Anda di halaman 1dari 12

Bab 3

Pengenalan Otomasi
Rizki Audiva (190403074)
Michael George M (190403
Priscila Annie D P(190403084)
Thasya Amanda (1904091)
Sofia Veronica (190403095)
Priscilla Yosephanie (190403110)
Pengertian otomasi

Otomasi adalah suatu teknologi yang digunakan


untuk melaksanakan proses atau prosedur kerja
tanpa bantuan manusia.
3.1 ELEMEN- ELEMEN DASAR SUATU SISTEM
TEROTOMASI
3.1.1 sumber tenaga untuk melaksanakan proses terotomasi
Suatu system terotomasi digunakan untuk mengiperasikan beberapa proses, dan
sumber tenaga diperlukann untuk menggerakkan proses dan juga pengendali. Sumber
tenaga paling utama dalam system terotomasi adalah listrik. Tenaga listrik memiliki
banyak keunggulan dalam proses baik yang terotomasi maupun tidak.

• Tenaga listrik tersedia sangat luas dengan harga yang layak. Ini merupakan bagian
penting dari infrastruktur industry kita.
• Tenaga listrik dapat dengan segera diubah menjadi bentuk energy alternative
mekanik, termal, sinar, suara, hidrolik, dan pneumatic.
• Tenaga listrik pada tingkat yang rendah dapat digunakan untuk melaksanakan
fungssi-fungsi seperti transmisi sinyal, pemrosesan informasi serta penyimpanan
dan komunikasi data.
• Energy listrik dapat disimpan dalam baterai yang umurnya panjang agar dapat
digunakan di lokasi dimana sumber eksternal energy listrik bisa tersedia dengan
mudah
3.1 ELEMEN- ELEMEN DASAR SUATU SISTEM
TEROTOMASI
Selain sebagai penggerak bagi proses manufaktur itu sendiri, tenaga
juga diperlukan untuk fungsi fungsi pemindahan bahan berikut:
• Loading dan unloading unit kerja (pemindahan part, pengorientasian)
• Transport material antar operasi (penanganan/pengangkutan part
antar operasi)

Sumber tenaga bagi otomasi. Diluar kebutuhan tenaga dasar untuk


operasi manufaktur, tenaga tambahan juga diperlukan untuk otomasi.
Tenaga tambahan digunaka untuk fungsi fungsi berikut:
• Unit pengendali
• Tenaga untuk menggerakkan sinyal kendali
• Akuisisi data dan pemrosesan informasi
3.1 ELEMEN- ELEMEN DASAR SUATU SISTEM
TEROTOMASI
3.1.2 Program instruksi
Tindakan yang dilaksanakan oleh proses terotomasi didefinisikan sebagai program
instruksi. Langkah-langkah operasi yang khusus bagi siklus kerja dinyatakan dalam
program siklus kerja. Program siklus kerja inni disebut program part dalam Kontrol
numerik. Aplikasi pe.ngendalian proses yang lain menggunakan nama berbeda bagi
berbagai jenis program ini
Dalam suatu system yang lebih rumit, proses meliputi siklus kerja yang terdiri dari
banyak langkah berulang tanpa simpangan dari satu siklus ke siklus berikutnya. Operasi
manufaktur part diskrit paling banyak termasuk dalam kategori ini. Urutan langkah
umum (yang disederhanakan) berupa:
(1) masukkan part pada mesin produksi,
(2) laksanakan proses,
(3) ambil part.
Selama langkah itu berlangsung, terdapat satu atau lebih aktivitas yang meliputi
perubahan pada satu atau beberapa parameter proses.
3.1 ELEMEN- ELEMEN DASAR SUATU SISTEM
TEROTOMASI
3.1.3 Sistem pengendali
Kendali dalam suatu system terotomasi dapat berupa system siklus tertutup ataupun
terbuka. Suatu system kendali tertutup, juga dikenal dengan system kendali umpan
balik, adalah suatu mekanisme dimana variable output dibandingkan dengan
parameter input, dan perbedaan apapun yang ada diantara keduanya, digunakan untuk
menggerakkan output agar sesuai dengan input. System kendali tertutup terdiri dari
enam elemen dasar (1)parameter input, (2) proses, (3) variable output, (4) sensor
umpan balik, (5) pengendali dan (6) unit penggerak.

Berbeda dari system kendali tertutup, system kendali terbuka beroperasi tanpa adanya
umpan balik. Dalam hal ini pengendalian berlangsung tanpa adanya pengukuran
terhadap variable output, maka tidak ada pembandingan atara nilai output actual
dengan parameter input yang diinginkan. Sistem kendali terbuka biasanya tepat
digunakan pada kondisi berikut ini : (1) aktivitas yang dilakukan oleh system pengendali
sederhana (2)fungsi aktuasi/penggerakan sangat dapat diandalkan, (3) setiap gaya
reaksi yang melawan gerakan adalah kecil dan tidak mempengaruhi aktuasi tersebut.
3.2 FUNGSI FUNGSI OTOMASI LANJUT
Sebagai tambahan bagi pelaksannaan program instruksi, sebuah
system terotomasi dapat melakukan fungsi-fungsi lanjutan yang
tidak spesifik bagi benda kerja tertentu, secara umum, fungsi-
fungsi tersebut berhubungan dengan perbaikan kinerja dan
keamanan peralatan. Fungsi-fungsi otomasi lanjut meliputi :
(1) pemantauan keselamatan,
(2) diagnosis perawatan dan perbaikan,
(3) pendeteksian kesalahan dan pengembalian kondisi.
3.2 FUNGSI FUNGSI OTOMASI LANJUT
3.2.1 Pemantauan keselamatan
Perlu disadari bahwa sangat penting untuk erancang system terotomasi
agar bekerja secara aman bila terdeteksi keberadaan pekerja disekitarnya.
Karenanya terdapat dua alas an melengkapi system terotomasi dengan
kemampuan pemantauan keselamatan: (1) untuk melindungi tenaga
operator yang berada di sekitar system, (2) untuk melindungi peralatan
yang berasosiasi dengan system.

Respons yang mungkin terdapat variasi bahwa meliputi satu atau lebih dari
hal-hal berikut:
• Penghentian total dari system terotomasi
• Pengaktifan alarm
• Pengurangan kecepatan operasi proses
• Pengambilan tindakan korektif untuk mengatasi pelanggaran keselamatan
3.2 FUNGSI FUNGSI OTOMASI LANJUT
Sensor sensor untuk memonitor secara aman dapat bervariasi
dari peralatan paling sederhana hingga system yang sangat
canggih. Daftar berikut ini menyarankan bebrapa sensor yang
layak dan penerapannya untuk pemantauan keselamatan.
• Saklar batas (limit switch)
• Sensor foto elektrik dipicu dengan terpotongnya berkas sinar
• Sensor temperature
• Pendeteksi panas atau asap
• Keset lantai yang sensitive tekanan
• System visi mesin
3.2 FUNGSI FUNGSI OTOMASI LANJUT
3.2.2 Diagnosis perawatan dan perbaikan
Tiga modus operasi yang mencirikan subsistem diagnosis perawatan dan perbaikan
adalah:
• Pemantauan status
Memantau dan mencatat status dari sensor-sensor dan parameter kunci system selama
beroperasi normal. Bila diperlukan, diagnosis ini dapat menunjukkan nilai manapun
dan memberi interpretasi tentang status system
• Diagnosis kegagalan
Diaktifkan apabila kegagalan fungsi dan kegagalan terjadi. Tujuannya adlah untuk
menginterpretasi nilai variable yang dipantau saat ini dan meganalisis nilai-nilai yang
tercatat sebelum kegagalan terjadi sehingga penyebab kegagalan tersebut dapat
diketahui
• Rekomendasi prosedur perbaikan
Biasanya didasarkan pada penerapan system pakar dimmana keputusan kolektif dari
banyak ahli perbaikan dikumpulkan dan dimasukkan dalam program computer yang
menggunakan teknik inteligensia buatan.
3.2 FUNGSI FUNGSI OTOMASI LANJUT
3.2.3 Penemuan kesalahan dan pemulihan kondisi
Penemuan kesalahan. Sesuai dengan istilah itu sendiri, penemuan kesalahan dan pemuliahn
kondisi terdiri dari dua langkah: (1) penemuan kesalahan dan (2) pemulihan dari kesalahan.
Langkah penentuan kesalahan menggunakan system sensor yang tersedia pada system
terotomasi untuk menentukan apakah telah terjadi penyimpangan atau kegagalan fungsi. Dua
macam masalah utama dalam perancangan berhubungan dengan pendeteksian kesalahan:
(1) mengantisipasi semua kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi pada suatu proses,
(2) menentukan jenis system sensor yang tepat dan perangkat lunak penginterpretasi yang
sesuai sehingga system dapat mengenali setiap macam kesalahan.

Pemulihan kondisi. Pemulihan kondisi dari kesalahan berhubungan dengan penerapan tindakan
korektif yang perlu untuk menyelesaikan kesalahan dan mengembalikan system pada kondisi
pada operasi normal. Secara umum, strategi dan prosedur khusus harus dirancang untuk setiap
kesalahan yang berbeda. Jenis jenis strategi dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
• Lakukan penyelesaian pada akhir siklus kerja yang bersangkutan
• Lakukan penyesuaian selama sikllus kerja berlangsung
• Hentikan proses untuk menjalankan tindakan koreksi
• Hentikan proses dan minta bantuan
3.3 TINGKATAN DALAM OTOMASI
Terdapat 5 tingkat Otomasi yang mungkin dalam proses produksi:
• Tingkat alat merupakan tingkatan terendah dalam hirarki otomasi bahasan ini.Hal
ini yang meliputi sensor dan komponen perangkat keras lainnya yang digunakan
untuk membangun suatu mesin seperti satu engsel robot industri.
• Tingkat mesin merupakan perangkat keras pada tingkat alat dirakit menjadi mesin
individu seperti mesin perkakas CNC, peralatan produksi sejenis,robot
individu,konveyer bermesin.Fungsi fungsi pengendalian pada tingkat ini meliputi
pelaksanaan urutan langkah langkah dalam program intruksi dalam aturan yang
tepat dan benar.
• Tingkat sistem atau sel yang merupakan bagian tingkat manufaktur yang beroperasi
dibawah tingkat pabrik. Suatu sel manufaktur merupakan suatu kumpulan mesin
atau stasiun kerja yang dihubungkan dan didukung dengan sistem pemindahan
bahan,komputer,dan perangkat lain yang sesuai.Lini produksi termasuk dalam
tingkat ini yang berkaitan dengan sistem penanganan material, pengumpulan dan
evaluasi data.
• Tingkat pabrik.Ini merupakan contoh tingkat pabrik atau produksi.Perintah
diterima dan sistem informasi perusahaan diterjemahkan menjadi rencana operasi
bagi proses produksi.Fungsi fungsi yang dilakukan, pemrosesan order, perencanaan
proses, pengendalian persediaan, pembelian, perencanaan kebutuhan
material,pengendalian lantai produksi dan pengendalian kualitas.

Anda mungkin juga menyukai