Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

KANKER PARU
Pembimbing:
Dr. Sabaroellah Sp.B

Disusun Oleh:

Martiana Fahriah

1102014151
PENDAHULUAN

Tumor adalah hasil


perkembang biakan sel Tumor ganas (maligna)
tubuh yang tidak terkontrol. secara kolektif disebut
Terbagi jadi dua,jinak dan kanker.
ganas,.

95 % tumor ganas ini


Kanker paru adalah kanker
termasuk karsinoma
yang berasal dan terjadi
bronkogenik. Kebanyakan
pada satu atau kedua paru.
tumor ganas primer dari
Umumnya bermula di satu
saluran nafas bawah
paru kemudian melakukan
bersifat epiteliel dan berasal
penyebaran ke kelenjar linfa
dari mukosa percabangan
serta jaringan paru lain.
bronkus
DEFINISI
 Kanker paru adalah kanker yang berasal dan
terjadi pada satu atau kedua paru. Umumnya
bermula di satu paru kemudian melakukan
penyebaran ke kelenjar linfa sert jaringan
paru lain misalnya plera bahkan paru
sebelahnya.
ETIOLOGI

Paparan
Belum
Merokok Lingkunga
diketahui
n

Lesi
Genetika
prekursor
KLASIFIKASI TUMOR PARU
Lebih dari 95%
kanker paru
primer berasal • karsinoid bronkus, tumor kelenjar bronkus,
dari epitel keganasan mesenkim, limfoma, dan
bronkus beberapa lesi jinak.
(karsinoma
bronkogenik

Kanker paru
sekunder adalah • Insiden tumor yang banyak bermetastasis
kanker yang ke paru-paru adalah, Chorio Carcinoma
bermetastasis ke (80%),Osteo sarcoma (75%), kanker ginjal
(70%), kanker tiroid (65%);, melanoma
paru, sedangkan (60%), kanker payudara (55%), kanker
primernya prostat (45%), kanker nasofaring (20%),
berasal dari luar dan kanker lambung (20%).
paru.
Non-Small
Small Cell
Cell Lung
Lung Cancer
Cancer
(SCLC)
(NSCLC)
Adenokarsinoma  Khas
Gambaran histologinya yang dengan bentuk formasi
khas adalah dominasi sel-sel glandular dan
kecil yang hampir semuanya kecenderungan kea rah
diisi oleh mucus dengan pembentukan konfigurasi
sebaran kromatin yang papilari. perempuan, bukan
sedikit sekali tanpa nukleoli. perokok, dan pasien berusia
kurang dari 45 tahun

Karsinoma Sel Besar Ini


suatu subtipe yang
Sel-sel yang bermitosis gambaran histologisnya
banyak sekali ditemukan dibuat secara eksklusi. Dia
begitu juga gambaran termasuk NSCLC tapi tak ada
nekrosis. gambaran diferensiasi,
biasanya disertai infiltrasi sel
netrofil

Karsinoma Sel Skuamosa 


khas prose’s keratinisasi dan
pembentukan bridge
intraselular. timbul di trakea,
bronkus paru tipe sentral,
karsinoma skuamosa, tipe
perifer lebih jarang
PATOGENESIS KANKER PARU
 Terjadinya kanker paru didasari dari tampilnya gen supresor
tumor dalam genom (onkogen). Adanya inisiator mengubah gen
supresor tumor dengan cara menghilangkan (delesi) atau
penyisipan (insersi) sebagai susunan pasangan basanya,
tampilnya gen erbB1 dan atau erb2 berperan dalam anti
apoptosis (mekanisme sel untuk mati secara alamiah,
programmed cell death). Perubahan tampilan ge ini
menyebabkan sel sasaran, yaitu sel paru berubah menjadi sel
kanker dengan sifat pertumbuhan otonom.

GEJALA KLINIS

Intratorasik
Intra pulmoner Gejala metastasis
ekstrapulmoner
• Batuk • Hilang nafsu makan • Pada otak, tulang,
• Batuk peresisten (> • Suara parau hati, adrenal
2minggu tanpa • Nyeri pada • Limfadenopati
respon terhadap dada,bahu,punggun servikal dan
obat batuk) g supraklavikula
• Batuk darah sesak • Pembengkakan
leher dan wajah
• Efusi pleura
• Pneumothorak
a. Manifestasi endokrin metabolik
- Produksi ADH --- Syndroma Cusing
- Hiperparatiroid dengan hiperkalsemia
- Produksi insulin --- hipoglikemia
- Produksi gonadotropin --- genikomastia
- Sindroma karsinoid.
- Hiponatremia.
b. Manifetasi jaringan ikat dan tulang
= Hipertrophic Pulmonary Osteo
Arthropathy (HPOA)
-Nyeri Hebat :
- Pergelangan - Lutut
- Extremitas Inf ~ Edema
- Jari Tabuh
- Ginekomastia
- Ro: pemb. periostal baru
c. Manifestasi Neuromuskuler.
= Sindroma neuropatia karsinomatosa
terdiri dari : Miopatia,
Neuropatiaperifer, degenerasi serebeler
subakut, ensefalomiopatia dan Miopati
nekrotik

d. Manifestasi vaskuler dan hematologik


Anemia, purpura dan tromboplebitis
RADIOLOGI
A.Foto Thoraks Pa /Lateral
-” Coin Lesion” ` Tampak ø > 5
- Hillus Kasar / Melebar
- Atelektasis
- Bayangan Pneumonia Distal stenosis
- Efusi Pleura – Hemorhagis
- Diafragma Letak Tinggi
B. TOMOGRAFI
C. BRONKOGRAFI →PEMBUNTUAN BR
D. ANGIOGRAFI →SIRKULASI DARAH
DIDAERAH TUMOR
E. CT. SCAN
PEMERIKSAAN LAIN

sitologi • Bronkoskopi

Biopsi • Mediastinokopi

Tes
Faal
Paru
DIAGNOSIS
• GEJALA Klinik
• Pemeriksaan:
– Sputum Sitologi
– Toraks Foto PA/Lat
– Brnokoskopi
– Tomografi
– Bronkografi
– C.T. Scan
– Biopsi
TERAPI
Tentukan :
1.Derajat Kanker : TNM
2. Penampilan orang sakit (performance)
3. Histologi :
 SCLC
 NSCLC
TNM SYSTEM
T: tumor primer
 To: tak ada tumor
 T1: Ø < 3 cm
 T2: Ø > 3 cm
atau ukuran berapapun + atelektasis/
pneumonitis obstruktif
 T3: tu. ukuran berapapun yang
membesar langsung ke struktur
sekitar spt dinding dada, diafragma,
mediastinum
 T4: pleural effusi dg cytologi (+)
TNM SYSTEM
N: kelenjar getah bening regional
 No: tak ada tanda-tanda keterlibatan kelenjar
regional
 N1: kelenjar peribronkial dan atau hilus
ipsilateral
 N2: kelenjar getah bening mediastinum

 N3: kelenjar supraklavikular


TNM SYSTEM
M: metastaase jauh
 Mo: tak ada bukti metastase jauh

 M1: terdapat bukti metastase jauh


STADIUM KLINIS
1. Untuk non small cell Ca: TNM
 Carsinoma insitu: ToNoMo tetapi sitologi
sputum (+) sel ganas
 Stad I: T1NoMo, T1N1Mo, T2NoMo
 Stad II: T2N1Mo, pl eff (-)
 Stad III: T3 atau N2, pl eff (+)
 Stad IV: T4 atau N3 atau M1

2. Untuk small cell Ca:


 Lokalized
 extended
PERFORMANCE SCALE
KARNOFSKY WHO KETERANGAN

90-100 0 Aktifitas Normal,


aktif, dpt mengurus
diri sendiri
70-80 1
Cukup Aktif,
Kadang Perlu
50-60 2 bantuan

Kurang Aktif, Perlu


30-40 3 bantuan, atau
perawatan

10-20 4 Tidak Dapat


Meninggalkan
Tempat Tidur

Sakit berat, perlu


dirawat di RS
PENGOBATAN KANKER PARU

Pembedahan
Radioterapi
Kemoterapi
PEMBEDAHAN
1 Cara yang terbaik

2 Kuratif : Tumor terlokalisir / dini , derajat I dan II

3 Paliatif : Tumor telah lanjut

4 Konta indikasi pembedahan :

** Metastasis sudah terjadi


** Faal paru jelek
** Penyakit berat / Jantung
** Jenis Oat cell carsinoma


RADIOTERAPI
 Pilihan ke II sesudah pembedahan
 Efektif pada jenis anaplastik
 Kurang efektif pada jenis epidermoid dan adeno karsinoma
 Tujuan paliatif adalah membantu keadaan seperti :

Obstruksi vena cava superior


Metastasis ke tulang / Nyeri
Massa besar
Pasca bedah
KEMOTERAPI
Bila tumor sudah luas , telah
terdapat metastasis atau
tumor in operabel

Hasil belum memuaskan


Tujuan :
Melepaskan penderitaan
Meningkatkan kualitas hidup
KETENTUAN KEMOTERAPI
Konfirmasi diagnosis histologis
Tampilan > 70
Hb > 10 g%
Trombosit > 100.000 / m2
Leukosit (PMN) > 1.500
Faal ginjal CCT > 70 mg/menit
Faal hati baik
EFEK SAMPING RADIASI
 DEPRESI SUM-SUM TULANG
 IRITASI KULIT

 ESOFAGITIS

 RAD. PNEUMONIE/FIBROSIS

 AKTIVITAS INFEKSI (TB, JAMUR)


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai