Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM LAKTAT TERHADAP AKTIVITAS


ANTIJAMUR SEDIAAN OVULA MCT
(Medium Chain Triglyceride) PADA
Candida albicans

Disusun Oleh :
Dian Yulia Puspita Sari
NIM : 01018222

Dosen Pembimbing I: Dosen Pembimbing II


Hj. Dra. Etty Haryati, M.Pd Subagja, M.SI, Apt
BAB I
`PENDAHULUAN

Latar
Belakang
Hipotesa

Pembatas Tempat dan


Masalah Waktu
Penelitian

Identifikasi Manfaat
Masalah Penelitian
Perumusan Tujuan
Masalah Penelitian
Latar Belakang
Penyakit infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan
dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan
parasit
Salah satu infeksi pada manusia yang disebabkan oleh jamur
adalah Kandidiasis. Kandidiasis adalah salah satu penyakit jamur
yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh jamur genus
Candida yang dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, paru-
paru dan saluran pencernaan. Candida albicans merupakan flora
normal pada beberapa area tubuh manusia serta memiliki sifat
opportunis sehingga apabila kondisi mendukung Candida
albicans akan dapat berubah menjadi patogen.
Pengaruh penambahan asam laktat
Pembatas terhadap aktivitas antijamur sediaan ovula
Masalah 11 MCT (Medium Chain Triglyceride) pada
Candida albicans yaitu konsentrasi 2%,
4%, 6%.
Pengujian pengaruh penambahan asam
laktat terhadap aktivitas antijamur sediaan
22 ovula MCT (Medium Chain Triglyceride)
pada Candida albicans dilakukan dengan
metode Cup-plate technique (sumuran).

Uji evaluasi sediaan ovula meliputi uji


33 organoleptis (bentuk, warna, bau), uji pH,
uji keseragaman bobot, uji waktu hancur,
uji titik leleh.

44 Uji stabilitas sediaan ovula dilakukan


pada suhu 5°C dan 30°C.
Melakukan pengujian pengaruh penambahan
Identifikasi asam laktat terhadap aktivitas antijamur
Masalah 11 sediaan ovula MCT (Medium Chain
Triglyceride) pada Candida albicans.

Menentukan konsentrasi asam laktat yang


paling besar pengaruhnya terhadap aktivitas
22 antijamur sediaan ovula MCT (Medium Chain
Triglyceride) pada Candida albicans.

Melakukan evaluasi sediaan ovula MCT


(Medium Chain Triglyceride) dengan
33 penambahan asam laktat meliputi: uji
organoleptis (bentuk, warna, bau), uji pH, uji
keseragaman bobot, uji waktu hancur dan uji
titik leleh.

Menguji stabilitas penambahan asam laktat


44 pada sediaan ovula MCT (Medium Chain
Triglyceride).
Apakah penambahan asam laktat pada sediaan
Rumusan 11 ovula MCT (Medium Chain Triglyceride)
Masalah mempunyai pengaruh aktivitas antijamur pada
Candida albicans?

Berapakah penambahan konsentrasi asam laktat


pada sediaan ovula MCT (Medium Chain
22 Triglyceride) yang paling besar pengaruhnya
terhadap aktivitas antijamur pada Candida
albicans?

33 Apakah penambahan asam laktat pada sediaan


ovula MCT (Medium Chain Triglyceride) memenuhi
persyaratan pembuatan ovula dengan baik?

Apakah penambahan asam laktat pada sediaan


44 ovula MCT (Medium Chain Triglyceride) stabil pada
suhu penyimpanan?
Untuk mengetahui pengaruh penambahan asam
laktat terhadap aktivitas antijamur sediaan ovula
Tujuan 11 MCT (Medium Chain Triglyceride) pada Candida
Penelitian albicans.

Untuk mengetahui penambahan konsentrasi asam


laktat pada sediaan ovula MCT (Medium Chain
22 Triglyceride) yang paling besar pengaruhnya
terhadap aktivitas antijamur pada Candida
albicans.

