plasticizer)
Seng Oksida Eugenol (ZOE)

• Pada reaksi setting, dua molekul eugenol bereaksi


A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

dengan hidrolisa ZnO untuk membentuk gelasi zinc


SEMEN DGN REAKSI ASAM

eugenolate
• Air diperlukan untuk menginisiasi reaksi dan air juga
merupakan produk sampingan reaksi tersebut.
• Bahan yang telah set mengandung beberapa zinc
oksida dan eugenol yang tidak bereaksi.
Seng Oksida Eugenol (ZOE)

Tergantung pada:
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

a. Puder : puder yang halus akan lebih cepat bereaksi


SEMEN DGN REAKSI ASAM

karena memiliki permukaan yang lebih luas


terhadap eugenol
b.Bahan akselerator yang ditambahkan
c. Perbandingan puder dengan cairan, adonan yang lebih
kental menghasilkan bahan yang lebih cepat setting
d. Peningkatan suhu juga menyebabkan reaksi setting
semakin cepat
Seng Oksida Eugenol (ZOE)

1. Powder ditaruh pd glass slab


A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

2. Liquid (eugenol) diteteskan sedikit demi sedikit


SEMEN DGN REAKSI ASAM

3. Aduk sampai konsistensi spt dempul


4. Buat bulatan kecil dengan jari tangan
5. Letakan dalam kavitas menggunakan sonde
6. Cotton pellet di jepit menggunakan pinset utk
meratakan, menekan dan membentuknyadalam kavitas
Seng Oksida Eugenol (ZOE)

a. Pengaruh terhadap pulpa sangat kecil


b. Sifat kimia : kelarutan semen dalam air cukup tinggi
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

c. Sifat mekanis : sifat terlemah di antara semua semen gigi


SEMEN DGN REAKSI ASAM

d. Perlindungan terhadap pulpa :


• Rangsangan termis
• Melindungi pulpa terhadap asam phosphor dari semen fosfat
atau silikat
• Penghambat arus listrik (arus galvanis)
e. Sifat-sifat optis : semen ini opaque
f. Adhesi: semen ini tidak merekat terhadap enamel dan dentin.
Sehingga jarang dipergunakan sebagai bahan semen permanen
untuk suatu restorasi
g. Bersifat bakteriostatis
h. Semen zinc oxide eugenol mampu mencegah cedera pulpa dan
mengurangi rasa nyeri pada pulpitis.
Seng Oksida Eugenol (ZOE)

• Stabilitas dimensional baik


• Detil permukaan yang baik
• Daya antibakteri
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA
SEMEN DGN REAKSI ASAM

• Kemampuan semen untuk meminimalkan kebocoran


micro
• Memberikan perlindungan terhadap pulpa
Kerugian:
 Tidak dapat digunakan dalam undercut yang sangat
dalam
 Alergi eugenol pada beberapa pasien.
 Mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan
Fungsi :
Bahan perekat sementara dan permanen restorasi
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

Komposisi
SEMEN DGN REAKSI ASAM

1. Puder: terdiri dari zinc oksida, meskipun kemungkinan


magnesium oksida juga terdapat dalam jumlah
yang kecil.
2. Cairan: larutan asam polyacrylic dalam 40% air.
Reaksi setting
Reaksi ini meliputi terbentuknya suatu garam zinc
poliakrilat. Bahan yang telah set merupakan suatu struktur
inti yang mengandung sejumlah besar zinc oksida yang
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

tidak bereaksi.
SEMEN DGN REAKSI ASAM

Waktu setting
1. Tergantung pada komposisi dan metode pembuatan
puder dan cairan
2. Suhu lebih tinggi waktu setting lebih cepat
Manipulasi
1. Campurkan bubuk dan liquid dengan ratio 1,5:1 atau
sesuai kebutuhan
2. Bubuk dalam jumlah besar digabungkan dengan cepat
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA
SEMEN DGN REAKSI ASAM

kedalam cairan. Aduk dengan putaran melawan jarum


jam di atas glass slab.
3. Cairan akan cepat kehilangan kandungan airnya di udara
terbuka. Hilangnya air dari cairan akan meningkatkan
kekentalannya.
4. Semen polikarboksilate dapat merekat pada instrumen
terutama yang terbuat dari stainless steel, alkohol dapat
dipergunakan sebagai bahan untuk membersihkan spatel
setelah pengadonan
1. Ketebalan lapisan
Ketika semen karboksilat diaduk pada rasio P/L yang
benar, adonannya lebih kental daripada adukan semen
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

