Anda di halaman 1dari 24

TELAAH JURNAL

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP INSOMNIA PADA


LANSIA
DI PSTW UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA
TUGAS MATA KULIAH TERAPI KOMPLEMENTER
1.Nuursafa Fitriaz Zahroh (P07120118002)
2.Sarah Aisya Erdiana (P07120118009)
3.Intan Wahyu Nugrahaeni` (P07120118014)
4.Anisa Mila Febiyanti (P07120118016)
5.Andifa Danna Arsanti (P07120118046)
BAB I ABSTRAK
A. Konteks
Terdapat beberapa terapi yang dapat dilakukan dalam menurunkan derajat
insomnia pada lansia, aroma terapi merupakan terapi non farmakologi yang dapat
digunakan dalam menurunkan derajat insomnia pada lansia.
B. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh aroma terapi terhadap insomnia pada lansia.
C. Pengaturan dan Desain
Desain penelitian Quasi Eksperiment dengan subyek sebanyak 30 orang
lansia.
D. Bahan dan Metod
Metode yang digunakan dalam pengumpulan sampel adalah purposive
sampling. Sampel sebanyal 30 orang lansia dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok
yang pertama digunakan sebagai kelompok kontrol.
E. Analisis Statistik
Analisis statistic yang digunakan adalah independent t-test dan
paired t-test.
F. Hasil
Terjadi penurunan derajat insomnia pada kelompok perlakuan
dan tidak diperoleh penurunan derajat insomnia pada kelompok
kontrol.
G. Kesimpulan
Terapi komplementer aromaterapi dapat digunakan untuk
menurunkan derajat insomnia pada lansia.
BAB II
DESKRIPSI JURNAL
Keyword : Lansia, Insomnia, Aromaterapi

A.Deskripsi Jurnal

1. Fokus Utama Penelitian


Gangguan tidur atau insomnia merupakan salah satu gangguan yang terjadi
pada lansia. Setelah dilakukan screening dari 42 lansia yang tinggal di PSTW (
Panti Sosial Tresna Werdha ) unit Budi Luhur Kasongan Bnatul didapatkan 32
lansia mengalami insomnia.
Aromaterapi merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan
untuk mengatasi insomnia. Aroma terapi memiliki efek menenangkan atau rileks
untuk beberapa gangguan misalnya mengurangi kecemasan, ketegangan dan
insomnia. Dari gambaran diatas peneliti ingin mengetahui apakah aromaterapi
memiliki pengaruh terhadap insomnia pada lansia.
2.Elemen Yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Suatu
Penelitian
a. Gaya penulisan
Sistematika telah tersusun dengan baik dan jelas pada judul penelitian,
nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, analisis statistik,
hasil, kesimpulan) tetapi pada pengaturan dan desain tidak dijelaskan
secara terperinci hanya menyebutkan secara umum yaitu Quasy
Eksperiment. Dalam metode tidak dijelaskan instrument pengukuran
yang digunakan.
Tata bahasa yang dipergunakan dalam penulisan jurnal ini mudah
dipahami sehingga memudahkan pembaca, namun pada penulisan
masih dijumpai banyak kata depan, kata hubung maupun awalan yang
berada di awal kalimat.
b.Penulis
Penulis dalam penelitian ini adalah Sri Adiyati berasal dari Prodi
Keperawatan Magelang politeknik Kesehatan Semarang.
c.Judul
Pengaruh Aroma Terapi Tehadap Insomnia Pada Lansia di PWST Unit
Budi Luhur Kasongan Bantul
Judul penelitian cukup jelas, akurat dan tidak ambigu serta
menggambarkan apa yang akan diteliti. Namun dalam judul tersebut
tidak memenuhi prinsip 5 W 1 H yaitu peneliti tidak mencantumkan
kapan penelitian tersebut diadakan.
d.Abstrak
1)Kelebihan
a)Mampu mengambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan penelitian,
metodologi dan hasil yang didapatkan.
b)Jurnal ini memenuhi IMRAD (Introduction, Metode, Result, Analize, Discussion).
c)Jurnal ini mencantumkan kata kunci.

2)Kekurangan
a)Jurnal ini tidak menyebutkan rekomendasi apa yang diberikan kepada pihak-pihak yang
terkait atau berkepentingan dalam penelitian ini.
b)Jurnal ini tidak memberikan rekomendasi apa yang diberikan untuk penelitian
selanjutnya.
3.Elemen Yang Memepengaruhi Kekuatan Suatu Penelitian

a.Tujuan / Masalah Penelitian


Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh aroma terapi
terhadap insomnia pada lansia. Tujuan dalam penelitin ini sangat
sederhana dan jelas.
b.Konsistensi Logis
Laporan penelitian telah mengikuti langkah-langkah yang seharusnya
yaitu : dimulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks,
tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis
statistik, hasil, kesimpulan, dan analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan
kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan dan
kesimpulan. Catatan kaki tidak terdapat dalam jurnal ini.
c. literature review
Penulisan jurnal menggunakan analitis kritis berdasarkan literatur yang
ada dengan membandingkan temuan-temuan pada penelitian
sebelumnya dengan hasil yang didapatkan oleh penulis tetapi tidak
secara langsung karena ditemukan dalam paragraf yang berbeda.
Contoh kutipan Jurnal :
Insomnia dapat diatasi denga terapi relaksasi, menurut Kaina (2006)
aroma terapi merupakan salah satu terapi relaksasi yang dapat
digunakan untuk mengatasi insomnia…
Literatur yang digunakan berasal dari jurnal-jurnal yang telah
dipublikasikan sebelumnya.
B.Telaah Jurnal
1.Kerangka Teori
Baik kerangka konseptual maupun kerangka teori tidak digambarkan secara jelas dalam jurnal
penelitian tersebut, namun pada bagian pembahasan, tinjauan pustaka mengenai aroma terapi
yang dapat meringankan gangguan tidur pada berbagai penelitian sebelumnya dijelaskan dengan
cukup rinci.
2.Tujuan / Sasaran/ Pertanyaan Penelitian/ Hipotesis
Tujuan dan sasaran penelitian disebutkan secara jelas dan mencerminkan informasi yang disajikan
dalam tinjauan pustaka.
“Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh aroma terapi terhadap insomnia pada
lansia.”
Pertanyaan penelitian tertuang dalam pendahuluan yaitu “Apakah aroma terapi memiliki pengaruh
terhadap insomnia pada lansia?”.
Hipotesis tidak disebutkan dalam jurnal ini.
3. Sampel
Penelitian ini dilakukan di PWST Unit Budi Luhur Kasongan Bantul tetapi waktu penelitian tidak
disebutkan. Sampel pada penelitian ini dikenakan criteria inklusi sehingga diperoleh 30 sampel yang
dibagi ke dalam 2 kelompok. Sampel diambil 30 orang dari 32 orang yang mengalami insomnia,
tetapi tidak dijelaskan alasan mengambil 32 sampel tersebut.
4.Pertimbangan Etika
Izin etik untuk penelitian tidak diperoleh dari Komite Etik karena di Indonesia belum memiliki
komite etik untuk penelitian. Izin diperoleh dari pimpinan PWST Unit Budi Luhur Kasongan Bantul
dan lansia yang terlibat dalam penelitian tersebut.
5.Definisi Operasional
Definisi operasional tidak disebutkan dalam jurnal ini. Seperti apa insomnia yang dimaksud oleh
peneliti tidak disebutkan secara jelas. Berapa rentang waktu tidur malam sehingga dikatakan
insomnia juga tidak dijelaskan.
6.Metodologi
Desain penelitian ini adalah Quasy Eksperiment dengan menggunakan
30 orang subyek yng mengalami insomnia.
Instrument yang digunakan adalah pre test dan post test dengan
menggunakan KSPBJ (Kelompok Study Psikologi Biologik Jakarta).
Penelaah tidak bisa menyimpulkan apakah instrument yang digunakan
sudah sesuai atau belum dengan informasi yang ingin dikumpulkan
oleh peneliti karena instrument tidak dijelaskan secara rinci.
7.Data Analisis/ hasil
a.Analisis statistik yang digunakan adalah t-test. Analisis ini digunakan untuk
membandingkan kelompok control dan kelompok intervensi.
b.Penyajian tabel disertai dengan narasi yang jelas dan singkat mengenai isi
tabel.
Mean pre test Mean post test Std. dev t Sig. (2 tailed)

12,27 8,53 5,351 2,702 0,017


Tabel 1. distribusi hasil analisis paired sample t-test derajat insomnia kelompok perlakuan
pada lansia yang mengalami insomnia dip anti social Tresna Werdha unit Budi Luhur
Kasongan Bantul Yogyakarta tahuan 2009

Berdasarkan tabel 1 pada kelompok perlakuan terjadi penurunan derajat


insomnia yang signifikan, selisih mean derajat insomnia pre test dan post test
sebesar 3,73 dan nilai t= 2.702 dengan nilai probabilitas Sig (2 tailed) 0,017.
c.Jumlah sampel
Jumlah sampel yang berpartisipasi dari 32 lansia yang mengalami
insomnia dipilih dengan menggunakan kriteria inklusi, terdapat 2 orang
yang tidak berpartisipasi dalam penelitian ini, sehingga sisa dari subyek
sebanyak 30 orang.
d.Hasil penelitian
Terjadi penurunan derajat insomnia pada kelompok perlakuan dengan
hasil uji paired t-test diperoleh nilai t=2,702 dengan nilai probabilitas
Sig. (2-tailed)=0,017 dan tidak diperoleh penurunan derajat insomnia
pada kelompok control, diperoleh nilai t=0,535 dengan nilai
probabilitas Sig. (2-tailed)=0,601 tidak ada perbedaan hasil pre test
pada kelompok perlakuan dan kelompok control dengan hasil uji
statistic independent sample t-test nilai t= 2,024 dengan probabilitas
Sig. (2-tailed)=0,053. Aroma terapi lavender mempunyai pengaruh
terhadap pola tidur pada lansia dimensia. Lansia yang diberikan aroma
terapi lavender memiliki peningkatan durasi tidur malam yang lebih
lama daripada sebelum pemberian aroma terapi.
e.Pembahasan Temuan Hasil Penelitian
Kelebihan dari jurnal ini yaitu pada bagian pembahasan mengacu kepada beberapa criteria
Hills :
1)Kekuatan asosiasi
“Insomnia dapat diatasi dengan terapi relaksasi, menurut Kaina (2006) … Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aroma terapi menurunkan derajat insomnia pada lansia.”
Pengaruh aroma terapi dapat mengatasi insomnia juga dapat ditemukan pada penelitian
sebelumnya, hanya saja besarnya pengaruh tidak disebutkan.
2)Konsistensi
Penulis tidak mencantumkan replikasi dari penelitian sebelumnya sehingga penelaah tidak
dapat membandingkan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.
3)Spesifikasi
Hubungan kausal dalam hal specifikasi tidak terpenuhi, meskipun
ditemukan perbedaan dari hasil pre test dan post test pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. Namun pengontrolan terhadap
faktor-faktor lain yang berpengaruh tidak dilakukan, misalnya pada
aktifitas apa yang mereka lakukan. Pada teori disampaikan bahwa
aktifitas yang dilakukan juga akan mempengaruhi tingkat insomnia.
4)Hubungan Temporal
“Insomnia merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada
lansia. Terdapat beberapa terapi yang dapat dilakukan dalam
menurunkan derajat insomnia pada lansia, aroma terapi merupakan
terapi non farmakologi yang dapat digunakan dalam menurunkan
derajat insomnia pada lansia.”
Penelitian ini berusaha untuk mencari pemecahan masalah. Adanya
faktor kausa yang mendahului akibat menjadikan peneliti tertarik untuk
mencari pemecahan masalahnya.
5)Efek dosis respon
Dalam penelitian ini hanya dijelaskan hasil bahwa aroma terapi dapat
menurunkan tingkat insomnia. Dosis, cara pakai, waktu pemakaian dan
frekuensi penggunaan tidak dijelaskan secara rinci. Penelaah atau
pembaca jurnal tidak mengetahui secara pasti dosis, cara pakai, waktu
pemakaian dan frekuensi penggunaan yang seperti apa yang dapat
menurunkan tingkat insomnia.
6)Plausibility
Pada penelitian ini, unsur kausalitas dalam hal biological plausibility
terpenuhi sebab aromaterapi dapat mempengaruhi system syaraf
sehingga menimbulkan rasa rileks. Relaksasi dapat menekan rasa
tegang dan cemas dengan cara resiprok, yang mana rasa tegang dan
kecemasan merupakan penyebab dari insomnia sehingga timbul
counter conditioning dan penghilangan. Pada penelitian ini kesesuaian
terpenuhi dalam hal pemilihan subyek dimana aromaterapi dapat
menurunkan tingkat insomnia.
7)Bukti eksperimen
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang mengungkapkan fakta secara
empiris dan rasional mengenai pengaruh aroma terapi terhadap penurunan tingkat
insomnia.
8)Analogi
Pada penelitian ini unsur kausalitas dalam hal analogi belum terlihat jelas karena penulis
tidak mencantumkan penelitian atau hasil penelitian sebelumnya.
Kekurangan
a)Kekuatan dan keterbatasan penelitian termasuk generalisasi tidak dijelaskan dalam jurnal
tersebut.
b)Penelitian sebelumnya juga tidak dicantumkan dalam jurnal tersebut.
9)Referensi
Literature yang digunakan hanya sebanyak 2 jurnal dari keseluruhan jurnal yang kurang dari
2 tahun pada saat penelitian tersebut dilakukan.
8.Kesimpulan dan Saran
a.Kelebihan
1)Isi dari kesimpulan penelitian menjawab tujuan penelitian penelitian.
2)Saran mengungkapkan harapan peneliti bagi semua pihak yang
terkait dan harapan bagi dirinya sendiri untuk dapat mengembangkan
lagi penelitian ini menjadi penelitian true experiment.
b. Kekurangan
1)Isi dari kesimpulan tidak dikemas secara ringkas.
2)Isi dalam saran tidak menjelaskan waktu yang tepat dan durasi untuk
menggunakan aroma terapi sehingga dapat mengatasi gangguan tidur.
3)Saran tidak menjelaskan kondisi kesehatan lansia yang seperti apa
yang dapat menggunakan aroma terapi.
BAB III
PENUTUP

Meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam


penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan
kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu
pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah. Penelitian
ini juga dapat dijadikan sebgaai langkah awal dalam penelitian
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai