Anda di halaman 1dari 39

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Hj. SRI HARTATI, M.Kep


PENDAHULUAN

 Sistem gerak pada manusia disusun oleh 3 (tiga) kompenen penting, yaitu
tulang, sendi, dan otot.
 Tulang merupakan alat gerak pasif, sebagai tempat melekatnya otot.
Sistem gerak pada manusia memungkinkan seseorang untuk melakukan
aktifitas gerak sehari-hari, seperti berjalan, berlari, menari, dan lain
sebagainya.
 Melalui Pertemuan ini, kita akan mempelajari materi tentang sistem gerak
dan fungsi dari masing-masing bagian sistem gerak. Pada bagian akhir
juga diberikan gangguan atau kelainan yang dapat terjadi di sistem gerak
pada manusia.
DEFINISI

 Muskuloskeletal terdiri dari kata :


- Muskulo : otot
- Skeletal : tulang
 Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh (
ilmu = Myologi )
 Skeletal atau osteo adalah tulang ketulang tubuh ( ilmu
= Osteologi )
 Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”
 Komponen-komponen sistem gerak pada
manusia saling berperan sehingga segala macam
aktifitas sehari-hari dapat dilakukan dengan baik.
 Otot yang menempel pada tulang berperan untuk
menggerakkan tulang sehingga dapat bergerak.
 Persendian memungkinkan gerakan menekuk lutut, siku,
jari-jari dan lain sebagainya.
TULANG

 Fungsi utama tulang adalah menegakkan tubuh. Tulang dapat


menjadi alat gerak karena adanya otot, yang berperan sebagai
alat penggeraknya. Dalam tubuh manusia, jumlah tulang yang
dimiliki adalah ±206 ruas tulang. Terdiri atas variasi ukuran dan
bentuk. Penyusun tulang adalah kalsium, berbentuk garam yang
melekat dengan bantuan kolagen.
 Pembahasan materi di sini meliputi fungsi tulang, pengelompokan
tulang, dan struktur tulang.
Fungsi Tulang

 Alat gerak pasif


 Pembentuk dan penegak tubuh
 Tempat melekatnya otot
 Penyokong Berat Badan
 Pelindung bagian tubuh yang penting (proteksi)
 Tempat pembentukkan sel darah merah (Haemopoeisis)
 Penyimpanan Kalsium (97%)
 Imunologi
Fungsi Khusus Tulang

Sinus-sinus paranasalis: menimbulkan nada


pada suara
Email gigi: memotong, menggigit dan
menggilas makanan
Tulang kecil telinga: mengkonduksi gelombang
suara
Panggul wanita: memudahkan proses partus
Faktor Pertumbuhan Tulang

 Herediter
 Nutrisi
 Faktor Endokrin
 Faktor Persarafan
 Faktor Mekanis
 Penyakit-penyakit
Pengelompokan tulang berdasarkan
jenisnya
 Kartilago/Tulang Rawan
 Tulang Rawan Hialin
Sifat: lentur, semi transparan, dan matrik berwarna putih kebiruan.
Letak: antara tulang rusuk dan tulang dada.
 Tulang Rawan Elastis
Sifat: lentur, warna matrik keruh kekuningan.
Letak: daun telinga, laring, dan eusthacius.
 Tulang Rawan Fibrosa
Sifat: kaku, kuat, warna matrik gelap dan keruh.
Letak: di antara ruas tulang belakang.
 Tulang Keras (Osteon)
 Tulang pipa
Sifat: panjang, tengahnya berongga
Contoh: paha, lengan atas, kering, betis, hasta, dan pengumpil.
 Tulang pipih
Sifat: pipih
Contoh: belikat, tulang dada, rusuk
 Tulang pendek
Sifat: pendek dan bulat
Contoh: pergelangan tangan dan kaki
 Tulang tak beraturan
Sifat: bentuknya tidak beraturan
Contoh: ruas-ruas tulang belakang
SUSUNAN TULANG

 Susunan tulang dikelompokkan menjadi tulang aksial (sumbu tubuh) dan


tulang apendikular (anggota tubuh).
 Tulang aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang
rusuk.
 Sedangkan tulang apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul,
tulang anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah. Masing-
masing bagian akan ditunjukkan melalui gambar-gambar di bawah.
1. Tulang aksial (sumbu tubuh)
 Tulang aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang
rusuk.
 Tengkorak
 Ruas Tulang Belakang

Servical
Toracal
Lumbal
Sacral
coxigis
 Tulang Dada dan Tulang Rusuk
2. Tulang Apendikular (Anggota Tubuh)
 tulang apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota
gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah.
 Tulang Bahu
 Tulang Panggul
 Tulang Anggota Gerak Atas
 Tulang Anggota Gerak Bawah
Struktur Tulang

 Cortex
 Periosteum
 Yelow Marrow
 Endosteum
 Medulary Cavity
 Red Marrow
 Spongy
Sel – sel penyusun tulang

 Osteobast : Menghasilkan jaringan osteosid dan


mengekskresikan fosfatase  dalam pengendapan
kalsium dan fosfat ke dalam matrix tulang
 Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai
lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang
padat
 Osteoclast : sel-sel yang dapat mengabsorbsi mineral
dan matrix tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzym
proteolitik yang memecah matrix  mineral tulang 
tulang kalsium fosfat terlepas kedalam darah.
PERSENDIAN

 Persendian dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sendi mati (inartrosis), sendi


kaku (amfiatrosis), dan sendi gerak (diartrosis).
 Semua jenis sendi melakukan fungsinya sebagai penghubung antar tulang
(tulang) dan tersebar di seluruh tubuh.
 Selain pembagian tiga persendian di atas, terdapat 5 (lima) sendi yang
masuk dalam pengelompokan sendi gerak.
 Kelima persendian dalam sendi gerak tersebut adalah :
 sendi engsel,
 sendi pelana,
 sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser.
 Inartrosis/Sendi Mati
Hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Contoh:
antartulang tengkorak.
 Amfiatrosis/Sendi Kaku
Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan terbatas. Contoh:
antara tulang rusuk dengan tulang dada.
 Diartrosis/Sendi Gerak
Hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan.
 Sendi Engsel: memungkinkan gerakan satu arah.
Contoh: siku, lutut, ruas antar jari
 Sendi Pelana: memungkinkan gerakan dua arah.
Contoh: persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
 Sendi Putar: memungkinkan gerakan memutar.
Contoh: tengkorak dengan tulang atlas, radius dengan ulna.
 Sendi Peluru: memungkinkan gerak ke segala arah.
Contoh: tulang lengan atas dengan gelang bahu, tulang paha dengan gelang panggul.
 Sendi Geser: memungkinkan gerakan melengkung ke depan, belakang, atau memutar.
Contoh: tulang pergelangan kaki, hubungan antar tulang belakang.
Sistem Gerak Otot

 Otot: 40% BB
 Fungsi: gerakan volunter dan menegakkan tubuh
 Sebagian besar pada tulang
 Otot dapat dirangsang secara kimia, listrik dan mekanik
 Cara kerja otot dibedakan menjadi sadar dan tidak sadar, tergantung dari
jenis otot.
 Otot khusus: otot jantung
 Jenis otot tersebut meliputi otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
 Gerak yang dilakukan otot dapat berupa gerak sinergis dan gerak
antagonis.
Tiga Jenis Otot

 Otot Polos
 Bentuk dari otot polos adalah gelondong, menggelembung pada bagian
tengah dan meruncing pada bagian ujung.
 Jumlah inti pada otot polos adalah 1 (satu), terletak di bagian tengah.
 Sesuai dengan namanya, warna yang dimiliki otot polos adalah polos.
 Otot polos bekerja secara tidak sadar.
 Gambar dan kriteria otot polos dapat dilihat pada gambar di bawah.
 Otot Lurik
 Bentuknya berupa silindris dan memanjang.
 Jumlah inti pada otot lurik adalah banyak dan terletak di tepi.
 Otot lurik bekerja secara sadar dan cepat dalam merespon rangsang.
 Otot lurik banyak dijumpai melekat pada tulang.
 Gambar di bawah merupakan gambar dan ciri-ciri otot lurik.
 Otot Jantung
 Bentuk otot jantung adalah silindris dan bercabang. Memiliki warna lurik
dan membentuk anyaman.
 Otot jantung bekerja secara tidak sadar dan lambat dalam merespon
rangsang.
 Otot jantung hanya terdapat di jantung.
 Berikut ini adalah gambar dan kriteria otot jantung.
Sifat Kerja Otot

 Antagonis (berlawanan): merupakan sifat kerja otot yang saling


berlawanan.
 Contoh otot dengan sifat kerja antagonis terdapat pada otot bisep dan
otot trisep, gerak otot untuk menengadah dan menelungkup telapak
tangan.
 Sinergis (saling kerjasama): merupakan sifat kerja otot yang sama.
 Contoh sifat kerja otot sinergis terdapat pada otot pronator teres dan
pronator kuadratus pada telapak tangan.
 Fascia adalah jaringan yang membungkus dan
mengikat jaringan lunak
 Fascia perifer terdapat di bawah kulit dan profunda.
 Fungsi: mengelilingi otot, menyedikan tempat
tambahan otot, memungkinkan struktur bergerak satu
sama lain dan menyediakan tempat Pembuluh darah
dan saraf
 Tendon adalah pengikat otot pada tulang berupa
serabut-serabut, putih dan memiliki sedikit elastis
 Sebuah pita jaringan ikat yang melekat pada otot dan
ujung yang lain berinsersi kedalam tulang
 Fungsi: Memungkinkan masa otot yang besar
mengkonsentrasikan kekuatannya pada satu tulang
atau menggabungkan beberapa tendon, protektif dan
suportif di sekitar sendi
Gangguan dan kelainan sistem gerak

 Berikut ini adalah gangguan dan kelainan yang dapat terjadi di sistem
gerak pada manusia.
 Gangguan dan Kelainan pada Tulang
 Lordosis: tulang belakang membengkok ke depan
 Kifosis: tulang belakang membengkok ke belakang. Sehingga, penderita kifosis
akan terlihat lebih membungkuk.
 Fraktura: patah tulang.
 Osteoporosis: tulang keropos.
 Rakitis: kaki berbentuk X/O

 Gangguan dan Kelainan pada Persendian


 Atritis eksudatif: sendi bernanah
 Atritis sika: sendi kering
 Ankilosis: sendi menyatu sehingga tidak dapat digerakan

 Gangguan dan Kelainan pada Otot


 Tetanus: otot kontraksi terus menerus.
 Atrofi: otot mengecil akibat serangan virus polio.
 Kram: kejang otot karena aktivitas otot berlebihan
Terimakasih….

Wassalamualaikum….

Anda mungkin juga menyukai