Anda di halaman 1dari 17

Manajemen Kalibrasi dan Penentuan

Keberterimaan Kalibrasi

Tania
Prameswari
S.Si
&
Yosia Adi S.Si
Aspek Pengelolaan Peralatan
 Penentuan kategori kalibrasi.
 Penandaan dan perekaman Status kalibrasi.
 Penentuan waktu kalibrasi.
 Aspek teknis dan dokumentasi.

Tujuan Melaksanakan Sistem Sasaran Untuk:


Mutu • Produktifitas
• Pencapaian Mutu Produk
• Efesiensi
• Pemenuhan Spesifikasi
• Provitabilitas
• Kepuasan Pelanggan
Perlu dukungan Penjaminan
Direalisasikan: kebenaran pengukuran diseluruh
Melalui kalibrasi peralatan tahap dari Pra-Produksi,
Proses produksi dan pasca
dengan pengelolaan yang Produksi
tepat dan Benar
Kenapa Harus Kalibrasi ???
Aturan dan Persyaratan Internasional:
1. ISO 9001 atau SNI-2015 butir butir 7.6.
2. ISO 10012-12003 Sistem konfirmasi
Metrologi untuk perlatan pengukuran
3. ISO 17025 atau SNI 19-17025-2000 (Rev.
terbaru 2017)

Kondisi teknis :
Terjadi perubahan penyimpangan dikarenakan:
1. Waktu pemakaian : Misal spektro mengunakan lampu
(berapa lama waktunya)
2. Kondisi Lingkungan:Mis.timbang dlm kondisi yang berbeda
pasti hasil juga berbeda
3. Transportasi: Mis. Timbangan yang dipindah maka unjuk
kerja kan berbeda
Definisi Kalibrasi
Kegiatan untuk menentukan kebenaran penunjukkan
alat dengan membandingkan terhadap standard ukur
yang tertelusur nasional / internasional.

Komponen :
• Standard tertelusur :melalui laborat
• Berkala dan terjadwal
• Metode tepat, dan personel mampu
• Koreksi
• Ketidakpastian
Definisi
Kalibrasi
 Standard tertelusur
dilakukan secara terjadwal
 Metode yang tepat dan personel yang
mampu
 Koreksi (Ketidakpastian)
Penentuan Kategori Kalibrasi
Peralatan pengukuran dikalibrasi apabila :
1. Ketelitian atau ketidakpastian
pengukuran mempengaruhi hasil.
2. Kalibrasi disyaratkan untuk penetapan
ketertelusuran metrologi pada hasil.

-Klausul 6.4.6 ISO 17025-


Kategori alat yang harus
dikalibrasi
 Alat ukur yang baru dibeli dan belum ada
sertifikat kalibrasinya.
 Alat ukur yang habis masa kalibrasinya.
 Alat ukur yang meragukan penunjukkannya.
Identifikasi dan klasifikasi
 Setiap
peralatan diberi tanda/label
tentang status, kondisi, dan rentang
ukurnya sebagai sistem pengontrol alat
ukur.

 Standard acuan atau standard kerja


hanya dipakai untuk validasi/verifikasi
dan kalibrasi.
Penentuan jadwal kalibrasi
Jadwal kalibrasi dapat dilihat dari :
 Acuan standard
 Frekuensi penggunaan alat/standard
ukur
 Ketelitian alat/standard ukur
 Kondisi lingkungan
 Rekaman penggunaan alat
Penentuan Keberterimaan
Hasil Kalibrasi

Suatu laboratorium melakukan pengujian


pada sampel tepung terigu yang akan
digunakan sebagai bahan baku pembuatan
roti di salah satu perusahaan.

Untuk menguji sampel tepung terigu,


laboratorium tersebut menggunakan acuan
SNI 3751:2009 dan menggunakan alat ukur
yang sudah terkalibrasi oleh Laboratorium
Kalibrasi Nasional.

Jika pada standard operational prosedure


pengujian (SOP) dan sertifikat kalibrasi
seperti pada lampiran berikut ini :
Prosedur Kerja
Hasil Toleransi
Akurasi Alat Pengujian
Kalibrasi
Berapakah Berapakah
Bagaimanak
keakurasian toleransi
ah hasil
timbangan penimbangan
kalibrasi
yang yang
timbangan?
dibutuhkan? dipersyaratkan?
Laporan Kalibrasi
Timbangan Elektronik

Yang perlu diperhatikan :

Nilai kopreksi :
Pada kapasitas 50 g pembacaan
timbangan memiliki nilai koreksi
sebesar 0,1 g

Ketidakpastian Pengukuran
Pada kapasitas 50 g pegukuran
timbangan memiliki ketidakpastian
pengukuran sebesar ± 0,060 g

Toleransi Penimbangan
Pada penimbangan sampel sebesar
50 g memiliki nilai toleransi ± 0,1 g
(SNI 3751:2009)
Apakah Timbangan masih
dalam toleransi Pengukuran ?

Anda mungkin juga menyukai