Oleh: Pembimbing:
Farah Kurnia RK dr. Nurita Bangun HutahaeanSp.KK
NIM 71 2019 013
MAPS
3
DEFINISI
Genetik
• Tujuh dari 10 orang yang dijumpai terkait
dengan penyakit autoimun lainnya (antara lain
HLA kelas I dan II, PTPN22, LPP, NALP1,TYR,
Hipotesis
• Ditemukannya adanya aktivitas imunitas
humoral berupa antibodi anti melanosit yang
mampu membunuh melanosit secara in vitro
Biokimia
GEJALA KLINIS
Makula dan patch depigmented
10
VITILIGO
11
KLASIFIKASI VITILIGO
Vitiligo Lokalisata Vitiligo Generalisata Vitiligo Universalis
Lokalis; hanya satu atau Akrofasialis; distal ekstremitas dan wajah Depigmentasi > 80%
lebih makula dalam satu
area tetapi tidak jelas
segmental atau
zosteriformis
13
VITILIGO NON SEGMENTAL
14
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Histopatologi
Tanda spesifik adalah kehilangan melanin dan melanosit, dalam
pemeriksaan histopatologi yang diwarnai oleh Fontana Masson atau
DOPA. Dengan menggunakan mikroskop electron terlihat pada
bagian pinggir makula hipopigmentasi, melanosit dengan inti piknotik
dan sitoplasmik dan materi granuler yang diperkirakan berasal dari
sitoplasma keratinosit yang berubah.
15
DIAGNOSIS BANDING
VITILIGO
Pitiriasis
Piebaldisme
Versikolor
16
TATALAKSANA NONMEDIKAMENTOSA
Menghindari stres.
17
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA
18
19
PROGNOSIS
Perjalanan penyakit vitiligo pada seseorang tidak dapat
diduga, dapat stabil selama beberapa tahun, tetapi dapat pula
membesar, sementara lesi lain muncul atau menghilang.
Repigmentasi spontan dapat terjadi terutama pada anak-anak,
tetapi juga tidak menghilang sempurna, terutama pada daerah
yang terpajan matahari.
20
Laporan Kasus
21
Nama : Nn. R
Usia : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status : Belum menikah
Alamat : Dusun Pematang Bangsal RT 2,
Pemulutan Selatan
Tanggal Periksa : 25 Februari 2020
22
Keluhan Utama:
Timbul bercak keputihan pada paha kanan sejak 3 bulan yang lalu
Keluhan Tambahan
Tidak ada keluhan tambahan
23
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Pasien datang dengan keluhan bercak keputihan pada paha kanan sejak
3 bulan yang lalu. Terdapat 2 bercak keputihan dengan ukuran kira-
kira sebesar biji jagung dan uang logam. Pasien menyangkal adanya
keluhan gatal, perih, dan panas pada bercak keputihan tersebut.
Keluhan bersisik pada bercak juga disangkal. Pasien mengaku ukuran
bercak tersebut tidak mengecil dan juga membesar.
24
Cont....
Untuk mengurangi keluhan tersebut, pasien datang ke bidan
1 bulan yang lalu dan diberikan obat minum. Pasien
mengatakan lupa warna, bentuk, dan kemasan dari obat
tersebut. Pasien mengaku setelah mengkonsumsi obat
tersbut, tidak terdapat perubahan pada bercak putihnya itu.
25
Riwayat Penyakit Dahulu
28
STATUS DERMATOLOGIKUS
29
Gambar 3.1. Regio Femoralis Dextra
Pada regio femoralis dextra anterior, terdapat makula depigmentasi, multipel, berukuran
lentikular hingga numular, tersusun linier, penyebaran diskret.
30
Diagnosis
Vitiligo
Pitiriasis Versikolor
Hipomelanosis Gutata
Diagnosis Banding Diagnosis Kerja
Vitiligo
TATALAKSANA
Non Farmakologi
• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya
• Menyarankan kepada pasien untuk menghindari trauma fisik baik luka
tajam, tumpul, ataupun tekanan repetitif yang menyebabkan karena dapat
menyebabkan penambahan bercak keputihan.
• Menghindari stres.
• Menghindari pajanan sinar matahari berlebihan.
TATALAKSANA
Farmakologi
Triamsinolon asetonid 0,1% salp 3x1 perhari
Pembahasan
34
Pada kasus membahas tentang, pasien datang dengan keluhan
bercak keputihan pada paha sebelah kanan dengan ukuran
sebesar biji jagung dan uang logam sejak 3 bulan yang lalu.
Pasien menyangkal adanya keluhan gatal, perih, dan panas
pada bercak keputihan tersebut. Keluhan bersisik pada bercak
juga disangkal. Pasien mengaku ukuran bercak tersebut tidak
mengecil dan juga membesar.
35
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan pada regio femoralis
anterior dextra, terdapat makula hipopigmentasi, multipel,
berukuran lentikular hingga numular, tersusun linier, penyebaran
diskret.
36
Kasus Vitiligo Pitiriasis Versikolor
Epidemiologi Wanita berusia 24 tahun Vitiligo tidak membedakan Tidak terdapat perbedaan jenis
gender, namun pada umumnya kelamin , tetapi terdapat
pasien perempuan lebih sering perbedaan kerentanan usia, yakni
mengunjungi dokter daripada lebih sering terjadi pada remaja
laki-laki. Kelainan ini dapat dan dewasa muda.
terjadi pada semua umur, kajian
di Belanda 25% muncul sebelum
umur 10 tahun, 50% sebelum
umur 20 tahun, dan 95%
sebelum umur 40 tahun.
Predileksi Regio femoralis anterior Lesi awal paling sering terjadi Lesi biasanya paling sering
pada tangan, lengan, kaki, dan ditemukan di badan bagian atas,
wajah, mendukung distribusi leher, dan perut, ekstremitas sisi
perioral dan periokular proksimal. Kadang ditemukan juga
pada wajah dan scalp.
37
Berdasarkan uraian diatas, diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini
adalah vitiligo. Tatalaksana yang dapat diberikan pada pasien ini yaitu:
Nonfarmakologi
• Menjelaskan kepada pasien mengenai
penyakitnya
• Menyarankan kepada pasien untuk menghindari
trauma fisik baik luka tajam, tumpul, ataupun Farmakologi
tekanan repetitif yang menyebabkan karena Triamsinolon asetonid 0,1% salp 3x1 perhari
dapat menyebabkan penambahan bercak
keputihan.
• Menghindari stres.
• Menghindari pajanan sinar matahari berlebihan.
38
Kortikosteroid merupakan pilihan pertama untuk vitiligo
lokalisata, dan sangat dianjurkan untuk lesi kecil aerah wajah,
juga pada anak-anak. Pemakaian preparat ini menguntungkan
pasien karena murah, mudah penggunaannya dan efektif.
Repigmentasi umumnya berifat difus. Kortikosteroid yang dapat
dipakai berupa kortikosteroid topikal potensi sedang maupun
kuat.1
39
Simpulan dan Saran
40
KESIMPULAN
• Vitiligo adalah penyakit kulit akibat proses depigmentasi pada kulit,
disebabkan faktor genetik dan non genetik yang berinteraksi dengan
kehilangan atau ketahanan fungsi melanosit dan pada kenyataannya
merupakan peristiwa autoimun.
• Diagnosis vitiligo dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menyingkirkan
diagnosis banding.
• Tatalaksana pada kasus ini adalah non farmakologi berupa edukasi dan
farmakologis berupa pemberian Triamsinolon asetonid 0,1% salp.
TERIMAKASIH
42