Isu Dan Tren Kesehatan Jiwa Dan Keperawatan Dalam Kebijakan Nasional 30sept2009 by Dr. Jonli
Isu Dan Tren Kesehatan Jiwa Dan Keperawatan Dalam Kebijakan Nasional 30sept2009 by Dr. Jonli
SERTA
KEBIJAKAN NASIONAL
KESEHATAN/KEPERAWATAN JIWA
KEBIJAKAN
ISU
REALITAS DI MASYARAKAT
• BANYAK PENDERITA
G.JIWA YANG TIDAK
MENDAPATKAN TERAPI
• BESARNYA TREATMENT
GAP
EPILEPSI PSIKOSIS
Antisipasi jumlah pasien *
1774 2661
•Hanya 9,42 % epilepsi dan 3,5% psikosis yang diterapi oleh petugas kesehatan
REALITAS PADA SEBAGIAN BESAR PELAYANAN
PSIKIATRI DI INDONESIA
Projections
R 2000 2020
a
n
k
1 Lower respiratory infections Ischaemic heart disease
2 Perinatal conditions Unipolar depressive disorders
3 HIV/AIDS Road traffic accidents
4 Unipolar depressive disorders Cerebrovascular disease
5 Diarrhoeal diseases Chronic obstructive pulmonary
disease
SURVEI KEINGINAN PASIEN PSIKIATRIK
64.9
Pekerjaan / penghasilan
Tidak kambuh 48.5
MASALAH
GANGGUAN JIWA
(ICD-X)
Self care
Community
Healthy Yankeswa
Informal
Mental PKM
Health
Problems RSU
Mental
Disorders
RSJ
Kemiskinan
Ekonomi Sulit
Pendidikan Rendah
Pengangguran
Dampak Ekonomi
Kebutuhan Kesehatan
Kehilangan Pekerjaan
Produktivitas
SIRKULUS : KEMISKINAN, GANGGUAN FISIK DAN
MENTAL
Problem
Kes. jiwa
12 •Problem berkaitan
Dg perilaku
Problem
Maternal/Perinatal
9.5
Malaria 2.8
Problem Problem Serebrovaskuler 3.2
pernapasan
9 Kanker Penyakit Jantung
5.8 4.4
•Angka mencerminkan persentase “disability-
adjusted life years lost”
*TIDAK ADA KESEHATAN TANPA KESEHATAN JIWA
Hubungan penyakit fisik dan jiwa
CHD
Depresi
Gangguan jiwa Stroke
yang lazim
Diabetes
Skizofrenia
Ggn. Kognitif
HIV/ AIDS
Alkohol/ zat
psikoaktif
Malaria
Proyeksi
R 2000 2020
a
n
k
1 Infeksi Respirasi Bawah Peny. Jantung Iskemik
2 Kondisi Perinatal Gangguan Depresi
3 HIV/AIDS Kecelakaan Lalulintas
4 Gangguan Depresi Peny. Serebrovaskular
5 Diare PPOM
NEGATIVE TREND POSITIVE TREND
Perkembangan terbaru
Jaminan HAM penderita gangguan
dan intervensi yang lebih
jiwa belum memadai
efektif (farmakologi dan
Dominannya perawatan medik akut psikologi)
farmasi
TREN INTERNASIONAL DALAM
REFORMASI KESEHATAN JIWA
©
2001
Dari Pendekatan BIO-MEDIKO Pendekatan
BIOPSIKOSOSIAL (Dimensi sosial sebagai
komponen penting pengobatan)
Dari setting RAWAT INAP SETTING YANG
LEBIH LUAS
DARI HANYA PELAYANAN BERBASIS RS
BERBASIS MASYARAKAT
Dari perawatan JANGKA PENDEKJANGKA
PANJANG (rehabilitasi)
Dari kerja INDIVIDU Kerja TIM
Dari PENGOBATAN PELAYANAN
Dari KLINIS KESEHATAN MASYARAKAT
TRADITIONAL ROLE OF
PSYCHIATRISTS
• Psikiater bekerja secara tradisional menyediakan
pelayanan klinik berkualitas baik bagi pasien G.jiwa berat
• Berfokus pada perawatan hospital-based
untuk pasien psikotik dan gangguan afektif berat ( 10
penyakit terbesar di RSJ)
• Training bagi para psikiater juga terbatas untuk kelompok
g.jiwa yang terbatas ini (1-3%) populasi.
