Anda di halaman 1dari 18

BIOKIMIA PENGLIHATAN

DR. dr. Kusmiyati Tjahjono DK MKes


 Fototransduksi Visual adalah suatu proses
dimana cahaya diubah menjadi sinyal elektrik
dalam sel batang,sel konus dan sel-sel
ganglion fotosensitif di retina mata

 Siklus Visual adalah konversi biologis dari


sebuah foton menjadi sebuah sinyal elektrik
di retina.
Siklus Visual .     ket : hv = Incident photon
( Wikipedia)
Photoreceptor dan Peran Vitamin A

 Sel-sel photoreceptor yang terlibat dalam proses penglihatan


adalah sel batang (rod cell) dan sel kerucut (cone cell). Sel-sel ini
berisi sebuah chromophore (11-cis retinal, bentuk aldehyde dari
Vitamin A1 dan bagian yang menyerap cahaya) terikat ke protein
membran sel, yang disebut opsin.
 Opsin dari sel batang disebut scotopsin. Photoreceptor dari sel
batang secara khusus disebut rhodopsin atau visual purple.
Senyawa ini adalah suatu kompleks antara scotopsin dan bentuk
11-cis-retinal (juga disebut 11-cis-retinene) dari vitamin A.
Rhodopsin adalah sebuah reseptor serpentine yang tertanam/
menempel di membran sel batang. Penggabungan 11- cis-retinal
terjadi pada tiga domain transmembrane dari rhodopsin. Di dalam
sel ( intraseluler), rhodopsin bergabung dengan suatu G-protein
khusus yang disebut transducin.
Gambaran umum dari siklus regenerasi. Dicetak ulang, dengan izin, dari Wald G. 
Karotenoid dan siklus vitamin A  dalam Penglihatan.   Nature. 1934;134:65. Macmillan 
Magazines, Ltd.
Kromofor dari  pigmen visual bergantian antara 11-cis dan
konfigurasi all-trans
 Bila rhodopsin terpapar cahaya, ia akan
melepaskan 11-cis-retinal dari opsin.
 Absorpsi foton oleh 11-cis-retinal memicu
suatu perubahan bentuk serial untuk
membentuk all-trans-retinal.
 Salah satu bentuk intermediet yang penting
adalah metarhodopsin II (Rho*) suatu
photoproduct yang aktif.
 Aktifitas stimulasi G-protein dari Rho* ditekan
oleh fosforilasi dan oleh pengikatan arrestin.
 Hubungan basa Schiff all-trans-retinal dan
opsin dihidrolisis untuk melepaskan all- trans-
retinal bebas.
 Pelepasan opsin menghasilkan sebuah perubahan bentuk di
dalam photoreceptor. Perubahan bentuk ini mengaktivasi
transducin, menyebabkan suatu peningkatan GTP-binding
oleh α-subunit dari transducin.
 Pengikatan GTP melepaskan α-subunit dari subunit-subunit
inhibitor β dan γ. α-subunit teraktivasi-GTP akan berbalik
mengaktivasi suatu phosphodiesterase yang terkait; sebuah
enzim yang menghidrolisis cyclic-GMP (cGMP) menjadi GMP.

 Cyclic GMP diperlukan untuk menjaga kanal Na + dari sel


batang dalam keadaan terbuka.
 Penurunan kadar cGMP menyebabkan penutupan total kanal
Na+ .
 Di sini berlangsung pengeluaran potassium melalui
kanal nongate K+-selective. Pengeluaran langsung
ini cenderung menyebabkan hiperpolarisasi
photoreceptor sekitar -70 mV (potential equilibrium
untuk K+).
 Di sini juga ada pemasukan sodium langsung

dibawa oleh kanal sodium cGMP-gated. Hal ini


disebut juga depolarisasi 'dark current' sekitar -40
mV.
 Perlu dicatat bahwa hal ini secara signifikan lebih

depolarisasi daripada sel neuron yang lain.

 Suatu densitas tinggi dari pompa Na +-K+ membuat


photoreceptor mampu menjaga kadar Na + dan K+
intraseluler dalam keadaan normal.
Pada Keadaan Gelap

 Sel Photoreceptor mengalami depolarisasi dalam gelap.


Kadar cGMP tinggi dan menjaga kanal sodium cGMP-
gated terbuka sehingga ada aliran langsung, yang
disebut dark current. Dark current ini menyebabkan sel
dalam keadaan depolarisasi sekitar-40 mV.

 Depolarisasi membran sel akan membuka kanal kalsium


voltage-gated. Peningkatan kadar Ca2+ intraseluler
menyebabkan isi vesikel (neurotransmitter) menyatu
dengan membran sel, kemudian melepaskan
neurotransmitter ke celah sinaps.

 Neurotransmitter yang dikeluarkan adalah glutamat.


Tahapan molekuler pada foto-aktifasi (dimodifikasi dari Leskov et al., 2000).
Pada Keadaan Terang/ ada Cahaya
 Sebuah foton cahaya berinteraksi dengan retinal di
dalam sel fotoreseptor. Retinal mengalami isomerisasi,
mengubah dari bentuk 11-cis ke all-trans.
 Retinal mudah lepas dari sisi pengikatan opsin.
 Opsin selanjutnya mengalami perubahan bentuk
menjadi metarhodopsin II.
 Metarhodopsin II adalah bentuk yang tidak stabil dan
terbelah, membentuk opsin dan all-trans retinal.
 Opsin mengaktifasi protein regulator transducin. Hal ini
menyebabkan transducin terpecah dari ikatannya
dengan GDP dan mengikat GTP, kemudian subunit α
dari transducin lepas dari subunit β dan γ, dengan GTP
tetap terikat pada subunit α.
 Kompleks subunit α-GTP mengaktifasi phosphodiesterase.
 Phosphodiesterase memecah cGMP menjadi 5'-GMP. Hal ini
menyebabkan penurunan kadar cGMP dan oleh karenanya
akan menutup kanal sodium .
 Penutupan kanal sodium menyebabkan hiperpolarisasi sel

yang akan mengakibatkan aliran potassium.


 Hiperpolarisasi sel menyebabkan penutupan kanal voltage-

gated calcium.
 Bila kadar kalsium di sel photoreceptor turun, sejumlah

neurotransmitter glutamate yang dikeluarkan sel juga ikut


turun. Hal ini terjadi karena kalsium diperlukan vesikel yang
berisi glutamat untuk berfusi dengan membrane sel dan
melepas isinya.
 Penurunan sejumlah pelepasan glutamat oleh photoreceptor

menyebabkan depolarisasi On center sel- sel bipolar (sel On


bipolar batang dan kerucut) dan hiperpolarisasi dari sekeliling
sel bipolar Off kerucut.
Deaktifasi kaskade phototransduksi

 GTPase Activating Protein (GAP) berinteraksi


dengan subunit alpha transducin, dan
menyebabkan hidrolisis ikatan GTPnya
menjadi GDP, dan akhirnya menghentikan
aksi phosphodiesterase, menghentikan
transformasi cGMP menjadi GMP.
Gambar 6. Siklus Rhodopsin. Diambil dari Saari JC.
Biochemistry of Visual Pigment Regeneration The
Friedenwald Lecture. Investigative Ophthalmology & Visual
Science, February 2000, Vol. 41, No. 2.
Peran Vitamin A

 11-cis-retina baru juga dapat dihasilkan dari 11-


trans-retinol, atau vitamin A. Vitamin A adalah
bentuk turunan dari 11-trans-retina.
 Reaksi isomerase pada gilirannya dapat
mengkonversi bentuk isomer trans ke cis,
membuat  11-cis-retina baru yang tersedia untuk
bergabung kembali dengan scotopsin. 
 Dengan jalur ini rhodopsin tambahan  diproduksi
untuk beradaptasi dengan kondisi gelap terus-
menerus. 
 Lapisan epitel pigmen retina adalah sebuah tempat
penyimpanan untuk vitamin A.
Kepentingan Klinis Defisiensi Vitamin A

 Vitamin A disimpan di hati dan defisiensi vitamin ini


terjadi hanya bila terjadi kekurangan asupan diet
yang lama.
 Gejala dini defisiensi vitamin A adalah buta senja.

Gejala tambahan adalah hyperkeratinosis folikuler,


meningkatnya susceptibilitas terhadap infeksi dan
kanker serta anemia yang setara dengan anemia
defisiensi besi.
 Kekurangan vitamin A jangka panjang akan

menyebabkan perubahan jaringan mata melalui


keratinisasi progresif dari kornea yang dikenal
sebagai xerophthalmia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai