Anda di halaman 1dari 28

HORMON TUMBUHAN

Disusun oleh:
1. Nadiah Fauziah 134190171
2. Chandra Wahyu Kusuma 134190172
3. Arfia Zahra W A 134190173
4. Kharisma Larasati M P 134190174
5. Afiyah Kusuma Astuti 134190175
Pengertian Hormon Tumbuhan
◦Hormon tumbuhan atau fitohormon, adalah sekumpulan senyawa
organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun
dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil mampu
mendorong, menghambat, atau
mengubah pertumbuhan, perkembangan,
dan pergerakan (taksis) tumbuhan. "Kadar kecil" yang dimaksud berada
pada kisaran satu milimol per liter sampai satu mikromol per liter
◦Hormon tumbuhan dihasilkan dari jaringan non-spesifik
(biasanya meristematik) yang menghasilkan zat ini apabila
mendapat rangsang. Penyebaran hormon tumbuhan tidak harus melalui
sistem pembuluh karena hormon tumbuhan dapat ditranslokasi
melalui sitoplasma atau ruang antarsel.
◦Hormon tumbuhan dihasilkan sendiri oleh individu yang
bersangkutan ("endogen"). Pemberian hormon dari luar
sistem individu dapat pula dilakukan ("eksogen"). Pemberian
secara eksogen dapat juga melibatkan bahan kimia non-
alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan) yang
menimbulkan rangsang yang serupa dengan fitohormon
alami. Oleh karena itu, untuk mengakomodasi perbedaan
dari hormon hewan, dipakai pula istilah zat pengatur
tumbuh tumbuhan (bahasa Inggris : plant growth
regulator/substances) bagi hormon tumbuhan.
◦Kebanyakan ahli fisiologi tumbuhan menggunakan istilah zat
pengatur tumbuh tanaman (plant growth substance) dari pada
istilah harmon tanaman. Karena istilah tersebut dapat mencakup
baik zat-zat endogen maupun zat eksogen (sintetik) yang dapat
mengubah pertumbuhan tanaman. Zat pengatur tumbuh tanaman
(ZPT) yang dihasilkan oleh tanaman disebut fitohormon,
sedangkan yang sintetik disebut zat pengatur tumbuh tanaman
sintetik.
◦Zat pengatur tumbuh adalah senyawa organik bukan hara, yang dalam
jumlah sedikit (lmM) dapat merangsang, menghambat dan
mempengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman
(Wattimena 2000).
◦Zat pengatur tumbuh ada yang berasal dari tumbuhan itu
sendiri (zat pengatur tumbuh endogen) dan bersifat alami dan
ada juga yang berasal dari luar tumbuhan tersebut dan
disebut sintetis.
◦Zat pengatur tumbuh sangat diperlukan sebagai komponen
medium bagi pertumbuhan dan diferensiasi sel. Tanpa zat
pengatur tumbuh, pertumbuhan eksplan akan terhambat,
bahkan mungkin tidak tumbuh sama sekali.
Syarat
◦Menurut defenisi diatas, harmon tanaman harus memenuhi beberapa syarat
berikut, yaitu :
(1) Senyawa organik yang dihasilkan oleh tanaman sendiri
(2) Harus dapat ditranslokasikan
(3) Tempat sintetis dan kerja berbeda
( 4) Aktif dalam konsentrasi rendah.
Kelompok Hormon
Mengikuti kesepakatan banyak ahli, terdapat lima
kelompok utama hormon tumbuhan, yaitu
1. Auksin (AUX)
2. Sitokinin (CK)
3. Giberelin (atau asam giberelat, GA)
4. Etilena (etena, ETH)
5. Asam Absisat (abscisic acid, ABA).
Perbedaan Hormon dan ZPT
◦ Hormon, dihasilkan secara alami oleh tumbuhan
◦ Zat Pengatur Tubuh (ZPT), diaplikasikan pada tumbuhan dengan
sengaja oleh manusia. ZPT terdiri atas :
a. Senyawa sintetik
b. Hormon alami yang diekstrak dari jaringan tumbuhan
AUKSIN
◦Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar,
dan pembentukan bunga.