zink fosfat.
SEMEN DGN REAKSI ASAM

2. Working time dan setting time


Working time semen polikarboksilat sekitar 2,5 menit.
Waktu pengerasan berkisar 6-9 menit.
3. Compressive strength
Compressive strength semen polikarboksilat sekitar 55
MPa, lebih rendah dari pada semen zink fosfat (104
Mpa). Namun tensile strength sedikit lebih tinggi.
4. Solubility
Daya larut semen didalam air memang rendah, tetapi
jika terkena asam organik dengan pH 4,5 atau kurang,
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

daya larutnya meningkat sangat besar.


SEMEN DGN REAKSI ASAM

5. Pertimbangan biologis
pH dari semen polikarboksilat lebih tinggi daripada
semen zink fosfat pada berbagai interval waktu.
Meskipun semen polikarboksilat pada awalnya bersifat
asam, produk ini hanya sedikit mengiritasi pulpa.
Kelebihan :
Waktu pengerasan lebih cepat dari seng fosfat
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

Kekurangan :
SEMEN DGN REAKSI ASAM

1. tidak sekaku semen fosfat


2. modulus elastis kurang dari setengah semen fosfat
Fungsi:
1. Sebagai bahan tambalan sementara
2. Sebagai Bahan Basis dan linning
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA
SEMEN DGN REAKSI ASAM

3. Sebagai Bahan Perekat Inlay, Jembatan dan Pasak Inti

Komposisi
Powder:
seng oksida 90% dan Magnesium 10 %
Cairan :
larutan asam fosfor dalam air (sekitar 30% - 40%)
Permukaan partikel zinc oksida dan magnesium oksida
bereaksi dengan asam phosphor menghasilkan suatu
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

phosphat yang tidak larut. Hasil akhir semen yang telah


SEMEN DGN REAKSI ASAM

set adalah heterogen terdiri dari inti partikel zinc oksida


yang tidak bereaksi dikelilingi oleh lapisan zinc phosphate

Setting time sekitar 5-9 menit


Faktor yang mempercepat setting reaksi:
1. Perbandingan takaran puder dan cairan yang tinggi
2. Penambahan puder ke cairan
3.Terdapatnya kontaminasi
4. Suhu yang lebih tinggi
1. Konsistensi : Untuk cavity lining hendaknya digunakan adonan
yang kental. Untuk penyemenan adonan dibuat
lbh encer memungkinkan semen mengalir
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

sewaktu restorasi dipasangkan.


SEMEN DGN REAKSI ASAM

2. Perbandingan : harus dihindari adonan yang terlalu encer karena


pH menjadi rendah sehingga lebih mudah larut
3. Untuk memperpanjang waktu kerja, pengadonan dilakukan pada
glass slab dingin, puder ditambahkan ke cairan sedikit demi sedikit
dan selesai dalam waktu 1 hingga 1,5 menit.
4. Cairan disimpan dalam botol yang tertutup rapat, hilangnya air
dari cairan akan menurunkan pH dan memperlambat waktu
setting
5. Penyemenan : kenaikan suhu meningkatkan kecepatan reaksi
semen. Jadi semen mengeras lebih cepat pada
suhu mulut daripada pada suhu kamar.
1. Sifat Mekanis: memiliki compressive strength sampai dengan
104 MPa dan telsile strength-nya sekitar 5,5
MPa. Modulus elastisitas zink fosfat semen
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA

sekitar 13,7 MPa.


SEMEN DGN REAKSI ASAM

2. Solubility: semen ini dapat larut dalam cairan mulut (terutama


dalam suasana asam) Semen larut sangat lambat
pada aquadest tetapi lebih cepat pada larutan
dengan pH rendah
3. Keasaman: semen yang baru dicampur mempunyai pH sekitar
1,6 sampai 3,6. Selama setting pH akan naik dan
mencapai netral dalam waktu satu hingga dua hari.
4. Retensi: semen ini tidak membentuk ikatan kimia dengan
enamel atau dentin. Retensi yang dihasilkan berupa
gaya saling ikat mekanis antara semen yang telah set
dengan kekasaran permukaan kavitet dan bahan
restorasi
Kelebihan:
• Manipulasi mudah
• Kuat
A. BAHAN DASAR ZINC OKSIDA
SEMEN DGN REAKSI ASAM

Kekurangan:
•Iritasi pulpa
•Tidak bersifat bakteriostatik
•Rapuh.
•Adhesinya terhadap struktur kurang
1. SEMEN SILIKAT
FUNGSI:
Digunakan untuk restorasi gigi anterior
B. BAHAN DASAR ION LEACHABLE GLASS

Komposisi:
Puder : terdiri atas silika (SiO2), alumina(Al2O3), senyawa
SEMEN DGN REAKSI ASAM

fluorida seperti NaF, CaF2, dan Na3AlF6, dan


beberapa garam kalsium seperti
Ca(H2PO4)2.2H2O dan CaO

Cairan : komposisi cairan sama dengan yang


dipergunakan untuk semen fosfat.
SEMEN SILIKAT
Reaksi setting
a. Permukaan puder gelas diuraikan oleh cairan
b. Puder adalah amfoter, jadi dia dapat bereaksi sebagai
B. BAHAN DASAR ION LEACHABLE GLASS

asam apabila terdapat basa yang keras dan sebagai


basa apabila ada asam yang keras. Bahan pengikat
utama adalah gel alumino-silikat yang mengandung
SEMEN DGN REAKSI ASAM

kristal-kristal kecil senyawa phosphate (Al2(OH)3PO4)


c. Dari keseluruhan hanya 20% puder terpakai dalam
reaksi
SEMEN SILIKAT
Waktu setting
Tergantung:
Pada komposisi bahan dan ukuran partikel puder: semakin halus
B. BAHAN DASAR ION LEACHABLE GLASS

partikel semakin cepat setting.

Faktor-faktor yang memperlambat waktu setting:


1. Waktu pencampuran yang lebih lama
SEMEN DGN REAKSI ASAM

2. Suhu yang lebih rendah


3. Hilangnya air dari cairan
4. Perbandingan puder dan cairan yang lebih rendah

Pengerasan selesai dalam 24 jam di mana proses


pengendapan telah selesai seluruhnya.
SEMEN SILIKAT
Manipulasi
1. Jangan mempergunakan spatel baja, bahan ini terkikis
oleh puder silikat sehingga menyebabkan terjadinya
B. BAHAN DASAR ION LEACHABLE GLASS

perubahan warna bahan


2. Perbandingan puder dengan cairan biasanya sekitar 1,6
g/0,4 ml
SEMEN DGN REAKSI ASAM

3. Puder harus dimasukkan ke dalam cairan secepat


mungkin dan pengadonan harus selesai dilakukan
dalam satu menit. Pada umumnya dilakukan
pencampuran sekaligus separuh dari jumlah puder
dengan cairan, dan selanjutnya puder ditambahkan
dalam jumlah kecil selama proses pengadonan kurang
lebih 1 menit. Hasil adonan harus mempunyai
konsistensi yang menyerupai dempul.
SEMEN SILIKAT
Sifat
1. Warnanya sesuai dengan warna gigi dan cocok
digunakan untuk restorasigigi anterior.
B. BAHAN DASAR ION LEACHABLE GLASS

2. Tensil strength kurang baik .


3. Daya larut semen di dalam air memang rendah, namun
mudah larutterhadap asam yang terdapat dalam plak
SEMEN DGN REAKSI ASAM

yang melekat di atasnya


4. Terikat secara kimiawi dengan struktur gigi karena
adanya fluoride(kekuatan ikatan denngan email akan
lebih besar daripada dengan dentin)
SEMEN SILIKAT
Sifat-sifat bahan setelah set
a. Pengaruh terhadap jaringan gigi:
Dapat terjadi reaksi pulpa
B. BAHAN DASAR ION LEACHABLE GLASS

Bahan restorasi silikat mempunyai sifat anti-kariogenik


b. Mengalami erosi dalam cairan mulut.
Dalam proses ini diduga terjadi dua hal:
SEMEN DGN REAKSI ASAM

Sebagian konstitusi matrix gel larut


Partikel puder silikat yang tidak bereaksi kemudian
tercuci habis
c. Estetika.
Pada awalnya menyerupai warna gigi, namun lama
kelamaan permukaan akan menjadi kasar akibat dari
aberasi atau erosi.
SEMEN SILIKAT
Sifat-sifat bahan setelah set
d. Tidak terjadi ikatan adhesi antara semen silikat dengan
enamel dan dentin
B. BAHAN DASAR ION LEACHABLE GLASS

e. terjadi sedikit kontraksi


f. permukaan restorasi silikat sukar dipoles dengan
sempurna
SEMEN DGN REAKSI ASAM

g. Sifat Biologi
Dalam sifat biologinya semen silikat memiliki pH adalah
kurang dari 3 pada saat dimasukkan kedalam kavitas dan
tetap berada dibawah 7 bahkan setelah 1 bulan. semen
silikat diklasifikasikan sebagai iritan Jadi, restorasi semen
silikat sangat memerlukan pelindung pulpa dibandingkan
kedua semen lainnya.
SEMEN SILIKAT
Kelebihan :
Warnanya sesuai ngan warna gigi dan cocok
digunakan untuk restorasi gigi anterior
B. BAHAN DASAR ION LEACHABLE GLASS

Kekurangan :
SEMEN DGN REAKSI ASAM

• kekuatan tensilnya kurang baik


• mudah larut terhadap asam yang terdapat
dalam plak yang melekat diatasnya
1. Cyanoacrylates
Komposisi
1. powder: polymethil metacrilate
Bahan yang Berpolimerisasi

2. liquid: cyanoacrylates
3. akselator methyl metachrilate untuk mengeraskan
Fungsi:
1. Cyanoacrylates dapat digunakan untuk menumpat,
memperbaiki facing porcelain yang pecah dan splinting
gigi geligi.
2. Cyanoacrylate juga dapat digunan sebagai tissue
adhesive, adanya air atau cairan tubuh menyebabkan
ethil-2 cyanoacrilate berpolmerisasi dengan
membentuk lapsain tipis yang dapat melekatkan tepi
jaringan atau kulit dengan erat.
Cyanoacrylates
Kelebihan:
1. Adhesinya baik pada lingkungan basah maupun
sedang
Bahan yang Berpolimerisasi

2. Kekuatan adhesinya tinggi


3. Dapat diaplikasikan dalam beberapa area
4. Aplikasi yang mudah
5. Stabil dalam penyimpanan

Kekurangan:
Jika digunakna terlalu banyak/ tebal dapat mengkibatkan
kerusakan jaringan akibat termal pada proses polimerisasi
2. Composite – polymer ceramic
Komposit matrik keramik (KMK), keramik sebagai
matrik merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa
berfungsi sebagai reinforcement dan 1 fasa sebagai
Bahan yang Berpolimerisasi

matriks, dimana matriksnya terbuat dari keramik.


Reinforcement yang umum digunakan pada CMC
adalah oksida, carbide, dan nitrid.

Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah :


1) Gelas anorganic.
2) Keramik gelas
3) Alumina
4) Silikon Nitrida
1. Kalsium Hidroksida
Kalsium hidroksida merupakan bahan dressing yang
paling umum digunakan saat ini. Bahni ini sebagai
bahan dressing selama kunjungan terpi endodontic
Bahan Lain

Komposisi tdd: base dan katalis


1. Untuk base pasta : glikol salisilat 40%, bereaksi dengan Ca(OH)2
dan SnO, kalsium sulfat, titanium dioksida (sebagi inert filler,
pigmen), kalsium tungstate atau barium sulfat (provides
radioopacity
2. Untuk katalis pasta : Ca(OH) 50%, Sink Oksida 10%, Zinc Stearat 0.5
% (sebagai akselator), Ethelyne toluenesulfonamide 39,5% senyawa
berminyak sebagai carrier
Kalsium Hidroksida
Sifat:
1. Biokompabilitasnya baik
2. Dapat menutup SA dengan baik dan tidak emngalami shrinkage
3. Perubahan Ph yang besifat basa /alkalis sehingga dapat
menghalangi dan menghambat pertumbuhan bakteri terutama
Bahan Lain

disekitar pulpa dengan ion hidoriksil dan merangsang pertumbuhan


dentin reparative
4. Merangsang perbaikan apical
5. Perlekatan/adhesive yang baik

Manipulasi:
Base dengan katalis dibagi dalam porsi yang sama dan
dicampurkan di atas paper pad selama 10 detik dengan
waktu setting 2-7 menit.
Kalsium Hidroksida
Kelebihan:
1. Mempunyai sifat anti karies karena melepaskan flour
2. Bakteriostatik dan bakteriosidal
Bahan Lain

Kekurangan:
1. Pada pH 12,5 menyebabkan terjadinya nekrosis terutama pada
lapisan superfisial pulpa.
2. Terjadinya iritasi ringan pada pulpa
2. Gutta Percha
Komposisi:
1. Gutta-percha point terdiri dari 20% gutta-percha dan 80% ZincOxide
berbentuk sticky
2. Pewarna dan garam metal ditambahkan untuk warna dan kontras
radiografis
Bahan Lain

