adalah ALLAH
MACHLUQ MACHLUQ
GHAIB JAHR/DZAHIR
MACHLUQ MACHLUQ
TAKLIFY GH. TAKLIFY
ASAL PENCIPTAAN MANUSIA DARI TANAH
]14/ َخلَ َق ا ن ْ َس َان ِم ْن َصلْ َص ٍال اَك لْ َفخ َِّار [الرمحن
14. Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, ِإْل
) مُث َّ َج َع َل7( اذَّل ِ ي َأ ْح َس َن لُك َّ يَش ْ ٍء َخلَ َق ُه َوبَدَ َأ َخلْ َق ا ن ْ َس ِان ِم ْن ِط ٍني
َُ ) مُث َّ َس َّوا ُهِإْل َون َ َف َخ ِف ِيه ِم ْن ُرو ِح ِه َو َج َع َل لمُك8( ن َ ْسهَل ُ ِم ْن ُساَل ةَل ٍ ِم ْن َم ٍاء َمه ٍِني
]9-7/) [السجدة9( ون َ ال َّس ْم َع َواَأْلبْ َص َار َواَأْلفْ ِئدَ َة قَ ِلياًل َما ت َ ْش ُك ُر
7. Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-
baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang
hina.
9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya
roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur.
PROSES PERTUMBUHAN DALAM RAHIM
َّ ) مُث13( ) مُث َّ َج َعلْنَا ُه ن ُْط َف ًة يِف قَ َر ٍار َم ِك ٍني12( َول َ َق ْد َخلَ ْقنَا ا ن ْ َس َان ِم ْن ُساَل ةَل ٍ ِم ْن ِط ٍني
ِإْل
َّ َخلَ ْقنَا النُّ ْط َف َة عَلَ َق ًة فَ َخلَ ْقنَا الْ َعلَ َق َة ُم ْضغ ًَة فَ َخلَ ْقنَا الْ ُم ْضغ ََة ِع َظا ًما فَ َك َس ْواَن الْ ِع َظ َام ل َ ْح ًما مُث
]14-12/َأن ْ َشْأاَن ُه َخلْ ًقا َآخ ََر فَتَ َب َار َك اهَّلل ُ َأ ْح َس ُن الْ َخا ِل ِق َني [املؤمنون
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Nuthfah (Spermatozoa) yang berkonsepsi dengan
ovum sehingga membentuk nuthfah amsyāj (sperma
yang telah bercampur dengan ovum(, dan Allah
tempatkan pada tempat yang kokoh, sebagaimana
firman Allah SwT:
}{ اَّن َخلَ ْقنَا ا ن ْ َس َان ِم ْن ن ُْط َف ٍة َأ ْم َشاجٍ ن َ ْبتَ ِلي ِه فَ َج َعلْنَا ُه مَس ِ ي ًعا ب َ ِص ًريا
ِإْل ِإ
]2 :[اإلنسان
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur (bercampur antara benih lelaki dengan perempuan) yang Kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami
jadikan dia mendengar dan melihat.
Alaqah;
‘Nuthfah amsyaj atas kehendak Allah berkembang
menjadi ‘alaqah yang dalam bahasa Arab memiliki
beberapa arti yang berbeda-beda, yaitu:
1. Segumpal darah yang pekat, sebagaimana
disebutkan oleh DR. Sa’di Abu Habib dalam al-
Qamūsul fiqhiy lughatan wa ishtilāhan.
Dalam arti ini ternyata Profesor Keith L. Moore setelah
melakukan penelitian tentang perkembangan janin
mengatakan bahwa penampakan embrio pada tahap ‘alaqah
seperti penampakan segumpal darah. Hal ini terjadi karena
sejumlah besar darah membentuk embrio dan pada fase
‘alaqah ini darah tidak bersirkulasi sehingga tampak seperti
segumpal darah.
(http://sains2quran.blogspot.co.id/2008/05/11-perkembangan-embrio-manusia.html)
Eksistensi Manusia
KHALIFAH
ABDULLAH
Q.S. Al Baqarah 30
Q.S. Adz
ISLAM Dzaariyaat 56
METODOLOGI METODOLOGI
ISLAMISASI:
Upaya sinkronisasi realitas dengan nilai-nilai ajaran Islam, dengan:
1. Membuang yang tidak dapat diterima oleh syari’at Islam
2. Merekonstruksi sesuai syari’at Islam
3. Melestarikan dan mengembangkan yang sesuai syari’at Islam
AKTUALISASI:
Upaya menjabarkan nilai-nilai ajaran Islam dalam realitas, dengan:
1. Menerima dan melaksanakan ketentuan syari’at islam
2. Memahami nash mu’amalah secara kontekstual dan berijtihad
mendayagunakan IPTEK mewujudkan tujuan dan nilai-nilai
syari’at Islam sebagai rahmat bagi alam semesta.