Anda di halaman 1dari 53

SD PENABUR KOTA BEKASI

Tugas Dan Kewajiban


1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat
2. Mengajak serta mendorong murid
peserta didik yang dipilih guru guna lainnya untuk bersama-sama menjalankan
ikut melaksanakan sebagian usaha usaha kesehatan terhadap dirinya masing-
masing.
pelayanan kesehatan terhadap diri
3. Mengusahakan tercapainya kesehatan
sendiri, keluarga, teman murid pada lingkungan yang baik di sekolah dan di
khususnya dan sekolah pada rumah.
umumnya. 4. Membantu guru dan petugas kesehatan
pada waktu mereka menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam kampanye
kesehatan yang diselenggarakan
disekolah, misalnya :
DEFINISI - Pekan kebersihan
- Pekan penimbangan
- pengukuran tinggi badan
- Pekan gizi
- Pekan kesehatan gigi
- Pekan kesehatan mata, dll
Kriteria Peserta Dokter Kecil Kegiatan Dokter Kecil
 Menggerakkan teman asal saling mengadakan :
 Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/
 Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
Madrasah Ibtidaiyah.
 Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
 Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah
 Penelitian penglihatan
mendapat pelatihan dokter kecil
 Pemeriksaan cacar, BCG
 Berprestasi di sekolah
 Pemeriksaan kesehatan gigi
 Berbadan sehat
 Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya
 Berwatak pemimpin dan bertanggung
 Pengobatan sederhana
jawab
 Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan kebun
 Berpenampilan bersih dan berperilaku sekolah
sehat
 Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman
 Berbudi pekerti baik dan suka menolong ruang kelas, perlengkapan, persediaan air bersih, tempat
cucian, WC, kamar mandi, tempat sampah, saluran
 Di izinkan orang tua pembuangan.
 Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan.

 Pencatatan dan pelaporan.

 Rujukan.
Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di
masyarakat
 Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
 Hasil pengematan ketajaman penglihatan  Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di
masyarakat, misalnya :
 Jenis pertolongan pertama yang diberikan
1. Hasil pengamatan pada warung sekolah
 Hasil pengamatan pengguntingan kuku
2. Kebiasaan teman membuang sampah
 Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
3. Melihat orang buang sampah dari mobil
 Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman,
saudara di rumah, misalnya : 4. Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
1. Menggunting kuku secara rutin  Kegiatan yang ada di kelas

2. Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter) Piket kebersihan kelas
3. Tidur tidak terlalu larut malam  Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan
tertentu di bidang kesejahteraan, dll
4. Jangan baca buku sambil tiduran
5. Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan
menulis
6. Membuang sampah pada tempatnya, dll.
Usaha kesehatan sekolah (UKS)
adalah upaya terpadu lintas program
dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan seta
membentuk perilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah
dan perguruan agama.
Tujuan
Meningkatkan kemampuan hidup sehat
dan derajat kesehatan peserta
didik/siswa serta menciptakan
Ruang Lingkup lingkungan yang sehat
1. Pendidikan kesehatan
2. Pelayanan kesehatan
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah
sehat
Cara Penyimpanan Obat

Obat-obat dan
alat-alat Tempat
Membersihkan
kesehatan Penyimpanan obat/botol
dan
disimpan di obat dipisah- obat diberi Tempat obat
menyimpan
lemari khusus pisahkan etiket yang
alat-alat
yang dapat jelas
dikunci
PENGERTIAN
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat
dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah
sakit)

Peralatan P3K
1. Bahan yang minimal harus tersedia
- Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.
- Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater, Providone iodine
- Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
- Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum
2. Alat minimal yang disediakan
- 10 pembalut cepat.
- Pembalut gulung
- Pembalut segitiga
- Kapas
- Plester
- Kassa steril
- Gunting
- Pinset
Gangguan yang diderita
Pelaksanaan P3K korban kecelakaan
 Gangguan pernapasan
 Periksa kesadaran
 Gangguan kesadaran
 Periksa pernafasan
 Gangguan peredaran
 Periksa tanda-tanda perdarahan darah/berat (syok)
dan peredaran darah
 Perdarahan
 Periksa keadaan local (patah
tulang, luka) dan perhatikan
keluhan :
Contoh: kudis, kadas,
cacar air dan panu
Pencegahan:
Menjaga kebersihan
kulit, mandi dengan
sabun dan air bersih
Menghindari kontak
dengan penderita
Menghindari
menggunakan barang-
barang yang dipakai
penderita
Pakaian penderita dicuci
dengan bersih
Pencegahan:
Hindari kontak dengan
penderita
Vaksinasi dengan BCG
semasa bayi
Makan makanan yang
bergizi
Contoh: influenza, dan radang
tenggorokan
Pencegahan:
Banyak makan makanan yang
mengandung vit. C seperti sayur dan
buah
Hindari kena hujan
Kurangi minuman dingin
Hindari daerah yang berasap dan
berdebu
Hindari kontak dengan penderita
Bila bersin atau batuk tutup mulut
atau hidung dengan sapu tangan
Ingus jangan dibuang sembarangan
Contoh: kolera, disentri,
typus, dan diare
Pencegahan:
Menjaga kebersihan diri,
lingkungan, makanan dan
minuman
Alat yang dipakai penderita
dicuci dengan sabun
PERILAKU KEBERSIHAN
DIRI
MAKANAN
DAN MINUMAN

KESEHATAN
BADAN

BERPAKAIAN MANDI
RAPIH
Memelihara kebersihan rambut

 Mencuci rambut dengan teratur 2 kali


seminggu
 Menyisir rambut

Memelihara kebersihan kulit

 Mandi dan memakai sabun minimal 2


kali sehari
 Habis mandi dikeringkan dengan
handuk yang bersih
 Memakai pakaian yang bersih
Pakai pakaian dan Memelihara Memelihara
keperluan pribadi kebersihan sesudah kesehatan hidung
atau peralatan yang buang air besar dan
bersih buang air kecil

Memelihara Memelihara Memelihara


kebersihan mata kebersihan kuku kebersihan mulut
dan gigi

Memelihara
kebersihan telinga
PEMBALUT
PEMBIDAIAN????? Suatu tindakan medis untuk menyangga
atau menahan bagian tubuh tertentu agar
tidak bergeser atau berubah dari posisi
yang dikehendaki.

a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa


penutup luka, dan sebagainya agar tidak
bergeser dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan
TUJUAN
pendarahan: pembalut tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak
bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
PEMBALUTAN DASI MACAM-MACAM
DAN SEGITIGA PEMBALUTAN

PEMBALUT PITA

KASA STERIL

PLESTER
PROSEDUR
PEMBALUTAN
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut.

b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan.

c. Jika luka terbuka perlu diberi desinfektan. Jika terjadi

disposisi/dislokasi perlu direposisi.

d. Apabila terjadi pendarahan, dilakukan tindakan penghentian

pendarahan

e. Tentukan posisi balutan


1. Pengertian
Tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cedera,
dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai
fixator/imobilisator.
2. Tujuan
Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah
kerusakan lebih lanjut

3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan
dipindahkan sebelum dibidai).

b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
PENGERTIAN
IMUNISASI

mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis,


Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi
vaksinasi.

 Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC,


Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B
sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak
diperlukan.
MANFAAT  Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia
IMUNISASI sehat.
 Bahaya bila tidak diimunisasi:
 Anak akan mudah erserang penyakit, dengan akibat
yang lebih berat, dapat menimbulkan kematian. Untuk
polio akan menimbulkan cacat seumur
hidup/kematian.
SIAPA YANG HARUS DI
IMUNISASI ?
 Bayi (0-11 bi) : BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B
 Anak SD kelas 1 : DT
 Anak SD kelas VI (Wanita) : TT
 Calon Penganten (Wanita) : TT
 Ibu Hamil : TT
 Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada waktu
bayi : Hepatitis B
 Tajam Penglihatan
 Pemeriksaan mata bagian luar
 Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
1. Membiasakan makan makanan yang bergizi (banyak
mengandung Vitamin A seperti sayu-sayuran hijau, telur,
buah-buahan dll.).
2. Membasuh muka dan membersihkan kulit sekitar mata
dengan air bersih.
3. Duduklah dengan sikap badan yang tegak (jangan berbaring)
Menjaga Kesehatan Mata pada waktu membaca dan menulis. Sinar lampu yang baik
untuk membaca adalah yang datang dari sebelah kiri. Letak
lampu hendaknya cukup jauh dari sisi meja sehingga tidak
terjadi bayangn dari tubuh. Bacaan terletak kira-kira 40cm
dari mata.
4. Memaksakan diri berlebih-lebihan untuk membaca tidak
baik untuk kesehatan mata. Istirahatlah sejenak bila merasa
penat saat membaca dengan melihat-lihat objek yang jauh
atau pemandangan yang hijau/ berwarna-warni.
5. Jangan mnggunakan alat-alat bersama-sama dengan orang
yang sakit mata karena bisa menular seperti handuk,
saputangan dan alt tulis.
6. Jangan bermain-main dengan benda tajam atau benda-benda
lain yang berbahaya.
Kelainan Mata

 Konjungtivitis (radang selaput lendir)


 Keratitis (Radang selaput bening
mata)
 Kemasukan benda asing/ kotoran
dikelopak mata
 Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan kelainan
yang menetap dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi mereka yang
menderita gangguan pendengaran (pengaturan tempat duduk dan sebagainya).
 Alat yang dipakai :
a. Cara berbisik untuk pemeriksaan pendengaran kasar.
b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti.
d. Kayu/ pita pengukur jarak.
e. Ruangan/ tempat yang tenang.
Zat pembangun Zat pengatur
Sumber tenaga
(protein dan (vitamin dan
(Karbohidrat
mineral) mineral)
Protein karbohidrat

Lemak vitamin
 Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah
maka digunakan KMS yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi
badan dan berat badan.
 Tujuan dari penggunaan KMS adalah :
 Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.
 Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-
hari.
 Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.
 Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara
kesehatan anak sekolah.

PUSKESMAS MARGAMULYA KOTA BEKASI
 Sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar
LINGKUNGAN SEHAT DI SEKOLAH

Lokasi sekolah yang


Bangunan yang kokoh,
jauh dari kebisingan,
pencahayaan baik
polusi dan memiliki Tata ruang yang rapi Terdapat kotak P3K
dengan suasana yang
halaman untuk
nyaman
bermain dan olah raga

Terdapat hubungan
Terdapat tempat cuci
yang harmonis antar Terdapat tabung
tangan dan
sesama penghuni pemadam kebakaran
penyediaan sabun
sekolah
Tidak berwarna

Tidak berbau

Tidak berasa
 Air bersih yang sudah
di masak dan tidak
mengandung bakteri.
• harus terlindungi dari matahari dan
Tertutup
hujan
• Pada lokasi yang tidak
Lokasi mengganggu pemandangan, dan
tidak menimbulkan ba
• Lantainya disapu dan disikat bersih
biar tidak licin.
• Dindingnya sering dibersihkan dan
Kebersihan
tampak terang.
• Air dalam bak sering diganti
dengan yang baru
Pembatasan
timbulan (reduce)

Pendaur ulang
pengurangan
(recycle)

Pemanfaatan
kembali (reuse)

Pengelolaan
pemilahan
sampah

pengumpulan

penanganan Pengangkutan

Pengolahan

Pembuangan akhir

Anda mungkin juga menyukai