Kebutuhan Eliminasi Fekal
Kebutuhan Eliminasi Fekal
ELIMINASI
ELIMINASI FEKAL
• Makanan penghasil gas: kubis, bawang merah, kembang kol, pisang dan apel.
• Makanan penghasil laksatif: kulit gandum, biah prem, ara, cokelat, dan
alcohol.
• Makanan penghasil konstipasi: keju, pasta, telur, dan daging tanpa lemak.
3) CAIRAN
• Tubuh terus menyerap kembali cairan dari kime saat bergerak di
sepankang kolon. Kime menjadi lebih kering dibandingkan normal,
sehingga feses keras.
• Penguranan cairan memperlambat perjalanan kime di sepankang
susu, makin meningkatkan penyerapan kembali cairan dari kime.
• Eliminasi fekal yang sehat biasanya memerlukan asupan cairan
sebanyak 2000 mL – 3000 mL.
• Bila kimer bergerak terlalu cepat, penyerapan kembali cairan ke
dalam darah menjadi singkat, akibatnya feses menjadi lunak
bahkan cair/encer.
4) AKTIVITAS
• Menstimulasi peristalsis, memfasilitasi pergerakan kime
sepanjang kolon.
• Otot abdomen dan otot panggul yang lemah sering kali
tidak efektif dalam meningkatkan tekanan intra abdomen
selama defekasi atau dalam mengontrol defekasi.
• Otot yang lemah dapat terjadi akibat kurangnya latihan,
imobilitas, atau gangguan fungsi neurologi.
• Klien bedrest (tirah baring) dapat mengalami konstipasi.
5) FAKTOR PSIKOLOGI
1.INKONTINENSIA ALVI
2.KONSTIPASI
3.RISIKO KONSTIPASI
4.PERSEPSI KONSTIPASI
5.DIARE
a) RISIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN DIARE BERKEPANJANGAN/
KEHILANGAN CAIRAN ABNORMAL MELALUI OSTOMI.
PERENCANAAN
3) Mengurangi flatulens
IMPLEMENTASI
4) Pemberian enema
Enema adalah suatu larutan yang dimasukkan ke dalam
rektum dan usus besar. Kerja enema adalah untuk
mendistensikan usus dan kadang kala untuk mengiritasi
mukosa usus, sehingga meningkatkan peristalsis dan
ekskresi feses dan flatus.
Tipe enema: enema pembersih, enema karminatif,
enema retensi, enema aliran balik.
IMPLEMENTASI
• 8) penatalaksanaan ostomi
• Perawatan stoma dan kulit
• Irigasi kolostomi