Anda di halaman 1dari 70

• Apa yang dimaksud dengan “Statistik”?

• Kapan dan dimana kita bisa menggunakan


“Statistik”?
• Mengapa perlu “Statistik”?
• Bagaimana menggunakan “Statistik”?
• Teknik/prosedur apa saja yang ada di dalam
statistik?
Asal kata “Statistic”:
• Statia = catatan administrasi pemerintahan di US
• Stochos = “anak panah” (bahasa Yunani), sesuatu yang
mengandung ketidakpastian

Pengertian kata:
• Statistik = Data
• Statistik = Ukuran Sampel
DEFINISI

• Statistika
Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan,
menganalisis, dan menginterprestasikan data
menjadi informasi untuk membantu pengambilan
keputusan yang efektif.

• Statistik
Suatu kumpulan data yang tersusun lebih dari
satu data.

3
JENIS-JENIS STATISTIKA Materi:
1. Penyajian data
2. Ukuran pemusatan
3. Ukuran penyebaran
4. Angka indeks
Statistika Deskriptif
5. Deret berkala dan
peramalan

Materi:
STATISTIKA 1. Probabilitas dan teori
keputusan
2. Metode sampling
3. Teori pendugaan
Statistika Induktif 4. Pengujian hipotesa
5. Regresi dan korelasi
6. Statistika
nonparametrik
4
OUTLINE

BAGIAN I Statistik Deskriptif


Pengertian Statistika Pengertian dan Penggunaan
Statistika
Penyajian Data
Jenis-jenis Statistika
Ukuran Pemusatan Jenis-jenis Variabel

Ukuran Penyebaran Sumber Data Statistika

Skala Pengukuran
Angka Indeks
Beberapa Alat Bantu Belajar
Deret Berkala dan
Peramalan Alat Bantu Program Statistika
dengan Komputer
5
DATA
• Himpunan nilai/variate/datum atau informasi lain yg diperoleh
dari observasi, pengukuran dan penilaian thd suatu obyek atau
lebih

• Obyek pengamatan variable variate/nilai

• Data kualitatif = diperoleh dari hasil pengamatan


• Data kuantitatif = diperoleh dari kegiatan pengukuran atau
penilaian

6
POPULASI DAN SAMPEL
SAMPEL
POPULASI Suatu bagian dari populasi
Sebuah kumpulan dari semua tertentu yang menjadi perhatian.
kemungkinan orang-orang, benda-
benda dan ukuran lain dari objek
yang menjadi perhatian.

7
JENIS-JENIS DATA

1. Jenis kelamin
2. Warna bunga
3. Habitat, dll
Data Kualitatif
1. Jumlah
penduduk
2. Jumlah
DATA Data Diskret kendaraan
bermotor
3. Jumlah hp, dll
Data Kuantitatif
1. Berat badan
2. Jarak kota
3. Luas tanah,
Data Kontinyu
dll

8
Penggolongan data statistik
• Berdasarkan sifat angka :
– Data diskrit, yaitu data statistik yg tidak mungkin
berbentuk pecahan, ex; data jml buku perpust (exp):
50,125,350, 275 dst
– Data kontinyu, yaitu data statistik yg angka-angkanya
mrpk deretan angka yg sambung-menyambung, ex;
data BB (kg): 40.3; 40.9; 50 dst

9
• Berdasarkan cara menyusun angkanya :
– Data nominal, yaitu data statistik yg cara menyusunnya didasarkan
pada klasifikasi tertentu,
ex; Jml mahasiswa angkt. 2009/2010 menurut jenis kelamin, hobby
– Data ordinal/urutan, yaitu data statistik yg cara menyusun angkanya
didasarkan pada urutan/ranking,
Ex: Hasil nilai statistik berdasarkan ranking,
tingkat pendidikan
– Data interval, yaitu data statistik dimana terdapat jarak di antara hal-
hal yg sdg diteliti dan tidak ada titik nol mutlak
ex : IPK, IQ
– Rasio, yaitu data bersifat angka yang sesungguhnya (titik nol mutlak) dan
dapat dibandingkan
ex : pendapatan, jarak, dll