◦Auksin diproduksi dalam jaringan meristimatik yang aktif (yaitu tunas, daun
muda, dan buah) (Gardner, dkk., 1991). Kemudian auxin menyebar luas dalam
seluruh tubuh tanaman, penyebarluasannya dengan arah dari atas ke bawah
hingga titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan
parenkhim (Rismunandar, 1988)
◦ Auksin dicirikan sebagai substansi yang merangsang pembelokan ke arah cahaya
(fotonasti) pada bioassay terhadap koleoptil haver (Avena sativa) pada suatu kisaran
konsentrasi. Kebanyakan auksin alami memiliki gugus indol. Beberapa auksin alami adalah
asam indolasetat (IAA) dan asam indolbutirat (IBA). Auksin sintetik (dibuat oleh manusia)
banyak macamnya, yang umum dikenal adalah asam naftalenasetat (NAA), asam beta-
naftoksiasetat (BNOA), asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D), dan asam 4-
klorofenoksiasetat (4-CPA).
◦Cara kerja hormon auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu
protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+
ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan
beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel
tumbuhan kemudian memanjang akibat air yang masuk secara osmosis.
Fungsi auksin :
1. Merangsang perpanjangan sel,
2. Merangsang aktivitas kambium,
3. Merangsang pembekokan batang,
4. Merangsang pantenokarpi,
5. Merangsang dominasi apikal,
6. Membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu
pertumbuha akar maupun pertumbuhan batang,
7. Mempercepat perkecambahan,
8. Membantu dalam proses pembelahan sel ,
9. Mempercepat pemasakan buah,
10. Mengurangi jumlah biji dalam buah.
Sitokinin
◦Sitokinin adalah sekelompok hormon tumbuhan dan
zat pengatur tumbuh yang mendorong
terjadinya pembelahan sel (sitokinesis) di jaringan
meristematik. Selain peran utamanya sebagai
pengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel, sitokinin
juga mempengaruhi dominansi pucuk,
pertumbuhan kuncup tepi,
dan penuaan (senescense) daun. 
◦Sitokinin dapat bekerja lokal ataupun jarak jauh.
Biasanya, sitokinin ditransportasi lewat pembuluh
kayu. Dalam menjalankan fungsi fisiologinya,
Fungsi Sitokinin :
1. Membantu pembelahan sel (sitokinesis) dengan bantuan hormone auksin dan
hormone giberelin
2. Membantu diferesiensi mitosis
3. Merangsang pertumbuhan tunas pada kultur jaringan (namun tidak berhasil
optimal pada tanaman yang sudah dewasa)
4. Mampu menghentikan pertumbuhan kuncup atas (apikal)
5. Mampu merangsang pertumbuhan kuncup samping (lateral)
6. Mampu merangsang morfogenesis atau inisiasi seperti pembentukan tunas
pada suatu kultur jaringan
7. Membantu merangsang perluasan daun melalui pembesaran sel
8. Membantu merangsang pemanjangan di titik tumbuh daun (baca : fungsi
daun pada tumbuhan)
9. Membantu merangsang pembentukan akar cabang
10.Membantu pembukaan stomata pada beberapa jenis tumbuhan
Giberelin
◦Giberelin adalah semua anggota kelompok hormon tumbuhan yang memiliki
fungsi yang serupa atau terkait dengan bioassay GA1. GA hadir pada hampir
sepanjang hidup tumbuhan dan diketahui mengatur perkecambahan,
pemanjangan batang, pemicuan pembungaan, perkembangan kepala
sari (anther), perkembangan biji dan pertumbuhan perikarp. Selain itu,
fitohormon ini juga berperan dalam tanggapan terhadap rangsang melalui
regulasi fisiologis yang terkait dengan mekanisme biosintesisnya.
◦Giberelin bersama dengan auksin mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan. Namun, giberelin yang dihasilkan tumbuhan dapat bergerak ke dua
arah, sedangkan auksin hanya dapat bergerak ke satu arah. Hal ini menyebabkan
giberelin ada di hampir setiap bagian-bagian tumbuhan.
Fungsi Giberelin:
1. Membantu pertumbuhan tunas embrio
2. Membantu perkecambahan embrio
3. Membantu merangsang pembentukan enzim amylase, maltase, dan pemecah
protein
4. Membantu pembentukan biji
5. Munculnya buah tanpa biji
6. Mampu memecah senyawa amilum untuk menghasilkan senyawa glukosa
7. Meninggikan tumbuhan kerdil menjadi tumbuhan normal
8. Membantu dalam proses pembentukan biji
9. Merangsang serbuk sari atau polen
10.Membantu memperbesar ukuran pada buah
11.Membantu merangsang pembentuka bunga
12.Membantu menghentikan masa dorminasi biji (kebalikan hormone sitokinin)
Gas Etilen
◦ Etilena merupakan hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil metabolisme normal
dalam tanaman. Etilena berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun.
Etilena disebut juga ethene Senyawa etilena pada tumbuhan ditemukan dalam
fase gas, sehingga disebut juga gas etilena. Gas etilena tidak berwarna dan mudah
menguap.
◦ Apabila konsentrasi etilena sangat tinggi dibanding hormon auksin dan giberelin, etilena
dapat menghambat proses pembentukkan batang, akar, dan bunga. Namun etilena juga
dapat merangsang pembentukkan bunga bila bersama-sama dengan hormon auksin.
◦ Etilena sering dimanfaatkan oleh para distributor dan importir buah. Buah dikemas
dalam bentuk belum masak saat diangkut pedagang buah. Setelah sampai untuk
diperdagangkan, buah tersebut diberikan etilena (diperam) sehingga cepat masak.
◦ Dalam pematangan buah, etilena bekerja dengan cara memecahkan klorofil pada buah
muda, sehingga buah hanya memiliki xantofil dan karoten. Dengan demikian, warna
buah menjadi jingga atau merah.
Fungsi lain etilena secara khusus adalah:
1.Mengakhiri masa dormans
2.Merangsang pertumbuhan akar dan batang
3.Pembentukan akar adventif
4.Merangsang absisi buah dan daun
5.Merangsang induksi bunga Bromilia
6.Induksi sel kelamin betina pada bunga
7.Merangsang pemekaran bunga
Asam Absisat (ABA)
◦Asam absisat adalah molekul seskuiterpenoid (memiliki
15 atom karbon) yang merupakan salah satu hormon
tumbuhan. Selain dihasilkan secara alami oleh oleh tumbuhan,
hormon ini juga dihasilkan oleh alga hijau dan cendawan.
◦Asam absisat berperan penting pemulaian
(inisiasi) dormansi biji. Dalam keadaan dorman atau "istirahat",
tidak terjadi pertumbuhan dan aktivitas fisiologis berhenti
sementara. Proses dormansi biji ini penting untuk menjaga agar biji
tidak berkecambah sebelum waktu yang tidak dikehendaki. Hal ini
terutama sangat dibutuhkan pada tumbuha tahunan dan tumbuhan
dwimusim yang bijinya memerlukan cadangan makanan di musim
dingin ataupun musim panas panjang
◦Tumbuhan menghasilkan ABA untuk maturasi biji dan menjaga biji
◦ABA juga sangat penting untuk menghadapi kondisi cekaman
lingkungan, seperti kekeringan. Hormon ini merangsang
penutupan stomata pada epidermis daun dengan menurunkan tekanan
osmotik dalam sel dan menyebabkan turgor sel. Akibatnya, kehilangan
cairan tanaman yang disebabkan oleh transpirasi melalui stomata dapat
dicegah. ABA juga mencegah kehilangan air dari tubuh tumbuhan
dengan membentuk lapisan epikutikula atau lapisan lilin. Selain itu, ABA
juga dapat menstimulasi pengambilan air melalui akar. ABA juga
berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan
kadar garam atau salinitas yang tinggi. 
Fungsi asam absisat:

1. Menghambat pertumbuhan tunas namun tidak memberi banyak pengaruh


pada akar bahkan dapat mendorong tumbuhnya akar,
2. Menginduksi benih untuk melakukan sintesis protein penyimpanan,
3. Menghambat pengaruh gliberin sehingga dapat merangsang sintesis de
novo dari amylase,
4. Melakukan induksi pada transkripsi gen terutama pada inhibitor
proteinase yang menanggapi luka,
5. Membantu perkembangan biji
Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan
organ tumbuhan, diantaranya :
◦ 1) Rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar
◦ 2) Kaulokalin, dapat memacu pertumbuhan batang
◦ 3) Fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun
◦ 4) Anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga
Asam traumalin atau kambium
luka
Asam traumalin ditemukan pertama kali dan dipelajari oleh Haberland.
Hormon asam traumalin ialah hormon perawatan tumbuhan yang fungsi
utamanya dalam kerusakan atau luka yang terjadi oleh tumbuhan. Asam
traumalin merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai
mekanisme untuk menutupi luka.
Fungsi asam traumalin:
Menutup luka
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai