Anda di halaman 1dari 80

COOLING TOWER PLTP

Bab 2.
OPERASI & PEMELIHARAA
COOLING TOWER & HEAT
EXCHANGER
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 1
OPERASI
PLATE HEAT EXCHANGER

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 2


OPERASI HEAT EXCHANGER
Heat exchanger, terutama Plate heat
exchanger sangat sensitive terhadap
pukulan/benturan zat cair.
Tumbukan zat cair dapat terjadi ketika valve
masuk baru dibuka atau ketika pompa
distart.
Sehingga pada awal start Heat Exchanger
atau start pompanya, valve harus tertutup
kemudian dibuka perlahan-lahan.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 3
PROSEDUR START-UP
PADA PLATE HEAT EXCHANGER
Perubahan temperatur  dan tekanan yang
mendadak harus dihindari karena dapat
merusak plate dan gasket.
Ketika re-start-up dan stop:
Perubahan tekanan tidak boleh melebihi
150 psi (10 bar) per menit.
Perubahan temperature tidak boleh melebihi
50 F (10 C) per menit.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 4
PROSEDUR START-UP
 

Selama start awal, kebocoran kecil dapat


terjadi.

Bila plate dan gasket telah memuai sesuai


dengan temperatur kerja dan semua bagian
telah mendapatkan tekanan merata maka
kebocoran akan berhenti.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 5


PROSEDUR START-UP
 

Udara dalam plate heat exchanger akan


menyebabkan:
Perpindahan panas terhambat.
Pressure drop meningkat.
Dapat menimbulkan korosi.
Udara dalam plate heat exchanger akan
didorong keluar oleh aliran air, bila volume
aliran air sesuai dengan design-nya.
 
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 6
PROSEDUR SELAMA OPERASI

Selama operasi, amati dan catat perubahan


temperature dan tekanan.

Perubahan temperature dan tekanan dapat


diakibatkan oleh kotoran pada permukaan
plate.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 7


PROSEDUR STOP

Cara melepas kotoran pada permukaan


plate ketika akan stop operasi:

Urutannya:
1. Panaskan Plate Heat Exch. sampai 160 F
(70 C).
2. Tutup aliran uap atau air panas.
3. Tutup aliran air dingin.
4. Stop pompa.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 8
PERSIAPAN MEMBONGKAR
HEAT EXCHANGER.

Dinginkan sampai kurang dari 100 F (40 C),


bila perlu gunakan pompa sirkulasi.

Penurunan temperature maksimum 50 F (10


C) per menit.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 9


TROUBLE SHOOTING
UNTUK KERUSAKAN YANG KELIHATAN

1. BOCOR.
Kemungkinan penyebab:
Tekanan terlalu tinggi.
Tindakan perbaikan:
Kurangi tekanan.
Tekanan kerja dapat dilihat pada nameplate.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 10


2. BOCOR.
Kemungkinan penyebab:
Pengikatan baut kurang kuat.
Tindakan perbaikan:
Tambah pengikatan (tetapi jangan kurang
dari ukuran panjang susunan plate yang
minimum), ketika plate heat exchanger
sedang bertekanan atau lebih dari 100 F
(40 C).

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 11


3. BOCOR.

Kemungkinan penyebab:
Plate rusak atau cacat
Gasket rusak atau tidak elastis

Tindakan perbaikan:
Ganti/perbaiki plate yang rusak/cacat.
Ganti gasket yang rusak/keras.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 12


4. BOCOR, WALAUPUN PENGIKATAN
SUDAH MENCAPAI BATAS PANJANG
SUSUNAN PLATE MINIMUM.

Kemungkinan penyebab:
Gasket rusak atau tidak elastis

Tindakan perbaikan:
Ganti gasket yang rusak/keras.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 13


5. BOCOR, MELALUI DRAIN.

Kemungkinan penyebab:
Plate cacat, misalnya akibat korosi.
Gasket rusak atau tidak elastis

Tindakan perbaikan:
Ganti atau perbaiki plate.
Ganti gasket yang rusak/keras.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 14


TROUBLE SHOOTING
UNTUK KERUSAKAN YANG TIDAK KELIHATAN

1. PERPINDAHAN PANAS MENURUN


ATAU PRESSURE DROP MENINGKAT.
Kemungkinan penyebab:
Plate rusak atau salurannya tersumbat.
Tindakan perbaikan:
Bersihkan plate.
Plate yang rusak diganti/diperbaiki.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 15


2. BOCOR DIDALAM.
(MEDIA DINGIN BERCAMPUR DENGAN
MEDIA PANAS)

Kemungkinan penyebab:
Plate berlubang akibat korosi atau fatik
(lelah).

