Anda di halaman 1dari 20

ZAKAT

DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM


NAMA ANGGOTA
KELOMPOK
1. PUTRI ALIFIA ARDANA 934105219
2. LELI HARNANI 934106019
3. FIRDAYANTI DEWI FATMAWATI 934108119

FAKUTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM/PRODI EKONOMI SYARI’AH/KELAS B


PENGERTIAN ZAKAT

Secara etimologis kata zakat berasal dari kata ‘’zaka’’, yang berarti suci, baik,
berkah, terpuji, bersih, tumbuh, berkembang.

zakat secara terminologi adalah kadar harta yang tertentu, yang diberikan
kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat.

Esensi zakat adalah pengelolaan sejumlah harta yang diambil dari orang yang
wajib membayar zakat (muzakki) untuk diberikan kepada orang yang berhak
menerimanya (mustahiq)

Sedangkan Kementerian Agama RI melalui www.kemenag.go.id


menjelaskan zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim
atau badan yang dimiliki oleh seorang muslim sesuai dengan ketentuan
agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimannya
JENIS-JENIS ZAKAT
Zakat mal atau zakat harta adalah bagian dari harta
kekayaan seseorang (juga badan hukum) yang wajib
dikeluarkan yang sudah mencapai nishab (ukuran
tertentu) dan sudah mencapai haul.
Zakat Mal atau Zakat Harta
zakat penghasilan, perniagaan,
pertanian, pertambangan, hasil laut,
hasil ternak, harta temuan, obligasi,
tabungan, emas dan perak dan
lainnya.

zakat fithrah yaitu pengeluaran yang wajib


dikeluarkan oleh setiap muslim yang mempunyai
Zakat Fitrah kelebihan nafkah keluarga yang wajar pada malam
dan hari raya Idul Fitri. Zakat fithrah ini adalah
berupa kebutuhan atau makanan pokok sebanyak
2,5 kg atau 3,5 liter.
POTENSI ZAKAT TERHADAP PERTUMBUHAN
PEREKONOMIAN

Zakat ditinjau dari pendekatan etnis dan pemikiran rasional ekonomis adalah sebagai
kebijaksanaan ekonomi yang dapat mengangkat derajat orang-orang miskin,
sehingga dampak sosial yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal

Pengaruh Zakat pada Usaha Produktif

Pengaruh Zakat dalam Mengembalikan Pembagian Pendapatan

Pengaruh Zakat atas Kerja

Zakat Menjadi Sumber Pemasukan dan Pengeluaran Negara

Peranan Zakat dalam Membiayai Pembangunan


1 Pengaruh Zakat pada Usaha Produktif

• Rasulullah SAW memerintahkan para pemangku wasiat untuk mengembangkan dan


menumbuhkan hartanya untuk anak yatim dan terlebih lagi bagi orang yang
mengembangkan hartanya sendiri agar dia dapat membayar zakat dari labanya. Setiap
zakat harus tetap dibayarkan meskipun dari tabungan yang tidak dibuahkan karena
penumpukan harta dapat menyebabkan akibat yang buruk, misalnya kekeruhan
ekonomi.

• Mengeluarkan zakat ke lembaga-lembaga pengumpul zakat memiliki pengaruh


dibidang perekonomian.

• Selain itu, mengeluarkan kembali hasil zakat dapat memperkuat usaha produktif.
Seperti halnya lembaga-lembaga penerima zakat memiliki tujuan untuk menutupi
utang para penanggung utang atau garim.

• Itu artinya Baitul Mal menjamin kepada pihak pemeberi utang bahwa piutangnya
akan terselesaikan. Hal ini dapat memberi ketentraman kepada pihak pemberi utang
sehingga ia tetap memberikan pinjamannya kepada orang yang memebutuhkan dan
tidak akan memebekukan hartanya. Dengan demikian hal seperti ini dapat
menghindarkan dari kebangkrutan ekonomi. Zakat dalam hal ini memeiliki peranan
dalam mewujudkan rasa kepercayaan dan memebrikan dorongan keberanian, yaitu
hal yang sangat besar pengaruhnya dalam memenatapkan pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh Zakat dalam Mengembalikan Pembagian Pendapatan
2
• Zakat memiliki peranan penting dalam pengembalian kekayaan dalam
masyarakat .

• membagi pendapatan dengan cara zakat dapat menumbuhkan


kesejahteran umum bagi masyarakat. Berhasilnya suatu zakat sebagai
salah satu cara dalam mengembalikan kekayaan karena zakat diwajibkan
atas segala harta yang tumbuh sehingga zakat itu bersifat menyeluruh
dan juga disamping itu, karena zakat dilakukan setiap tahun maka dari
itu zakat dijadikan alat permanen dalam pengembalian distribusi
kekayaan
3 Pengaruh Zakat atas Kerja

• Sebagian orang berprasagka bahwa zakat mendorong orang yang


menganggur. Prasangka tersebut merupakan prasangka yang keliru karena
kenyatanyaanya zakat diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu
berusaha.
• Zakat juga memberikan dorongan bagi seseorang untuk bekerja karena
islam mewajibkan seseorang yang mampu bekerja untuk bekerja dan
menganggap bekerja adalah fardlu ‘ain.
• Cara zakat dalam mendorong seseorang untuk bekerja seperti yang kita
ketahui dalam soal ekonomi, bahwa praktek pengembalian pendapatan
secara otomatis akan mengurangi perbedaan yang mencolok dalam soal
pendapatan dan zakat juga menjadi salah satu masalah yang besar dalam
menanggulangi pengangguran.
• Jadi zakat berfungsi aktif dalam memindahkan sejumlah pendapatan dari si
kaya dan si miskin. Orang kaya cenderung konsumtif daripada orang miskin.
• Zakat menyebabkan meningkatnya permintaan barang sehingga dapat
memberi kesempatan-kesempatan kerja yang baru karena zakat diarahkan
kepada kelompok masyarakat yang cenderung konsumtif
Zakat Menjadi Sumber Pemasukan dan Pengeluaran Negara
4 • Pada zaman yang pertama yaitu pada masa zaman nabi, misalnya
pada jaman Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq dan Umar bin Khattab
pemasukan keuangan yaitu bersumber dari adanya zakat yang
menjaadi salah satu rukun islam.
• Jika pada awalnya keuangan yang didapat dari zakat ini ditujukan
umtuk membantu golongan yang tidak mampu dan untuk
memperkuat keagamaan dan pembangunan, keadaan berubah
menjadi kepentingan Negara dan termasuk juga kepentingan
pembangunan dalam masyarakat.
• Akibatnya, keuangan ini tidak ditujukan kepada fakir miskin akan
tetapi untuk menyelamatkan Negara dari segala gangguan dari dalam
negeri maupun luar negeri, misalnya untuk pembangunan jembatan
dan pembangunan gedung-gedung baru
Peranan Zakat dalam Membiayai Pembangunan
5
• Menurut Dunya zakat memiliki peranan investasi karena mengarah
langsung kepada pengadaan sumberdaya produksi manusia dalam
masyarakat.
• Sejumlah penulis meyakini bahwa zakat dapat meningkatkan jumlah nilai
investasi agar pemilik harta tidak membiarkan hartanya tidak produktif.
Dan bahwa zakat akan menjadikan pengelola perusahaan selalu
melanjutkan produksi sekalipun mereka rugi selama ketugian itu lebih kecil
jumlahnya daripada zakat yang diwajibkan atas pokok harta yang
diinvetasikan.
• Sebagian penulis mendiskusikan bahwa sumber dana zakat yaitu infaq.
Menurut Al-Jundi peranan zakat tidak hanya disalurkan pada masyarakat
lokal saja, akan tetapi dapat pula disalurkan kepada Negara islam lainnya
apabila kebutuhan pada masyarakat lokal tersebut sudah tercukupi.
• Dunya juga menambahkan bahwa Negara-negara yang memiliki potensi
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat lokalnya, negara tersebut dapat
membantu Negara-negara yang lemah dalam memenuhi kebutuhannya.
POTENSI ZAKAT TERHADAP KESTABILAN SOSIAL

Zakat merupakan salah satu pondasi islam yang dipandang sebagai hak
terhadap orang-orang yang membutuhkannya, dan bukanlah sebagai
keramahan/ kelemah lembutan dari orang-orang kaya atas mereka.
Pertumbuhan sosial mempunyai pengaruh langsung terhadap masyarakat dari
sosial adalah setiap apa yang memperkokoh ikatan sosial dan kemakmurannya
adalah semangar solidaritas, saling menanggung dan bahu membahu juga
sebagai perwujudan menciptakan keadilan sosial, pemecahan problema sosial
yang mengganda. Zakat mempunyai peranan penting dalam pengembangan
sosial masyarakat Islam. Pada dasarnya zakat adalah masuk dalam tatanan
sosial, karena beroperasi dalam menjamin sendi-sendi sosial dan dapat
mencegah terjadinya kriminal sehingga akan terwujud di antara mereka saling
menanggung sesama manusia
Menurut Qadir (2001),ada dua faktor penyebab seseorang atau kelompok
orang masuk ke dalam kemiskinan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Pengentasan kemiskinan melalui proses yang panjang dapat ditempuh melalui
langkah-langkah dan pendekatan berikut :

• Pendekatan parsial, yaitu dengan pemberian bantuan langsung berupa


sedekah biasa (tatawwu’) dari orang-orang kaya dan dari dana zakat secara
konsumtif kepada fakir miskin yang benar-benar tidak produktif lagi. Bentuk
bantuan ini, misalnya dengan pemberian sembako kepada fakir miskin dan
bantuan tersebut langsung dapat dinikmati.

• Pendekatan struktural, model pendekatan ini bertujuan untuk menuntaskan


kemiskinan secara sistematis, dengan cara menghilangkan faktor-faktor
penyebab kemiskinan, baik yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun
internal. Bentuk bantuan pendekatan structural, misalnya bantuan modal
produktif atau pelatihan dan kursus yang dapat meningkatkan keahlian dan
ketrampilan mereka.
Urgensi zakat dalam kesejahteraan masyarakat antara lain sebagai berikut :

1 Pelembagaan Zakat
6
Penyaluran Modal

Peraturan Perundang-undangan
2 7 Pembentukan lembaga keuangan

3 Sumber Devisa Negara

4 Ketiadaan Jaminan dalam Bertransaksi

5 Sarana penerapan produk ekonomi Islam secara murni


Pelembagaan Zakat
1
Pelembagaan zakat merupakan bentuk upaya perhatian pemerintah terhadap
zakat. Misalnya pendirian Badan Amil Zakat Nasional. Selain itu didukung
dengan kesadaran masyarakat untuk membayar zakat ke BAZNAS dan
pemerintah sebagai pemegang wewenang pemerintahan. Sehingga
pengumpulan, pengelolaan dan distribusi zakat akan maksimal

2 Peraturan Perundang-undangan

Pelaksanaan zakat yang berjalan dalam masyarakat berdasarkan


kesadaran tanpa aturan yang memaksa. Akan berbeda hasilnya jika
pemerintah, yang mempunyai wewenang, mengeluarkan aturan
perundang-undangan yang sedikit lebih memaksa kepada masyarakat
untuk memenuhi kewajiban untuk memenuhi kewajiban zakatnya.
Akibatnya potensi yang seharusnya menjadi solusi alternative untuk
menunjang kesejahteraan masyarakat di Indonesia tersebut belum
dimanfaatkan secara maksimal. Oleh sebab itu, perlu adanya kebijakan
ekonomi dari pemerintah untuk membuat aturan tersebut.
3 Sumber Devisa Negara

Secara makro, bahwa zakat dapat dijadikan sebagai sumber devisa


Negara.Dalam sejarah Islam, sumber devisa Negara dalam pemerintahan
Umar ibn Khattab selain pajak adalah zakat. Zakat mendapat perhatian
lebih dalam pemerintahan tersebut. Namun di Indonesia seperti belum
ada aturan yang memaksa bagi umat muslim
untuk menunaikan zakat bagi yang mampu. Sehingga zakat belum dapat
menjadi sumber devisa Negara, dan belum dapat dimanfaatkan sebagai
anggaran belanja Negara

4 Ketiadaan Jaminan dalam Bertransaksi

Zakat dikonsepsi oleh syariat Islam untuk membantu orang-orang yang


kekurangan dalam kehidupan ekonominya sehingga tidak memerlukan
jaminan dalam bertransaksi. Ketiadaan jaminan itu berarti membuka
peluang bagi masyarakat miskin untuk berusaha mengubah
kehidupannya menjadi sejahtera, sehingga pada masa mendatang
mereka menjadi muzakki dan tidak lagi menjadi
mustahiq
Sarana penerapan produk ekonomi Islam secara murni
5
Zakat dapat menjadi sarana untuk menerapkan produk ekonomi Islam
secara murni. Karena produk ekonomi Islam belum secara murni
diterapkan oleh perbankan syariah. Mengingat bahw keberadaan bank
syariah di Indonesia masih relative muda dalam dunia perbankan.

6 Penyaluran Modal

Penyaluran modal dari dana zakat yang terkumpul dapat diberikan kepada
perorangan maupun kelompok, penyaluran modal bisa dalam bentuk untuk
modal kerja atau investasi. Dalam hal ini, lembaga zakat dapat mengajukan
syarat, bisakah usaha tersebut dapat merekrut tenaga kerja yang lain. Bila
sudah berkembang kelak, usaha ini harus tetap mampu memberi kontribusi
untuk tetangga-tetangga lain yang juga miskin. Dengan cara ini, lembaga
zakat tengah mendorong agar kegiatan ekonomi bisa multiplier effect
Pembentukan lembaga keuangan
7 Dalam penyaluran bantuan untuk pengusaha super mikro lembaga zakat
dapat mengembangkan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS). Sebagai
mediator, LKMS mempunyai kedudukan yang strategis. Melalui LKMS,
lembaga zakat tidak perlu terjun mengurus langsung pengusaha. Dengan
LKMS, lembaga zakat malah dapat mengontrol pemberdayaan lebih seksama.
Ada target yang
bisa diprediksi, ada laporan yang bisa distandarisasi, serta ada data yang bisa
dijadikan pola untuk program pemberdayaan
PERBEDAAN ZAKAT DAN PAJAK
• Zakat adalah kewajiban yang ditetapkan • Pajak adalah kewajiban yang ditetapkan
berdasarkan al-Qur’an dan hadis. Karena itu. berdasarkan Undang-undang perpajakan yang
kedudukannya adalah sebagai ibadah yang ditetapkanoleh penguasa atau pemerintah. Oleh
memerlukan niat dalam pelaksanaannya. karena itu kedudukannya adalah sebagai
• Zakat merupakan kewajiban terhadap kewajibansosial yang tidak memerlukan niat.
agama yang apabila dilanggar mendapat • Pajak merupakan kewajiban terhadap Negara
hukuman di yang apabila
• akhirat(dosa) • Dilanggar mendapat hukuman keduniaan
• Zakat diwajibkan kepada umat Islam yang (penjara).
kaya • pajak diwajibkan kepada semua rakyat baik
• Kadar kewajiban zakat ditetapkan muslim maupun non muslim, baik kaya maupun
berdasarkan al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi miskin.
SAW, • kadar kewajiban pajak ditetapkan oleh Negara
• Zakat hanya diserahkan kepada Asnaf yang sesuai dengan kebutuhan.
delapan • seperti yang ditetapkan semua warga negara
• Zakat tidak mungkin dihapuskan meskipun dalam bentuk pembangunan berbagai sarana
para mustahiknya tidak ada lagi untuk kemaslahatan bersama.
yangmembutuhkan • pajak mungkin saja dihapuskan tergantung pada
• Zakat berlaku bagi setiap muslim yang telah pertimbangan
mencapai nishab tanpa memandang Negara • pemerintah dan keadaan keuangan Negara. 35
• mana ia tinggal • pajak hanya berlaku pada garis territorial saja.
PERSAMAAN PAJAK DAN ZAKAT

• Bersifat wajib dan mengikat atas harta penduduk suatu negeri.


• Zakat dan pajak harus disalurkan pada lembaga resmi agar alokasi nya
tepat sasaran.
• Dalam pemerintahan islam, zakat dan pajak dikelola negara.
• Dari sisi tujuan terdapat hal yang sama yaitu untuk mengentaskan
kemiskinan di
• Masyarakat dan menyelesaikan problem ekonomi.
• Menjadi sumber dana untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil
dan makmur serta
• Merata berkesinambungan antara kebutuhan spiritual dan material.

Anda mungkin juga menyukai