Anda di halaman 1dari 21

UNDANG – UNDANG PERSEROAN TERBATAS &

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Achmad Untung Wibowo S.H. MKn.


Legal Advisor GNV Consulting
achmad.untung@gnv.id
(+62) 811 1095 669
Outline

 Definition
 Perusahaan P2P Lending
 Peran & Tanggung Jawab Direksi
 Peran & Tanggung Jawab Komisaris
Business Party in Indonesia
Perorangan Badan Usaha Badan Hukum
Type
(Private Person) (Semi Legal Entity) (Legal Entity)
Key Points • Warga Negara • Hanya dapat didirikan dan • Dapat didirikan oleh WNI/
Indonesia (WNI); dimiliki oleh WNI; WNA/ BHI/ BHA;
• Dewasa (21 Tahun • Tidak ada pemisahan harta • Ada pemisahan harta dan
dan/atau sudah dan tanggung jawab antara tanggungjawab antara BH
menikah); BU dengan pendiri/pemilik; dengan pendiri/ pemilik/
• Tidak dibawah • Tidak ada pengesahan badan pengurus;
pengampuan. usaha oleh pemerintah (hanya • Ada pengesahan badan
pendaftaran/ pencatatan). hukum oleh pemerintah.
Sample • Firma; • Yayasan;
- • Persekutuan Perdata; • PERSEROAN TERBATAS;
• CV. • KOPERASI.
Definition
• Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya. (pasal 1 poin 1 UU No. 40 tahun 2007)

• Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah Organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
undang-undang ini dan/atau anggaran dasar. (pasal 1 poin 4 UU No. 40 tahun 2007)

• Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. (pasal 1 poin 5 UU No. 40 tahun
2007)

• Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau
khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. (pasal 1 poin 6 UU No. 40 tahun
2007)
Definition
• Koperasi, adalah adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan. (pasal 1 poin 1 UU No. 25 tahun 1992)

• Rapat Anggota, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi. (pasal 22 ayat 1 UU No. 25 tahun
1992)
Pengurus Perusahaan
P2P Lending
Perusahaan P2P Lending

PENYELENGGARA PILIHAN BADAN DIREKSI KOMISARIS


P2P Lending HUKUM (Pengurus Pelaksana) (Pengurus Pengawas)
Pasal 1 angka 10 POJK
Pasal 1 angka 6 POJK 77/2016 Pasal 2 angka 2 POJK 77/2016 Pasal 1 angka 11 POJK 77/2016
77/2016

PT
Direksi Komisaris
UU 40/2007
Badan
Hukum Koperasi
Pengurus Pengawas
UU 25/1992
Peran & Tanggung Jawab
Direksi
Ketentuan Umum
Bentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas Koperasi
Nama Organ Direksi (Pasal 1 angka 5 UU 40/2007) Pengurus (Pasal 30 jo Pasal 29 UU25/1992)
Pengangkatan Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS Rapat Anggota (RA)
(Pasal 94 UU40/2007) (Pasal 29 ayat (1) UU25/1992)

Persyaratan 1. Orang Pribadi (WNI/WNA);


2. Cakap Hukum: dewasa (minimal 21 tahun dan/atau sudah menikah) dan tidak
dalam pengampuan;
3. Mempunyai pengalaman minimal 1 tahun di bidang jasa keuangan (minimal harus
dipenuhi oleh salah satu orang direksi)
4. Tidak tercatat dalam daftar kredit macet;
5. Tidak pernah berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam 5 (lima) tahun terakhir dihukum/dinyatakan:
a. Melakukan tindak pidana di bidang jasa keuangan dan/atau perekonomian;
b. Melakukan tindak pidana kejahatan;
c. Dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah menyebabkan suatu badan
usaha dinyatakan pailit; dan
d. Menjadi pemegang saham, direksi, komisaris pada perusahaan jasa
keuangan yang dicabut izin usahanya.
(Pasal 93 UU40/2007; Pasal 29 ayat (1) jo 18 ayat (1) UU25/1992; Pasal 11 huruf d angka 4 POJK77/2016)
Ketentuan Umum
Bentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas Koperasi
Masa Jabatan Jangka Waktu Tertentu (Sesuai Anggaran Maksimal 5 Tahun (dapat
Dasar) dan dapat Diperpanjang diperpanjang)
(Pasal 94 ayat (3) UU40/2007) (Pasal 29 ayat (4) UU40/2007)

Pengakhiran Jangka Waktu atau RUPS Jangka Waktu atau RA


(Pasal 105 ayat (1) UU40/2007) (Pasal 29 ayat (1) UU25/1992)

Hubungan Hukum • Bukan Karyawan (Tidak ada hubungan kerja/ atasan dan bawahan);
Dengan Perusahaan/ • Pemberian Amanat Hukum (legal mandatory) berdasarkan Hubungan
Pemilik Perusahaan Kepercayaan (fiduciary duties), hubungan yang bersifat koordinasi (partnership)
dengan pemilik perusahaan.
(Pasal 94 ayat (1) jo. Pasal 92 ayat (1) dan (2) UU40/2007 & Pasal 1 Angka 5 jo Pasal 1 Angka 3 UU13/2003)
Peran
1. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan;
2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja
perusahaan;
3. Melakukan pengelolaan atau pengurusan perusahaan;
4. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham/ anggota;
5. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
6. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
7. Memelihara daftar pemegang saham/ buku anggota dan pengurus

(Pasal 92, 98 dan 100 UU40/2007; Pasal 30 UU25/1992)


Tanggung Jawab
1. Melakukan pengurusan sesuai dengan maksud dan 3. Menjalankan pengurusan dengan penuh tanggung
tujuan sebagaimana diatur dalam anggaran dasar jawab:
perusahaan; a. Prudential Duty (wajib seksama dan berhati
hati);
2. Menjalankan pengurusan dengan itikad baik: b. Duty to be Diligent (wajib melaksanakan
a. Fiduciary Duty (dapat dipercata, selamanya pengurusan secara tekun).
cakap dan jujur);
b. Duty to Act for a Proper Purpose 4. Bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung
(melaksanakan pengurusan untuk tujuan yang renteng atas kerugian perusahaan*.
wajar);
c. Statutory Duty (wajib menaati peraturan (Pasal 97 UUPT; Pasal 34 jo 31 UU25/1992)
perundang-undangan, minimal: UU40/2007/
UU25/1992, UU21/2011(OJK), POJK 77/2016,
UU13/2003 (Ketenagakerjaan),
UUPerpajakan);
d. Loyalty Duty (wajib loyal terhadap
perusahaan);
e. Avoid Conflict of Interest (wajib menghindari
terjadinya benturan kepentingan pribadi dengan
kepentingan perusahaan)
Khusus P2P Lending

1. Direksi melakukan pengawasan terhadap risiko 4. Direksi bertanggungjawab terhadap pelaksanaan


Teknologi Informasi dan memastikan fungsi manajemen risiko Teknologi Informasi agar aman,
Teknologi Informasi mampu untuk mendukung dapat dipercaya, berkelanjutan, dan stabil;
strategi dan tujuan bisnis dari Penyelenggara.
5. Direksi bertanggung jawab terhadap kualitas
informasi produk dan layanan yang disampaikan
2. Direksi bertanggungjawab terhadap risiko Teknologi
kepada Pengguna dengan memperhatikan prinsip
Informasi yang timbul dari kegiatan yang paling yang paling sedikit meliputi:
sedikit meliputi: a. keterbukaan; b. akurat; c.objektif; d.terpercaya;
1. pengambilan keputusan yang terkait dengan e.ketersediaan; f. mudah dipahami; g.integritas; dan
Teknologi Informasi; h. kelengkapan
2. pengalihkelolaan Teknologi Informasi;
3. pengamanan Teknologi Informasi; 6. Mengajukan Pendaftaran kepada OJK;
4. perlindungan data dan informasi;
5. pengelolaan layanan Teknologi Informasi. 7. Mengajukan Perizinan kepada OJK

(POJK no. 77 tahun 2018 dan SEOJK no. 18 tahun 2017)


3. Direksi menyusun kerangka kerja manajemen risiko
Teknologi Informasi.
Pengecualian
*Pengecualian Pertanggungjawaban Pribadi Direksi:

Apabila dapat dibuktikan (secara kumulatif) atas kerugian yang dialami oleh perusahaan:

a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaian dari Direksi;


b. Direksi telah melakukan dan menjalankan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian
untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan yang
ditetapkan dalam AD;
c. Direksi tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas
tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian Perusahaan;
d. Direksi telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

(Pasal 97 ayat (5) UU40/2007; Pasal 34 UU25/1992)


Peran dan Tanggung Jawab
Komisaris
Ketentuan Umum
Bentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas Koperasi
Nama Organ Dewan Komisaris (Pasal 108 UU40/2007) Pengawas (Pasal 38 UU25/1992)
Pengangkatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Anggota (RA)
(Pasal 111 UU40/2007) (Pasal 38 UU25/1992)

Persyaratan 1. Orang Pribadi;


2. Cakap Hukum: Dewasa (minimal 21 tahun dan/atau sudah menikah) dan tidak
dalam pengampuan;
3. Mempunyai pengalaman minimal 1 tahun di bidang jasa keuangan (minimal harus
dipenuhi oleh salah satu orang Komisaris);
4. Tidak tercatat dalam daftar kredit macet;
5. Tidak pernah berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam 5 (lima) tahun terakhir dihukum/dinyatakan:
a. Melakukan tindak pidana di bidang jasa keuangan dan/atau perekonomian;
b. Melakukan tindak pidana kejahatan;
c. Dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah menyebabkan suatu badan usaha
dinyatakan pailit; dan
d. Menjadi pemegang saham, direksi, komisaris pada perusahaan jasa
keuangan yang dicabut izin usahanya.
(Pasal 110 UU40/2007; Pasal 38 jo 18 UU25/1992; Pasal 11 huruf d angka 4 POJK77/2016)
Ketentuan Umum
Bentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas Koperasi
Masa Jabatan Jangka Waktu Tertentu (Sesuai Anggaran Sesuai Anggaran Dasar
Dasar) dan dapat Diperpanjang (Pasal 38 UU25/1992)
(Pasal 111 UU40/2007)

Pengakhiran Jangka Waktu dan RUPS Jangka Waktu dan RA


(Pasal 111 UU40/2007) (Pasal 38 UU25/1992)

Hubungan Hukum • Bukan Karyawan (Tidak ada hubungan kerja/ atasan dan bawahan);
Dengan Perusahaan/ • Pemberian Amanat Hukum (legal mandatory) berdasarkan Hubungan Kepercayaan
Pemilik Perusahaan (fiduciary duties), hubungan yang bersifat koordinasi (partnership) dengan pemilik
perusahaan.
(Pasal 111 ayat (1) jo Pasal 108 ayat (1) UU40/2007 & Pasal 1 Angka 5 jo Pasal 1 Angka 3 UU13/2003)
Peran & Tanggung Jawab
Peran 3. Menjalankan pengawasan dengan penuh tanggung
1. Melakukan Pengawasan terhadap Direksi dan jalannya jawab:
perusahaan pada umumnnya, meliputi: a. Prudential Duty (wajib seksama dan berhati hati);
a. Melakukan audit keuangan; b. Duty to be Diligent (wajib melaksanakan
b. Pengawasan atas organisasi Perusahaan;
c. Pengawasan terhadap personalia. pengurusan secara tekun).

2. Memberi Nasihat kepada Direksi; 4. Bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung
renteng atas kerugian perusahaan*.
Tanggung Jawab
(Pasal 108, 114 & 115 UU40/2007; Pasal 38 & 39 UU25/1992)
1. Menjalankan pengurusan dengan itikad baik:
a. Fiduciary Duty (dapat dipercata, selamanya
cakap dan jujur);
b. Duty to Act for a Proper Purpose (melaksanakan
pengawasan untuk tujuan yang wajar);
c. Statutory Duty (wajib menaati peraturan
perundang-undangan, minimal: UU40/2007/
UU25/1992, UU21/2011(OJK), POJK 77/2016, UU13/2003
(Ketenagakerjaan), UUPerpajakan);
d. Loyalty Duty (wajib loyal terhadap perusahaan);
e. Avoid Conflict of Interest (wajib menghindari
terjadinya benturan kepentingan pribadi dengan
kepentingan perusahaan)
Pengecualian
*Pengecualian Pertanggungjawaban Pribadi Komisaris:

Apabila dapat dibuktikan (secara kumulatif) Komisaris:

1. Komisaris telah melakukan dan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan yang ditetapkan
dalam AD;
2. Komisaris tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas
tindakan Direksi yang mengakibatkan kerugian Perusahaan;
3. Komisaris telah memberikan nasihat kepada Direksi mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian tersebut.

(Pasal 114 ayat (5) & Pasal 115 ayat (3) UU40/2007; Pasal 39 UU25/1992)
Achmad Untung Wibowo S.H. MKn.
Legal Advisor GNV Consulting
achmad.untung@gnv.id
(+62) 811 1095 669

Anda mungkin juga menyukai