Tindakan perbaikan:
Ganti/perbaiki plate.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 16


OPERASI
SHELL & TUBE HEAT EXCHANGER

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 17


PROSEDUR START-UP
 
Perubahan temperatur yang mendadak
harus dihindari karena tube lebih cepat
memuai dari shell, kemungkinan terjadi
stress berlebihan.

Media yeng lebih dingin harus dialirkan


terlebih dahulu daripada media yang lebih
panas.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 18


Selama start awal, kebocoran kecil dapat
terjadi pada gasket.

Kebocoran kecil dapat dibiarkan dulu,


kemudian bila sesudah panas masih terjadi
kebocoran, lakukan penambahan kekuatan
ikatan baut (jangan melampaui kekuatan
yang diijinkan).

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 19


Udara didalam Heat Exchanger akan
menghambat perpindahan panas dan dapat
menimbulkan korosi.

Udara dibuang dari dalam Heat Exchanger


melalui venting.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 20


Prosedur Selama Operasi

Selama operasi, amati dan catat perubahan


temperature dan tekanan.
Perubahan temperature dan tekanan dapat
diakibatkan oleh kotoran pada tubes.
Jangan dibiarkan level kondensat
melampaui batas diijinkan.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 21


Persiapan membongkar Heat Exchanger.

Dinginkan sampai kurang dari 100 F (40 C),


bila perlu gunakan pompa sirkulasi.

Penurunan temperature disesuaikan dengan


instruksi pada manual book.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 22


TROUBLE SHOOTING
UNTUK KERUSAKAN YANG KELIHATAN

1. BOCOR.
Kemungkinan penyebab:
Tekanan terlalu tinggi.
Tindakan perbaikan:
Kurangi tekanan.
Tekanan kerja dapat dilihat pada nameplate.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 23


2. BOCOR.

Kemungkinan penyebab:
Pengikatan baut kurang kuat.

Tindakan perbaikan:
Tambah pengikatan, jangan melampaui
batas kekuatan ikatan yang diijinkan.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 24


4. BOCOR, walaupun pengikatan sudah
mencapai batas maksimum.

Kemungkinan penyebab:
Gasket rusak atau tidak elastis

Tindakan perbaikan:
Ganti gasket yang rusak/keras.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 25


5. BOCOR, melalui drain.

Kemungkinan penyebab:
Flanges, gasket atau valve drain cacat/
rusak.

Tindakan perbaikan:
Ganti gasket.
Ganti atau perbaiki valve/flange.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 26


TROUBLE SHOOTING
UNTUK KERUSAKAN YANG TIDAK KELIHATAN

1. PERPINDAHAN PANAS MENURUN


ATAU PRESSURE DROP MENINGKAT.
Kemungkinan penyebab:
Bagian dalam tubes kotor atau mulut tubes
tersumbat.
Banyak udara/gas dipermukaan luar tube.
Tindakan perbaikan:
Bersihkan.
Udara di-venting.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 27
2. BOCOR DIDALAM.
(MEDIA DINGIN BERCAMPUR DENGAN
MEDIA PANAS)

Kemungkinan penyebab:
Tube bocor.
Antara ujung tube dengan sheet, erosi.

Tindakan perbaikan:
Tube disumbat (maksimum 10 %).
Lakukan pengelasan pada tube sheet yang
erosi.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 28
3. PERPINDAHAN PANAS MENURUN
Kemungkinan penyebab:
Tube kotor.
Level air kondensat terlalu tinggi.
Aliran media pemanas/pendingin kurang.
Tindakan perbaikan:
Tube dibersihkan.
Kurangi level kondensat.
Normalkan aliran media pemanas/pendingin.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 29


CONTOH MASALAH KECIL
YANG AKAN MENJADI BESAR

Kebocoran kecil didalam heat exchanger


selama beroperasi dapat menimbulkan
kerusakan besar yang berbiaya mahal atau
bisa juga tidak.