33 Untuk mengetahui penambahan asam laktat pada


sediaan ovula MCT (Medium Chain Triglyceride)
memenuhi persyaratan pembuatan ovula dengan
baik.

Untuk mengetahui kestabilan penambahan asam


44 laktat pada sediaan ovula MCT (Medium Chain
Triglyceride) pada suhu penyimpanan.
Manfaat
Penelitian Bagi
Peneliti

Bagi
Institusi
Pendidikan

Bagi
Masyarakat
Penambahan asam laktat pada
sediaan ovula MCT (Medium Chain
H0 Triglyceride) tidak mempunyai
pengaruh terhadap aktivitas
antijamur pada Candida albicans.

Hipotesa
Penambahan asam laktat pada
sediaan ovula MCT (Medium
Chain Triglyceride) mempunyai
H1 pengaruh terhadap aktivitas
antijamur pada Candida albicans.
BAB II
Tinjauan Pustaka

Asam Candida Formulasi


Jamur albicans
Antijamur Sterilisasi Ovula
Laktat

MCT
Metode
(Medium Media Kandidiasis Ovula
Chain
Pengujian
Triglyceride) Antijamur
BAB
BAB III
III
Metode
Metode
Penelitian
Penelitian

Format
Data Hasil
Objek Pengamatan
Penelitian

Prosedur Teknik Pengolahan


Metode
Penelitian Data dan Analisa
Penelitian
Data

Desain Langkah Kerja


Penelitian Penelitian
Back

Objek Penelitian

Populasi Desain Operasional

Sampel
X1

Variabel Penelitian X2

X3 Y
K+

K-
Back
Desain Penelitian
Penyiapan alat dan bahan Sterilisasi alat dan bahan

Sertifikasi Asam Laktat


Pembuatan Media agar
Sertifikasi MCT (Medium Chain Triglyceride)
Pembuatan larutan Mc Farland
Pembuatan ovula MCT (Medium Chain
Triglyceride) dengan penambahan asam laktat pada
konsentrasi 2%,4%,6%, dan kontrol negatif Pembiakan jamur yaitu dengan
melakukan peremajaan jamur
Uji evaluasi sediaan Uji stabilitas sediaan Candida albicans dilanjutkan
dengan pembuatan suspensi
Uji Organoleptis, Uji pH, Uji Keseragaman biakan jamur Candida albicans
Bobot, Uji Waktu Hancur, Uji Titik Leleh

Uji Aktivitas Antijamur

Analisis Data

Kesimpulan
Back

Desain Eksperimen

Keterangan:

X1 : Ovula MCT (Medium Chain Triglyceride)


dengan penambahan asam laktat 2%
K+
X2 : Ovula MCT (Medium Chain Triglyceride)
X1 K- dengan penambahan asam laktat 4%

X3 : Ovula MCT (Medium Chain Triglyceride)


dengan penambahan asam laktat 6%
X2 X3
K+ : Vagisan ovula (kontrol positif)

K¯ : Ovula MCT (Medium Chain Triglyceride)


Tanpa penambahan asam laktat
Formulasi Sediaan Ovula

X1 X2 X3 K-
Bahan Satuan Fungsi
1 50 1 50 1 50 1 50
ovula ovula ovula ovula ovula ovula ovula ovula
- - Pengatur pH
g 0,06 3 0,12 6 0,18 9 dan
Asam membantu
Laktat penetrasi