10
Berdasarkan bentuk angkanya :
– Data tunggal, yaitu data statistik yg angka-angkanya mrpk satu
unit atau satu kesatuan, tdk dikelompokkan
– Data kelompok, yaitu data statistik tiap unitnya terdiri dari
sekelompok angka, ex; 80 – 84, 75 – 79

Berdasarkan waktu pengumpulannya :


– Data seketika, yaitu data statistik yg mencerminkan keadaan
pada suatu waktu saja, ex : pada semester gasal 2009/2010
– Data urutan waktu (time series), yaitu data statistik yg
mencerminkan keadaan dari waktu ke waktu secara berurutan,
ex jumlah mahasiswa yg lulus dari tahun 2000 - 2010

11
1. Pengumpulan data (collection of data)
2. Penyusunan data (organization of data)
3. Pengumuman/penyajian data (presentation
of data)
4. Analisa data (analysis of data)
5. Interpretasi data (interpretation of data)
Mulai

Pengumpulan Data

Klasifikasi Tabulasi Data

Statistik Presentasi Data


Deskriptif Bila ya, gunakan informasi
sampel untuk digunakan
Apakah Informasi mengetahui
Data dari Sampel ? sifat-sifat populasinya Statistik
Induktif

Bila tidak, gunakan data Bila tidak, gunakan data


sensus untuk meng- sensus untuk meng-
analisa sifat2 populasinya analisa sifat2 populasinya

Stop
• Ada 2 metode pengumpulan data
- pengumpulan data secara keseluruhan (metode
sensus)
adl pengumpulan data yg dilakukan thd seluruh
obyek yg diteliti tanpa ada yg dikecualikan (seluruh
populasi dikumpulkan)
- pengumpulan data berdasarkan sampel (metode
sampel)
yaitu pengumpuan data hanya sebagian dari data
keseluruhan
1. Editing
cara untuk mendeteksi adanya kemungkinan kesalahan,
ketidak-konsistenan dan ketidakteraturan/ ketidaktepatan
data yg dikumpulkan
2. Classify
mengadakan klasifikasi/pengelompokan data sesuai dg
sifat-sifat yg dimiliki oleh data
3. Tabulation
mengadakan pengelompokan data sesuai dg sifat-sifat data
yg telah ditentukan dlm susunan kolom-kolom dan baris-
baris, shg data tsb mudah ditarik kesimpulannya
3. Pengumuman/penyajian data (presentation
of data)
agar mudah dibaca/dilihat secara visual mk
data dibuat dlm bentuk tabel, grafik dan
diagram
4. Analisa Data (analysis of data)
dg menggunakan metode analisis untuk
memperoleh gambaran keseluruhan dari data
yg telah dikumpulkan
5. Interpretasi data (interpretation of data)
• Menentukan sumber data (primer atau sekunder)
• Metode pengumpulan data (sampel atau sensus)
• Menentukan unit satuan
a. Unit satuan harus sesuai dengan tujuan yang kita kehendaki
b. Unit satuan harus bebas dari unsur subyektivitas seseorang
c. Unit satuan harus dirumuskan dengan tegas
d. Unit satuan harus tetap
e. Pengertian unit satuan harus tetap dari waktu ke waktu
SUMBER DATA STATISTIKA

1. Wawancara langsung
2. Wawancara tidak
Data Primer langsung
3. Pengisian kuisioner

DATA

Data dari pihak lain:


1. BPS
Data Sekunder 2. Bank Indonesia
3. World Bank, IMF
4. FAO dll

18
1. Luas lingkup persoalan yang diamati
2. Dana dan waktu penelitian
3. Tingkat ketepatan yang dikehendaki
4. Kedudukan peneliti apakah individu,
swasta atau pemerintah
• Wawancara langsung
• Wawancara tidak langsung
• Informasi yang diperoleh dari responden
• Informasi yang diperoleh dari daftar
pertanyaan yang dikirim lewat pos
• Pencacahan berdasarkan pada daftar
pertanyaan
a. Suatu pengantar yang menjelaskan maksud/tujuan
penelitian, permohonan kerjasama di dalam pengisian
jawaban atas pertanyaan yang diajukan, sifat
kerahasiaan dsb
b. Instruksi kepada responden tentang tata cara pengisian
c. Jumlah pertanyaan jangan terlampau banyak
d. Pertanyaan-pertanyaan hendaknya dapat dkelompokkan
ke dalam sub kelompok
e. Pertanyaan hendaknya dapat diatur secara logis dari hal
yang umum ke hal yang khusus
f. Pertanyaan hendaknya disusun dengan pendek,
sederhana dan mudah dipahami
g. Pertanyaan disusun sedemikian rupa agar jawaban
dapat dipergunakan untuk mengecek secara silang
h. Pertanyaan disusun agar jawaban dapat diberikan
secara obyektif
i. Hindarkan adanya pertanyaan yang mengarah
j. pertanyaan hendaknya disusun selalu dalam kaitan
dengan obyek yang diteliti (sesuai dengan data yang
akan dikumpulkan)
k. Pertanyaan hendaknya dapat dijawab oleh responden
berdasarkan pengetahuan/informasi yang dimiliki tanpa
harus mengingat masa lampau
l. Susunan pertanyaan hendaknya dapat diubah
disesuaikan dengan keadaan tempat, waktu dan tingkat
pengetahuan responden
m. Unit ukuran yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan harus dijelaskan
n. Agar dihindarkan adanya pertanyaan-pertanyaan yg
mengarah pada rahasia pribadi responden
• Sumber data sekunder yang dipublikasikan
• Sumber data sekunder yang tidak dipublikasikan
• Kelemahan data sekunder
1. sudah tidak relevan dengan kondisi terakhir
2. dapat dipengaruhi faktor subyektivitas peneliti
3. Kemungkinan cara pengumpulan kurang benar
4. Pengumpulan data kemungkinan dilakukan pada masa
tidak normal sehingga tidak relevan
5. Kemungkinan periode/lingkup pengumpulan sangat
pendek/singkat
1. Apakah tujuan penelitian yang dilakukan sekarang
mempunyai lingkup yang sama dengan pada masa data
sekunder tsb dikumpulkan
2. Apakah data sekunder mencukupi kebutuhan penelitian
3. Kepercayaan thd data sekunder
4. Satuan unit yang digunakan apakah sesuai dengan
kebutuhan
5. Periode pengumpulan data tsb apakah pada masa
normal, sehingga tetap relevan dengan kondisi
sekarang
DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi Frekuensi :
Berguna untuk mengorganisasikan data
secara sistematik di dalam berbagai macam
klasifikasi tanpa mengurangi informasi yang
ada dari data tersebut.

Jika data yang tersedia banyak, maka bisa


dibagi ke dalam beberapa kelas. Tapi kalau
sedikit tidak perlu dibagi.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

• Kelebihan
Dapat mengetahui gambaran secara menyeluruh

• Kekurangan
Rincian atau informasi awal menjadi hilang
CONTOH

Distribusi Frekuensi Tinggi Badan 100 Mahasiswa


Tinggi Badan Frekuensi
151-153 3
154-156 7
157-159 12
160-162 18
163-165 27
166-168 17
169-171 11
172-174 5
Sumber: Data buatan
LIMIT, BATAS, NILAI TENGAH, DAN LEBAR KELAS

• Limit Kelas/Tepi Kelas


Nilai terkecil/terbesar pada setiap kelas
• Batas Kelas
Nilai yang besarnya satu desimal lebih sedikit dari data aslinya
• Nilai Tengah Kelas (mid point)
Nilai tengah antara batas bawah kelas dengan batas atas kelas
• Lebar Kelas
Selisih antara batas bawah kelas dengan batas atas kelas
Langkah-langkah pembuatan distribusi
frekuensi dengan metode STURGESS
• Tentukan range (Rentangan Data)/R

Range (R) = Nilai data terbesar – Nilai data terkecil


• Tentukan jumlah kelas (∑K) yang diambil dari
sejumlah data (N)

∑K = 1kelas
• Tentukan selang + 3,3 (Class
Log NInterval)/Ci

Ci = R / ∑K
• Tentukan tepi kelas
• Tentukan batas kelas bawah dan atas
• Tentukan nilai tengah (mid point)
Nilai tengah = Batas kelas bawah + Batas kelas atas
2

• Buat tabel frekuensi yang sesuai dengan jumlah kelas


yang ada, selang kelas/interval kelas serta jumlah
frekuensi datanya
• Tentukan frekuensi kumulatif kurang dari (FKKD) dan
frekuensi kumulatif lebih dari (FKLD)
• Membuat grafik poligon, histogram dan kurva ogive
CONTOH

Data hasil ujian akhir Mata Kuliah Statistika dari 60


orang mahasiswa
23 60 79 32 57 74 52 70 82 36

80 77 81 95 41 65 92 85 55 76

52 10 64 75 78 25 80 98 81 67

41 71 83 54 64 72 88 62 74 43

60 78 89 76 84 48 84 90 15 79

34 67 17 82 69 74 63 80 85 61
JAWAB

1. Data terkecil = 10 dan Data terbesar = 98


r = 98 – 10 = 88
Jadi jangkauannya adalah sebesar 88
2. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log 60 = 6,86
Jadi banyak kelas adalah sebanyak 7 kelas
3. Lebar kelas (c) = 88 / 7 = 12,5 mendekati
13
JAWAB (lanjutan)
4. Tepi/limit bawah kelas pertama adalah 10, dibuat beberapa
alternatif limit bawah kelas yaitu 10, 9, dan 8
Maka batas bawah kelas-nya adalah 9,5 ; 8,5 ; dan 7,5
5. Batas atas kelas pertama adalah batas bawah kelas
ditambah lebar kelas, yaitu sebesar
- 9,5 + 13 = 22,5
- 8,5 + 13 = 21,5
- 7,5 + 13 = 20,5
JAWAB (lanjutan)

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


8 - 20 9 - 21 10 - 22
21 - 33 22 - 34 23 - 35
34 - 46 35 - 47 36 - 48
47 - 59 48 - 60 49 - 61
60 - 72 61 - 73 62 - 74
73 - 85 74 - 86 75 - 87
86 - 98 87 - 99 88 - 100

Misal dipilih Alternatif 2


JAWAB (lanjutan)

7. Nilai tengah kelas adalah


batas bawah kelas  batas atas kelas
2
8,5  21,5
 15
2
8. Frekuensi kelas pertama adalah 3
JAWAB (lanjutan)

Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika

Interval Batas Nilai Frekuensi


Kelas Kelas Tengah
9-21 8,5-21,5 15 3
22-34 21,5-34,5 28 4
35-47 34,5-47,5 41 4
48-60 47,5-60,5 54 8
61-73 60,5-73,5 67 12
74-86 73,5-86,5 80 23
87-99 86,5-99,5 93 6
Jumlah 60
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF DAN KUMULATIF

• Distribusi frekuensi relatif


Membandingkan frekuensi masing-masing kelas dengan
jumlah frekuensi total dikalikan 100 %
• Distribusi frekuensi kumulatif ada 2, yaitu distribusi frekuensi
kumulatif kurang dari dan; distribusi frekuensi kumulatif lebih
dari
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF

Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika

Frekuensi
Interval Nilai
Batas Kelas Frekuensi Relatif
Kelas Tengah
(%)
9-21 8,5-21,5 15 3 5
22-34 21,5-34,5 28 4 6,67
35-47 34,5-47,5 41 4 6,67
48-60 47,5-60,5 54 8 13,33
61-73 60,5-73,5 67 12 20
74-86 73,5-86,5 80 23 38,33
87-99 86,5-99,5 93 6 10
Jumlah 60 100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI

Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika

Interval Batas Kelas Frekuensi Persen


Kelas Kumulatif Kurang Kumulatif
Dari
kurang dari 8,5 0 0
9-21 kurang dari 21,5 3 5
22-34 kurang dari 34,5 7 11,67
35-47 kurang dari 47,5 11 18,34
48-60 kurang dari 60,5 19 31,67
61-73 kurang dari 73,5 31 51,67
74-86 kurang dari 86,5 54 90
87-99 kurang dari 99,5 60 100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI

Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah
Statistika
Interval Batas Kelas Frekuensi Persen
Kelas Kumulatif Lebih Kumulatif
Dari
9-21 lebih dari 8,5 60 100
22-34 lebih dari 21,5 57 95
35-47 lebih dari 34,5 53 88,33
48-60 lebih dari 47,5 49 81,66
61-73 lebih dari 60,5 41 68,33
74-86 lebih dari 73,5 29 48,33
87-99 lebih dari 86,5 6 10
lebih dari 99,5 0 0
HISTOGRAM DAN POLIGON
FREKUENSI
Histogram dan Poligon Frekuensi Nilai Ujian Akhir
Mata Kuliah Statistika

25 23
Frekuensi

Histogram
20
Poligon Frekuensi
15 12
10 8
6
3 4 4
5

0 8,5 34,5 60,5 86,5 Nilai


21,5 47,5 73,5 99,5
OGIF
Ogif Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir
Mata Kuliah Statistika

60 60
54
Frekuensi Kumulatif

50
40
31
30
20 19 6
11
10 7
3
0 8,5 34,5 60,5 86,5 Nilai
21,5 47,5 73,5 99,5
OGIF (lanjutan)
Ogif Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir
Mata Kuliah Statistika
60 60 57
53
Frekuensi Kumulatif

50 49
41
40
30 29

20
10 6

0 8,5 34,5 60,5 86,5 Nilai


21,5 47,5 73,5 99,5
OGIF (lanjutan)
Ogif Frekuensi Kumulatif Untuk Nilai Ujian Akhir
Mata Kuliah Statistika
60 kurva ogif lebih dari
kurva ogif kurang dari
Frekuensi Kumulatif

50
40
30
20
10

0 8,5 34,5 60,5 86,5


21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
UKURAN PEMUSATAN DAN LETAK
DATA
UKURAN PEMUSATAN
(Nilai Sentral)
Merupakan nilai tunggal yang mewakili semua data
atau kumpulan pengamatan dimana nilai
tersebut menunjukkan pusat data.
Yang termasuk ukuran pemusatan :
1. Rata-rata hitung (mean)
2. Median
3. Modus
4. Rata-rata tertimbang
5. Rata-rata ukur
6. Rata-rata harmonis
1. RATA-RATA HITUNG (Mean)
Rumus umumnya :
Jumlah semua nilai data
Rata - rata hitung 
Banyaknya nilai data
1. Untuk data yang tidak mengulang
X1  X 2  ...  X n X
X 
n n

2. Untuk data yang mengulang dengan frekuensi


tertentu
f1X1  f 2 X 2  ...  f n X n fX
X 
f1  f 2  ...  f n f
RATA-RATA HITUNG (lanjutan)
1. Dalam Tabel Distribusi Frekuensi
Interval Kelas Nilai Tengah Frekuensi fX
(X)
9-21 15 3 45
22-34 28 4 112
35-47 41 4 164
48-60 54 8 432
61-73 67 12 804
74-86 80 23 1840
87-99 93 6 558
Σf = 60 ΣfX = 3955

fX 3955
X   65,92
f 60
RATA-RATA HITUNG (lanjutan)
2. Dengan Memakai Kode (U)
Interval Kelas Nilai Tengah U Frekuensi fU
(X)
9-21 15 -3 3 -9
22-34 28 -2 4 -8
35-47 41 -1 4 -4
48-60 54 0 8 0
61-73 67 1 12 12
74-86 80 2 23 46
87-99 93 3 6 18
Σf = 60 ΣfU = 55

 fU   55 
X  X0  c    54  13    65,92
 f   60 
RATA-RATA HITUNG (lanjutan)
3. Dengan pembobotan
Masing-masing data diberi bobot.

Misal A memperoleh nilai 65 untuk tugas, 76 untuk mid


dan 70 untuk ujian akhir.
Bila nilai tugas diberi bobot 2, Mid 3 dan Ujian Akhir 4,
maka rata-rata hitungnya adalah :

(2)65  (3)76  (4)70


X  70,89
23 4
2. MEDIAN
Untuk data berkelompok

n 
 -F
Med  L 0  c  2 
 f 
 
 
L 0  batas bawah kelas median
F  jumlah frekuensi semua kelas sebelum
kelas yang mengandung median
f  frekuensi kelas median
MEDIAN (lanjutan)
Contoh :
Interval Frekuensi Letak median ada pada data
Kelas ke 30, yaitu pada interval 61-
9-21 3
22-34 4
73, sehingga :
35-47 4 L0 = 60,5
48-60 8
61-73 12
F = 19
74-86 23 f = 12
87-99 6  60 
Σf = 60
 - 19 
Med  60,5  13  2   72,42
 12 
 
 
3. MODUS
Untuk data berkelompok

 b1 
Mod  L 0  c  
 b1  b 2 
L 0  batas bawah kelas modus
b1  selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus
b 2  selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modus
MODUS (lanjutan)
Contoh :
Interval Frekuensi Data yang paling sering muncul
Kelas adalah pada interval 74-86,
9-21 3 sehingga :
22-34 4
35-47 4 L0 = 73,5
48-60 8
61-73 12 b1 = 23-12 = 11
74-86 23
87-99 6
b2 = 23-6 =17
Σf = 60  11 
Mod  73,5  13    78,61
 11  17 
HUBUNGAN EMPIRIS ANTARA NILAI RATA-RATA HITUNG, MEDIAN, DAN
MODUS

Ada 3 kemungkinan kesimetrisan kurva


distribusi data :
1) Jika nilai ketiganya hampir sama maka
kurva mendekati simetri.
2) Jika Mod<Med<rata-rata hitung, maka
kurva miring ke kanan.
3) Jika rata-rata hitung<Med<Mod, maka
kurva miring ke kiri.
HUBUNGAN EMPIRIS ANTARA NILAI RATA-RATA HITUNG,
MEDIAN, DAN MODUS (lanjutan)

Jika distribusi data tidak simetri, maka terdapat


hubungan :

Rata-rata hitung-Modus = 3 (Rata-rata hitung-Median)

X - Mod  3 X  Med  
4. RATA-RATA UKUR
Digunakan apabila nilai data satu dengan yang lain
berkelipatan.
G  X1.X2 ....Xn
n

Untuk data tidak berkelompok


  log X 
G  antilog  
 n 
Untuk data berkelompok
  f log X 
G  antilog  
 f 
RATA-RATA UKUR (lanjutan)
Contoh :
Interval Nilai Tengah Frekuensi log X f log X
Kelas (X)
9-21 15 3 1,18 3,54
22-34 28 4 1,45 5,8
35-47 41 4 1,61 6,44
48-60 54 8 1,73 13,84
61-73 67 12 1,83 21,96
74-86 80 23 1,90 43,7
87-99 93 6 1,97 11,82
Σf = 60 Σf log X = 107,1

 107,1 
G  antilog    60,95
 60 
5. RATA-RATA HARMONIS
Biasanya digunakan apabila data dalam bentuk
pecahan atau desimal.
Untuk data tidak berkelompok n
RH 
1
 
X
Untuk data berkelompok
f
RH 
f 
 
X
RATA-RATA HARMONIS (lanjutan)
Contoh :
Interval Nilai Tengah Frekuensi f/X
Kelas (X)
9-21 15 3 0,2
22-34 28 4 0,143
35-47 41 4 0,098
48-60 54 8 0,148
61-73 67 12 0,179
74-86 80 23 0,288
87-99 93 6 0,065
Σf = 60 Σf / X = 1,121

60
RH   53,52
1,121
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL
1. Kuartil
Kelompok data yang sudah diurutkan
(membesar atau mengecil) dibagi empat
bagian yang sama besar.

Ada 3 jenis yaitu kuartil pertama (Q1) atau


kuartil bawah, kuartil kedua (Q2) atau kuartil
tengah, dan kuartil ketiga (Q3) atau kuartil
atas.
KUARTIL (lanjutan)
Untuk data tidak berkelompok
in  1
Q i  nilai ke - , i  1,2,3
4

Untuk data berkelompok


 in 
 - F  L0 = batas bawah kelas kuartil
Qi  L 0  c 4  , i  1,2,3
 f  F = jumlah frekuensi semua
 
  kelas sebelum kelas kuartil Qi
f = frekuensi kelas kuartil Qi
KUARTIL (lanjutan)
Contoh :
Interval Nilai Frekuensi Q1 membagi data menjadi 25 %
Kelas Tengah Q2 membagi data menjadi 50 %
(X) Q3 membagi data menjadi 75 %
9-21 15 3
22-34 28 4
35-47 41 4
Sehingga :
48-60 54 8
61-73 67 12
Q1 terletak pada 48-60
74-86 80 23
87-99 93 6 Q2 terletak pada 61-73
Σf = 60 Q3 terletak pada 74-86
KUARTIL (lanjutan)
 1.60 
Untuk Q1, maka :  - 11 
Q1  47,5  13 4   54
 8 
 
 

Untuk Q2, maka :  2.60 


 - 19 
Q 2  60,5  13 4   72,42
 12 
 
 
Untuk Q3, maka :  3.60 
 - 31 
Q3  73,5  13 4   81,41
 23 
 
 
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL (lanjutan)

2. Desil
Kelompok data yang sudah diurutkan
(membesar atau mengecil) dibagi sepuluh
bagian yang sama besar.
DESIL (lanjutan)
Untuk data tidak berkelompok

in  1
Di  nilai ke - , i  1,2,3,...,9
10
Untuk data berkelompok
L0 = batas bawah kelas desil Di
F = jumlah frekuensi semua
 in 
 -F kelas sebelum kelas desil Di
Di  L 0  c 10  , i  1,2,3,...,f 9= frekuensi kelas desil Di
 f 
 
 
DESIL (lanjutan)
Contoh :
Interval Nilai Frekuensi D3 membagi data 30%
Kelas Tengah
(X) D7 membagi data 70%
9-21 15 3
22-34 28 4
35-47
48-60
41
54
4
8
Sehingga :
61-73 67 12
74-86 80 23
87-99 93 6 D3 berada pada 48-60
Σf = 60
D7 berada pada 74-86
DESIL (lanjutan)
 3.60 
 - 11 
D3  47,5  13 10   58,875
 8 
 
 

 7.60 
 - 31 
D7  73,5  13 10   79,72
 23 
 
 
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL (lanjutan)

3. Persentil
Untuk data tidak berkelompok
in  1
Pi  nilai ke - , i  1,2,3,...,99
Untuk data berkelompok
100

 in 
 - F 
Pi  L 0  c 100  , i  1,2,3,...,99
 f 
 
 

Anda mungkin juga menyukai