3. Beberapa pabrik menambahkan bahan anti-mikroba seperti kalsium


hidroksida, klorheksidin, atau iodoform untuk menambahkan efek
desinfektan

Sifat Biologis
1. tidak mengiritasi jaringan lunak dan pulpa
2. tidak berbau sebagi bahan pengisian saluran akar
3. menghambat pertumbuhan bakteri/aktivitas anti bakteri
Gutta Percha
Sifat Fisik
1. Gutta percha dikenal dengan sifat plastisitas. Untuk mendapatkan
sifat tersebeut digunakna teknik melalui pemanasan (thermoplastic)
dan secara kimiawi
2. Cara pemanasan menggunakan lebih banyak panas untuk menikkan
Bahan Lain

plastistas gutta percha dan sedikit tekanan


3. Menggunakan perlaut kimiawi mengurangi viskosita sgutta percha
pada keadaan yang lebih cair dan menaikkan plastisitasnya melebihi
plastisitas pada keadaan thermoplastic

Sifat Thermis
Karakteristik temperature gutta percha berdasarkan proses terjadinya
kritalisasi melunak pada suhu sekitar 98,6°F (37°C)
Gutta Percha

Sifat Kimia tdd: polimer dan isomer


1. Sturktur polimer gutta percha berasal dari Isoprene (C5H8) yang
merupakan molekul polimer organik yang ditandai suatu atom
ikatan rantai kovalen
Bahan Lain

2. Struktur isomer gutta percha adlah trans-1,4- poly isoprene, dimana


memiliki struktur yang teratur yang dapat mengalami kristalisasi
sehingga tampak keras dan kaku

Fungsi:
1. bahan pengisi saluran akar
2. Untuk mengetahui vitalitas gigi
3. Untuk meretraksi gusi dari tepi kavitas
4. Untuk mengetahui level perlekatan dasar saku gigi
Gutta Percha
Kelebihan:
1. berdaptasi dengan baik dengan dinding saluran akar
2. mudah dimanipulasi
3. Mudah dimasukkan dan dikeluarkan dari saluran akar
Bahan Lain

4. Toksistasnya relative kecil


5. Tidak mengiritasi
6. Tidak menyebabkan pewarnaan pada gigi

Kerugian:
1. Tidak melekat pada dentin dan mudah bengkok bila ditekan dari luar
2. Dapat meneybabkan kebocoran di daerah marginal dalam pengisian
saluran akar
3. Stabilitas dimensionalnya kurang biak
3. Varnish
Komposisi
1. Solvent : chloroform, alkohol, acetone, benzene, toluene, etil asetat,
dan amil asetat
2. medical agent : chlorobutanol, thymol, dan eugenol
Bahan Lain

Fungsi
1. Menutup tubuli dentin
2. Mengurangi kebocoran di tepi restorasi
3. Berfungis sebagai barrier untuk melindungi gigi dari semen yang
asam seperti zinc phospate
4. Mengurangi penetrasi oral fulid pada daerah interface restorasi gigi
kedalam dentin dibawahnya
5. Membantu mengurangi sensitivitas post-operatif ketika
diaplikasikan pada permukaan dentin saat gigi baru ditumpat
% komponen kimia
Komposisi
berdasarkan berat
Asetat isopropyl 60-70%
Bahan Lain

Aseton 14%
Kopolimer kloride vinil dan
14%
asetat vinil

Komposisi varnis.
(Sumber: http://www.halas.com.au/pdfs/MSDS/GC/FujiVarnis.pdf 4)
Varnish
Manipulasi:
1. Varnish dberikan pada daerah pulpa dan dinding kavitas dan diats
tepi preparasi
2. Aplikasi kedua cavity varnish diletkkan diatas lapisan petama,
dengan seksama melapisi permukaan dentin dan mengisi rungga
Bahan Lain

rongga udara.
3. Kelebihan varnish dapat dibuang dari enamel dengan cotton
pellet

Sifat:
1. Mengurangi tetapi tidak mencegah masuknya asam phosphoric dai
semen ke dentin di bawahnya
2. Tidak memiliki kekuatan mekanik dan tidak bersifat thermal
insulation karena ketebalannya tida adekuat (1-40 µm)

Anda mungkin juga menyukai