Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN TUMOR DADA


(KANKER PARU & TUMOR
MEDIASTINUM)
Kelompok 9
KLP 9

Nurul Fitrianti Nirwana

Anugrah Nur Fajrianti Siti Yusnul

Ikhtiar Tamrin
1 KANKER PARU
Definisi Kanker Paru

 Kanker Paru atau kanker bronkogenik adalah tumor


malignan dari paru yang timbul dalam dinding bronkial
atau epitelium. Istilah kanker paru merujuk pada
tumor yang berasal dari epitel saluran nafas
(karsinoma bronkogenik).
Klasifikasi Kanker Paru

Small cell lung Cancer


(SCLC)

Non small cell Lung Cancer


(NSCLC)
Small cell lung
Cancer  Karsinoma sel kecil (small cell), dimulai dijalan napas besar
(SCLC) dan kemudian menjadi cukup besar.
 Dominasi sel-sel kecil yang hampir semuanya diisi oleh
mukus dengan sebaran kromatin yang sedikit sekali tanpa
nukleoli.
 Disebut juga oat cell carcinoma.
 cenderung berkumpul disekeliling pembuluh darah halus
menyerupai pseudoroset.
 DNA yang terlepas menyebabkan warna gelap di sekita
pembuluh darah.
 Akhinya akan memiliki prognosis yang lebuh buruk dan
sering kali sudah bermetastasis saat pertama ditemukan
Non small cell
Lung Cancer  Terletak dekat hilus dan menonjol ke dalam bronkus.
(NSCLC)
 Gejala : Batuk nonproduktif atau batuk darah, Nyeri
dada
 Cenderung tidak bermetastasis sampai akhir
perjalanan penyakit.

1 2 3
Karsinoma
Adenokar Karsinoma
bronkoalveo
sinoma lar
sel besar
Etiologi Kanker Paru

Merokok

Perokok pasif

Paparan zat karsinogen

Polusi udara

Genetik

Teori onkogenesis

Diet
Patofisiologi Kanker Paru
 Kanker paru terjadi saat sel-sel ini mengalami mutasi dan bereproduksi
berlebihan.
 Jaringan kanker paru tidak dapat tertukar oksigen dan karbon karbon dioksida
dan sehingga tidak memiliki fungsi biologis.
 Sel tumor tumbuh dan menginvasi jaringan sekitar paru. Ini akan membatasi
ekspansi dari lobus paru yang terserang dan mengganggu pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida serta jalan napas terganggu, dan menutup aliran
udara.
 Sel-sel kanker menginvasi kelenjar getah bening local dan ductus Toraksikus
 Pertumbuhan tumor dan invasi yang signifikan dapat terjadi sebelum diagnosis
ditegakan.
Manifestasi Klinis

 Suara sesak  Rasa Lelah


 Perubahan pola pernafasan  Nyeri dada, bahu, punggung, atau
lengan
 Batuk persisten
 Episode efusi pleura, pneumonia,
 Sputum dengan semburat darah
atau bronchitis berulang
 Hemoptysis yang nyata
 Dyspnea, demam, atau penurunan
 Sputum berwarna seperti karat berat badan yang tidak dapat
atau bernanah dijelaskan
Pemeriksaan Diagnostik

 Rontgen dada  Pemindaian tulang atau pemeriksaan


sumsum tulang
 Pemeriksaan sitologi
 Pemindaian hepar
sputum
 Metastasis ke sistem saraf pusat :
 Bronkoskopi serat optik pemindaian otak, CT scan, pencitraan
resonan magnetik (MRI), dan
 Bronkofibroskopi fluoresen
prosedur neurologis lainnya.
 Pemindaian paru  Mediastinoskopi
Tatalaksana

Pembedahan

Terapi Radiasi

Kemoterapi
Prognosis

 Sebagian besar kanker paru tidak bisa disembuhkan secara total


 Pada lebih dari 50% pasien yang diagnosis, kanker telah menyebar
ke seluruh tubuh (metastasis).
 Pada prognosis kanker paru adalah menentukan stadium penyakit
 Tidak ada yang dapat memastikan harapan hidup pasien. Hal ini
sangat tergantung pada tahap apa kanker ditemukan, kondisi dan
usia pasien, dan bagaimana respon kanker terhadap pengobatan
Komplikasi

 Nyeri
 Supresi sumsum tulang (anemia, leukemia, trombositopenia)
 Ketidak seimbangan cairan dan biokimia.
 Gejala-gejala disfungsi organ seperti kanker yang menyebar ke
tempat yang lebih jauh (otak, hepar, paru-paru, tulang, organ
reproduksi, dll)
Asuhan Keperawatan
KANKER PARU
Pengkajian

 Identitas :

nama, umur (Resiko Ca. Paru meningkat pada orang berumur >40tahun), Jenis
Kelamin (terbanyak pada laki-laki di Indonesia dan terbanyak kelima untuk semua
jenis kanker pada perempuan), agama, pendidikan, alamat, No.RM, pekerjaan,
status perkawinan, tanggal MRS, tanggal pengkajian, sumber informasi

 Riwayat kesehatan :

diagnosa medis, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat kesehatan


terdahulu, riwayat penyakit keluarga
Lanjutan...

 Pengkajian keperawatan :

Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan, pola nutrisi/ metabolik (ABCD),


pola eliminasi, pola aktivitas dan latihan, pola tidur dan istirahat, Pola kognitif dan
perceptual, pola persepsi diri, pola seksualitas dan reproduksi, pola peran dan
hubungan, pola manajemen koping-stress, system nilai dan keyakinan

 Pemeriksaan umum : Keadaan fisik, TTV

 Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)

Kepala, mata, telinga, hidung, mulut, dada, abdomen, urogenital, ekstremitas, kulit
dan kuku, keadaan lokal
Pathway
Diagnosis Keperawatan

 Ketidakefektifan bersihan jalan napas (00081) berhubungan dengan peningkatan


sekresi dan penurunan efektivitas batuk karena nyeri.

 Ketidakefektifan pola napas (00032) berhubungan dengan hipoventilasi nyeri,


dan penurunan energy.

 Hambatan pertukaran gas (00030) berhubungan dengan bronkiektasis dan


atelektasis

 Nyeri akut (00132) berhubungan dengan prosedur bedah

 Intoleransi aktivitas (00092) berhubungan dengan kesulitan menjaga oksigenasi


karena nyeri dan penurunan volume paru.
Intervensi Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan napas (00081) berhubungan dengan
peningkatan sekresi dan penurunan efektivitas batuk karena nyeri

 Hasil NOC : Kepatenan Jalan Napas


Lanjutan...

 Evaluasi : klien akan menjaga jalan napas yang bersih dan terbuka, yang
dibuktikan dengan suara napas yang bersih, kecepatan dan kedalaman
yang normal, dan batuk yang efektif. Pembersihan
2 TUMOR MEDIASTINUM
Anatomi Mediastinum
Mediastinum adalah suatu rongga yang terletak di
bagian tengah toraks dan mempunyai batas-batas
anatomi sebagai berikut:
Atas : pintu masuk toraks
Bawah : diafragma
Lateral : pleura mediastinalis
Posterior : tulang belakang beserta iga
Anterior : sternum.

Mediastinum Posterior
Mediastinum Superior

Mediastinum Anterior Mediastinum Medial (tengah)


Definisi Tumor Mediastinum
 Tumor adalah suatu benjolan abnormal yang ada pada tubuh
 Mediastinum adalah suatu rongga yang terdapat antara paru-
paru kanan dan paru-paru kiri yang berisi jantung, aorta, dan
arteri besar, pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar timus,
saraf, jaringan ikat, kelenjar getah bening dan salurannya.
 Tumor mediastinum adalah tumor yang berada di daerah
mediastinum.
 Tumor mediastinum sebagian besar adalah metastasis dari
tempat lain (yang paling sering karsinoma bronkogenik),
kemudian limfoma, sebagian kecil lagi dari tumor neurogenic,
teratoma, timoma dan lipoma.
Klasifikasi Tumor Mediastinum
Teratodermoid

Timoma

Limpoma

Limfadenopati

Tiroid

Kista Mediastinum

Emfisema Mediastinum
Etiologi Tumor Mediastinum

A B C D E F
Faktor
Penyebab
Penyebab Genetik Faktor Faktor Faktor
Bioorganis
Kimiawi (Biomolek Fisik Nutrisi Hormon
me
uler)
Patofisiologi Tumor Mediastinum
Lanjutan...
Manifestasi Klinis

 Batuk, sesak atau stridor  Suara serak dan batuk kering


 Disfagia  Ortopnea
 Palpitasi Jantung  Paralisis diafragma
 Sindrom Vena Kava Superior  Nyeri dinding dada
(SKVS)
 Kambung pada dinding dada
 Distensi yang jelas pada vena
leher dan dinding dada
Pemeriksaan Diagnostik

Rontgenografi
 Hb: menurun/normal
 Analisa Gas Darah : asidosis
USG
respiratorik, penurunan kadar
oksigen darah, kadar karbon
darah meningkat/normal Tomografi Komputerisasi

 Elektrolit : Natrium/kalsium
menurun/normal Magnetic Resonance Imaging (MRI)

 Pemeriksaan diagnostic
Biopsy
Tatalaksana

Pembedahan

Obat-obatan

Immunoterapi

Kemoterapi

Radioterapi
Komplikasi

 Obstruksi trachea
 Sindrom Vena Cava Superior 1 2
 Invasi vascular dan catastrophic Syndrome Hernia
hemorrhage, dan vena kava diafragma
superior ke
 Rupture esophagus
(VKS) mediastinum
 Hernia diafragma ke mediastinum
Prognosis Tumor Mediastinum

 Tumor Mediastinum jinak : cukup baik, terutama jika tanpa


gejala.
 Tumor mediastinum ganas : dimana hasil diagnostic spesifik,
derajat keparahan penyakit, dan keadaan spesifik pasien yang
lain (komorbid) akan mempengaruhi. Kebanyakan tumor
mediastinum ganas berespon baik terhadap terapi konvensional
Asuhan Keperawatan
TUMOR MEDIASTINUM
Pengkajian

 Identitas : nama, umur (Karsinoma cenderung ditemukan pada


usia dewasa), Jenis Kelamin (Laki-laki lebih beresiko daripada
wanita), suku/ bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Pengkajian psiko-sosio-spiritual
 Pemeriksaan fisik fokus : pemeriksaan per sistem
Diagnosis Keperawatan

 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhungan dengan penekanan trakea


 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan difusi
 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan paralisis diafragma
 Nyeri akut berhubungan dengan Nervus interkostalis tertekan
 Cemas berhubungan dengan ketakutan/ancaman akan kematian
 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan gangguan menelan
 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan nervus laringeus inferior tertekan
 Risiko kerusakan integritas kulit berhubangan dengan Perubahan kulit yang diterapi
 Risiko infeksi berhubungan dengan diskontuinitas jaringan
Intervensi Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhungan dengan penekanan trakea

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien menunjukkan


 NOC keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan kriteria hasil :

 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
1) Respiratory status : sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, bernafas dengan
Ventilation mudah, tidak ada pursed lips)

 Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
2) Respiratory status : nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
Airway patency abnormal)

 Mampu mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang penyebab.


3) Aspiration Control
 Saturasi O2 dalam batas normal (SaO2 95-99%)

 Foto thorak dalam batas normal


Lanjutan...
 Intervensi NIC:
1) Catat perubahan upaya dan pola bernafas.
2) Observasi penurunan ekspensi dinding dada
3) Catat karakteristik batuk (misalnya, menetap, efektif, tak efektif), juga
produksi dan karakteristik sputum.
4) Pertahankan posisi tubuh/ kepala tepat dan gunakan alat jalan nafas
sesuai kebutuhan.
5) Kolaborasi pemberian bronkodilator, contoh aminofilin, albuterol dll.
Awasi untuk efek samping merugikan dari obat, contoh takikardi,
hipertensi, tremor, insomnia.
THANK
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai