Anda di halaman 1dari 11

PRESKRIPSI

GASTRITIS
KELOMPOK 5
- DIAJENG (201710410311118)
- MELINIA KARTIKA SARI
(201710410311119)
- FARAH ISLAHUL AMALIA
(201710410311120)
Apa itu
Gastritis ?
Merupakan peradangan yang mengenai
mukosa lambung (Chen, et al. 2010)

2
Klasifikasi
Gastritis
GASTRITIS AKUT GASTRITIS KRONIS
Gastritis akut adalah suatu Adalah suatu peradangan nagian
peradangan permukaan mukosa permukaan mukosa lambung yang
lambung yang akut. Gatritis Akut menahun yang disebabkan oleh ulkus
paling sering diakibatkan oleh lambung jinak maupun ganas atau
kesalahan diit, mis. makan terlalu bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini
banyak, terlalu cepat, makan berkoloni pada tempat dengan asam
makanan yang terlalu banyak lambung yang pekat.
bumbu atau makanan yang
terinfeksi. Penyebab lain termasuk
alcohol, aspirin, refluks empedu
atau terapi radiasi.

3
Etiologi
Gastritis Akut
 Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid,
silfonamide merupakan obat yang bersifat mengiritasi
mukosa lambung.
 Minuman beralkohol
 Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
 Infeksi virus oleh sitomegalovirus
 Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis,
phycomycosis
 Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma,
pembedahan.
 Makanan dan minuman yang bersifat iritan.
 Makanan berbumbu

4
Etiologi
Gastritis Kronis
Gastritis infeksi Gastritis non-infeksi
a. H. Pylori. Beberapa peneliti a. Gastropai akbiat kimia,
menyebutkan bakteri itu dihubungkan dengan kondisi
merupakan penyebab utama refluks garam empedu kronis
dari gastritis kronik dan kontak dengan OAINS
b. Helicobacter heilmanii, atau aspirin
Mycobacteriosis, dan Syphilis b. Gastropati uremik, terjadi
c. Infeksi parasit pada gagal ginjal kronik yang
d. Infeksi virus menyebabkan ureum terlalu
banyak beredar pada mukosa
lambung

5
Patofisiolo
gi
Gastritis
GASTRITIS AKUT
a. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung.
Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung
HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan
NaCO3. Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung
. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah,
maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.
b. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus
yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL
maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan
tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi
erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan
pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan
nyeri dan hypovolemik.

6
Patofisiolo
gi
Gastritis
GASTRITIS KRONIK
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang
berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang
berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna
akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel
pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang
maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan
menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta
mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi
perdarahan serta formasi ulser.

7
Manifestas
i
Klinis
GASTRITIS AKUT GASTRITIS KRONIS
 Anorexia, Kebanyakan klien tidak mempunyai
 mual, keluhan, hanya sebagian kecil
mengeluh nyeri ulu hati anorexia,
 muntah, nausea, dan keluhan anemia dan
 nyeri epigastrium, pemeriksaan fisik tidak di jumpai
 perdarahan saluran cerna pada kelainan.
hematemesis melena,
 tanda lebih lanjut yaitu anemia

8

Obat
Antasida
Antasida dapat efektif dalam mengontrol gejala
sakit maag dan refluks, lebih dalam kombinasi
dengan alginate. Antasida biasanya berisi
Kandungan Aluminium hidroksida 200mg
aluminium atau senyawa magnesium. Pilihan
Magnesium hidroksida 200mg
untuk antasid dapat dibuat oleh apoteker
menggunakan panduan sama seperti bagian pada
gangguan pencernaan. Hindari pemakaian DOSIS
antasida untuk orang yang memiliki kadar Natrium
yang tinggi misalnya orang-orang dengan  Dewasa : 1 – 2 tab kunyah 3 – 4x/hr
masalah kegagalan atau ginjal atau hati.  Anak 6 – 12 tahun : ½ - 1 tab kunyah 3 – 4x/hr
(BNF hal 69 dan Symptoms in the Pharmacy
hal 87) (MIMS halaman 2)

9
MEKANISME KERJA ANTASIDA
ANTASIDA Dengan adanya peningkatan pH
lumen lambung dapat
meningkatkan kecepatan
Meningkatkan pH lumen pengosongan lambung sehingga
lambung efek antasida menjadi pendek

Dengan adanya peningkatan


pH lumen lambung maka dapat Selain itu dapat meningkatkan
menetralkan asam lambung pelepasan gastrin sehingga dapat
menstimulasi pelepasan asam,
sehingga dibutuhkan antasida dalam
jumlah yang banyak
R- + H+

netralisasi

RH
Thank
Any questions?
s!!
11

Anda mungkin juga menyukai