Anda di halaman 1dari 54

Nama Kelompok:

1.Katang, Hendri
2.Somba, Chintya
3.Manurung, Novita
4.Mokorouw, Frendsly
Periode Pascapartum
Periode pascapartum juga disebut periode
pemulihan awal sekitar satu sampai dua jam
setelah anak lahir, atau sering disebut juga
tahap keempat

Periode pascapartum adalah masa dimana


setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat
reproduksi kembali normal seperti sebelum
hamil dan berlangsung selama enam minggu
atau 42 hari (Ambarwati & Wulandari, 2008)
Pengkajian

Komponen pengkajian
awal terdiri dari status
emosi ibu, tingkat energi,
derajat kelelahan fisik,
rasa lapar dan rasa haus
Status emosi ibu

Sedih Takut Gembira Marah Hipersensitive

Tingkat energi
1. Apakah pasien sudah dapat berjalan ?
2. Apakah pasien sudah dapat duduk ?
3. Apakah pasien sudah bisa pergi ke toilet ?

4
1. Tanda-tanda vital

Pemeriksaan tanda-tanda vital


terdiri dari pengukuran tekanan
darah, nadi, pernafasan dan suhu
tubuh

2. Pengkajian fisik berkelanjutan

Yang terdiri dari :


Pemeriksaan payudara, tinggi
fundus, lokia, perineum, fungsi
kemih dan defekasi, tanda-tanda
vital dan tungkai.
Hasil yang diharapkan

• Tetap bebas dari infeksi


• Memperlihatkan karakteristik involusi dan lokia yang normal
• Tetap merasa nyaman dan bebas dari cedera
• Memiliki pola defekasi dan pola kemih yang normal
• Memiliki pengetahuan yang adekuat tentang perawatan payudara, baik
pada ibu menyusui, maupun ibu tidak menyusui
• Melindungi kesehatan kehamilan berikutnya dan kesehatan anak-anak
• Mengintegrasi bayi baru lahir kedalam keluarga
PERAWATAN KOLABORATIF
1. Mencegah Infeksi.

Salah satu cara untuk


mencegah infeksi yaitu
dengan cara
mempertahankan kebersihan
lingkungan dan juga
kebersihan dari ibu sendiri.

7
2. Mencegah perdarahan
PERAWATAN KOLABORATIF
berlebihan
Penyebab paling utama dari
perdarahan setelah melahirkan yaitu
Atoni Uterus. yaitu keadaan dimana
terjadi kegagalan otot rahim untuk
berkontraksi dengan kuat. pada saat
palpasi rahim terasa lunak.

Intervensi yang sering digunakan untuk


mencegah perdarahan yang berlebih
yaitu mempertahankan tonus rahim
dan mencegah distensi kandung
kemih.
8
MEMPERTAHANKAN TONUS RAHIM
Menstimulasi dengan pijatan lembut di
bagian fundus rahim sampai rahim terasa
keras. Pijatan pada fundus bisa menyebabkan
perdarahan vagina meningkat yang dimana
darah yang keluar adalah berupa bentuk
bekuan darah.
MENCEGAH DISTENSI KANDUNG KEMIH
Intervensi yang dilakukan difokuskan
untuk membantu ibu mengosongkan
kandung kemih secara spontan
sesegara mungkin.
PROMOSI KENYAMANAN,
ISTIRAHAT,AMBULASI, DAN LATIHAN

Rasa nyaman
Perawat harus dapat mengkaji karakteristik dari nyeri dan promosi
yang dapat di berikan adalah dapat bersifat nonfarmakologi dan
farmakologi

Istirahat
Intervensi yang harus diberikan adalah bantu pasien untuk
mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup.
Ambulasi
ambulasi adalah salah satu cara untuk membantu
mengurangi insiden thromboembolisme dan
mempercepat pemulihan kekuatan ibu.

1. Lakukan fleksi dengan ekstensi kaki secara bergantian


2. Putar tumit dengan gerakan secara sirkular
3. Lakukan fleksi dan ekstensi tungkai secara bergantia
4. Tekan bagian belakang lutut kearah permukaan tempat
tidur; rileks
Latihan Fisik

kebanyakan wanita setelah melahirkan


ingin mengembalikan tubuh mereka seperti
sebelum hamil.

13
PROMOSI MENYUSUI DAN SUPRESI LAKTASI
Promosi menyusui
2 jam pertama setelah melahirkan adalah hal yang paling penting
untuk bayi mendapatkan asi dari ibunya

Supresi laktasi
Hal ini dapat dilakukan jika seorang ibu memutuskan untuk tidak mau
menyusui anaknya atau bayinya meninggal.
ibu yang tidak menyusui biasanya disebabkan oleh engorgement payudara
Penatalaksanaan
Perawatan Kebutuhan
Psikososial
Pengkajian Adaptasi menjadi Orangtua

• Dampak pengalaman melahirkan

• Citra diri ibu

• Interaksi orangtua – bayi (perilaku

adaptif dan perilaku maladaptif)


• Dampak pengalaman melahirkan

Apa yang dirasakan orangtua tentang


pengalaman melahirkan akan
mempengaruhi adaptasi mereka untuk
mejadi orangtua.
• Citra diri ibu

Bagaimana perasaan ibu baru tentang diri dan tubuhnya selama


masa nifas dapat mempengaruhi perilaku dan adaptasinya dalam
menjadi orangtua. Dan juga dapat mempengaruhi seksualitasnya.
• Interaksi orangtua - bayi
Kualitas dari ibu dan ayah sebagai orangtua akan mempengaruhi perawatan
dan perlindungan mereka kepada bayi mereka. Tanda-tanda tersebut akan terlihat
dari bagaimana respons atau cara mereka bereaksi terhadap bayi yang baru lahir
tersebut.
a. Perilaku adaptif (sesuai dengan kebutuhan bayi)
b. Perilaku maladaptif (tidak sesuai dengan kebutuhan bayi)
Perawatan Kolaboratif

Strategi Koping untuk Orangtua Baru


 Penyesuaian pribadi yang sehat
 Penyesuaian terhadap anggota keluarga baru
 Kakek-nenek/ keluarga besar
 Saudara kandung
 Penyesuaian pribadi yang sehat

Pemberian lebih banyak informasi kepada ibu tentang


perubahan pola hidup setelah melahirkan penting agar ibu tersebut
tidak akan mengalami postpartum blues (depresi).
 Saudara kandung
Pertengkaran antar saudara kandung (sibling rivalry) sudah biasa terjadi
dalam setiap keluarga yang memiliki bayi yang baru lahir.

Anjuran untuk mengurangi permusuhan saudara kandung :


 Ubah pengaturan tidur pada waktu dini/awal
 Buat perencanaan perawatan anak jauh sebelum melahirkan
 Diskusikan perawatan yang akan diperlukan bayi yang baru
 Sediakan waktu khusus bersama anak yang lebih tua
 Bersiaplah menerima anak berperilaku seperti bayi untuk sementara
 Jangan biarkan kerabat atau teman-teman mengabaikan anak yang
lebih tua
 Biarkan anak yang lebih tua membantu dalam perawatan bayi baru
Evaluasi

Keluar dari rumah sakit

 Aktivitas seksual

 Obat yang diprogramkan

 Pemeriksaan rutin ibu dan bayi


 Aktivitas seksual
Penting bagi perawat untuk membahas masalah pengaruh fisik dan
psikologis akibat melahirkan terhadap hubungan seksual.

 Pemeriksan rutin ibu dan bayi


Ibu yang melahirkan tanpa komplikasi biasanya akan dijadwalkan
untuk menjalani pemeriksaan pascapartum sesudah 6 minggu keluar dari
rumah sakit. Jika melahirkan dengan cara sesar, ibu akan dijadwalkan untuk
melakukan pemeriksaan setelah 2 minggu keluar dari rumah sakit. Waktu ini
harus dimasukkan kedalam instruksi pasien sebelum ia pulang.
PENATALAKSANAAN
PERAWATAN KONTRASEPSI Pembicaraan tentang
kontrasepsi harus diberikan
pada ibu yang baru
melahirkan. Apalagi ibu
yang tidak menyusui,
karena ibu yang tidak
menyusui dapat mengalami
ovulasi dini yakni dalam satu
bulan sesudah melahirkan.
Ibu yang tidak
menggunakan alat
kontrasepsi beresiko hamil
lebih cepat dari yang
direncanakan.

25
KONTRASEPSI
• KONTRASEPSI adalah
pencegahan
kehamilan secara
sukarela dengan
mempertimbangkan,
baik implikasi individual
maupun sosial.

26
FAKTOR YANG MEMENGARUHI EFEKTIVITAS
METODE
Frekuensi hubungan seksual
Motivasi untuk mencegah kehamilan
Pemahaman tentang penggunaan metode
Kepatuhan dalam menjalankan semua intruksi
yang terkait dengan metode
Pencegahan jangka pendek atau jangka
panjang
Kemungkinan hamil pada setiap wanita

27
PERAWATAN KOLABORATIF

1. Metode 2. Metode 3. Metode yang


Kontrasepsi tanpa resep memerlukan resep

28
METODE KONTRASEPSI

Memberikan informasi dan


memberikan pengajaran tentang
pemakaian alat kontrasepsi serta
mendemonstrasikan dan
mempraktikkan tentang cara
penggunaan alat kontrasepsi.

29
METODE TANPA RESEP

1. Puasa Perdiodik
(-)Metode kalender
(-)metode mukus serviks
(-)Tes prediktor ovulasi

2. Barier kontrasepsi mekanis dan


kimiawi
(-)Spermisida
(-)Kondom

30
METODE TANPA RESEP

1. Puasa Perdiodik
(-)Metode kalender
(-)metode mukus serviks
(-)Tes prediktor ovulasi

2. Barier kontrasepsi mekanis dan


kimiawi
(-)Spermisida
(-)Kondom

31
KONDOM adalah suatu lapisan
tipis yang membungkus penis.

1. 99% terbuat dari karet lateks


2. Memiliki fungsi yang berbeda-
beda tergantung dari
bentuknya
3. Meningkatkan proteksi
terhadap penyakit menular
seksual dan juga HIV
PENGGUNAAN KONDOM

1 2 3
METODE YANG MEMERLUKAN RESEP

Kontrasepsi Hormon:

KOMPOSISI RUTE PEMBERIAN LAMA BEKERJA


Kombinasi estrogen dan progestin Oral 24 jam

Minipil: hanya progestin Oral 24 jam


(norentindron, 0,35 mg)
Morning after pill: estrogen Oral Dikonsumsi dalam 72 jam setelah
(dietilstilbestrol {DES} dalam dosis koitus tanpa perlindungan selama
tinggi-25 mg) periode subur: karena efek DES pada
janin, aborsi dianjurkan jika metode
gagal.
Depo-provera: hanya progestin Injeksi inramuskular Dari tiga sampai enam bulan
(medrosiprogesteron asetat), 150 mg

Sistem norplan: progestin Implan, subdermal Sampai 5 tahun


(levonorgestrel) dalam tabung silastik
35
KONTRASEPSI HORMON
Kontrasepsi Oral Kombinasi
Estrogen-progestin

Cara kerja. Follicle-stimulating


hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH) disekresikan sebagai
respon terhadap flukturasi kadar
estrogen dan progestin ovarium.

36
KONTRASEPSI
PROGESTIN SAJA
PROGESTIN ORAL (MINIPIL)

Cara Kerja, mengurangi


penetrasi sperma dan
mengubah kematangan
endometrium sehingga
melemahkan implantasi jika
terjadi konsepsi.
Kekurangan
• mengalami menstruasi tidak teratur
• peningkatan berat badan
• tidak mengurangi risiko infeksi
menular seksual.

Kelebihan
• Dikendalikan oleh perempuan sendiri
• membantu mengurangi gejala
pramenstruasi dan nyeri menstruasi
• tidak mempengaruhi hubungan
seksual
• tidak menimbulkan efek samping
hipertensi dan penyakit
kardiovaskuler
• tidak mengganggu produksi ASI.
39
PROGESTIN INJEKSI

Cara kerjanya menghambat ovulasi


dan mengubah pematangan
endometrium dan lendir serviks.

Kerugian
• Amenore yang lama atau
perdarahan uterus
• Peningkatan risiko trombosis vena
dan tromboemboli
• Tidak ada proteksi terhadap PMS.
Keuntungan
• Relatif aman untuk ibu menyusui
• Bermanfaat bagi wanita yang tidak
dapat menggunakan kontrasepsi
yang mengandung estrogen.
• Tidak perlu repot mengingat untuk
mengonsumsi pil kontrasepsi setiap
hari.
• Suntikan dapat bertahan hingga 3
bulan.

41
PROGESTIN IMPLAN (NORPLAN)

Cara pakai ialah kapsul ditempatkan


subdermal pada aspek medial medial
lengan atas.
Keuntungan
• merupakan kontrasepsi jangka
panjang yang kontinu
• tidak berkaitan dengan koitus
• bersifat reversibel.

Logo here 42
Kerugian
• Perdarahan menstruasi yang tidak teratur
• Efek samping yang jarang muncul ialah
nyeri kepala, gugup, mual, perubahan
kulit, dan vertigo.
• Darah haid menjadi lebih banyak, atau
menjadi lebih sedikit
• Flek/bercak darah yang keluar saat
sedang tidak haid
• Berat badan bertambah
• Rasa sakit, infeksi, dan bekas luka di kulit
tempat diimplan

Logo here 43
DIAFRAGMA DENGAN SPERMISIDA
Gunanya untuk mencegah masuknya
sperma kedalam serviks.

Kelebihan
• Efektif bila digunakan dengan
benar
• Tidak mengganggu produksi asi
• Tidak mengganggu hubungan
seksual
• Bisa dipakai berulang kali

Logo here 44
Kerugian
• Keengganan diantara beberapa
wanita untuk menginsersi dan
mengangkat diafragma
• Sering terjadi kegagalan
pemasangan
• Diafragma yang terlalu
besar dapat membuat rasa yang
tidak nyaman, sedangkan bila
terlalu kecil dapat berisiko lepas
atau pindah posisi.
• Dapat menimbulkan iritasi

Logo here 45
Kelebihan
PENUTUP SERVIKS • Harganya relatif murah meskipun
tidak dijual disembarang tempat
• Bersifat reversible, sehingga bisa
digunakan kembali setelah dipakai
dengan cara mencucinya dengan
air hangat dan sabun
• Mudah dibawa kemana-mana
karena ukurannya yang ringan

Logo here 46
Kekurangan
• Ukuran kap serviks harus diubah jika sudah
mengalami keguguran, melahirkan atau
perubahan berat badan
• Bisa menimbulkan infeksi pada saluran kemih
• Tidak bisa digunakan oleh wanita yang sedang
menstruasi
• Penggunaannya yang menyulitkan wanita
• Beberapa wanita mungkin akan merasakan nyeri,
dan pasangan akan merasa kurang nyaman saat
melakukan hubungan intim
• Bisa terlepas sewaktu waktu jika pemasangannya
tidak benar
• Tidak dijual sembarangan

47
Instrumen Intrauterin (spiral)
Kelebihan
• Bisa dilepas kapan saja, tanpa
memengaruhi kesuburan.
Setelah dilepas, kesuburan Anda bisa
kembali normal.
• Aman digunakan untuk ibu menyusui.
• Mengurangi risiko terkena kanker
serviks dan kanker endometrium.
• Tidak membuat gemuk seperti pil KB.
• IUD hormon bisa mengurangi nyeri dan
kram PMS, mengurangi alran darah yang
terlalu deras selama menstruasi, dan
menurunkan risiko kehamilan ektopik.

Logo here 48
Kekurangan
• Posisisi IUD bisa bergeser.
• Rasa tidak nyaman pada perut ketika baru
pasang.
• Dapat mengalami bercak perdarahan
secara tidak teratur pada bulan pertama.
• Menstruasi Anda lebih deras dan disertai
kram saat Anda menggunakan KB tembaga.
• Tidak mencegah Anda dari risiko penyakit
kelamin menular.
• Tidak nyaman bagi wanita dan bagi pria saat
berhubungan karena terdapat sisa benang
IUD.

49
STERILISASI PADA WANITA Tubektomi

Kelebihan :
• Sangat efektif
• Tidak mempengaruhi
proses menyusui(breastfeeding)
• Tidak menghambat hubungan suami istri
• Baik bagi klien apabila kehamilan akan
menjadi resiko kesehatan yang serius
• Pembedahan sederhana,dapat dilakukan
anastesi local
• Tidak ada efek samping dalam jangka
panjang
• Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
50
Kekurangan
• Risiko dan efek samping
pembedahan.
• Kadang-kadang sedikit
merasakan nyeri pada saat
operasi.
• Infeksi mungkin saja
terjadi,bila prosedur
operasi tidak benar.
• Kesuburan sulit kembali
51
STERILISASI PADA PRIA

Vasektomi adalah operasi


sterilisasi pada pria yang
paling mudah dan paling
sering dilakukan. Di Amerika
Serikat 500.000 pria
menjalani vasektomi setiap
tahunnya. Vasektomi dapat
dilakukan dengan anastesi
lokal dan dapat dilakukan
di luar rumah sakit.
Setelah melakukan prosedur sterilisasi, pria tidak langsung
menjadi steril. Sehingga diperlukan waktu kira-kira 15 kali
ejakulasi untuk membersihkan duktus. Harus pakai alat
kontrasepsi lain sampai hitung sperma didalam ejakulat
menjadi nol. Vasektomi tidak memengaruhi potensi atau
volume ejakulasi, produksi testosteron dan endokrin tetap
berjalan dan sperma tetap diproduksi.

Untuk komplikasi setelah melakukan


vasektomi tergolong sangat kecil dan
tidak serius. Kegagalan sterilisasi jarang
terjadi, hanya sekitar 2 dari 1000 pria.

Anda mungkin juga menyukai