Anda di halaman 1dari 26

SEMINAR PROPOSAL

“Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Terjadinya


Kram Otot Pada Pasien Chronic Kidney Disease dengan
Hemodialisa Di RST.Dr Soepraoen Malang”

Oleh:
LAILATUL FITRIA
1601470010
TOPIK PEMBAHASAN

BAB 1
BAB 2 BAB 3
• Metode penelitian
• Latar Belakang
• Kerangka Konsep
• Rumusan Masalah
• Tujuan Penelitian
• Manfaat Penelitian
LATAR BELAKANG

Gagal ginjal
kronik
meningkatkan
tidak nyaman
stress

Hemodialisa

henti menjalankan
hemodialisa yang
Kram Otot mempengaruhi dimana hal
kualitas hidup tersebut dapat
memperburuk
kondisi pasien
• WHO 2013
menyebutkan pertumbuhan jumlah PREVALENSI GGK
penderita gagal ginjal kronik pada klien yang
tahun 2013 telah meningkat 50%
dari tahun sebelumnya. menjalani terapi Terjadinya
HD mengalami Komplikasi kram
• IRR 2014 peningkatan pada
di Indonesia pada tahun 2014 otot pada pasien
mengalami peningkatan sebanyak tahun 2014 GGK sekitar 24-86
4% yaitu 13.758 klien sebanyak 24% %.
yaitu 11.689
Jawa Timur 2014
pasien GGK mengalami
peningkatan sebanyak
9% yaitu 3.038 klien
HASIL SURVEI PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil survey pendahuluan
di RST Dr. Soepraoen Malang prevalensi
pasien CKD mencapai peringkat nomer
1 dari sepuluh penyakit besar lainnya.

September 2018- Rata-rata 194


2.333 pasien
Agustus 2019 pasien/ bulan
03 Oktober 2019
Kram otot
75%
Relaksasi Otot Progresif

a.Mengurangi • Teknik relaksasi yang dilakukan untuk merileksasikan


ketegangan otot otot otot yang tegang dengan cara menegangkan
otot dan meriksasikan otot otot tersebut.
a.meningkatkan
oksigenasi dan energi
seluler sehingga
mengurangi produksi
asam laktat

Merileksasikan
tubuh
RUMUSAN MASALAH

“ Apakah ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap terjadinya


kram otot pada pasien chronic kidney disease dengan hemodialisa’'
Tujuan Umum

• Mengetahui pengaruh Teknik relaksasi otot progresif terhadap


terjadinya kram otot pada pasien chronic kidney disease dengan
hemodialisa di ruang hemodialisa RST Dr. Soeprapen Malang

Tujuan Khusus

• Mengidentifikasi terjadinya kram otot sebelum dilakukan relaksasi otot


progresif pada pasien hemodialisa di RST Dr. Soepraoen Malang
• Mengidentifikasi terjadinya kram otot setelah diberikan relaksasi otot
progresif di ruang hemodialisa RST Dr.Soepraoen Malang
• Menganalisa adanya pengaruh relaksasi otot progresif terhadap terjadinya
kram otot pada pasien chronic kidney disease dengan hemodialisa di ruang
hemodialisa RST Dr. Soepraoen Malang
MANFAAT PENELITIAN
• Teoritis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
informasi bagi pelaksanaan penelitian bidang keperawatan menggunakan terapi
non farmakologi tentang penjelasan pengaruh relaksasi otot progresif terhadap
terjadinya kram otot pada pasien chronic kidney disease dengan hemodialisa.
Diharapkan pada masa yang akan datang dalam rangka peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan dengan metodologi yang berbeda
• Bagi penulis:Memperoleh pengalaman dalam melaksanakan aplikasi riset
keperawatan ditatanan pelayanan keperawatan, khususnya penelitian
tentang tindakan teknik relaksasi otot progresif terhadap terjadinya kram
otot pada pasien chronic kidney disease dengan hemodialisa. Dan
mempertimbangkan pemilihan terapi non farmakologi terhadap
terjadinya kram otot pasien chronic kidney disease.
MANFAAT PENELITIAN
• Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan dan Masyarakat:
• Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dasar terhadap
institusi pelayanan kesehatan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien dengan Gagal ginjal dengan
hemodialisa, khususnya tentang pengaruh pemberian relaksasi
otot progresif terhadap terjadinya kram otot,masyarakat juga
dapat menerapkan hasil penelitian ini secara mandiri sehingga
dapat mengurangi terjadinya kram otot intra dialisis.
• Etiologi:infeksi saluran
kemih,glumerulonefritis, Gagal Ginjal Kerangka Konsep
. Kronis
penyakit kongenital dan
herediter, penyakit
metabolic, nefropati toksik
•Penyakit Tulang Penurunan fungsi
•Penyakit ginjal
kardiovaskuler
•Anemia
•Disfungsi seksual

1,Dialisis :
Suatu proses pemisahan atau Relaksasi :
CAPD pembersihan darah melalu nafas dalam
suatu membran semi
Hemodialisa permeable untuk yoga
mengeluarkan molekul kecil
Transplatasi ginjal seperti urea,kreatinin, meditasi
elektrolit, yang dilakukan
2. Obat- pada pasien dengan Gagal Relaksasi Otot Progresif
Obatan ginjal akut atau kronik

3.terapi
ROP dilakukan dengan cara
umum:
menegangkan dan mengendurkan
a.istirahat otot otot tertentu sehingga dapat
b.Diet meningkatkan oksigenasi dan energi
Factor pencetus:
seluler sehingga mengurangi
•Rendahya volume darah akibat penarikan
produksi asam laktat.
cairan dalam jumlah banyak selama dialisis
•Perubahan plasma osmolaritas
•Perubahan keseimbangan kalium dan kalsium
intra/ ekstra sel
•Tingginya UFR yang terlalu cepat Kram otot Merileksasikan
•Peningkatan asam laktat pada saat HD ketegangan otot
HIPOTESIS PENELITIAN
•Tidak ada pengaruh
Hipotesis adalah suatu jawaban setelah diberikan Relaksasi
sementara dari pertannyaan H0
penelitian. Hipotesis berfungsi otot progresif terhadap
untuk menentukan kearah terjadinya kram otot
pembuktian, artinya hipotesis ini
merupakan pertannyaan yang
harus dibuktikan (Notoadmodjo, •Ada pengaruh setelah
2010: 84) diberikan Relaksasi otot
H1
progresif terhadap terjadinya
kram otot.
DESAIN PENELITIAN
Subjek Pretest Perlakuan Posttest

Pasien kram 01 X 02

Desain Penelitian Pre Eksperimental One Group Pre-Post Test Design

Keterangan:
01 : Terjadinya kram otot sebelum dilakukan intervensi (Pretest)
02 : Terjadinya kram otot setelah dilakukan intervensi (Posttest)
X :Intervensi Relaksasi Otot Progresiv
Populasi Sampel Kriteria Sampel Teknik Sampling

• seluruh pasien yang • Dalam penelitian ini sampel • Inklusi • purposive sampling,
diambil dari sebagian pasien
menjalani hemodialisis di
yang menjalani HD yang
• Responden yang menjalani yaitu pasien HD di
hemodialisa dan bersedia
Ruang hemodialisa RST memenuhi kriteria inklusi. menjadi responden Ruang Hemodialisa
Dr. Soepraoen Malang penelitian ini menggunakan RST.Dr Soepraoen
• Responden yang pernah
selama 1 bulan terakhir rumus perhitungan menurut
Arikunto yaitu mengambil 15% mengalami kram otot selama Malang yang sesuai
didapatkan sebanyak 194
dari jumlah populasi sehingga hemodialisa dengan kriteria inklusi
pasien. didapatkan jumlah sampel • Responden dengan kesadaran
sebanyak 29 pasien. composmentis
• Ekslusi
• Responden yang saat proses
penelitian sedang berlangsung
tiba-tiba membatalkan karena
suatu hal tertentu, misalnya:
responden berhenti menjalani
dialisis.
• Responden yang mengalami
penurunan kesadaran.
Variabel penelitian
• Variabel dependen :
Kram otot
• Variabel independent :
Relaksasi Otot Progresif
DEFINISI OPERASIONAL

No. Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Hasil Pengukuran

1. Variabel
independent :

Relaksasi Otot Diberikan SOP relaksasi otot - -


1. Prosedur relaksasi otot progresif merupakan teknik latihan dengan
Progresif intervensiRelaksasi progresif
memberikan ketegangan lalu mengendurkan kembali untutk
otot progresif
membuat rileks, dilalkukan pada otot otot tertentu. Seperti pada
selama kurang lebih
otot tangan,,menegangkan dengan cara menggenggam kedua
tangan dengan bergantian dan melepaskan,pada otot wajah, 15 menit sebanyak
Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai 2 kali dalam satu
otot terasa dan kulitnya keriput lalu melepaskan.dan untuk Gerakan minggu selam 3
pada otot kaki dengan cara meluruskan kedua telapak kaki sehingga minggu.
otot paha terasa tegang dilanjutkan dengan mengunci lutut
sedemikian rupa sehingga ketegangan berpindah ke otot betis

2. Variabel dependent
: Kram otot yang Nominal Code = 1. Terjadi
terjadi di Lembar observasi 2.Tidak terjadi
Kram Otot kontraksi otot tertentu yang berlebihan yang terjadi di ekstermitas bawah ekstermitas bawah
biasanya otot terasa tegang dan kaku. intra hemodialisa
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

Relaksasi • Lembar
SOP relaksasi Otot Observasi
Otot Progresif
Kram Otot
Progresif Alat Tulis
INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang
digunakan dalam
penelitian ini yaitu:
Lembar observasi
yang disusun untuk
mengamati terjadinya
kram otot.
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Tempat RST.Dr Soepraoen


Penelitian Malang

Waktu
Desember 2019
Penelitian
PENGUMPULAN DATA

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan
ANALISIS DATA

Analisis Univariat Analisis Bivariat

•Analisis univariat dalam •Analisa bivariat yang dilakukan


penelitian ini adalah usia, jenis untuk mengetahui perbedaan
kelamin, berat badan, lama nilai pada variabel yaitu relaksasi
menjalani hemodialiasa otot progresif sebelum dan
sesudah dilakukan intervensi.
Analisis data ditunjukkan untuk
menjawab tujuan penelitian dan
menguji hipotesis. Pengujian
hipotesis komparatif kategorik
menggunakan uji McNemar.
TEKNIK PENGOLAHAN DATA
Coding/memberi tanda untuk
Editing/memeriksa
mempermudah pada saat Processing/memproses data
kelengkapan data responden
analisis data dan juga agar data yang sudah dientry
serta memastikan bahwa
mempercepat pada saat entry dapat dianalisis.
semua penyataan telah diisi.
data.

a.Tabulating/pengelompokka
Cleaning/pembersihan data. n. Data dikelompokkan dalam
Memastikan bahwa data telah beberapa kategori yang telah
bersih dari kesalahan. ditentukan dan dilakukan
tabulasi.
PENYAJIAN DATA

Narasi

Tabel
KERANGKA OPERASIONAL
ETIKA PENELITIAN
1.Perinsip Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan
Prinsip keterbukaan dan keadilan perlu 1)Prinsip menghargai hak asasi manusia
dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk
Hak untuk ikut tidak menjadi
Prinsip keadilan
itu, lingkungan penelitian perlu
dikondisikan sehingga dapat responden
memenuhi prinsip keterbukaan, yaitu Hak untuk mendapatkan jaminan Hak untuk mendapatkan pengobatan
dengan menjelaskan prosedur dari perilaku yang diberikan yang adil
penelitian. Prinspi keadilan menjamin
Informed Consent Hak dijaga kerahasiaannya
bahwa semua subjek penelitian
memperoleh perlakuan dan
keuntungan yang sama, tanpa
membedakan jender, etnis, agama dan
sebagainya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai