Disampaikan:
Oleh: Dr. Tita Lestari, M.Pd., M.Si.
Desember 2006
1
SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH
MASUKAN INSTRUMENTAL
IQ, EQ, SQ
Melanjutkan
Pendidikan
PROSES
HASIL
Manajemen Sekolah
MASUKAN KELUARAN
MENTAH
(Siswa)
N
NGA Beker
G KU ja
L IN
K AN
U
AS Dukungan Pemerintah
M
2
Dukungan Orangtua Dukungan
Masyarakat
Apa itu Sekolah Unggul
(Ada tiga komponen)
Sekolah yang mampu memberikan
layanan optimal kepada seluruh anak dgn
berbagai perbedaan bakat, minat
kebutuhan belajar
Mampu meningkatkan secara signifikan
kapabilitas yang dimiliki anak didik
menjadi aktualisasi diri yang memberikan
kebanggaan
Mampu membangun karakter kepribadian
yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri
siswa
3
Sekolah
Sekolah saat
saat ini
ini (bukan
(bukan sekolah
sekolah
Unggul)
Unggul) Sekolah
Sekolah yang
yang Ideal
Ideal
(Sekolah
(Sekolah Unggul)
Unggul)
1.
1. Dimensi
Dimensi kognitif
kognitif ((hanya
hanya
menghafal) Dimensi
Dimensi kognitif
kognitif (menguasai
(menguasai
menghafal) pengetahuan
pengetahuan dan dan bidang
bidang
2.
2. Dimensi
Dimensi ketrampilan
ketrampilan (mekanistik)
(mekanistik) studi).
studi).
3.
3. Dimensi
Dimensi nilai
nilai tidak
tidak terurus
terurus dan
dan Dimensi
Dimensi ketrampilan:
ketrampilan: a.l. a.l.
tidak
tidak mendalam
mendalam ketrampilan
ketrampilan untuk
untuk melakukan
melakukan
pekerjaan,
pekerjaan,
4.
4. Dimensi
Dimensi hubungan
hubungan (ranah
(ranah pemecahan
pemecahan masalah,
masalah, berfikir
berfikir
interaktif)
interaktif) tidak
tidak tergarap.
tergarap. kreatif,
kreatif, dll.
dll.
Dimensi
Dimensi nilai:
nilai: a.l.
a.l. sikap
sikap
terhadap
terhadap diri,
diri, terhadap
terhadap orangorang
lain,
lain, terhadap
terhadap
lingkungan,
lingkungan, dandan kepada
kepada M Maha
aha
PPencipta.
encipta.
Dimensi
Dimensi hubungan:
hubungan: hubungan
hubungan
yang
yang dibangun oleh luaran
dibangun oleh luaran
pendidik
pendidikanan
PP. 19 (outcome)
(outcome) terutama
kerja dan
terutama dunia
masyarakat.
kerja dan masyarakat.
dunia
4
Model Pengembangan Sekolah Uggul
Model Pengembangan Sekolah Uggul
1. Input-ouput approach: bahwa luaran pendidikan
1. Input-ouput approach: bahwa luaran pendidikan
unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang
unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang
unggul (Seeley 1988)
unggul (Seeley 1988) SSasaran
asaran SSistem
istem Sekolah
Sekolah Unggulan:
Unggulan:
Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam
Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam
kelas atau sekolah tertentu
Sejauh
Sejauh mana
mana keluaran
keluaran sekolah
sekolah
kelas atau sekolah tertentu
memiliki
memiliki kapabilitas dalam intelektual,,
kapabilitas dalam intelektual
Kelemahannya :
Kelemahannya :
- Terlalu esklusif ketrampilan
ketrampilan,, dan
dan moral
moral yang
yang berguna
berguna
- Terlalu esklusif
- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan
- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan untuk
untuk masyarakat
masyarakat dandan diri
diri sendiri
sendiri
2. Proses output approach: struktur persekolahan,
2. Proses output approach: struktur persekolahan,
lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk
lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk
1990)
1990)
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul
Perencanaan Pengembangan
Policy
Penilaian Implementasi
6
Curriculum Engineering
1. Merumuskan tujuan yang hendak
dicapai.
2. Mengorganisasikan bahan belajar
untuk mencapai tujuan.
3. Memilih cara untuk memudahkan
terjadinya belajar.
4. Menetapkan cara untuk menilai
keberhasilan belajar.
7
Hubungan antara Kurikulum dan
Pembelajaran
Rancangan Pelaksanaan
dan belajar-
pengaturan mengajar dan
belajar- penilaian hasil
mengajar belajar
8
(dua sisi koin uang logam)
sistem
Sistem: kesatuan komponen yang terarah
pada pencapaian tujuan
Sistem pembelajaran
Tujuan
Isi/materi
Evaluasi pembelajaran
Proses pembelajaran 9
KOMPONEN-KOMPONEN
MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF
TUJUAN
PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN
TINDAK
KELAS
LANJUT
MODEL
PEMBELAJARAN
EFEKTIF
STRATEGI
EVALUASI PEMBELAJARAN
MEDIA DAN
SUMBER 10
Konstelasi Pengembangan Kurikulum
Tujuan Pendidikan
KURIKULUM
11
Komponen KTSP
Mengacu Pada:
Standar Isi (Permen 22)
Standar Kompetensi Lulusan(Permen 23)
Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan
23( Permen 24)
Panduan KTSP
Model Tubuh Kurikulum (Model Format
KTSP)
12
Perencanaan Kurikulum
1. Menganalisis kebutuhan
2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan
filosofis
3. Menentukan disain kurikulum
4. Membuat rencana induk (master plan):
pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian
13
Pengembangan Kurikulum
14
Struktur Pengetahuan
Generalisasi
Meningkatkan
Meningkatkan
kekhususan
keumuman
Konsep
Fakta
15
Pelaksanaan Kurikulum
1. Penyusunan rencana dan program
pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)
3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran
4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana
pembelajaran
5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan
hasil belajar
6. Setting lingkungan pembelajaran 16
Penilaian Kurikulum
17
MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS,
PRODUCT): Daniel Stufflebeam
19
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN KTSP MELALUI
ACTION PLAN SEKOLAH
Strategi
Bagaimana pelaksanaan
caranya Formulasi Strategi Alokasi Sumberdaya
mencapai Pelaksanaan
kesana ?
Evaluasi & Kontrol
Pengumpulan &
Saran/ Pemaparan
Evaluasi
Apakah kita Rekomendasi Data
sampai
disana? 20
8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan
Strategi Sekolah
1. Renungkan misi; Apa saja yang menjadi tujuan
dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi?
Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi
kepentingan siapa, kehadiran organisasi di
lapangan.
2. Lengkapi data position audit; Apa yang sudah kita
lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini
sekarang? Cara-cara apa saja yang digunakan untuk
mencapai tujuan?
3. Lakukan environmental scanning; Peluang seperti
apa yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang
dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman
di masa yang akan datang?
21
4. Lakukan organizational diagnosis; Apa yang
menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila
dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor
kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi
ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan
yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan
yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja
untuk mengukur keberhasilan kita dalam
mengelola organsiasi ini?
5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin
diwujudkan di masa yang akan datang? Bila
diukur, ukuran kinerja kunci yang sudah
ditetapkan pada tahap sebelumnya menunjukkan
nilai berapa saja? Secara bertahap, repelita demi
repelita, tonggak-tonggak apa yang dapat
mengukur kemajuan upaya organisasi
mendekatkan ke kondisi yang diinginkan tersebut?
22
6. Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka
mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah
ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang
perlu diterapkan dalam renstra yang pertama?
Perubahan apa yang akan diusahakan?
7. Rumuskan renstra sekolah jangka menengah;
Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut
dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi
renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM?
Teknologi apa yang akan diusahakan?
8. Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara
rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk
dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program,
kegiatan, organisasi, dan manusia?
Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan
apa saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai
investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat
membenarkan investasi tersebut?
Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya
berjalan sesuai harapan? 23
Visi Sekolah
24
Contoh Visi Sekolah
Indikator:
– Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN
– Juara dalam berbagai lomba KIR
– Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris
– Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan
kesenian
– Unggul dalam kegiatan keagamaan
25
Misi Sekolah
26
Contoh Misi Sekolah
27
Tujuan Sekolah
Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
dalam jangka waktu tertentu (3 th)
Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki:
Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50
Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi
20% siswa mampu berkomunikasi dengan
bahasa Inggris dengan baik
Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
setingkat kabupaten/kota
80% siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan benar sesuai dengan ajaran agama
yang dianut.
28
MUATAN LOKAL
Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh
sekolah
Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal
Penyelenggaraan dll
Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb:
Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khas/potensi/ keunggulan
daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran
tersendiri;
Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik
Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis
dalam setiap semester
Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap
semester, sesuai dengan kemampuan sekolah.
29
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang
diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: Jenis Kegiatan,
Mekanisme dan Strategi Pelaksanaannya. Dalam menyusun
programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
31
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
33
Pemetaan SK/KD
Merupakan gambaran hasil pengkajian
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
setiap MP berdasarkan:
urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu
dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus
selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar antarmata pelajaran.
Model pemetaan SK dan KD dapat berupa
matriks atau diagram alur atau bentuk peta
pikiran (concept maping)
34
Tata Nilai Depdiknas
Nilai-nilai masukan (input values), dalam rangka mencapai
keunggulan, meliputi:
1. Amanah
Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban
kepercayaan
2. Profesional
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta
memahami bagaimana mengimplementasikannya
3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi
Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi
pada hasil
4. Bertanggung Jawab
Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk
mempertanggung-jawabkan hasil kerjanya
5. Kreatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan
6. Disiplin
Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak
orang lain untuk bersikap yang sama
7. Peduli
Menyadari dan mau memahami serta memperhatikan kebutuhan dan 35
36
Memberdayakan (Empowering)
Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya
usaha pihak lain sesuai kemampuannya
Membudayakan (Culture-forming)
Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan
masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya
Taat Azas
Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan
perundangan
Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja Tim
Bekerja bersama berdasarkan komitmen,
kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan
partisipasi aktif bagi kepentingan Depdiknas
Akuntabel
Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar
serta memberikan hasil kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan.
37
Nilai-nilai keluaran (output values),
Cerdas spiritual
Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan
memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi
pekerti luhur dan kepribadian unggul.
Cerdas intelektual
Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan
kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi insan
intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif;
Cerdas kinestetis
Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang
sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan
trengginas;Aktualisasi insan adiraga. 40
MAKNA INSAN INDONESIA KOMPETITIF
Kompetitif :
42
A framework for understanding education quality
43