Anda di halaman 1dari 39

TUMOR PARU

KOMANG JOURDY KHARISMA PRADNYANA


42190353

PEMBIMBING :
DR.SUTARYANU SP.RAD
DEFINISI
 Tumor adalah pertumbuhan sel yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus
yang tidak normal, tidak terbatas dan merusak sel-sel jaringan yang normal

 Ketika mereka tumbuh, sel-sel abnormal membentuk tumor dan mengganggu fungsi
paru-paru, yang menyediakan oksigen ke tubuh melalui darah.
ETIOLOGI
IDIOPATIK

- Environmental toxics (misalnya RADIASI)


- Genetik
- Diet
- Stres
- Trauma local
- Inflamasi atau infeksi
- Rokok
PATOFISIOLOGI

• Terjadi perubahan gen sel normal  sel kanker


A. INITIATION
PHASE

• Tahapan perkembangan tumor yang dipicu oleh sel


B. PROMOTION abnormal yang survive dan terus membelah diri
PHASE

• Terjadi pertumbuhan tak terkendali sel-sel abnormal


 ukuran tumor menjadi sangat besar  mulai
C. PROGRESSION
PHASE  menyebar ke jaringan atau organ lain.

(Yale Journal of Biology & Medicine, 2006)


FAKTOR RESIKO
• Usia > 40 tahun + riwayat merokok ≥ 30 tahun +

Faktor berhenti merokok 15 tahun sebelum pemeriksaan


• Usia ≥ 50 thn + riwayat merokok ≥ 20 tahun + min.
1 faktor resiko lain
Internal • Riwayat CA (pasien/keluarga)
• Riwayat penyakit aru (PPOK, fibrosis paru)

Faktor • Pajanan radiasi

eksterna • Paparan okupasi terhadap bahan kimia


karsinogenik

l
Klasifikasi Tumor Paru

Tipe Staging
• Tumor Jinak • T0
• Hamartoma • T1
• Kista Paru • T2
• Lipoma • T3
• Fibroma • T4
• Papiloma
• dll
• Tumor Ganas
• Karsinoma Sel Non Kecil (Non
Small Cell Lung Cancer/NSCLC)
• Karsinoma Sel Kecil (Small Cell
Lung Cancer/SCLC
Tipe Benigna
(HAMARTOMA )
• Sekitar 80% ditemukan di bagian perifer, atau
bagian luar dari jaringan ikat paru-paru. Terdiri
dari jaringan "normal" seperti kartilago, jaringan
ikat, lemak, dan otot

(PAPILLOMA )
• Tumbuh di bronkus, mencuat keluar dari area
permukaan di mana ia melekat. Papiloma dibagi
menjadi tiga jenis (squamous,glandular dan
Campuran skuamosa dan kelenjar)
Tipe Karsinoma
Karsinoma Sel Non Kecil (Non Small Cell Lung Cancer/NSCLC)
• Adenokarsinoma : Perempuan >>, 70% terletak di perifer
• Skuamosa (karsinoma epidermoid): sering ditemukan, identik kuat dengan
perokok, 50-60% terletak di sentral hilus dan tumbuh intra luminer
• Karsinoma sel besar (large cell carcinoma): terletak di perifer dan sentral,
sering disertai bagian nekrosis

Karsinoma Sel Kecil (Small Cell Lung Cancer/SCLC)


• Sangat ganas
• Laki-laki > perempuan
• Terletak di sentral paru
• Cepat meluas dan menyebar melalui KGB
Tipe
secara patologi
STAGING
(AJCC TNM Staging System of Lung Cancer)
TUMOR PRIMER T3 : > 7 cm, atau menginvasi dinding
T0 : Tidak tampak lesi/tumor primer dada (termasuk sulkus superior,
diafragma, nervus phrenikus,
T1 : Ukuran ≤ 3 cm, tanpa lesi invasi menempel pleura mediastinum,
intra-bronkus perikardium). Lesi intra-bronkus ≤ 2
T1a : ≤ 2 cm cm distal karina tanpa melibatkan
T1b : > 2 cm dan ≤ 3 cm karina. Berhubungan dgn
atelektasis/pneumonitis obstruktif
di paru. >1 Nodul dalam 1 lobus
T2 : > 3 cm dan ≤ 7 cm , invasi intra-
yang sama dgn tumor primer.
bronkus dengan jarak lesi ≥ 2 cm
dari distal karina, berhubungan
dgn atelektasis/pneumonitis T4 : Tumor menginvasi mediastinum,
obstruktif pada daerah hilus atau trakea, jantung, pembuluh darah
invasi ke pleura visera besar, karina, nervus laring,
T2a : > 3 cm dan ≤ 5 cm esofagus, vertebral body. > 1 Nodul
T2b : > 5 cm dan ≤ 7 cm berbeda lobus ipsilateral.
LIMFONODI REGIONAL

N0 :Tidak ditemukan metastasis ke KGB


N1 : Metastasis ke KGB peribronkus, hilus, intra-pulmoner ipsilateral
N2 : Metastasis ke KGB mediastinum ipsilateral dan/atau subkarina
N3: Metastasis ke KGB peribronkial, hilus, intrapulmoner, mediastinum
kontralateral dan/atau KGB supraklavikula

METASTASIS

M0 : Tidak ditemukan metastasis


M1 : Terdapat metastasis jauh
M1a : Metastasis ke paru kontralateral, nodul di pleura, efusi pleura ganas,
efusi perikardium
M1b : Metastasis jauh ke organ lain (otak, tulang, hepar, atau KGB leher,
aksila, suprarenal, dll)
LOKASI
1. Dekat pleura viseralis
2. Tumor dalam parenkim
paru
3. Tumor menyumbat total
suatu bronkus
4. Tumor di regioapikal
5. Tumor di paratrakea
6. Pada bronkus utama
7. Ulserasi dari membran
mukosa bronkus
8. Nekrosis sentral
9. Iritasi pleura diafragma
10. Invasi ke esofagus
Gejala Klinis
• Batuk kronis dengan/tanpa sputum
Lokal • Hemoptisis
• Mengi

• Nyeri dada
Invasi Lokal • Dispnea
• Suara serak

• Limfadenopati servikal dan supraklavikula


Metastasis • Pada otak, tulang, hati

Sindrom • Sistemik  BB turun, anoreksia, demam


• Hematologi  anemia, leukositosis
Paraneoplastik
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
• Vital Sign
• Head to toe
• Pemeriksaan Thoraks (Dada)

Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Radiologis: foto toraks, CT-scan Toraks,
Brain-CT, USG
• Pemeriksaan Khusus: bronkoskopi, biopsi aspirasi
jarum, transbronchial needle aspiration (TBNA),
transbronchial lung biopsy (TBLB), torakoskopi
medik, sitologi sputum
GAMBARAN RADIOLOGI

Paru Normal
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
(HAMARTOMA )

Posteroanterior ( PA ) rontgen dada pada seorang pria menunjukkan lesi koin insidental di
zona tengah yang tepat dengan karakteristik popcorn kalsifikasi
Axial computed tomography ( CT ) scan tepat di atas hila menunjukkan pulomonary nodul
yang besar dengan popcorn kalsifikasi pada hemartoma
PEMERIKSAAN
PENUNJANG Squamous Cell Carcinoma
Foto Polos Thorax AP/Lateral
( CT ) scan potongan axial
Squamous Cell Carcinoma

CT Scan Thorax KASUS

Perempuan, 72 thn
Massa solid, kontur
ireguler terletak di
lobus kanan atas
dengan retraksi dekat
pleura.
Terdapat nodul
kalsifikasi kecil
dengan massa,
kemungkinan adalah
granuloma tumor.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG Adenocarcinoma
Foto Polos Thorax AP

1. Soft tissue tampak normal.


2. Costae nampak intak tidak ada
kelainan.
3. Air bronchogram (+).
4. Corakan bronkovascular ↑
5. Tampak opasitas inhomogen batas
ireguler di lobus superior pulmo
dextra.
6. Sudut costofrenikus lancip.
7. Tidak tampak adanya kardiomegali.
Cont..
Adenocarcinoma ( CT-SCAN)
Wanita 60 tahun,
keluhan batuk.

Pada CT-SCAN,
terdapat gambaran
nodul solid soliter
pada bagian periifer
lobus paru kiri
bagian atas. Ukuran
kira-kira 3 cm.

(gambar diambil dari


radiopaedia.org).

TUMOR PARU
Bronchogenic carcinoma

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

On the PA image, the left hilum denser than the right hilum, this may cause by a hilar mass.
Lung tumor in apical segment of right lower lobe, with
mediastinal lymphadenopathy.

Pada ct scan potongan axial, sagital dan koronal didapatkan massa paru di segmen apikal lobus kanan bawah,
berdekatan dengan pleura, tanpa melampaui batas fisura. Nodul yang terkalsifikasi di paru kanan, dengan aspek
granuloma residual.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG Large Cell Carcinoma
CT Scan Thorax
Nodul mediastinal yang
meluas, termasuk di subcarina.
Terdapat penebalan nodular
pleura kanan dengan efusi
yang lebar. Lobus kanan
tengah dan bawah mengalami
kolaps.
Nodular opasitas di paru kiri.
Regio kalsifikasi berdekatan
lobus kiri bawah.
Tidak ada efusi perikardium

KESIMPULAN
Penebalan nodular pleura di
kanan dengan efusi yang
meluas. Lobus kanan media
dan inferior kolaps.
Small Cell Carcinoma
Foto Polos Thorax |CT Scan
PEMERIKSAAN
KASUS
PENUNJANG
Wanita berusia 73 tahun, riwayat perokok, dengan batuk batuk, kadang batuk darah
PEMERIKSAAN
PENUNJANG Small Cell Carcinoma
Foto Polos Thorax
KASUS
Pemuda, keluhan ↓ berat badan
Opasitas luas di zona atas dengan
kolaps di lobus kanan atas hingga
massa hilus.
Hiperlusen dari hiperekspanded kanan
bawah dan lobus medialis dan elevasi
hemidiafragma kanan yang
kemungkinan berhubungan dengan
paralisis nervus phrenicus
Golden S sign di lobus kanan atas
Kemudian dilakukan biopsy  small
cell lung cancer
PEMERIKSAAN
PENUNJANG Small Cell Carcinoma
Foto Polos Thorax

Left hilar mass:


Small Cell Lung Cancer

Wanita, 65 thn,
keluhan batuk

Massa ireguler di
hilus kiri.
Atelektasis .Tidak ada
efusi pleura atau
pericardial.
PEMERIKSAAN Pancoast Tumor
PENUNJANG
Foto Polos Thorax

a) Pancoast Tumor di lobus kanan atas dengan displacement mediastinum superior &
trakea
b) Tulang servikal pada pasien dengan nyeri di pundak. Massa terlihat di apek paru kiri
. Ini menunjukkan Pancoast Tumor dengan pertumbuhan ke pleksus brakialis
Metastasis pada Paru
Keganasan pada paru yang merupakan penyebaran
dari proses keganasan di tempat lain

Tumor Sekunder = metastasis dari traktus


Gastrointestinal & Genitourinarius

Laki-Laki  CA Prostat
Perempuan  CA Mammae
METASTASIS Gambaran radiologis
Tipe Noduler (merupakan tipe yang Tipe Retikuler
tersering)
Terdapat keterlibatan jaringan
1. Coin lesion  densitas semiopak, batas limfe, kecil-kecil halus,
tegas semi reguler, diameter 1 - 2 cm
2. Coarse ball/noduler  gambaran lebih
terletak diantara corakan
kasar dari coin lesion, diameter 2-3 cm bronkovaskular tapi tak
3. Canon ball diameter 3 - 4 cm sesuai sesuai (di luar
4. Golf ball diameter 4 - 5 cm vaskular)
Tipe Milier
Tipe Pneumonik seperti TB milier tetapi
Gambaran paru mirip dengan inhomogen, ada bagian lain
pneumonia, tetapi air bronchogramnya yang lebih tersebar sporadis
(-)
dari apex sampai basis kedua
pulmo
METASTASIS Gambaran radiologis Coin Lession

KASUS

Laki-laki, 60
thn, riwayat
perokok berat,
keluhan
hemoptisis
METASTASIS Gambaran radiologis Canon Ball

Nodul
multipel
tersebar di
lapang
paru
bilateral

(Renal
Cell Ca)
METASTASIS Gambaran radiologis Golf Ball
METASTASIS Gambaran radiologis Metastasis
Paru Milier

Nodul kecil
multipel tersebar
sporadik dari apeks
 basis
TATALAKSANA Manajemen terapi

TATALAKSANA Manajemen terapi


dibagi atas:
1.Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK = nonsmall cell carcinoma)
2.Kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK = small cellcarcinoma)
Bedah
Modalitas ini adalah terapi utama untuk sebagian besar KPBSK, terutama stadium I-II dan stadium IIIA
yang masih dapat direseksi setelah kemoterapi neoadjuvan. Jenis pembedahan yang dapat dilakukan
adalah lobektomi, segmentektomi dan reseksi sublobaris.
Bronkoskopi
Metode bronkoskopi intervensi yang paling sering digunakan adalah dengan bronkoskopi kaku
(rigidbronchoscopy) dan pengeluaran massa secara mekanik, terutama untuk massa proximal,
intralumen. Komplikasi paling sering intervensi ini adalah perdarahan.
Selain itu, bronkoskopi kaku juga dapat digunakan dengan terapi laser. Pada prosedur ini, berbagai tipe
gas seperti CO2dan KTP digunakan untuk menimbulkan koagulasi dan merusak tumor intralumen.
Bronkoskopi kaku juga dapat digunakan dengan krioterapi untuk merusak jaringan maligna. Ini dilakukan
dengan memberikan suhu yang sangat rendah menggunakan expansi dari cairan gar kriogenik yang
menyebabkan dehidrasi, kristalisasi sel, apoptosis, dan iskemia jaringanektomi, segmentektomi dan
reseksi sublobaris.
Radioterapi
 Sebagai terapi kuratif atau paliatif dengan metode Computed Tomography (CT) based planning
menggunakan teknikThree Dimensional Conformal Radiation (3D-CRT) merupakanstandar
minimal radioterapi kuratif untuk kanker paru.Teknologi lebih canggih seperti IMRT/VMAT dan
IGRT dapat digunakan, dan baik untuk memberikan radioterapi kuratif dengan aman.
Terapi paliatif  pada tumor dengan komplikasi untuk mengurangi efek osbtruksi atau
penekanan terhadap pembuluh darah/bronkus.
Dosis 200 cGY, 5x/minggu

Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan sebagai modalitas neoadjuvant pada stadium dini, atau sebagai
adjuvant pasca pembedahan. Terapi adjuvant dapat diberikan pada KPKBSK stadium IIA, IIB dan
IIIA.
DAFTAR
PUSTAKA

http://www.radiologyassistant.nl/en/p42459cff38f02/lung-cancer-tnm-7th-edition.htm
l
https://radiopaedia.org/articles/lung-cancer-3
http://www.myvmc.com/diseases/lung-cancer-large-cell-carcinoma-of-the-lung/
https://radiopaedia.org/cases/aggressive-lung-cancer-with-cardiac-metastases-pulmon
ary-artery-tumor-thrombus-and-budd-chiari?lang=us
https://radiopaedia.org/cases/lung-tumour?lang=us
http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKParu.pdf
http://emedicine.medscape.com
Kanker Paru, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2015, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Jakarta: Interna Publishing.

Anda mungkin juga menyukai