1-3%
G.Jiwa • Riset hanya berfokus pada basic science G.jiwa dan
Berat intervensi klinis, hanya sedikit yang tertarik untu melihat
cost effectiveness atau riset sistem kesehatan jiwa
EXPANDED ROLES FOR PSYCHIATRISTS
• Psikiater harus mau memperluas peran
untuk masalah epidemiologi yang difokuskan
pada tingginya prevalensi depresi, ansietas
dan masalah keswa lain yang menimbulkan
beban pada populasi yang tinggi, serta fakta
lapangan masih banyak masyarakat yang
20% belum mendapat pengobatan
3% total • Masalah kepedulian dengan HAM pelayanan
G.Jiwa di pelayanan psikiatri berbasis RSJ
G.Jiwa
harus mendorong agar perawatan pindah dari
berat
hanya hospital-based kepada community-
based systems
• Peran Psikiater tidak hanya sebagai spesialis
klinis saja tapi juga dapat menjadi leader bagi
tim multi disiplin / case management serta
negosiator dengan Pemerintah, Keluarga,
klinikus yang bekerja di masyarakat (seperti
Dokter Praktek Swasta), LSM dan lain-lain diluar
sektor kesehatan
EXPANDED ROLES FOR PSYCHIATRISTS
SISTEM
KESEHATAN
YANKESWA
YANKESWA YANKESWA PELAYANAN
TERINTEGRASI BERBASIS KESWA
KE SISTEM MASYARAKAT INSTITUSIONAL
PELAYANAN DASAR
YAN
YANKESWA YANKESWA YAN YAN KESWA
DI DI KESWAMAS KESWAMAS INSTITUSI RSJ
PUSKESMAS RSU FORMAL INFORMAL SPESIALISTIK
TIM INDONESIA
PERPADUAN PELAYANAN YANG OPTIMAL
TIM
INDONESIA
RENDAH
TINGGI Self care
PKJ BERBASIS MASYARAKAT
(FORMAL / INFORMAL)
KEBUTUHAN
PKJ DI PUSKESMAS
BIAYA
PKJ
RSU
RSJ
INST. SPES
RENDAH
TINGGI
FRAME WORK OF CMHN
39 CURRICULUM FOCUS OF PROBLEMS TARGET OF SERVICES
• INDIVIDUAL
• FAMILY
• INDIVIDUAL
Mengurangi stigma
Membantu mengatasi kekurangan tenaga
keswa
Pengenalan dini masalah kesehatan jiwa pada
pasien dengan keluhan somatik
Kesempatan keterlibatan masyarakat
Mudah di akses dan biaya kecil
YANKESWA TERINTEGRASI KE
SISTEM YANKES DASAR
YANKESWA DI PUSKESMAS YANKESWA DI RSU
Diperlukan investasi yang Dibutuhkan tenaga keswa terlatih
banya untuk pelatihan di RSU
SDM Hasilnya bervariasi tergantung
kualitas dan kuantitas pelayanan
Perlu menambah jumlah
Dapat diterima oleh
staf terlatih penderita/masyarakat
Beberapa jenis ggn jiwa Pada umumnya dapat dijangkau
dapat ditangani dengan Lebih mahal dari Puskesmas
baik tetapi lebih murah dari pelayanan
Dapat diterima dengan spesialistik
baik di masyarakat Pelayanan keswa dapat
terintegrasi dengan pelayanan
Mudah dijangkau spesialistik lainnya (liaison
Biaya relatif lebih murah
YANKESWA BERBASIS MASYARAKAT
(INFORMAL vs FORMAL)
SDM banyak tersedia Kekurangan tenaga ahli
Bukan pelayanan yang dapat keswa merupakan hambatan
diandalkan, namun dapat besar
mendukung pelayanan yang Perlu kerjasama yang erat
formal dengan yankes primer,
Dapat diterima dengan baik sekunder dan tertier
oleh masyarakat setempat Mudah dijangkau, stigma
Mudah dijangkau berkurang
Biaya relatif murah Biaya lebih murah dari pada
RSJ
Sangat membantu pasien
Kadangkala ada pelanggaran psikotik untuk hidup di tengah
HAM masyarakat
Seringkali merupakan kontak
pertama dengan pasien jiwa
FORMAL INFORMAL
Pelayanan pemulihan keswa di Pelayanan oleh Pengobat
masyarakat Tradisional
Rumah singgah (Anak Jalanan, Pelayanan oleh Kader
Penderita AIDS, Korban kesehatan desa atau
Kekerasan)
kader masyarakat
Pelayanan Therapeutic Community
dan residensial Kelompok tolong diri (self
Pemondokan pasien di pesantren help group)
Pelayanan dukungan dan Pelayanan oleh Toma atau
pertolongan di rumah/Kunjungan toga sebagai tenaga
rumah
pendamping
Panti Psikotik
Pelayanan Rawat siang
Panti Jompo
Panti Anak Nakal
(day care) yg diberikan
oleh kerabat, tetangga
Rumah Sejahtera Anak korban
bencana dan konflik atau masyarakat
Tempat Penitipan Anak
setempat
Dll Pelayanan Pekerja
bantuan kemanusiaan dlm
keadaan darurat/Relawan
YANKESWA INSTITUSIONAL
(YANKESWA SPESIALISTIK)
Yankeswa khusus sesuai Bukan pelayanan prioritas
kebutuhan pasien. Lebih mahal dibandingkan
Dibutuhkan SDM yang bentuk pelayanan lain
kompeten dan sumber daya Masyarakat seringkali
lainnya untuk menjalankan menolak menggunakan
pelayanan pelayanan ini, kecuali
sebagai pilihan terakhir
Berguna hanya untuk gangguan
Derajat kebutuhannya
jiwa yang membutuhkan fasilitas berbeda di berbagai daerah
khusus
Kurang dibutuhkan
Jumlah sarana sangat terbatas dibandingkan dengan
dan sulit dijangkau Yankeswa di kesehatan dasar
atau Yankeswa BM
YANKESWA INSTITUSI SPESIALISTIK
TIM
INDONESIA
Antara lain:
Klinik spesialis untuk anak :gangguan
autisme
Klinik spesialis untuk gangguan keswa
remaja
Klinik spesialis untuk gangguan jiwa usia
lanjut
Klinik spesialis untuk penanganan NAPZA
Puskesmas
PERAN BARU RSJ
Pelayanan Tertier
Centreof excellent
Pelayanan Spesialis / subspesialis