Anda di halaman 1dari 125

PATOLOGI

PAYUDARA
Oleh
Dr Nia kania ZN Sp PA

1
Topik
 Anatomi dan morfologi
payudara
 Kelainan yang sering terjadi

 Tumor ( ganas , jinak )

 Deteksi dini keganasan

2
Anatomi dan morfologi payudara
 Organ yang = kelenjar apokrin
 10-20 lobus mengitari putting
 Parenkhimnya mengandung duktus dan duktuli
Kelenjar, dilapisi epithel kuboid, jarkolagen,sel
lemak.
 Dipengaruhi hormon estrogen, progesteron,
pituitari  pada saat pubertas , pregnansi,
laktasi

3
4
Kelainan patologis
I. Kelainan kongenital
- Supernumerary of the nipple/breast, akibat
kelainan pertumbuhan embriologi sepanjang
milk line
- Conggenital inversi of the nipple, terjadi pd
buah dada yang menggantung , sering terjadi
pd saat menyusui.
- Amastasia, bentuk payudara yang kecil, atau
sama sekali tidak terbentuk payudara.

5
II. Penyakit karena inflamasi
 Mastitis akut, abses payudara seringpada

saat laktasi,  fissura putting susu 


masuknya bakteri, staphilokokus,
streptokokus.
 Mastitis kronis, sering karena TBC, ciri

->datia Langhan.
 Fat Nekrosis,nekrosis fokal jar lemak,dan

peradangan, sering karena trauma,sering


terjadi perkapuran
 Galaktokoele, dilatasi duktus saat laktasi

karena sumbatan.

6
III. Penyakit fibrokistik dipengaruhi
hormonal
dsb,Fibrocystic of the breast, dsb
kistk hiperplasia
- Dipengaruhi hormon
- Gambaran kistik dan adenosis
- Kelainan terdapat pd usia 20-40 tahun
- Jarang sth menopause.

7
1. Fibrosis of the breast/ mastodinia/masoplasia
- Pada usia 30-35 tahun

- Unilateral

- Pertumbuhan jar ikat berlebih dibandingkan

epithel duktus
- Lokasi sering kwadran lat atas.

Gambaran patologis,
- Tidak terbatas jelas

- Tidak ada kista

- Diameter 2 – 10 cm

- Klinis rasa sakit menjelang menstruasi, hilang

stlh menstruasi
8
2. Cystik disease of the breast/Blood Good
ds ,schimmelbush’s ds, blue dome cyst.
- Pertumbuhan jar ikat, epitelial, kista
komposisinya sama .
- Umur 45-55
- Pertumbuhan kistik sesuai dengan siklus
menstruasi, tidak regresi
- Sering bilateral
- Batas tidak jelas
- Mikros, dilatasi kistik dan epithel duktus
- Klinis : nyeri premenstruasi.

9
10
3. Adenosis/ benign epithelial
hiperplasia/duktal papiloma/adenomatosis.
- Pertumbuhan jar. Epithel lebih banyak dari

jar ikat
- Dapat ditemukan fibrosis dan kista

- Sering pada usia 35-45 tahun

- Konsistensi kenyal- keras seperti tl rawan

- Adanya chal-streak kalsifikasi karena

nekrosis.
- Mikroskopis, intraduktal papiloma,a/

intraduktal hiperplasia
- Klinis, tumor padat,keras,nyeri premenstrual.

11
12
 Wanita yang mempunyai
penyakit fibrokistik
mempunyai tendensi ca
payudara 4 – 12 kali lebih
besar !!!!
13
TUMOR PAYUDARA
 Jinak Ganas
1. Fibroadenoma
 Berasal dari lobulus
lobular ca in situ
mammae

 infiltrating lobular ca
2. Cystosarcoma  Berasal dari duktus
philloides  Non infiltrating->intraduktal ca
 Infiltrating -> invasip duktal ca
 Medulari ca
 musinous ca
 Pagets disease
 Berasal dari sweat gland
 Berasal dari epithel gepeng

14
 Tumor ganas
 Teori , terjadi karena ;

- Faktor genetik, keluarga yang terkena ca

payudara mempunyai risiko 2-3 kali >


- Hormonal; pengaruh estrogen yang

lama  ca payudara.
- Virus ; virus tipe RNA dpt ditransmit

liwat air susu,39% diendapkan dapat


menjadi inisiator ca payudara.

15
 Epidemiologi,
- Banyak dinegara barat

- Terjadi kematian >>pd usia 30 thn(25-

26/100.000 )
- Risiko pada :

 Wanita yahudi

 Sosek tinggi

 Sejarah keluarga +

 Tidak melahirkan

 Menarchi dini.

16
1. Lobular karsinoma
- Non infiltrating, adanya
proliferasi sel anaplastik belum
melewati membran basalis
- Infiltrating lobular karsinoma ,
10% dari seluruh kanker
payudara, 20% nta bilateral,
sering multifokal, tanda khas
adnya “indian file “ bentuk sel
tumor uniform.
17
18
2. Duktal karsinoma
- 99% dari seluruh karsinoma payudara
- Intraduktal karsinoma, proliferasi epithel
duktus menembus membrana basalis ,
nekrosis daerah sentral, “comedo tipe”
- Infiltrating duktal karsinoma ,
a. Invasip duktal ( 70% ) klinis sering
memperlihatkan retraksi putting susu.
b. Medullari karsinoma , 5-10 %, tidak tampak
retraksi putting susu. Sering pada wanita ,
50 thn, secara mikroskopis, sel tumor
dikelilingi sel limposit tipe T dengan
plasma sel tang memproduksi Ig A
19
20
3. Colloid musinous karsinoma
- Klinis jarang ditemukan

- Secara mikroskopis sering sel tumor

terapung diantara masa colloid

21
Paget disease of the breast
- Lesi pada niple yang mempunyai latar

belakang keganasan payudara duktal


karsinoma ,
- Klinis gambaran inflamasi sekitar

areola
- Mikroskopis, sel besar dengan

sitoplasma banyak, mengandung


granula melanin.

22
23
 Tumor jinak
1. Fibroadenoma mammae
- Ad/ proliferasi ja ikat dan kelenjar
- Terjadi pd masa produktip
- Dipengaruhi o/ hormon estrogen
- Makros; berbatas tegas, 2-6 cm mobil
- Mikros, stroma proliferatip,fibrosis, struktur
kel, peri-intrakanalikuli.
- Varian : laktating adenoma
- Mikros : solid, aktifitas kel meningkat  massa
amorf pada lumen.

24
25
 Cystosarkoma philliodes
- Varian dari FAM.
- Proliferasi ja ikat lebih banyak dari
kelenjar
- Ukuran besar 10-15 cm
- Mikroskopis, cellularity >>,kelenjar <<
- Dapat menjadi malignan  metastase

26
27
Etiologic factor for breast cancer
 Genetic :
- BRCA-1 gene mutation (17q21)—risk 50% ,age 45 year, life time risk 85%
- BRCA-2 gene mutation (13)- early onset breast cancer
- P53 gene suppressor mutation
 Hormonal Factor
Long stimulation of estrogen endogen
 Environmental factor
high lipid diet
 Oncogen factor :
 proto oncogen amplification (erbB2,c-myc,c-ras)
 gen suppressor rb mutation

28
A number of factor influence
the prognosis of breast cancer
1. Size of primary tumor (tumor more than 2cm being
associated with worst prognosis)
2. Lymph node involvement ,number of lymph node exhibiting
metastases ( example, lymph node axillary's – ,five year
survival 80% ; one-three lymph node +,50% ; four or more
lymph node +,21%)
3. Histology type and grade of tumor Survival for:
Intraductal carcinoma 74%,Papillary carcinoma
65%,Medullary carcinoma 58%, infiltrating ductal 29%
4. The Presence or absence of estrogen and progesterone
receptor tumor presence of the estrogen reseptor is more
favorable prognosis

29
Gambar 1
Anatomi payudara

30
Gambar 2 ,Pengaruh hormonal dengan proliferasi sroma,epitel payudara31
Gambar 3
Makroskopis
Mikroskopis
Fibrocistic of the breast

32
Gambar 4
Fibroadenoma mammae

33
Gambar 5
Duktal ca in situ

34
35
Gambar 6
Lobular ca in situ

36
37
Gambar 7
Invasive carsinoma mammae

38
Gambar 8
Medulary carsinoma

39
Gambar 9
Tubular carsinoma

40
Penyebaran carsinoma
mammae

 Secara langsung melalui kulit dan


otot
 Melalui sal lymp ke KGB axilla
 Melalui pembuluh darah ke, paru,
tulang ,liver dan otak

41
42
Prognosa cancer payudara
 Gambaran/tipe histologi :
Medullari, musinous,tubular invasive
lobular, agresifitas rendah
 Grading histologi : well

differentiated, moderat, poorly.


 Stadium (TNM)

 Estrogen reseptor

43
Hubungan antara
Prognosa dengan
Status tumor
Setelah 8 tahun operasi grading

Metastase ke KGB

Status ER

44
Deteksi/diagnostik tumor
payudara
 Mammografi
 USG
 Biopsi :
Fine needle biopsi……sitologi
operasi biopsi …..jaringan HistoPA

45
46
47
48
Perawatan Payudara pada
wanita

oleh
Dr Nia Kania SpPA

49
50
Anatomi payudara
Jaringan payudara :
Kulit
Jaringan fibro-dan collagen
Lemak
Kelenjar

51
52
 Payudara adalah kelenjar yang terdiri
daripada banyak saluran (ducts) yang
dikelilingi oleh lobus (lobes) tisu-tisu
kelenjar dan jaringan lemak.
 Peranan utamanya ialah membuat dan
mengeluarkan susu. Payudara
dipengaruhi oleh hormon seks wanita
yang dikeluarkan oleh indung telur
estrogen. Hormon-hormon inilah yang
menyebabkan payudara membesar dan
berubah mengikuti siklus haid.

53
Penyakit yang sering terjadi
pada payudara
 Infeksi
 Kista
 Tumor :
 Jinak
 Ganas

54
Infeksi

 Bagian kulit payudara ( koreng, dll)


 Putting payudara ( fisurra )
 Jaringan payudara ( mastitis )

55
56
Kista
 Penyakit Fibrokistik
Terjadi pada usia tua atau setelah
menyusui
 Kista Karena abses/infeksi

57
Tumor
 Jinak : Fibro adenoma payudara /FAM
Fibrosis payudara

 Ganas : karsinoma payudara


- invasif duktal >>>>
- invasif lobular
- iflamatori karsinoma

58
Tanda tanda keganasan
Payudara
 Benjolan > 2 cm
 Permukaan kulit seperti kulit jeruk
 Tidak hilang dengan siklus menstruasi
 Putting susu masuk kedalam
 Ada tarikan / jaringan parut pada jaringan
Payudara
 Putting susu mengeluarkan cairan
kemerahan

59
Benjolan > 2 cm

60
Retraksi daerah tumor
61
Putting susu masuk kedalam

Permukaan seperti kulit jeruk

62
Gambaran seperti kulit jeruk

63
Berbagai penyakit pada
payudara

64
65
66
Cara memelihara payudara
1. Perilaku para ibu
a. Putting susu/putting
payudara
b. jaringan payudara
2. Makanan
3. Olah raga
4. Deteksi dini  Sarari
67
Cara memelihara putting
susu
 Bersihkan dengan kapas dan air hangat 
lemak akan hilang minimal 2mgg sekali
 Bila ada luka /jerawat jangan dipijit 
kompres dengan handuk hangat dan
minyak zaitun. Bila berlanjut cepat pergi ke
dokter
 Puting masuk ke dalam, ada rasa sakit,
teraba benjolan – pergi ke dokter

68
Cara memelihara jar
payudara
 Pemakain BH Saudara kandung
payudara – melindungi – menyangga .
-Gantilah secara periodik,
-Pakailah ukuran yang sesuai
-Pilih bahan yang enak c/ katun , poliester
dingin
 Pemakaian masker setelah tidak menyusui

69
Makanan
1. konsumsi rumput laut
2. Kurangi lemak
3. Tingkatkan asupan serat
4. Tingkatkan asupan sayuran
5. Tingkatkan asupan Ikan
6. Tingkatkan asupan produk kedelai

70
 Rumput laut
Ω Jepang  tingkat pertumbuhan kanker
payudara rendah. Ini terkait pola makan
yang terbiasa mengkonsumsi rumput
laut. Rumput laut terbukti memiliki
manfaat me frekwesi kanker payudara
Harvard School of Public Health
Ω Kebutuhan ,konsumsi rumput-rumput laut
seperti kelp atau nori atau alga hijau seperti
spirulina dan chlorella
(3 gram) setiap hari.

71
 Makanan rendah lemak
 Pola makan yang tinggi lemak hewani dapat
meningkatkan resiko kanker payudara.
menghasilkan zat kimia dalam usus yang ketika
berhubungan dengan bakteri akan merubahnya
menjadi estrogen sebagai penyebab kanker.
 Estrogen  disimpan dalam jaringan lemak
payudara sehingga membuat sel dalam area ini
lebih mungkin tumbuh menjadi kanker. Batasi
konsumsi lemak sehari-hari sampai kira-kira 20
persen dari seluruh konsumsi kalori, anda
berarti telah mengurangi peluang tumbuhnya
kanker payudara.

72
 Tingkatkan konsumsi serat
Konsumsi buah-buahan dan sayuran
penting untuk mencegah kanker payudara.
Serat yang terkandung dalam makanan
seperti buncis, seluruh jenis gandum, buah-
buahan dan sayuran dapat mempengaruhi
metabolisme estrogen dalam tubuh dan
menurunkan estrogen dalam darah.

73
 Makan banyak sayuran
Makan banyak sayuran ( brokoli, kubis brussel, kol,
bok choy, sayuran hijau seperti kangkung dan
bayam, kembang kol ,lobak cina baik bagi kesehatan
payudara karena mengandung komponen sulfur
yang disebut indoles. Indoles sebenarnya membantu
mengurangi estrogen dari tubuh dan mencegahnya
tumbuh menjadi kanker payudara. .

74
 Makanan tinggi kandungan omaga 3
 Penelitian menujukan makan sedikitnya tiga
porsi ikan laut setiap minggu seperti tuna,
salmon, makarel, dan sarden dapat membantu
mencegah kanker payudara. Minyak Omega 3
yang biasanya ditemukan dalam ikan ini dapat
membantu memperkuat sistem kekebalan dan
menghalangi pengaruh tumor yang
menyebabkan kanker.
Mungkin pendapat terbaik mengenai hal ini
adalah penemuan di Amerika Utara dimana
wanita Eskimo yang makan minyak Omega 3
berasal dari ikan sama sekali tidak memiliki
kanker payudara.

75
 Produk kedelai
Beberapa ilmuwan yakin makan
produk kedelai dapat melindungi
terhadap hormon penyebab tumor.
Kacang kedelai dan produk kedelai
lainnya mengandung genistein,
sebuah estrogen alami yang
mengikat pada reseptor dalam
payudara sehingga tidak mungkin
tumbuhnya kanker.

76
OLAH RAGA MENGENCANGKAN PAYUDARA

77
78
79
Metoda pengenalan dini
kanker ganas payudara

 Sarari / Sadari
 Mammografi
 USG
 FNA-B

80
Berdiri dengan tegak didepan kaca, untuk melihat
bentuk, warna kulit dan putting susu

81
Angkat kedua tangan kebelakang , lihatlah apakah
ada tarikan ke daerah Tertentu.

82
Rabalah payudara dengan ujung jari secara perlahan
dengan gerakan
Memutar sesuai jarum jam.

83
Tidurlah telentang dan raba payudara dengan
ujung jari perlahan mengitari
Putting susu sesuai jarum jam
4

84
Pijat putting susu , untuk melihat warna cairan
yang keluar dari putting susu
5

85
Mammografi
 Alat instrumentasi yang
dipergunakan untuk melihat refleksi
alur pembuluh
darah pada payudara

86
ultrasonografi

 Alat instrumentasi dengan metoda


pantulan ultra Sound/ suara
frakwensi tinggi

87
FNA-B

88
BIOPSI ASPIRASI JARUM
HALUS

O/
Dr NIA KANIA ZN SP PA

89
Pendahuluan
 Martin &Ellis 1926  minimal
invasion diagnosis sitologi.
 25 thn kemudian  Foundation Curry
di Paris -- FNA-B poluler dan
dipakai sampai sekarang

90
Apakah fine needle biopsi
/aspirasi jarum halus ??
 Alat diagnostik dengan cara melihat
morfologi sel yang diambil dengan
mempergunakan  jarum suntik.
 Nomenklatur :

- Aspiration cytologi
- Thin aspiration selective sampling

- Fine needle aspiration biopsy (FNA-

B)
91
Integrasi klinis, radiologi
dan patologi
 Peranan klinis
 Peranan radiologis

 Peranan patologi

92
PERANAN KLINIS
 Ananmnesa : keterangan/status lokalisasi
ukuran, keadaan klinis , status penderita
 Dibantu oleh status radiologi untuk tumor
non palpable,atau palpable o/ krn
metastase.
 Dokter umum dan ahli yang piawai dalam
FNA-B

93
Peranan radiologis
 Untuk menentukan letak tumor
 Untuk menentukan besarnya tumor
 Untuk menuntun ujung jarum menuju
sasaran .

94
Peranan patologi
 Melakukan biopsi aspirasi, dibantu
oleh ahli sitotehnologi
 Melakukan diagnostik sitologi untuk
menentukan diagnosa pasien.dengan
dibantu keterangan klinis pasien

95
TUMOR PALPABLE TUMOR NON PALPABLE

KLINIS KLINIS

FNA IMAGE METHOD

SITOLOGI FNA

HISTOPATOLOGI SITOLOGI

TERAPI HISTOPATOLOGI
TERAPI
96
Keuntungan fine needle
biopsi
 Keuntungan pasien
 Keuntungan manajeman klinis
 Keuntungan pengelola rumah sakit
 Keuntungan dari aspek patologi

97
Keuntungan FNA-B untuk
pasien
 Prosedur sederhana, sakit < , jaringan
parut <.
 Biaya pemeriksaan lebih murah ~ operasi
 Hasil yang didapat lebih cepat
 Dampak spychologis bagi pasien dapat
dikurangi.
 Aplikasi biopsi dapat menentukan tindakan
bedah selanjutnya.
98
Keuntungan pasien
 Pilihan yang terbaik bagi penderita
dengan kondisi yang tidak
memungkinkan untuk operasi
 Kesempatan menemukan kanker
secara dini lebih baik.

99
Keuntungan FNA-B untuk
manajemen klinis
 Dengan latihan tehnik FNA-B
beberapa waktu dapat dikuasai
 Peralatan sederhana
 Berdasarkan diagnosa sitologi FNA-
B , klinisi dapat dgn segera
melakukan terapi
 Diagnosa preoperatip membantu
persiapan operasi lebih efektip.

100
Keuntungan FNA-B untuk
manajemen klinis
 FNA-B dapat mengurangi pemeriksaan
histopatologis preoperatip potong beku,
sehingga penggunaan kamar bedah dapat
dibatasi ~ biaya dapat ditekan
 Membantu klinisi cepat menentukan jenis
tumor, dimana pembedahan merupakan
kontra indikasi.
 Penentuan stadium tumor ~kepentingan
prognosa
101
Keuntungan FNA-B pengelola
rumah sakit
 Diagnosa biopsi cepat ~ pelayanan
onkologi di RS dapat ditingkatkan.
 Biaya operational operasi dapat
ditekan, penggunaan kamar operasi
efektif
 Biopsi Aspirasi /FNA-B dapat
dilakukan dengan bed site

102
Keuntungan dari aspek
patologi
 Seorang patolog bukan lagi invisible
man dalam suatu tim onkologi.
 Diagnosa sitologi sebagai penunjang
diagnosa histopatologi namun bukan
ditujukan untuk menggantikan biopsi
bedah.

103
Sarana
 Spuit jarum suntik, 2,5 cc,5 cc, 10 cc
 Trochart Franzen,Comeco siringe
pistol
 Lidocain topical/sprey/injec
 Kapas
 Plester
 Kaca objek
104
105
Trochart Franzen
Spluit 10-20 cc

Anestesi lokal

Kaca objek

106
anesthesi

107
TEHNIK FINE NEEDLE BIOPSY

108
TEHNIK TANPA ASPIRASI
109
110
111
Keterbatasan biopsi aspirasi
 Ketepatan diagnosa sangat tergantung
oleh keterangan klinis .
 Tidak dapat menentukan semua sub tipe
dari tumor
 Untuk memperoleh sediaan /aspirat yang
adekuat memerlukan latihan dan
pengalaman
 Ketepatan diagnosa tergantung pd
pengalaman ahli patologi.

112
Keterbatasan fine needle
biopsi
 Hanya melihat morfologi sel , tidak
dapat melihat arsitektur jaringan.
 Diagnosa sitologi” malignansi yang
negatip “ belum merupakan diagnosa
akhir,karena tergantung dari cara
pengambilan sediaan, keadaan tumor

113
114
Indikasi fine needle aspirasi
biopsy
 Diagnostik preoperatip dengan sangkaan
klinis ,tumor maligna operable
 Diagnosis konfirmatifdengan sangkaan
klinis tumor maligna inoperable.
 Diagnosa konfirmatif tumor metastase
 Diagnosa kista, jinak,ganas
 Bahan mikrobiologi
 Bahan penelitian

115
Sasaran
 Tumor palpable
 Tumor non Palpable tertentu ( dgn
pendamping alat canggih radiologi) .

116
117
118
Cytology of breast carsinoma by needle
aspiration
Authors cases negative suspicious positive

STAVRIC et,al 108 5 0 103


(1973) (95,4%)

BOTHMANN et 58 5 7 46
al (1974) (12.1%) (79.3%)

KlINE 127 13 23 185


&NEAL(1976) (18.1%) (74,8)

Dikutip dari : C.Atlas Cancer Cytology 2 ed. Masyayoshi Takahashi, hal, 6,


1981
119
Frekwensi praktis diagnosis fine needle
aspirasi biopsi di RS Ulin ,6 bln terakhir

16,4%
32,8%
14,9%

7,4%
7,4%

8,9%

120
121
122
123
kesimpulan
 Fine needle aspirasi biopsi merupakan metoda
sederhana yang dapat menjembatani kesulitan
dalam menegakkan diagnosa tumor.
 Komunikasi dan kerjasama yang baik dapat
membantu dalam menjalankan diagnosa pasien
dengan cepat dan akurat.
 Dapat dilakukan o/ dokter umum *

* Yang sudah terampil

124
TERIMA KASIH

125

Anda mungkin juga menyukai