4:
1. INSOMNIA
2. GGN SOMATOFORM
INSOMNIA
INSOMNIA NON-ORGANIK
Non farmakoterapi
a. Terapi tingkah laku
- edukasi
Teknik relaksasi
Terapi kognitif
Kontrol stimulus
Restriksi tidur
a. Gaya hidup
Tatalaksana Insomnia
Farmakoterapi
1. Initial insomnia/ Early insomnia (sulit masuk proses
tidur)
Sleep inducing : Benzodiazepine (short acting)
2. Delayed insomnia/ Maintenance insomnia/ Late
insomnia (proses tidur terlalu cepat, tidak bisa tidur
lagi)
Prolong latent phase heterosiklik antidepresan
3. Broken insomnia/Middle insomnia (multiple
awakening)
Sleep maintaining: Phenobarbital, benzodiazepine (long
acting)
Obat anti insomnia/Hipnotika
Khasiat panjang
Flurazepam 15-30
Diazepam 4-80
Khasiat menengah
Estazolam 1-4
Nitrazepam 2.5 – 5
Khasiat pendek
Triazolam 0.125-0.25
Lorazepam 2-10
Diagnosis Banding Insomnia
Differential Diagnosis
Etiologi:
Penyakit pd CNS
Demam
Intoksikasi obat
Withdrawal alkohol
Kegagalan metabolik
Substances-Related Disorders
(1) Alcohol & CNS Depressant
Intoxication Witdrawal
Intoxication Witdrawal
Perlu di hospitalisasi:
1. terapi withdrawal
2. terapi detoksifikasi
3. terapi rumatan(maintenance)
4. terapi komplikasi
5. terapi aftercare
Withdrawal Heroine/ Opioid
6-12 jam: lakrimasi, rhinorrhea, sering menguap,
gelisah
12-24 jam: tidur gelisah, irritable, tremor, midriasis
24-72 jam: depresi, nausea, vomitus, diare, kram
perut, nyeri otot dan tulang, dehidrasi, ggn elektrolit
Selanjutnya, hiperaktivitas otonom mulai berangsur-
angsur berkurang dalam 7-10 hari
Terapi Aftercare
Substances-Related Disorders -Tatalaksana
SKDI PSIKIATRI
3. PSIKOSIS
SKIZOFRENIA
GANGGUAN WAHAM
GANGGUAN PSIKOTIK
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
GANGGUAN BIPOLAR
BABY BLUES
SKIZOFRENIA DAN GANGGUAN PSIKOTIK
Gejala positif
Halusinasi: auditori, visual, somatik, olfaktori, gustatori
Delusi: bizarre (thought withdrawal, thought insertion,
delusions of control), non-bizarre (persecutory,
referential,grandiose, erotomanic,)
Disorganisasi: menjawab pertanyaan dengan tidak
nyambung (tangensial) , sirkumstansial, berpindah-
pindah pokok pikir (derailment), menciptakan kata baru
(neologisme), disorganisasi linguistik (world salad,
inkoherensi)
Gejala Negatif
Affective symptoms,
Cognitive dysfunction
Jenis Skizofrenia
1. Skizofrenia Simpleks
Kelainan yang tidak lazim dimana terjadi
kehilangan minat yang mencolok, kemalasan, dan
penarikan diri secara sosial
2. Skizofrenia paranoid
Halusinasi/waham mengancam yang menonjol
3. Skizofrenia Hebefrenik
Perubahan afektif yang tampak jelas
4. Skizofrenia Residual
Gangguan Skizoafektif
Gangguan skizoafektif ialah ggn episodik dg gejala
afektif dan skizofrenik yang sama-sama menonjol
Ggn Manik:
Perubahan mood disertai energi yang meninggi,
percepatan berbicara, kebutuhan tidur berkurang,
grandiositas, dan terlalu optimis
Ggn depresi:
Lihat Major Depressive Disorder
Jika Gejala Psikotik < 1
bulan... (F23)
Diagnosis Karakteristik
Psikotik akut Onset < 2 minggu, gejala beraneka ragam & berubah cepat atau
schizophrenia like, adanya stres akut yang berkaitan.
Psikotik akut Onset < 2 minggu, terdapat gejala skizofrenia untuk sebagian besar
lir skizofrenia waktu, tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut.
Polimorfik Onset < 2 minggu, ada beberapa jenis halusinasi/waham yang jenis &
psikotik akut intensitasnya berubah-ubah, memenuhi poin 1-3 psikotik polimorfik
dengan gejala akut disertai gejala yang memenuhi skizofrenia. Jika lebih dari 1
skizofrenia bulan maka diagnosis menjadi skizofrenia
PPDGJ
Terapi Farmakologis Ggn Psikosis
Tata laksana:
Antipsikotik tipikal (murah, tapi kemungkinan
efek samping ekstrapiramidal tinggi) :
chlorpromazine, haloperidol
150-1800
Chlorpromazine
mg/hari
5-15
Flufenazine
mg/hari
5-30Trifluoperazine
mg/hari
8-24
Perpenazine
mg/hari
1.5-30
Haloperidol
mg/hari
Pemberian Dosis
Lanjutkan pemberian antipsikotik minimal 3 bulan setelah gejala
hilang.
Tardive Dyskinesia
Sindrom yang terjadi lambat, dengan gerakan koreoatetoid
abnormal, gerakan otot abnormal, menghentak, balistik,
seperti tik
Terapi: Benzodiazepine
Antipsikotik atipikal
(lodapin)
BIPOLAR
a. Bipolar tipe I:
- Setidaknya ada satu episode mania atau campuran (ada ciri
mania dan depresi dalam saat bersamaan)
Boleh ada episode depresi, boleh juga tidak
FLUOXETIN 20-60 0 0 0
E
Gangguan panik Serangan ansietas yang intens & akut disertai perasaan akan
datangnya kejadian menakutkan. Tanda utama: serangan
panik yang tidak diduga tanpa adanya stimulus.
Fobia Rasa takut yang kuat dan persisten terhadap suatu objek atau
situasi, antara lain: hewan, bencana, ketinggian, penyakit,
cedera, dan kematian.
Fobia sosial Rasa takut yang kuat dan persisten terhadap suatu objek atau
situasi, antara lain: hewan, bencana, ketinggian, penyakit,
cedera, dan kematian.
6. TICS
-TRANSIENT TICS DISORDER
7. DISFUNGSI SEKSUAL
-GGN KEINGINAN SEKSUAL
-GGN ORGASMUS
-SEXUAL PAIN DISORDER
8. GGN TIDUR
-HIPERSOMNIA
TRANSIENT TICS DISORDER
Tics
Sudden, rapid, recurrentnonrhytmic, stereotyped motor
movement or vocalization
Diagnosis:
The tics occur many times a day, at least 4 weeks, no
longer than 12 consecutive months
Marked distress or significant impairment
Before 18
Not due to subst or medical condition
Not met Tourrete’s disorder or chronic motor/vocal tics
disorder
Changed Provisional Tics Disorder
Treament
D2 antagonist:
Methochlopramide
Atypical neuroleptic
SSRI
Naloxone
Sexual Dysfunction
Sexual desire disorders
Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD);
Persistently or recurrently deficient (or absent) sexual
fantasies and desire for sexual activity
Sexual Aversion Disorder (SAD)
Persistent or recurrent extreme aversion to, and avoidance
of, all (or almost all) genital sexual contact with a sexual
partner.
Sexual arousal disorders
Female Sexual Arousal Disorder (FSAD)
Persistent or recurrent inability to attain, or to maintain
until completion of the sexual activity, an adequate
lubrication-swelling response of sexual excitement.
Male Erectile Disorder
Persistent or recurrent inability to attain, or to maintain
until completion of the sexual activity, an adequate
erection.
Kaplan & Sadock synopsis of psychiatry
Sexual Pain Disorder
VAGINISMUS
Recurrent, involuntary contraction of perineal muscle
surrounding the outter third of the vagina when the
vaginal penetration is attempted
DYSPAREUNIA
Persistent or recurrent genital pain that occurs just
before, during, or after sexual intercourse
Disfungsi Ereksi
Ketidakmampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi
Farmakologis
PDE5 Inhibitor Sildenafil, tadalavil, Vardefinil
Androgen
Intraurethral Alprostadil (PgE1, vasoaktif)
Intracavernosal self injection
Hypersomnia (DSM V: Hypersomnolence
Disorder)
Salah 1 dari gejala berikut:
1. Masih merasa mengantuk di siang hari walaupun sudah tidur
cukup (7 jam) pada malam hari nya
2. Tidur selama 9 jam atau lebih dengan tetap merasa
mengantuk dan tidak merasa “refreshed”
3.Sulit untuk tetap terjaga penuh
Therapy:
Stimulants: Methylphenidate , modafinil
Antidepresan
Sodium oxybate