I Made Gde Putra Arya Gunaksa NPM 185059086 Nurhaemi NPM 185059097 Ferdian Hari Putranto NPM 185059036 Choirunnisa NPM 185059043 Anggun Pristiyaningrum NPM 185059023 Dian Anggraeni NPM 185059096 Trias Kartika Susilowati NPM 185059034 Karina Dayanti Putri NPM 185059027 Fahmi Hidayat NPM 185059084 LATAR BELAKANG
Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi
bencana yang sangat tinggi dan juga sangat bervariasi dari aspek jenis bencana. Pada umumnya risiko bencana alam meliputi bencana akibat faktor geologi, hydrometeorology, faktor biologi dan kegagalan teknologi. Permasalahan bencana memerlukan suatu perencanaan yang matang dalam penanggulangannya, sehingga dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu. Penanggulangan yang dilakukan selama ini belum didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis dan terencana, sehingga seringkali terjadi tumpang tindih dan bahkan terdapat langkah upaya yang penting tidak tertangani. LANDASAN TEORI Letak Geografis Indonesia
• Indonesia terletak di antara dua
benua yaitu benua Asia dan Australia serta dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia • Letak Astronomis Indonesia sendiri berada di antara 6°LU- 11°LS dan di antara 95°BT- 141°BT. • Terletak pada tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Pasifik,Australian dan Eurasia. • Posisi ini yang membuat Indonesia sering sekali dilanda gempa dan gunung meletus. Bahkan sebagian besar gunung- gunung di Indonesia merupakan gunung yang masih aktif. LANDASAN TEORI
Jenis-Jenis Bencana, menurut Usep
Solehudin (2005) mengelompokkan bencana menjadi 2 jenis yaitu: Pengertian Bencana: a. Bencana alam (natural disaster) yaitu Bencana adalah peristiwa atau kejadian-kejadian alami seperti kejadian rangkaian peristiwa yang mengancam kejadian alami seperti banjir, genangan, dan mengganggu kehidupan dan gempa bumi, gunung meletus, penghidupan masyarakat yang badai,kekeringan, wabah, serangga dan disebabkan, baik oleh faktor alam lainnya. dan/ataufaktor nonalam maupun faktor b. Bencana ulah manusia (man made manusia sehingga mengakibatkan disaster) yaitu kejadian-kejadian karena timbulnya korban jiwa manusia, perbuatan manusia seperti tabrakan kerusakanlingkungan, kerugian harta pesawat udara atau kendaraan,kebakaran, benda, dan dampak psikologis. huru-hara, sabotase, ledakan, gangguan listrik, ganguankomunikasi, gangguan transportasi dan lainnya. LANDASAN TEORI
Mekanisme Kesiapan dan Penanggulangan
Dampak Bencana pada Tahap Pra Bencana, ada 2 yaitu sebagai berikut :
1. Situasi Tidak Terjadi
Bencana 2. Situasi Terdapat Potensi Bencana. LANDASAN TEORI Situasi Tidak Terjadi Bencana kondisi suatu wilayah yang berdasarkan analisis kerawanan bencana pada periode waktu tertentu tidak menghadapi ancaman bencana yang nyata. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi tidakterjadi bencana meliputi : • perencanaan penanggulangan bencana; • pengurangan risiko bencana; • pencegahan; • pemaduan dalam perencanaan pembangunan; • persyaratan analisis risiko bencana; • pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang; • pendidikan dan pelatihan; dan • persyaratan standar teknis penanggulangan bencana. LANDASAN TEORI Situasi Terdapat Potensi Bencana
Pada situasi ini perlu adanya kegiatan-kegiatan, seperti:
• Kesiapsiagaan dilakukan untuk memastikan upaya yang cepat dan tepat dalam menghadapi kejadian bencana • Peringatan dini dilakukan untuk pengambilan tindakan cepat dan tepat dalam rangka mengurangi risiko terkena bencana serta mempersiapkan tindakan tanggap darurat • Mitigasi dilakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana Kegiatan-kegiatan pra-bencana ini dilakukan secara lintas sector dan multi stakeholder,oleh karena itu fungsi BNPB/BPBD adalah fungsi koordinasi. STUDI KASUS BANJIR JAKARTA STUDI KASUS BANJIR
Banjir merupakan peristiwa ketika
air menggenangi suatu wilayah yang biasanya tidak digenangi air dalam jangka waktu tertentu. Banjir biasanya terjadi karena curah hujan turun terus menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai, danau, laut atau drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung media penopang air dari curah hujan tadi. DKI JAKARTA
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia. Terdapat 13 sungai atau kali yang melintasi kota jakarta dari barat ke timur dengan anak sungainya. Sebanyak 157 kelurahan di DKI Jakarta pada tanggal 1 Januari 2020 terdampak banjir dan sebanyak 104 kelurahan tidak terdampak banjir, sebanyak 31.232 warga jakarta yang harus mengungsi ke tempat – tempat pengungsian dan sebanyak 43% dari jumlah pengungsi adalah warga dari Jakarta Timur. PRA BENCANA BANJIR DI DKI JAKARTA 1. Program mitigasi guna penanggulangan banjir, antara lain : Revitalisasi hutan Pembatasan pendirian bangunan di wilayah serapan air dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Penyelesaian waduk Ciawi dan Sukamahi Normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Revisi Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 3 tahun 2013, tentang Pengelolaan Sampah, yang saat ini masih menggunakan konsep lama. Terdapat penurunan permukaan tanah di daerah Jakarta Utara, sehingga diperlukan pembangunan penahan air (dam) diwilayah tersebut guna meminimalisir terjadinya banjir rob atau air laut kedaratan. Perlunya perturan yang mengatur tentang penggunaan air tanah, guna mencegah penurunan permukaan tanah. 2. Sistem Peringatan Dini Pemantauan Cuaca oleh BMKG dan penyebarluasan informasi prakiraan cuaca melalui berbagai media. Penambahan fasilitas Early Warning System (EWS) sesuai UU No 24 Tahun 2007 tentang penggulangan bencana. Mengetahui istilah – istilah peringatan yang berhubungan dengan bahaya banjir Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal, apakah berada di zona rawan banjir; Mengetahui cara – cara untuk melindungi rumah dari banjir; Mengetahuisaluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya bagi lingkungan rumah; Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi; Membicarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman banjir dan merencanakan tempat pertemuan apabila anggota keluarga terpencar – pencar; Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada anggota keluarga yang terkena banjir; Mengetahui kebutuhan – kebutuhan khusus anggota keluarga dan tetangga bila terjadi banjirMembuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya tiga hari, misalnya persiapan tas siaga bencana, penyediaa makanan dan air minum; Mengetahui bagaimana mematikan air, listrik dan gas; Mempertimbangkan asuransi banjir; Berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka anda bisa membuat catatan harta, mendokumentasikannya dalam foto dan simpan dokument tersebut di tempat yang aman; Menyimpan berbagai dokument penting di tempat yang aman; Hindari membangun di tempat rawan banjir kecuali ada upaya penguatan dan peninggian bangunan rumah; Perhatikan berbagai instrumen listrik yang dapat memicu bahaya saat bersentuhan dengan air banjir; Turut serta mendirikan tenda pengungsian dan pembuatan dapur umum; Melibatkan diri dalam pendistribusian bantuan; Menggunakan air bersih dengan efisien. KESIMPULAN 1. Indonesia terletak pada tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Pasifik, Australian dan Eurasia, Posisi ini yang membuat Indonesia sering sekali dilanda gempa dan gunung meletus. 2. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yangmengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupanmasyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/ataufaktor nonalam maupun faktor manusia sehinggamengakibatkan timbulnya korban jiwa. Bencana dibagi menjadi 3 kategori yaitu bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. 3. Mekanisme Kesiapan dan Penanggulangan Dampak Bencana pada Tahap Pra Bencana meliputi dua keadaan yaitu dalam situasi tidak terjadi bencana dan dalam situasi terdapat potensi bencana. DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 Tentang Penaggulalangan Bencana Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana https://www.romadecade.org/letak-geografis-indonesia BNPB, 2017, Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana. http://statistik.jakarta.go.id/rekapitulasi-data-banjir-dki-jakarta-dan penang gulangannya-tahun-2020/ https://lokadata.id/artikel/sistemperingatandini-terbengkalai di jabodetabek