Misalnya kebocoran air ke air bukanlah


masalah utama tetapi akan membuat heat
exchanger menjadi tidak efisien.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 30


CONTOH MASALAH KECIL YANG AKAN MENJADI BESAR

Tetapi bila air pendingin bocor dan masuk ke


oli hidrolik yang didinginkannya, maka
pompa, aktuator dan kontrol valve yang
harganya mahal mungkin harus diganti atau
diperbaiki begitu juga dengan oli-nya.

Biaya perbaikan dapat menjadi mahal


sekali, karena itu servis dan pengujian heat
exchanger harus dilakukan secara terjadwal
agar tidak terjadi kegagalan.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 31
TANDA-TANDA MASALAH PADA HEAT
EXCHANGER

1.Kebocoran keluar (dapat dilihat).


2.Perubahan salah satu warna media kerja.
3.Tidak mencapai perubahan temperatur
yang diinginkan
4.Penurunan laju aliran akibat tube
terhalang/kotor, mengakibatkan
perbedaan tekanan lebih tinggi antara sisi
masuk dengan sisi keluar media.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 32
TANDA-TANDA MASALAH PADA HEAT EXCHANGER

Seringkali petunjuk adanya kerusakan


hanya berupa heat exchanger tidak
beroperasi seperti biasanya.
Karena itu spesifikasi pengoperasian aktual
harus dicatat dan didokumentasikan setiap
hari.
Dari hasil pencatatan yang akurat dapat
diambil keputusan untuk melakukan koreksi
terhadap Heat Exchanger tsb.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 33
TANDA-TANDA MASALAH PADA HEAT EXCHANGER

Pencemaran tube yang lambat tidak akan


tampak dengan jelas pada catatan harian,
namun dengan melihat catatan kinerja
sebelumnya, akan terlihat penurunan kinerja
heat exchanger secara perlahan tersebut
(pemindahan panas yang buruk).

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 34


TANDA-TANDA MASALAH PADA HEAT EXCHANGER

Endapan yang terbentuk di dasar shell bisa


memperlambat aliran medium pendingin
atau pemanas.

Ini dapat terjadi bila laju aliran terlalu


rendah, karena aliran yang lambat tiidak
memiliki sifat membilas.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 35


PERALATAN YANG DIPERLUKAN UNTUK
MEMPERBAIKI HEAT EXCHANGER
Contoh beberapa peralatan yang diperlukan
untuk perbaikan Heat Exchanger.

1.Tig Welder
2.Peralatan penekuk Tube (untuk
melepas ujung tube terhadap plate).
3.Tube Cleaner (Udara tekan atau air)
4.Tube Plug .
5.Tube Expander.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 36
PERALATAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPERBAIKI
HEAT EXCHANGER

6.Tube Insert.
7.Larutan kimia pembersih.
8.Peralatan pembersih (Water Jet dsb).
9.Pengujian tekanan tinggi dengan
pompa hidrostatis bisa dilakukan
(hingga 7000 psi)
10.Tube Cutter
11.Gun penguji tekanan Tube (Pneumatis)

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 37


METODE PERBAIKAN HEAT EXCHANGER
TYPE SHELL & TUBES HEAT EXCHANGER

Bila perpindahan panas tidak maksimal:

Lakukan pembersihan pada permukaan


tube baik permukaan dalam maupun
permukaan luar, tergantung dari tempat
terjadinya pengotoran.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 38


METODE PERBAIKAN HEAT EXCHANGER
TYPE SHELL & TUBES HEAT EXCHANGER

Bila pengotoran dibagian luar tube, tube


bundle harus ditarik keluar dengan terlebih
dahulu melepas Head/Cover (apabila tube
bundle dapat dikeluarkan).
Lakukan pembersihan menggunakan
peralatan dan bahan yang yang sesuai.
Bila pengotoran dibagian dalam tube,
Head/Cover dilepas, kemudian tube
dibersihkan dengan water jet atau udara
tekan.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 39
METODE PERBAIKAN HEAT EXCHANGER
TYPE SHELL & TUBES HEAT EXCHANGER

Catatan:
Pengotoran dibagian dalam Condenser
Tube dapat dibersihkan ketika Condenser
sedang beroperasi, tanpa menghentikan
operasinya.
Pembersihan dilakukan dengan memasukan
bola-bola spons kedalam aliran air
pendingin, yang akan mengalir masuk
kedalam Condenser Tubes
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 40
METODE PERBAIKAN HEAT EXCHANGER
TYPE SHELL & TUBES HEAT EXCHANGER

Bila Tube rusak.