Sebagai
MCT g 0,9 45 0,9 45 0,9 45 0.9 45 antijamur
(Medium
Chain
Triglycerid
e)
PEG 400 g 1,02 51 0,99 49,5 0,96 48 1,5 75 Basis ovula

g 1,02 51 0,99 49,5 0,96 48 1,5 75 Basis ovula


PEG 4000
g 3 150 3 150 3 150 3 150
Total
Back
Pembuatan Ovula MCT (Medium Chain Triglyceride)
Dengan Penambahan Asam Laktat Berbagai Konsentrasi
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Menimbang asam laktat dan MCT sesuai dengan formula.
3) Menimbang PEG 4000 sesuai dengan formula.
4) Meleburkan PEG 4000 di dalam cawan porselen yang diletakkan diatas
penangas air pada suhu 50°-58°C.
5) Menyiapkan mortir hangat, kemudian memasukan PEG 400 sesuai dengan
formula kedalam mortir tersebut.
6) Menambahkan asam laktat dan MCT sesuai dengan formula kedalam mortir
yang berisi PEG 400 lalu gerus hingga homogen.
7) Mengangkat PEG 4000 dari penangas, kemudian masukkan kedalam mortir lain.
8) Memasukkan campuran yang telah homogen ke dalam mortir yang berisi PEG
4000 dilakukan secara hati-hati sedikit demi sedikit dengan bantuan batang
pengaduk hingga tercampur homogen.
9) Setelah bercampur homogen, memasukkan campuran kedalam cetakan yang
sebelumnya telah dilapisi paraffin cair.
10 ) Ovula kemudian didiamkan terlebih dahulu pada suhu kamar selama beberapa
saat dan selanjutnya di dinginan pada lemari pendingin sampai membeku.
11) Selanjutnya ovula yang telah membeku dikeluarkan dari cetakan dan dibungkus
dengan aluminium foil.
Back

11 Uji Organoleptis

22 Uji pH

Uji 33 Uji Keseragaman Bobot


Evaluasi Dan
Stabilitas
Ovula 44 Uji Waktu Hancur

66 Uji Titik Leleh


Back

Uji Stabilitas Sediaan Ovula

Sampel ovula dari masing-masing formula disimpan


pada suhu 5°C dan 30°C diamati pada hari ke 7,14,21,28
spesifikasi sediaan adalah stabil dalam berbagai suhu
tanpa ada perubahan organoleptis, keseragaman bobot,
pH, waktu hancur dan titik leleh.
Sterilisasi Alat Dan Bahan
1) Autoklaf diisi dengan aquadest sesuai dengan volume autoklaf.
2) Memanaskan aquadest sampai mendidih.
3) Memasukkan alat dan bahan yang akan disterilisasikan, lalu di susun
dalam rak autoklaf.
4) Memasukkan rak ke dalam autoklaf yang berisi air mendidih.
5) Autoklaf ditutup, kencangkan kunci penutup.
6) Klep pengaman yaitu tempat uap air keluar untuk menjaga stabilitas
tekanan tetap dibuka sampai terlihat ada uap air yang keluar ditandai dengan
adanya air yang menetes dari klep.
7) Menutup klep dan biarkan pemanasan terus berlangsung.
8) Memperhatikan jarum petunjuk suhu dan tekanan yang perlahan-lahan
akan naik.
9) Bila jarum telah mencapai suhu 121oC, maka klep pengaman akan
berbunyi, dibiarkan selama 15 menit.
Formula Media Nutrient Agar
Media Nutrien Agar
Bahan
Medium Daya Uji Peremajaan Bakteri

Nutrien Agar 1g 10 g 1g

Sukrosa 0,25 g 2,5 g 0,25 g

Aquadestilata 17 ml 170 ml 17 ml

Untuk 1 cawan petri Untuk 10 3 tabung reaksi


cawan petri
Pembuatan Media Agar Cawan Petri Dan Media Agar
Miring
Pembuatan media biakan agar miring :
Pembuatan media agar pada
cawan Petri : 1) Menimbang NA sebanyak 1 gram dan
sukrosa sebanyak 0,25 gram.
1) Menimbang NA sebanyak 10 2) Melarutkan dengan aquadest
gram dan sukrosa sebanyak 2,5 sebanyak 17 ml.
gram. 3) Larutan Nutrient Agar di panaskan
3) Menambahkan aquadest hingga menjadi terlihat jernih dan
sebanyak 170 ml. homogen.
4)Larutan NA dipanaskan hingga 4) Menuangkan larutan Nutrient Agar
menjadi jernih dan homogen. kedalam 3 tabung reaksi. Masing-
5) Menuangkan Nutrient Agar ke masing tabung diisi 5 ml media NA.
dalam erlenmeyer, kemudian 5) Melakukan sterilisasi dengan
sumbat erlenmeyer dengan menggunakan autoklaf pada suhu
kapas dan kassa steril 1210C selama 15 menit.
6)Melakukan sterilisasi dengan 6) Angkat dari autoklaf, miringkan tabung
autoklaf pada suhu 121°C selama reaksi dengan kemiringan 10o lalu
15 menit. biarkan hingga memadat.
pembuatan larutan Mc. Farland adalah sebagai berikut:
1) Membuat larutan 1% (b/v) Barium Klorida (BaCL2)
2) Membuat larutan 1% (b/v) Asam sulfat (H2S04)
3) Mencampurkan kedua larutan ini berdasarkan rasio yang telah
ditetapkan dalam tabel Standar Mc Farland.

Peremajaan biakan murni jamur Candida albicans:


1) Mengambil tabung yang berisi media agar miring yang telah memadat.
2) Biakan murni jamur Candida albicans digoreskan dengan jarum
inokulasi yang terlebih dahulu dipijarkan pada bunsen.
3) memasukkan inokulase yang sudah mengandung jamur ke dalam
tabung lalu menanamkan biakan jamur Candida albicans dengan cara
mengoleskan di atas permukaan media agar miring secara zig-zag
dimulai dari dasar tabung.
4) Kemudian tutup kembali tabung dengan kapas dan kassa steril.
5) Inkubasi pada suhu 33-370C selama 18-24 jam

Pembuatan suspensi biakan jamur Candida albicans


Hasil peremajaan biakan murni Candida albicans yang telah
diinkubasi dilarutkan dalam 10 ml larutan NaCl 0.9% steril,
disuspensikan ke dalam tabung reaksi, lalu digoyangkan beberapa
saat hingga tersuspensi sempurna. Dibandingkan dengan larutan Mc.
Farland.
Back

Uji Aktivitas Antijamur Ovula MCT (Medium Chain


Triglyceride) Dengan Penambahan Asam Laktat
1) Menandai bagian bawah cawan petri sesuai dengan substansi yang digunakan.
2) Menuangkan larutan NA yang telah disterilkan ke dalam 10 cawan petri pada
suhu 40-50oC, masing-masing cawan perti diisi 15 ml media agar NA, biarkan
sampai setengah padat.
3) Memasukkan suspensi jamur Candida albicans kedalam setiap masing-masing
cawan petri sebanyak 0,2 ml menggunakan spuit 1 cc.
4) Menggoyang-goyangkan supaya suspensi tersebar merata pada permukaan NA,
biarkan sampai padat.
5) Setelah memadat, membuat lubang sumuran pada media agar menggunakan
perforator berukuran 0,6 cm sebanyak 5 lubang untuk setiap cawan petri jarak.
6) Meleburkan masing-masing ovula di penangas. Masukkan hasil leburan
sebanyak 0,1 ml ke dalam masing-masing sumuran.
7) Menginkubasi selama 2×24 jam pada suhu 33-370C.
8) Mengukur diameter zona bening yang dihasilkan setiap sumuran menggunakan
jangka sorong.
9) Mengevaluasi aktivitas antijamur penambahan asam laktat pada sediaan ovula
MCT (Medium Chain Triglyceride).
Back

Teknik Pengolahan Data dan Analisis


Data

Analisis data yang berupa pengamatan hasil uji


pengaruh penambahan asam laktat terhadap aktivitas
antijamur sediaan ovula MCT (Medium Chain
Triglyceride) pada jamur Candida albicans dilakukan
dengan menggunakan uji Anova Satu Arah (One Way
Anova) lalu dilanjutkan dengan uji T dengan tingkat
kepercayaan 95%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai