Martiana Fahriah
1102014151
Pembimbing:
Dr. Mathius S Gasong Sp.OG
DEFINISI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
Gambar
Gambar Mioma
Mioma subserosa:
subserosa:
tampak
tampak gambaran
gambaran massa
massa
hipoekhoik
hipoekhoik yang
yang menonjol
menonjol ke
ke
luar
luar dinding
dinding uterus.
uterus.
Malignancy and hyperplasia
Definisi :
Pertumbuhan hiperplastik atau pertumbuhan ganas
dari lapisan endometrium
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Meskipun jarang ditemukan, namun hiperplasia
atipik dan keganasan merupakan penyebab penting
PUA
Diagnostik pasti ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan histopatologi.
Coagulopathy (PUA-C)
Definisi :
Gangguan hemostatis sistemik yang berdampak terhadap
perdarahan uterus
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Terminologi koagulopati digunakan untuk kelainan
hemostatis sistemik yang terkait dengan PUA
Tiga belas persen perempuan dengan perdarahan haid
banyak memiliki kelainan hemostatis sistemik, dan yang
paling sering ditemukan adalah penyakit von Willebrand.
Ovulatory dysfunction (PUA-O)
Definisi :
Kegagalan ovulasi yang menyebabkan terjadinya
perdarahan uterus
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab PUA
dengan manifestasi perdarahan yang sulit diramalkan dan
jumlah darah yang bervariasi
Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan
dan jarang, hingga perdarahan haid banyak
Endometrial (PUA-E)
Definisi :
Gangguan hemostatis lokal endometrium yang memiliki
kaitan erat dengan terjadinya perdarahan uterus.
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada perempuan
dengan siklus haid teratur
Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah gangguan
hemostatis lokal endometrium
Adanya penurunan produksi faktor yang terkait
vasokonstriksi seperti endothelin-1 dan prostaglandin F2α
serta peningkatan aktifitas fibrinolitik
Iatrogenik (PUA-I)
edikamentosa
Hormonal
Non-Hormonal
peratif
Daftar Pustaka
aziad, Ali; Hestiantoro, Andon; Wiweko, Budi. Panduan Tatalaksana Perdarahan Uterus Abnormal. Himpunan
Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Jakarta. 2011.
unro, malcom; Hilary O.D. Critchley, Michael S Broder, Ian S Fraser. 2011. FIGO Classification System (PALM-COEIN) for
Causes of Abnormal Uterine Bleeding in Nongravid Women of Reproductive Age. Diunduh dari
http://gineteca.com/app/download/5784622793/FIGO+classification+system+(PALM-COEIN)+for+causes+of+abnorm
al+uterine+bleeding.pdf
. Diakses pada: 5 April 2014.
allahan, TL, and Cughey, AB. Obstetric dan Gynecology 5th ed. Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, 2009.
ansjoer Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Media Aesculaplus. Jakarta. 2001.
enson, RC dan Pemoll, ML. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi Edisi 9. McGraw-Hill Education Asia dan Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta. 1994.
chadiat, CM. Prosedur Tepat Obstetri dan Ginekologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 2003.
arkata Kornia Made, et al. Perdarahan Uterus Disfungsional dalam Pedoman Diagnosis Terapi dan Bagan Alir Pelayanan
Pasien. 2003: 68-71.
mithling Katelyn, et al. Preoperative uterine bleeding pattern and risk of endometrial ablation failure. 2014. Diunduh
dari: www.ajog.org diakses tanggal: 27 Maret 2015.
TERIMA KASIH