Anda di halaman 1dari 23

PENYAKIT PARU

OBSTRUKTIF KRONIK
(PPOK)

Disusun oleh :

INDAH FITRI WARDANI


1704029
DOSEN :
Lola Azynela, M.Farm,Apt
PENYAKIT PARU
OBSTRUKTIF KRONIK
Definisi
 Yaitu penyakit paru kronik yang ditandai
oleh hambatan aliran udara di saluran
napas yang bersifat progressif
nonreversibel atau reversibel parsial.
PPOK DI INDONESIA
 Belum ada angka prevalens
 Cenderung meningkat karena
 infeksi menurun
 kebiasaan merokok tinggi
 angka harapan hidup meningkat
 polusi udara
ETILOGI PENYAKIT PARU
OBSTRUKTIF KRONIK
 Asap rokok
 Polusi udara
 Infeksi saluran napas bawah
berulang
 Status sosial ekonomi
PATOFISIOLOGI PPOK
Inhalasi bahan berbahaya
antioksidant oksidant Oksidatif stres

Mekanisme Mekanisme
Inflamasi
perlindungan perbaikan
Kerusakan
Jaringan

Penyempitan Destruksi Hipersekresi


saluran nafas & parenkim paru mukus
fibrosis emfisema Bronkitis kronis
FAKTOR RISIKO PPOK
 Merokok

 Polusi udara

 Hiperesponsif saluran napas

 Jenis kelamin : laki-laki > perempuan


FAKTOR RISIKO PPOK
 Ras : kematian pada kulit putih >
status sosial ekonomi 
 Faktor pekerjaan
 Defisiensi alpha-1 antitripsin
DIAGNOSA
 Anamnesis
Gejala klinis yang biasa ditemukan pada penderita PPOK adalah sebagai berikut
a.Batuk kronik
Batuk kronik adalah batuk hilang timbul selama 3 bulan dalam 2 tahun terakhir yang
tidak hilang dengan pengobatan yang diberikan. Batuk dapat terjadi sepanjang hari
atau intermiten
b.Berdahak kronik
Hal ini disebabkan karena peningkatan produksi sputum. Kadang kadang pasien
menyatakan hanya berdahak terus menerustanpa disertai batuk. Karakterisktik batuk
dan dahak kronik ini terjadi pada pagi hari ketika bangun tidur.
c.Sesak napas
Terutama pada saat melakukan aktivitas. Seringkali pasien sudah mengalami adaptasi
dengan sesak nafas yang bersifat progressif lambat sehingga sesak ini tidak
dikeluhkan
 Pemeriksaaan fisik
Ekspirasi memanjang, mengi

Tanda hiperinflasi

Ronki basah kasar

Sianosis

 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Spirometri .
Spirometri adalah salah satu metode pemeriksaan untuk mengevaluasi fungsi paru dan
mendiagnosis kondisi paru-paru. Dengan menggunakan alat yang disebut spirometer, dokter akan
meminta pasien untuk bernapas pada alat tersebut kemudian dokter akan menilai fungsi paru.
DIAGNOSIS BANDING
 Asma bronkial

 Bronkiektasis

 SOPT (sindrom obstruksi pasca TB)

 TB paru
EKSASERBASI AKUT
PADA PPOK
Ditandai oleh
 Meningkat jumlah sputum
 Bertambah gejala sesak napas
 Sering batuk
PERBEDAAN PPOK DAN ASMA
PPOK Asma
Umur mula Dekade ke 6 Variasi
penyakit paling cepat awal 40
Peran Sangat berperan - kurang berperan
merokok - dpt memperberat
Reversibiliti obtruksi kronik - obs. episodik
obstruksi dan menetap - VEP-1 normal
waktu remisi
VEP-1 menetap - VEP-1 membaik
dgn bronkodilator dgn bronkodilator
sedikit perbaikan
PERBEDAAN PPOK DAN ASMA
PPOK Asma
Perjalanan progresif episodik
penyakit lambat
Riwayat jarang sering
alergi
Kapasiti menurun normal
difusi
Hipoksemia kronik jarang
Spirometri dapat membaik perbaikan nyata
dgn bronkodilator dgn bronkodilator
PENATALAKSANAAN UMUM
 Edukasi
 Berhenti merokok
 Bronkodilator
 Obat-obatan
 Terapi oksigen
 Nutrisi
 Rehabilitasi
BRONKODILATOR
 Antikolinergik

 Beta-2 agonis

 Xantin
TERAPI INHALASI
 Onset cepat

 Dosis kecil

 Efek samping minimal

 Mobilisasi dahak
ANTIBIOTIK
 Indikasi infeksi

 Eksaserbasi akut

 Ampisilin, kotrimoksasol,

sefalosporin
IMUNISASI

Vaksin flu
NUTRISI PADA PPOK
 Berat badan penderita menurun
 Nafsu makan berkuran
~ sesak napas
~ obat-obatan
 Pemakaian otot-otot pernapasan
- proses katabolisme
NUTRISI
 Sedikit tapi sering

 Tinggi lemak

 Rendah karbohidrat
REHABILITASI
 Pekerjaan

 Psikososial

 Fisioterapi
FISIOTERAPI
 Breathing exercise

 Execise training

 Purse - lip breathing

Anda mungkin juga menyukai