Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan masyarakat yang optimal
b. Paradigma Sehat
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan kesehatan yang memandang masalah
kesehatan saling terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih
diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan
penyakit atau pemulihan kesehatan.
MISI DAN VISI INDONESIA SEHAT 2015
MISI
Gizi kesehatan masyarakat adalah kesehatan gizi yang mengacu pada cabang populasi terfokus kesehatan masyarakat
yang memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan program pangan dan gizi, dan memberikan peran kepemimpinan
dalam menerapkan publik kesehatan prinsip-prinsip untuk kegiatan yang mengarah pada promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit melalui pengembangan kebijakan dan perubahan lingkungan.
2. Program Pembinaan Gizi Masyarakat
Edukasi gizi
Tujuan: mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan
sesuai dengan risiko/masalah gizi.
Lokasi: Posyandu, Pusling, Institusi Pendidikan, Kegiatan Keagamaan, KelasIbu, Kelas Balita, Upaya Kesehatan
Kerja (UKK), dll.
Konseling Asi Ekslusif
Tujuan: meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga sehingga bayibaru lahir segera diberikan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) dan meneruskan ASIEksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. Sejak usia 6 bulan disamping
meneruskan ASI mulai diperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), selanjutnya tetapmeneruskan ASI dan
MP-ASI sesuai kelompok usia sampai usia 24 bulan.
Sasaran: ibu hamil dan keluarga/ibu yang mempunyai anak usia 0-24 bulan.
PUSKESMAS DAN PUBLIC HEALTH NURSING (PHN)
1. Strategi Puskesmas
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan (Mubarak, 2014) antara lain :
Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh ( comprehensive health care service).
Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh (holistic approach).
Pertemuan dengan perawat pelaksana Perkesmas/penanggung jawab daerah binaan (darbin) untuk
mengidentifikasi masalah prioritas dengan data epidemiologi, merencanakan kegiatan Perkesmas, memfasilitasi
pembahasan masalah dalam Refleksi Diskusi Kasus (RDK), membahas masalah keuangan.
Penyusunan laporan yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Perkesmas yang merupakan bahan