Anda di halaman 1dari 24

MD 2

Modul dasar

PELATIHAN PENDAMPING PIDI 2019

LANDASAN HUKUM DAN PENGORGANISASIAN


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

Komite Internsip Dokter Indonesia


(KIDI) Pusat
Landasan Hukum
Program Internsip Dokter Indonesia
LANDASAN HUKUM
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

1.UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional .
2.UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3.UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4.UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
5.UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
6.UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
7.PP Nomor 52 Tahun 2017 tentang Peraturan Pelaksanaan
UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran.
LANDASAN HUKUM
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

8. Perkonsil Nomor 1/KKI/Per/2010 tentang STR Internsip


9. Keputusan Dirjen Dikti Nomor 27/Dikti/Kep/2014 tentang
PNUKMPPD’
10.Permendikbud Nomor 30 tahun 2014 tentang Tata Cara
Pelaksanaan UKMPPD dan Dokter Gigi.
11.Permenkes Nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kemenkes.
12. Permenkes Nomor 39 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Program Internsip Dokter dan Dokter Gigi Indonesia
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/
Menkes/500/2017 tentang Anggota KIDI Masa Bakti
2017-2020.
PROGRAM INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
DIATUR
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2017
DASAR HUKUM:
UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS
UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN
UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER
PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013
tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP
UU No.29/2004 Tentang
Praktik Kedokteran

Pasal 2 : Praktik Kedokteran dilaksanakan ber-azaskan


Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat,
keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan
dan keselamatan pasien.

Pasal 35 : Dokter atau dr Gigi yg telah memiliki STR


mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran yaitu :
mulai dari mewawancarai pasien, memeriksa fisik dan
mental, dstnya sampai pengobatan dan meracik dan
menyerahkan obat kepada pasien.

Pasal 36 : Setiap dokter dan dokter gigi yg melakukan


praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki SIP.
Undang Undang Pendidikan Kedokteran
Nomor 20 Tahun 2013

Pasal 7 (ayat 7) : Program profesi dokter dan profesi


dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 6
dilanjutkan dengan program Internsip.

Pasal 7 (ayat 8) : Program Internsip diselenggarakan


secara nasional bersama oleh Kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang
Pendidikan, Kesehatan, Asosiasi Institusi Pendidikan
Kedokteran, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan,
Organisasi Profesi dan Konsil Kedokteran Indonesia.
Undang Undang Pendidikan Kedokteran
Nomor 20 Tahun 2013

Pasal 38 ayat (1) : Mahasiswa yang telah lulus dan


telah mengangkat sumpah sebagai dokter atau dokter
gigi sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat 1,
harus mengikuti program Internsip yang merupakan
bagian dari penempatan wajib sementara.

Pasal 38 ayat (2) : Penempatan wajib sementara pada


Program Internsip diperhitungkan sebagai masa kerja.
PP 52 Tahun 2017
Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 20 Tahun 2013 Tentang
Pendidikan Kedokteran

o Program Internsip secara nasional,dikoordinasikan oleh


Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang kesehatan.

o Program Internsip Dokter dilakukan dalam rangka


pemahiran dan pemandirian dokter

o Jangka waktu Program Internsip diperhitungkan sbg masa


kerja.

o Syarat untuk mengikuti program Internsip meliputi lulus


UKMPPD,telah disumpah sebagai dokter,memiliki STR
kewenangan internsip dan SIP internsip
PP 52 Tahun 2017
Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 20 Tahun 2013
Tentang Pendidikan Kedokteran

o Peserta Program Internsip wajib didampingi oleh Dokter


Pendamping Internsip
o Fakultas Kedokteran bertugas memberikan peningkatan
pemahaman dan kemampuan mengenai tugas dan fungsi
Dokter Pendamping Internsip.
o Menteri Kesehatan dalam rangka menyelenggarakan
program internsip dapat membentuk Komite Internsip.
o Program Internsip dilaksanakan di RS dan Puskesmas
o Dokter yang telah menyelesaikan Program Internsip
memperoleh Surat Tanda Selesai program Internsip yang
diterbitkan oleh Komite Internsip
Penyelenggaraan Program Internsip
(Permenkes Nomor 39 Tahun 2017)
• Wajib diikuti oleh setiap dokter dan dokter gigi WNI lulusan program profesi
dokter atau dokiter gigi dalam negeri dan luar negeri.
• Ketentuan mengenai program Internsip dokter gigi diatur dengan Peraturan
Menteri.
• Persyaratan mengikuti program internsip dokter: telah disumpah sebagai
dokter dan memiliki STR untuk kewenangan Internsip yang dikeluarkan oleh
KKI dan hanya berlaku selama melaksanakan program Internsip.
• Setiap peserta program Internsip wajib mempunyai SIP Internsip yang
dikeluarkan oleh Pemda Kab/Kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang
berwenang di Kab/Kota lokasi penempatan dan didapatkan setelah
memperoleh STR untuk kewenangan Internsip.
• Program Internsip dokter dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun.
• Dilaksanakan di wahana Internsip meliputi Rumah Sakit dan Puskesmas serta
jejaringnya yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
• Setiap peserta program Internsip wajib didampingi oleh Pendamping Program
Internsip.
• Setiap dokter yang telah menyelesaikan program Internsip mendapatkan Surat
Tanda Selesai Internsip yang diberikan oleh Menteri Kesehatan.
Internsip adalah pemahiran dan
pemandirian dokter yang merupakan
bagian dari program penempatan wajib
sementara paling lama 1 (satu) tahun
(UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
Nomor 39 Tahun 2017

Internsip adalah proses pemantapan mutu


profesi dokter dan dokter gigi untuk
menerapkan kompetensi yang diperoleh
selama pendidikan, secara terintegrasi,
komprehensif, mandiri, serta menggunakan
pendekatan kedokteran keluarga, dalam
rangka pemahiran dan penyelarasan antara
hasil pendidikan dengan praktik di lapangan.
PENGORGANISASIAN
Program Internsip Dokter Indonesia
ORGANOGRAM PIDI

MENTERI KESEHATAN

KEP MENKES RI
KA BADAN

KIDI
SEKRETARIAT PIDI PUSAT KEP KA BADAN
PUSAT

KI
DI SEKRETARIAT PIDI PROVINSI
PROVINSI
KELEMBAGAAN PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)
PERMENKES No. 39/MENKES/PER/VII/2017

BADAN PPSDMK
KEMENKES

KOMITE INTERNSIP DOKTER PUSAT PERENCANAAN DAN


INDONESIA PENDAYAGUNAAN SDMK
(KKI, KEMRISTEK DIKTI, AIPKI, ARSPI,
ARSADA, IDI)
PROVINS
PUSAT
I
BIDANG PENDAYAGUNAAN SDMK
DALAM NEGERI

PUSAT: SUBBID.
SEKRETARIAT
PROGRAM INTERNSIP DOKTER PENDAYAGUNAAN SDMK
INDONESIA NASIONAL
PROVINSI: BID. SDK DINKES
PUSAT PROVINSI PROVINSI
Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI)
Kewenangan Menteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIDI
b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan

dapat membentuk KIDI


Unsur keanggotaan KIDI:
a. Kemenkes; Unsur keanggotaan KIDI Provinsi:
b. Kemenristekdikti; a. Dinas kesehatan;
c. AIPKI; b. AIPKI;
d. IDI; c. IDI;
e. Asosiasi Perumahsakitan d. Asosiasi Perumahsakitan daerah
f. KKI

Ketua KIDI dijabat oleh


wakil Kemenkes
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
Nomor 39 Tahun 2017.pasal 13 ayat1

Keanggotaan KIDI berjumlah 11 (sebelas) orang terdiri atas


unsur-unsur yang berasal dari:

a. Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan


sebanyak 3 (tiga) orang;

b. Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan tinggi


sebanyak 1 (satu) orang;

c. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia sebanyak 2 (dua) orang;

d. Ikatan Dokter Indonesia sebanyak 2 (dua) orang;


e. Asosiasi Perumahsakitan sebanyak 2 (dua) orang; dan

f. Konsil Kedokteran Indonesia sebanyak 1 (satu) orang.


Organisasi
Program Internsip Dokter Indonesia

EVALUASI MINGGUAN

Evaluasi Buku Log


Struktur Organisasi
KIDI PUSAT

Ketua
Wakil Ketua

Sub Komite Sub Komite


Sub Komite Sub Komite
Pembinaan dan
Peserta Wahana Pendamping
Pengawasan
Komite Internsip Dokter Indonesia
(KIDI PUSAT)2017-2020

Ketua KIDI (Kemenkes ) : dr.Pattiselanno Roberth Johan, MARS


Wakil Ketua KIDI (AIPKI ) : dr.Emil Bachtiar Moerad,Sp.P

Ketua Sub Komite Wahana (Kemenkes ) : Dr.dr.Agus Hadian Rahim, Sp.OT(K).M.Epid,


MH.Kes
Anggota (Arsada) : dr.Zainoel Arifin, M.Kes

Ketua Sub Komite Peserta (ARSPI) : dr.Hermien Widjajati,Sp.A,MARS


Anggota (Kemenristekdikti ): Prof.Dr.Aris Junaidi, Ph.D
Anggota (KKI ): Prof.Dr.dr. Sukman Tulus Putra,Sp.A(K),FACC,FESC
Ketua Sub Komite Pendamping (AIPKI): Dr.dr.Angga Kartiwa, Sp.M (K), MKes
Anggota (PB IDI ): Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp KK (K)
Ketua Sub Komite Pembinaan Pengawasan (PB IDI ): Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS
Anggota (Kemenkes): dr.Maxi Rein Rondonuwu,DHSM,MARS

Sekretaris KIDI: dr.Rini Rachmawati MARS


Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/370/2019 Tentang Anggota
Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti Tahun 2017-2020
PENTINGNYA PROGRAM Internsip DOKTER

Meningkatkan
kemahiran &
kemandirian Dokter
Membentuk Dokter
Dokter yang Profesional
sebagai Ujung
Tombak Utama dan Meningkatkan Mutu
Terdepan dalam Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelaksana Internsip ,
di beberapa negara
UK Australia Malaysia Indonesia

Focal Point Royal Collage Institute of Malaysian Kemenkes


of Generale Medical Medical KIDI
Practistoners Education Council +
and Training MOH

Supporting MOH MOH MOH Kemenkes

Recomen GMC AMC MMC KKI


ding & IDI / KDI
consulting

Decision GMC AMC MMC KKI


Making
Lama 3 tahun 2 tahun 2 tahun 1 tahun
internship
TERIMA KASIH

Peran Ibu/ Bapak adalah bentuk nyata turut serta


meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,
melalui peningkatan mutu dokter Indonesia

Anda mungkin juga menyukai