1. Gunakan peralatan penekuk tube dan


tekuk kedua ujung tube di titik hubungan
tube sheet

2. Gunakan tube drift dan ketok tube yang


rusak agar keluar sedikitnya 6 inchi
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 41
METODE PERBAIKAN HEAT EXCHANGER
TYPE SHELL & TUBES HEAT EXCHANGER

3. Pasang tube puller (penarik tube) dan


lepas tube dari bundel tube sheet

4. Pilih tube baru yang sedikit lebih panjang


dari tube lama

5. bersihkan lubang tube sheet untuk


memasang tube baru

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 42


METODE PERBAIKAN HEAT EXCHANGER
TYPE SHELL & TUBES HEAT EXCHANGER

6. Pasang tube guide ke satu ujung di tube


baru dan arahkan ke dalam unit

7. Lepas tube guide di satu ujung dan


kembangkan tube untuk menyesuaikan
dengan metode pemasangan tube lain
yang telah ada

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 43


METODE PERBAIKAN HEAT EXCHANGER
TYPE SHELL & TUBES HEAT EXCHANGER

8. Kembangkan (ekspansikan) ujung


tersebut sehingga terpasang kuat ke
dalam tube sheet

9. Potong ujung yang kedua dengan


panjang yang diperlukan (gunakan
commercial cutter)

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 44


METODE PERBAIKAN HEAT EXCHANGER
TYPE SHELL & TUBES HEAT EXCHANGER

10. Kembangkan (ekspansikan) ujung


tersebut sehingga terpasang kuat ke
dalam tube sheet
11. Las ujung tube, bila menggunakan
sambungan las (lihat pemasangan
sebelumnya).
12. Lakukan uji tekanan tiap tube.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 45


METODE PERBAIKAN HEAT EXCHANGER
TYPE SHELL & TUBES HEAT EXCHANGER

12. Pasang cover dengan ikatan baut


merata dan momen yang sesuai.

13. Lakukan uji hydrostatic untuk melihat


kebocoran dari dalam shell ke ujung
tube.
Tekanan hydrostatic sesuai manual Heat
Exchanger bersangkutan.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 46


PROSEDUR PENGUJIAN TUBE
PADA SHELL & TUBE HEAT EXCHANGER

Peralatan yang perlu digunakan adalah tube


testing gun, yang terdiri dari tube plug di
satu ujung dan air injection gun di ujung lain.

Dengan dua petugas, prosedurnya adalah


menyumbat satu ujung dan memasang gun
ke ujung lain.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 47


PROSEDUR PENGUJIAN TUBE
PADA SHELL & TUBE HEAT EXCHANGER

Berikan tekanan udara dari testing gun


kedalam tube, lalu amati apakah terjadi
penurunan tekanan?

U-tube bisa diuji dengan metode yang sama


atau bundle tersebut bisa dilepas dari shell
dan kebocoran diuji dengan tekanan udara
di dalam tanki air (hanya cocok untuk unit
yang kecil).
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 48
PROSEDUR PENGUJIAN TUBE
PADA SHELL & TUBE HEAT EXCHANGER

Pada saat mulai dioperasikan, amati


peningkatan level air didalam shell.

Bila terjadi peningkatan level yang tidak


terkontrol, kemungkinan tube bocor (pada
tube-nya atau pada sambungan dengan
tube-plate)

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 49


PEMELIHARAAN
PLATE TYPE HEAT EXCHANGER

Pendinginan:
Plate-plate dapat dilepas dan dibersihkan
menggunakan water jet, atau secara
mekanis/chemical lainnya.
Sebelum dilepas, terlebih dahulu harus
didinginkan sampai 100 F (40 C) dan
tekanannya dibuang.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 50


PLATE TYPE HEAT EXCHANGER 1
1. Guide Bar Support. 2
2. Follower Plate. 3
3. Upper Guide Bar.
4. Head Plate
(Fixed Frame Plate).
5. Hot Side Inlet.
5a. Hot Side Outlet. 4
6. Cold Side Inlet.
6a. Cold Side Outlet.
7. Base Plate.
5
8. Plate.
9. Gasket. 6a
10. Supporting bar
(Lower Guide Bar).
10
11. Tightning Bolt.
9
5a
8
6
7 11

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 51


Kecepatan pendingin tidak boleh lebih dari
50 F (10 C) per menit.

