Anda di halaman 1dari 18

SISTEM HUKUM

PIDANA
Drg . Fauziah Rachmawati., SH.,MH
Tanggungjawab hukum secara administratif, pidana dan perdata
yang relevan dengan profesi dokter gigi

Kelalaian dan malpraktik

Peraturan perundang-undangan yang relevan dalam kedokteran


gigi
a. Pengertian

Hukum pidana adalah hukum yang mengatur tentang


pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap
kepentingan umum, perbuatan mana diancam dengan hukuman
yang merupakan suatu penderitaan/ siksaan.

Pelanggaran adalah mengenai hal-hal kecil / ringan, yang diancam


dengan hukuman denda (kurungan).

Kejahatan adalah mengenai soal-soal yang besar seperti


pembunuhan, penganiayaan, penghinaan, pencurian dan
sebagainya.
1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
2. Peraturan – Peraturan Tindak Pidana di luar KUHP,
misalnya :
UU Kesehatan, UU Praktik Kedokteran, UU Rumah Sakit
Kategori peristiwa Pidana

Menurut Doktrin, peristiwa pidana dapat


berupa :
• Dolus dan Culpa :
– Dolus/sengaja adalah perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja agar terjadi suatu delik. (Pasal 338
KUHP) ;
– Culpa/tidak disengaja adalah terjadinya delik karena
perbuatan yang tidak disengaja atau karena
kelalaian. (Pasal 359 KUHP).
Sistematika KUHP

1) Buku I, berisi aturan-aturan umum (bagaimana


mengatur berbarengan/concursus)
2) Buku II, berisi kejahatan
3) Buku III, berisi pelanggaran
d. Pidana Pokok

1. Pidana mati (algojo: digantung bergeser menjadi


ditembak)
2. Pidana penjara, meliputi;
a. Pidana seumur hidup
b. Pidana penjara selama waktu tertentu (paling lama
20 tahun dan paling cepat 1 tahun 4 bulan)
3. Pidana kurungan (paling lama 1 tahun 4 bulan,
paling cepat 1 hari)
4. Pidana denda, yaitu memasukkan uang ke dalam kas
Negara.
Permasalahan
hukum

1. Pidana (Hukum Publik):


Delik formal: tidak harus ada korban yang dirugikan
Delik materiil: ada korban yang di rugikan
2. Perdata (Hukum Privat)
Perikatan karena UU: Perbuatan melanggar hukum
Perikatan karena perjanjian: Wanprestasi
e. Pidana Tambahan

1. Pencabutan hak-hak tertentu, dibagi:


a. Hak memegang jabatan tertentu.
b. Hak menjadi penasehat
c. Hak dipilih dan memilih
d. Hak menjadi awal.
2. Perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu.
3. Pengumuman keputusan hakim
Malpraktik medis secara
hukum pidana
a. Menipu pasien
b. Melakukan kealpaan sehingga menyebabkan luka
/kematian
c. Pelanggaran kesopanan
d. Membocorkan Rahasia jabatan
e. Sengaja membiarkan penderita tak-tertolong
f. Tidak memberikan pertolongan gawatdarurat
Malpraktik medis secara
hukum perdata

a. Melakukan wanprestasi
b. Melakukan perbuatan melanggar hukum
c. Melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan
kerugian
d. Melalaikan pekerjaan sebagai penanggungjawab
Malpraktik medis secara
hukum administratif

a. Praktik tanpa izin


b. Melanggar wajib simpan rahasia jabatan kedokteran
yang tidak dikenakan pasal 322 dan 122 KUHP
Kelalaian danmalpraktik

1. Ketahuilah pokok permasalahan yang dilaporkan


2. Lakukan audit medis / audit dokumen , kelengkapan rm,
dokumen pendukung, informed consent, SIP, STR
3. Identifikasi terhadap perawatan yang dilakukan bila
terkait delik materiil
4. Lapor keatasan (bila kerja di instansi tertentu)
5. Lapor ke pengurus PDGI setempat
Peraturan dan perundang-undangan yang
relevan dengan kedokterangigi

Peraturan Perundang-
undangan

UU No 36 tahun UU No 36 tahun UU No 29 Tahun UU No 44 tahun


2009 2014 2004 2009
Laporan dugaan tindak pidana malpraktik

a. Pengertian kelalaian
b. Macam kealpaan
1. Kelalaian berat atau culpa lata
2. Kelalaian ringan atau culpa levis
c. Undang-Undang Praktik Kedokteran

Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran
tanpa memiliki surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Setiap dokter atau dokter gigi warga negara asing yang dengan sengaja melakukan
praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Setiap dokter atau dokter gigi warga negara asing yang dengan sengaja melakukan
praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi bersyarat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Hak dan kewajiban dokter dan pasien
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai