08 Patologi Payudara
08 Patologi Payudara
PAYUDARA
Oleh
Dr Nia kania ZN Sp PA
1
Topik
Anatomi dan morfologi
payudara
Kelainan yang sering terjadi
2
Anatomi dan morfologi payudara
Organ yang = kelenjar apokrin
10-20 lobus mengitari putting
Parenkhimnya mengandung duktus dan duktuli
Kelenjar, dilapisi epithel kuboid, jarkolagen,sel
lemak.
Dipengaruhi hormon estrogen, progesteron,
pituitari pada saat pubertas , pregnansi,
laktasi
3
4
Kelainan patologis
I. Kelainan kongenital
- Supernumerary of the nipple/breast, akibat
kelainan pertumbuhan embriologi sepanjang
milk line
- Conggenital inversi of the nipple, terjadi pd
buah dada yang menggantung , sering terjadi
pd saat menyusui.
- Amastasia, bentuk payudara yang kecil, atau
sama sekali tidak terbentuk payudara.
5
II. Penyakit karena inflamasi
Mastitis akut, abses payudara seringpada
->datia Langhan.
Fat Nekrosis,nekrosis fokal jar lemak,dan
karena sumbatan.
6
III. Penyakit fibrokistik dipengaruhi
hormonal
dsb,Fibrocystic of the breast, dsb
kistk hiperplasia
- Dipengaruhi hormon
- Gambaran kistik dan adenosis
- Kelainan terdapat pd usia 20-40 tahun
- Jarang sth menopause.
7
1. Fibrosis of the breast/ mastodinia/masoplasia
- Pada usia 30-35 tahun
- Unilateral
epithel duktus
- Lokasi sering kwadran lat atas.
Gambaran patologis,
- Tidak terbatas jelas
- Diameter 2 – 10 cm
stlh menstruasi
8
2. Cystik disease of the breast/Blood Good
ds ,schimmelbush’s ds, blue dome cyst.
- Pertumbuhan jar ikat, epitelial, kista
komposisinya sama .
- Umur 45-55
- Pertumbuhan kistik sesuai dengan siklus
menstruasi, tidak regresi
- Sering bilateral
- Batas tidak jelas
- Mikros, dilatasi kistik dan epithel duktus
- Klinis : nyeri premenstruasi.
9
10
3. Adenosis/ benign epithelial
hiperplasia/duktal papiloma/adenomatosis.
- Pertumbuhan jar. Epithel lebih banyak dari
jar ikat
- Dapat ditemukan fibrosis dan kista
nekrosis.
- Mikroskopis, intraduktal papiloma,a/
intraduktal hiperplasia
- Klinis, tumor padat,keras,nyeri premenstrual.
11
12
Wanita yang mempunyai
penyakit fibrokistik
mempunyai tendensi ca
payudara 4 – 12 kali lebih
besar !!!!
13
TUMOR PAYUDARA
Jinak Ganas
1. Fibroadenoma
Berasal dari lobulus
lobular ca in situ
mammae
infiltrating lobular ca
2. Cystosarcoma Berasal dari duktus
philloides Non infiltrating->intraduktal ca
Infiltrating -> invasip duktal ca
Medulari ca
musinous ca
Pagets disease
Berasal dari sweat gland
Berasal dari epithel gepeng
14
Tumor ganas
Teori , terjadi karena ;
lama ca payudara.
- Virus ; virus tipe RNA dpt ditransmit
15
Epidemiologi,
- Banyak dinegara barat
26/100.000 )
- Risiko pada :
Wanita yahudi
Sosek tinggi
Sejarah keluarga +
Tidak melahirkan
Menarchi dini.
16
1. Lobular karsinoma
- Non infiltrating, adanya
proliferasi sel anaplastik belum
melewati membran basalis
- Infiltrating lobular karsinoma ,
10% dari seluruh kanker
payudara, 20% nta bilateral,
sering multifokal, tanda khas
adnya “indian file “ bentuk sel
tumor uniform.
17
18
2. Duktal karsinoma
- 99% dari seluruh karsinoma payudara
- Intraduktal karsinoma, proliferasi epithel
duktus menembus membrana basalis ,
nekrosis daerah sentral, “comedo tipe”
- Infiltrating duktal karsinoma ,
a. Invasip duktal ( 70% ) klinis sering
memperlihatkan retraksi putting susu.
b. Medullari karsinoma , 5-10 %, tidak tampak
retraksi putting susu. Sering pada wanita ,
50 thn, secara mikroskopis, sel tumor
dikelilingi sel limposit tipe T dengan
plasma sel tang memproduksi Ig A
19
20
3. Colloid musinous karsinoma
- Klinis jarang ditemukan
21
Paget disease of the breast
- Lesi pada niple yang mempunyai latar
areola
- Mikroskopis, sel besar dengan
22
23
Tumor jinak
1. Fibroadenoma mammae
- Ad/ proliferasi ja ikat dan kelenjar
- Terjadi pd masa produktip
- Dipengaruhi o/ hormon estrogen
- Makros; berbatas tegas, 2-6 cm mobil
- Mikros, stroma proliferatip,fibrosis, struktur
kel, peri-intrakanalikuli.
- Varian : laktating adenoma
- Mikros : solid, aktifitas kel meningkat massa
amorf pada lumen.
24
25
Cystosarkoma philliodes
- Varian dari FAM.
- Proliferasi ja ikat lebih banyak dari
kelenjar
- Ukuran besar 10-15 cm
- Mikroskopis, cellularity >>,kelenjar <<
- Dapat menjadi malignan metastase
26
27
Etiologic factor for breast cancer
Genetic :
- BRCA-1 gene mutation (17q21)—risk 50% ,age 45 year, life time risk 85%
- BRCA-2 gene mutation (13)- early onset breast cancer
- P53 gene suppressor mutation
Hormonal Factor
Long stimulation of estrogen endogen
Environmental factor
high lipid diet
Oncogen factor :
proto oncogen amplification (erbB2,c-myc,c-ras)
gen suppressor rb mutation
28
A number of factor influence
the prognosis of breast cancer
1. Size of primary tumor (tumor more than 2cm being
associated with worst prognosis)
2. Lymph node involvement ,number of lymph node exhibiting
metastases ( example, lymph node axillary's – ,five year
survival 80% ; one-three lymph node +,50% ; four or more
lymph node +,21%)
3. Histology type and grade of tumor Survival for:
Intraductal carcinoma 74%,Papillary carcinoma
65%,Medullary carcinoma 58%, infiltrating ductal 29%
4. The Presence or absence of estrogen and progesterone
receptor tumor presence of the estrogen reseptor is more
favorable prognosis
29
Gambar 1
Anatomi payudara
30
Gambar 2 ,Pengaruh hormonal dengan proliferasi sroma,epitel payudara31
Gambar 3
Makroskopis
Mikroskopis
Fibrocistic of the breast
32
Gambar 4
Fibroadenoma mammae
33
Gambar 5
Duktal ca in situ
34
35
Gambar 6
Lobular ca in situ
36
37
Gambar 7
Invasive carsinoma mammae
38
Gambar 8
Medulary carsinoma
39
Gambar 9
Tubular carsinoma
40
Penyebaran carsinoma
mammae
41
42
Prognosa cancer payudara
Gambaran/tipe histologi :
Medullari, musinous,tubular invasive
lobular, agresifitas rendah
Grading histologi : well
Estrogen reseptor
43
Hubungan antara
Prognosa dengan
Status tumor
Setelah 8 tahun operasi grading
Metastase ke KGB
Status ER
44
Deteksi/diagnostik tumor
payudara
Mammografi
USG
Biopsi :
Fine needle biopsi……sitologi
operasi biopsi …..jaringan HistoPA
45
46
47
48
Perawatan Payudara pada
wanita
oleh
Dr Nia Kania SpPA
49
50
Anatomi payudara
Jaringan payudara :
Kulit
Jaringan fibro-dan collagen
Lemak
Kelenjar
51
52
Payudara adalah kelenjar yang terdiri
daripada banyak saluran (ducts) yang
dikelilingi oleh lobus (lobes) tisu-tisu
kelenjar dan jaringan lemak.
Peranan utamanya ialah membuat dan
mengeluarkan susu. Payudara
dipengaruhi oleh hormon seks wanita
yang dikeluarkan oleh indung telur
estrogen. Hormon-hormon inilah yang
menyebabkan payudara membesar dan
berubah mengikuti siklus haid.
53
Penyakit yang sering terjadi
pada payudara
Infeksi
Kista
Tumor :
Jinak
Ganas
54
Infeksi
55
56
Kista
Penyakit Fibrokistik
Terjadi pada usia tua atau setelah
menyusui
Kista Karena abses/infeksi
57
Tumor
Jinak : Fibro adenoma payudara /FAM
Fibrosis payudara
58
Tanda tanda keganasan
Payudara
Benjolan > 2 cm
Permukaan kulit seperti kulit jeruk
Tidak hilang dengan siklus menstruasi
Putting susu masuk kedalam
Ada tarikan / jaringan parut pada jaringan
Payudara
Putting susu mengeluarkan cairan
kemerahan
59
Benjolan > 2 cm
60
Retraksi daerah tumor
61
Putting susu masuk kedalam
62
Gambaran seperti kulit jeruk
63
Berbagai penyakit pada
payudara
64
65
66
Cara memelihara payudara
1. Perilaku para ibu
a. Putting susu/putting
payudara
b. jaringan payudara
2. Makanan
3. Olah raga
4. Deteksi dini Sarari
67
Cara memelihara putting
susu
Bersihkan dengan kapas dan air hangat
lemak akan hilang minimal 2mgg sekali
Bila ada luka /jerawat jangan dipijit
kompres dengan handuk hangat dan
minyak zaitun. Bila berlanjut cepat pergi ke
dokter
Puting masuk ke dalam, ada rasa sakit,
teraba benjolan – pergi ke dokter
68
Cara memelihara jar
payudara
Pemakain BH Saudara kandung
payudara – melindungi – menyangga .
-Gantilah secara periodik,
-Pakailah ukuran yang sesuai
-Pilih bahan yang enak c/ katun , poliester
dingin
Pemakaian masker setelah tidak menyusui
69
Makanan
1. konsumsi rumput laut
2. Kurangi lemak
3. Tingkatkan asupan serat
4. Tingkatkan asupan sayuran
5. Tingkatkan asupan Ikan
6. Tingkatkan asupan produk kedelai
70
Rumput laut
Ω Jepang tingkat pertumbuhan kanker
payudara rendah. Ini terkait pola makan
yang terbiasa mengkonsumsi rumput
laut. Rumput laut terbukti memiliki
manfaat me frekwesi kanker payudara
Harvard School of Public Health
Ω Kebutuhan ,konsumsi rumput-rumput laut
seperti kelp atau nori atau alga hijau seperti
spirulina dan chlorella
(3 gram) setiap hari.
71
Makanan rendah lemak
Pola makan yang tinggi lemak hewani dapat
meningkatkan resiko kanker payudara.
menghasilkan zat kimia dalam usus yang ketika
berhubungan dengan bakteri akan merubahnya
menjadi estrogen sebagai penyebab kanker.
Estrogen disimpan dalam jaringan lemak
payudara sehingga membuat sel dalam area ini
lebih mungkin tumbuh menjadi kanker. Batasi
konsumsi lemak sehari-hari sampai kira-kira 20
persen dari seluruh konsumsi kalori, anda
berarti telah mengurangi peluang tumbuhnya
kanker payudara.
72
Tingkatkan konsumsi serat
Konsumsi buah-buahan dan sayuran
penting untuk mencegah kanker payudara.
Serat yang terkandung dalam makanan
seperti buncis, seluruh jenis gandum, buah-
buahan dan sayuran dapat mempengaruhi
metabolisme estrogen dalam tubuh dan
menurunkan estrogen dalam darah.
73
Makan banyak sayuran
Makan banyak sayuran ( brokoli, kubis brussel, kol,
bok choy, sayuran hijau seperti kangkung dan
bayam, kembang kol ,lobak cina baik bagi kesehatan
payudara karena mengandung komponen sulfur
yang disebut indoles. Indoles sebenarnya membantu
mengurangi estrogen dari tubuh dan mencegahnya
tumbuh menjadi kanker payudara. .
74
Makanan tinggi kandungan omaga 3
Penelitian menujukan makan sedikitnya tiga
porsi ikan laut setiap minggu seperti tuna,
salmon, makarel, dan sarden dapat membantu
mencegah kanker payudara. Minyak Omega 3
yang biasanya ditemukan dalam ikan ini dapat
membantu memperkuat sistem kekebalan dan
menghalangi pengaruh tumor yang
menyebabkan kanker.
Mungkin pendapat terbaik mengenai hal ini
adalah penemuan di Amerika Utara dimana
wanita Eskimo yang makan minyak Omega 3
berasal dari ikan sama sekali tidak memiliki
kanker payudara.
75
Produk kedelai
Beberapa ilmuwan yakin makan
produk kedelai dapat melindungi
terhadap hormon penyebab tumor.
Kacang kedelai dan produk kedelai
lainnya mengandung genistein,
sebuah estrogen alami yang
mengikat pada reseptor dalam
payudara sehingga tidak mungkin
tumbuhnya kanker.
76
OLAH RAGA MENGENCANGKAN PAYUDARA
77
78
79
Metoda pengenalan dini
kanker ganas payudara
Sarari / Sadari
Mammografi
USG
FNA-B
80
Berdiri dengan tegak didepan kaca, untuk melihat
bentuk, warna kulit dan putting susu
81
Angkat kedua tangan kebelakang , lihatlah apakah
ada tarikan ke daerah Tertentu.
82
Rabalah payudara dengan ujung jari secara perlahan
dengan gerakan
Memutar sesuai jarum jam.
83
Tidurlah telentang dan raba payudara dengan
ujung jari perlahan mengitari
Putting susu sesuai jarum jam
4
84
Pijat putting susu , untuk melihat warna cairan
yang keluar dari putting susu
5
85
Mammografi
Alat instrumentasi yang
dipergunakan untuk melihat refleksi
alur pembuluh
darah pada payudara
86
ultrasonografi
87
FNA-B
88
BIOPSI ASPIRASI JARUM
HALUS
O/
Dr NIA KANIA ZN SP PA
89
Pendahuluan
Martin &Ellis 1926 minimal
invasion diagnosis sitologi.
25 thn kemudian Foundation Curry
di Paris -- FNA-B poluler dan
dipakai sampai sekarang
90
Apakah fine needle biopsi
/aspirasi jarum halus ??
Alat diagnostik dengan cara melihat
morfologi sel yang diambil dengan
mempergunakan jarum suntik.
Nomenklatur :
- Aspiration cytologi
- Thin aspiration selective sampling
B)
91
Integrasi klinis, radiologi
dan patologi
Peranan klinis
Peranan radiologis
Peranan patologi
92
PERANAN KLINIS
Ananmnesa : keterangan/status lokalisasi
ukuran, keadaan klinis , status penderita
Dibantu oleh status radiologi untuk tumor
non palpable,atau palpable o/ krn
metastase.
Dokter umum dan ahli yang piawai dalam
FNA-B
93
Peranan radiologis
Untuk menentukan letak tumor
Untuk menentukan besarnya tumor
Untuk menuntun ujung jarum menuju
sasaran .
94
Peranan patologi
Melakukan biopsi aspirasi, dibantu
oleh ahli sitotehnologi
Melakukan diagnostik sitologi untuk
menentukan diagnosa pasien.dengan
dibantu keterangan klinis pasien
95
TUMOR PALPABLE TUMOR NON PALPABLE
KLINIS KLINIS
SITOLOGI FNA
HISTOPATOLOGI SITOLOGI
TERAPI HISTOPATOLOGI
TERAPI
96
Keuntungan fine needle
biopsi
Keuntungan pasien
Keuntungan manajeman klinis
Keuntungan pengelola rumah sakit
Keuntungan dari aspek patologi
97
Keuntungan FNA-B untuk
pasien
Prosedur sederhana, sakit < , jaringan
parut <.
Biaya pemeriksaan lebih murah ~ operasi
Hasil yang didapat lebih cepat
Dampak spychologis bagi pasien dapat
dikurangi.
Aplikasi biopsi dapat menentukan tindakan
bedah selanjutnya.
98
Keuntungan pasien
Pilihan yang terbaik bagi penderita
dengan kondisi yang tidak
memungkinkan untuk operasi
Kesempatan menemukan kanker
secara dini lebih baik.
99
Keuntungan FNA-B untuk
manajemen klinis
Dengan latihan tehnik FNA-B
beberapa waktu dapat dikuasai
Peralatan sederhana
Berdasarkan diagnosa sitologi FNA-
B , klinisi dapat dgn segera
melakukan terapi
Diagnosa preoperatip membantu
persiapan operasi lebih efektip.
100
Keuntungan FNA-B untuk
manajemen klinis
FNA-B dapat mengurangi pemeriksaan
histopatologis preoperatip potong beku,
sehingga penggunaan kamar bedah dapat
dibatasi ~ biaya dapat ditekan
Membantu klinisi cepat menentukan jenis
tumor, dimana pembedahan merupakan
kontra indikasi.
Penentuan stadium tumor ~kepentingan
prognosa
101
Keuntungan FNA-B pengelola
rumah sakit
Diagnosa biopsi cepat ~ pelayanan
onkologi di RS dapat ditingkatkan.
Biaya operational operasi dapat
ditekan, penggunaan kamar operasi
efektif
Biopsi Aspirasi /FNA-B dapat
dilakukan dengan bed site
102
Keuntungan dari aspek
patologi
Seorang patolog bukan lagi invisible
man dalam suatu tim onkologi.
Diagnosa sitologi sebagai penunjang
diagnosa histopatologi namun bukan
ditujukan untuk menggantikan biopsi
bedah.
103
Sarana
Spuit jarum suntik, 2,5 cc,5 cc, 10 cc
Trochart Franzen,Comeco siringe
pistol
Lidocain topical/sprey/injec
Kapas
Plester
Kaca objek
104
105
Trochart Franzen
Spluit 10-20 cc
Anestesi lokal
Kaca objek
106
anesthesi
107
TEHNIK FINE NEEDLE BIOPSY
108
TEHNIK TANPA ASPIRASI
109
110
111
Keterbatasan biopsi aspirasi
Ketepatan diagnosa sangat tergantung
oleh keterangan klinis .
Tidak dapat menentukan semua sub tipe
dari tumor
Untuk memperoleh sediaan /aspirat yang
adekuat memerlukan latihan dan
pengalaman
Ketepatan diagnosa tergantung pd
pengalaman ahli patologi.
112
Keterbatasan fine needle
biopsi
Hanya melihat morfologi sel , tidak
dapat melihat arsitektur jaringan.
Diagnosa sitologi” malignansi yang
negatip “ belum merupakan diagnosa
akhir,karena tergantung dari cara
pengambilan sediaan, keadaan tumor
113
114
Indikasi fine needle aspirasi
biopsy
Diagnostik preoperatip dengan sangkaan
klinis ,tumor maligna operable
Diagnosis konfirmatifdengan sangkaan
klinis tumor maligna inoperable.
Diagnosa konfirmatif tumor metastase
Diagnosa kista, jinak,ganas
Bahan mikrobiologi
Bahan penelitian
115
Sasaran
Tumor palpable
Tumor non Palpable tertentu ( dgn
pendamping alat canggih radiologi) .
116
117
118
Cytology of breast carsinoma by needle
aspiration
Authors cases negative suspicious positive
BOTHMANN et 58 5 7 46
al (1974) (12.1%) (79.3%)
16,4%
32,8%
14,9%
7,4%
7,4%
8,9%
120
121
122
123
kesimpulan
Fine needle aspirasi biopsi merupakan metoda
sederhana yang dapat menjembatani kesulitan
dalam menegakkan diagnosa tumor.
Komunikasi dan kerjasama yang baik dapat
membantu dalam menjalankan diagnosa pasien
dengan cepat dan akurat.
Dapat dilakukan o/ dokter umum *
124
TERIMA KASIH
125