Penurunan tekanan tidak boleh lebih dari


150 psi (10 bar) per menit.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 52


MELEPAS KOMPONEN:

1. Lepaskan Tightning Bolts.


2. Lepaskan Follower Plate.
3. Lepaskan Plate berikut Gasketnya.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 53


Ketika melepas Plate, hati-hati jangan
sampai Gasket rusak.
Gasket yang lengket atau bocor harus
diganti.
Ketika memasang Gasket sebaiknya
dilumuri compound anti lengket (anti-
seize compound)
Bila menggunakan Gasket IT 400, jangan
dibiarkan kering.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 54
PEMBERSIHAN PLATE

Gunakan sikat lembut dan detergent yang


sesuai untuk membersihkan plate heat
exchanger.

Jangan menggunakan sikat baja !!

Lapisan kerak air atau bahan organik yang


tebal pada plate dapat dihilangkan dengan
merendam plate dalam detergent.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 55


Bila kotorannya kuat menempel pada plate,
dapat digunakan sand-blast.
Bila kotorannya tidak menempel kuat,
pembersihan dapat dilakukan tanpa
membongkar plate.
Caranya dengan mensirkulasikan detergent
yang sesuai menggunakan pompa sirkulasi
khusus.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 56


Detergent.

Ketajaman detergent yang sesuai dapat


membersihkan tanpa merusakkan plate dan
gasket.

Jangan menggunakan pembersih yang


mengandung chlorine, seperti Hydrochloric
Acid (HCl).
 

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 57


Minyak.dan Grease dapat dibersihkan
dengan air yang dicampur pelarut minyak,
misalnya : BP - SYSTEM CLEANER .

Lapisan organik dan Grease dapat dibersih-


kan dengan Sodium Hydroxide (NaOH)
dengan konsentrasi maksimum 1,5 % dan
temperature maksimum 185 F (85 C

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 58


Endapan batu dan kerak air dapat
dilepaskan dengan Nitric Acid (HNO3)
dengan konsentrasi maksimum 1,5 % dan
temperature maksimum 149 F (65 C).

Nitric acid mempunyai pengaruh yang


sangat berguna untuk melindungi
lapisan film pada stainless steel.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 59


PENGGANTIAN PLATE

Plate yang retak harus diganti dengan plate


baru, namun perbaikan dengan TIG welding
masih memungkinkan.

Gunakan dye penetrant (NDT) untuk


menguji adanya retakan pada komponen
Heat Exchanger.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 60


Plate pengganti harus persis sama dengan plate yang
diganti.

Perhatikan lubang-lubang tempat masuknya


dan keluarnya fluida, harus sama dengan
plate sebelum diganti.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 61


PENGGANTIAN GASKET

Didalam manual book tersedia daftar


gasket dan data lengkap mengenai jenis
perekat dan jumlahnya.

Hati-hati ketika melepaskan gasket yang


lama dan kemudian memasangnya kembali.
 

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 62


Melepas dan membersihkan gasket .

Lem gasket Pliobond dapat lepas pada


temperatur air panas 212 F (100 C).
Gasket baru dan alur gasket pada plate
dibersihkan dengan kain yang dibasahi
dengan degreaser (Trichloretylene, Athyl
Acetate dsb).
Biarkan degreasing menguap, sebelum
mengoleskan perekat.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 63
Pengeleman gasket .

Pliobond 25 perekat karet, dioleskan tipis


dengan kuas pada bagian belakang gasket.
Gasket dibiarkan kering pada tempat yang
bersih dan tidak berdebu.

Alur gasket pada plate dioles dengan


lapisan tipis perekat, dan gasket
ditempelkan ke alurnya pada plate.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 64
Penyisipan gasket dimulai dari kedua ujung
plate dan selanjutnya dengan bagian tepi
memanjang.

Selanjutnya plate dan gasket digantungkan


pada bingkai dan karet gasket dijepit
dengan jepitan kecil.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 65


Gasket Paraclip, tanpa perekat

Gasket ini dirancang khusus dengan clip-on


yang dapat mengunci gasket masuk
kedalam alur plate.

Sebelum memasang kembali gasket


Paraclip yang baru, periksa alur gasket
pada plate agar bersih dan bebas dari sisa-
sisa karet.
Gasket baru dapat dipasang tanpa
menggunakan tools.
 
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 66
Permukaan Flanges.

Lakukan pemeriksaan pada flanges diantara


plate.
Flanges yang kasar karena erosi dsb, harus
diganti baru berikut platenya.

Gunakan gasket yang telah ditetapkan baik


ukurannya, ketebalannya maupun
materialnya.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 67


PEMASANGAN KOMPONEN

Penempatan Plate harus sesuai dengan


penempatan semula.
Biasanya Plate diberi nomor.disudut kanan
atas.
Head bernomor 1.
Nomor 2 Connector grids (bila ada).
Nomor 3 dst adalah plate.
Bagian gasket harus menghadap ke arah
Head.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 68
Penjepitan

Plate heat exchanger harus di klem (diikat


dengan baut) dengan ukuran panjang
susunan plate antara maksimum dan
minimum.
Penentuan ukuran klem minimum
berdasarkan rekomendasi setelah satu
bulan operasi, atau segera setelah
pemasangan plate heat exchanger dan
gasket baru.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 69
Gasket baru kualitas EPDM di klem sedikit
demi sedikit pada pertama kali :
Contoh:
1.Ukuran minimum + 15 %, selang waktu 2
jam atau lebih.
2.Ukuran minimum + 7,5 % selang waktu
12 jam atau lebih.
3.Suatu ukuran antara maksimum dan
minimum.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 70
Ukuran minimum dapat dilihat pada Plate
atau manual book.

Head Plate dan Follower Plate harus tepat


sejajar, oleh karenanya klem harus diukur
pada bagian atas, bagian tengah dan
bagian bawah pada kedua sisi.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 71


PELINDUNG PLATE

Plate harus dilindungi dari kemungkinan:


Benturan.
Penggunaan media korosi saat
pembersihan.
Temperature kerja tinggi.
Diperlukan perhatian khusus.
 

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 72


OPERASI COOLING TOWER

Cooling Tower merupakan inslalasi


yang rigid, pengoperasian tidak terlalu
rumit.

Yang perlu diperhatikan sebelum


mengoperasikan Cooling Tower., sbb.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 73


OPERASI COOLING TOWER

Sebelum mengoperasikan Cooling


Tower:
1. Apabila selesai pemeliharaan,
maintenance Group menyatakan
Cooling Tower Sistem seperti Motor
Listrik, Circuit Breaker, Reduction
Gear dll dinyatakan siap operasi
2. Operator memeriksa kembali:
- Tidak ada orang maupun
material yang dapat mengganggu
operasi.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 74
OPERASI COOLING TOWER

- Circuit Breaker untuk motor


penggerak Fan dan Penggerak
Water Pump.
- Level minyak pelumas pada
komponen yang perlu dilumasi seperti
pada Gearbok, dll
- Level Air di dalam Basin.
- Sebelum start motor, berikan
peringatan (announcement, warning).
3. Ikuti petunjuk SOP / Manual.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 75
OPERASI COOLING TOWER

Ketika Cooling Tower sedang


beroperasi:

1. Periksa temperatur operasi


Lubricating Oil pada Gearbox, Motor
Listrik dll.
2. Periksa vibrasi Motor Listrik,
konstruksi bangunan Cooling Tower
dll.
3. Ikuti petunjuk SOP / Manual.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 76
PEMELIHARAAN COOLING TOWER

Umumnya yang sering bermasalah


pada Cooling Tower adalah Motor
Listrik, Reduction Gear dan Fan
Blades.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 77


Masalah pada Motor Listrik:
Rusaknya Bearing.
Dapat diakibatkan oleh:
Umur pakai.
kualitas Bearing.
Grease atau Lubricating Oil tidak
sesuai atau tidak cukup.
Vibrasi, terutama akibat dari Fan
Blades.
Overload, overheat akibat setting
kemiringan fan Blades tidak tepat.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 78
Masalah pada Reduction Gear.

Rusaknya Bearing.

Dapat diakibatkan oleh:


Umur pakai.
kualitas Bearing.
Grease atau Lubricating Oil tidak
sesuai atau tidak cukup.
Vibrasi, terutama akibat dari Fan
Blades maupun Gear.
NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 79
Masalah pada Fan Blades.

Kemiringan tidak tepat.


Patah.
Erosi.
Vibrasi.

NANANGSY 052011 OPERASI HEAT EXCHANGER 80

Anda mungkin juga menyukai